Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PT. Pupuk Kalimantan Timur berdiri di atas lahan seluas 493 Ha danmengoperasikan 4 unit pabrik
ammonia (Kaltim-1, Kaltim-2, Kaltim-3, danKaltim-4) dan 5 unit urea (Kaltim-1, Kaltim-2, Kaltim-
3, Kaltim-4 danPOPKA) dengan total kapasitas produksi 1.850.000 ton ammonia dan 2.980.000
ton urea per tahun.
Proses pembuatan ammonia bahan baku gas alam sebagai sumber H2 dan udara sebagai N2
Dalam unit ammonia ada 4 tahap . Tahap pertama adalah tahap pemurnian Gas Alam yang
meliputi desulfurizer. Tahap Kedua adalah tahap penyiapan bahanbaku yang meliputi Primary
Reformer, Secondary Reformer, HTS, LTS. Tahapketiga adalah tahap pemurnian (purification )
yang meliputi CO2 Removel (absorber dan Stripper ), Methanator. Tahap ke empat adalah
tahap sintesa gas yang meliputi kompresi Gas Sintesa ammonia converter.
1. Pemurnian gas alam (Desulfurizer)
Unit desulfurizer adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan sulfur yang terkandung
dalam gas alam. Karena sulfur merupakan racun bagi katalis di Primary Reformer. Gas
alam dari SKG (stasiun kompresi gas) digunakansebagai gas proses dan Fuel gas. Gas
alam yang digunakan untuk prosesdialirkan menuju knock out drum (120–F). Fungsi
dari KO drum adalahuntuk memisahkan Gas alam dengan liquid. Di dalam KO drum
gas alambeserta liquid menabrak demister ( berupa saringan ), kemudian
terjadipemisahan berdasarkan beratjenis, dimana liquid turun kebawah dan gasalam
tanpa liquid ke atas.
2. Primary Reformer
Fungsi dari Primary Reformer adalah tempat berlangsung nya tahap pertama reaksi
reforming. Di Primary Refomer menggunakan panas dari hasil pembakaran fuel gas dengan
udara. Primary Reformer di Kaltim2 berjenis gas-fired dengan processing furnace terdiri dari
radiant sectiondan convection section. Reaksi terjadi dalam tube-tube yang berisi
katalisnikel yang berjumlah 504 buah yang berada dalam radiant section Setelah
dipanaskan, campuran gas didistribusikan kedalam 12 sub header seacara merata.
Tiap–tiap sub-header membagialiran ke 42 tube yang berisi katalisnikel.
Reaksi yang terjadi :
Reaksi tersebut bersifat eksotermis. konversi reaksi gas sintesa menjadiammonia hanya
sekitar 15-16% (17% desain). Oleh karena itu dilakukansirkulasi untuk menggunakan
kembali gas sintesis yang belum bereaksi yang disebut recycle loop.
Reaksi pembentukan NH3 dilangsungkan dalam 3 buah bed berkatalis promoted iron.
Volume ketiga bed tersebut berbeda-beda, dimanabedteratas berukuran paling kecil.
Susunan ini dimaskudkan untuk membatasipanas yang dihasilkan. panas reaksi yang
dihasilkan akan menyebabkan kenaikan temperatur setiapbed, sehingga konversi
ammonia menjadi turun.Untuk mengoptimalkan reaksi, pada setiapbeddilengkapi
denganquenchseingga temperatur campuran akan masukke berikutnya dapat dikendalikan.
10. Refrigerasi Ammonia
Sistem refrigerasi ammonia terdiri dari empat tingkat yang dilengkapidengan pendingin
untukinterstage syn gas compressordan kondensasi NH3di ammonia syn loop.Keempat
tingkatan refrigerasi tersebut adalah sebagaiberikut, tingkat pertama (110-F) beroperasi
pada tekanan 8,8 kg/cm2-gtemperatur 19°C, tingkat kedua (141-F) beroperasi pada
tekanan 4,3 kg/cm2-g temperatur 0°C, tingkat ketiga (111-F) beroperasi pada tekanan
2,1kg/cm2-g temperatur-18°C dan tingkat keempat (112-F) yang beroperasipada
tekanan 0,04 kg/cm2-g temperatur-33°C