Anda di halaman 1dari 5

Proses Industri Kimia Pembuatan Pupuk Ammonia di PT Pupuk Kaltim

Tentang pupuk kaltim


PT Pupuk Kalimantan Timur adalah sebuah salah satu perusahaan industri strategis di Indonesia
dengan lima unit pabrik Amoniak dan lima unit pabrik Urea yang terletak dalam satu lokasi yang
terletak di Bontang, Kalimantan Timur dan merupakan anak PT Pupuk Indonesia Holding Company.

PT. Pupuk Kalimantan Timur berdiri di atas lahan seluas 493 Ha danmengoperasikan 4 unit pabrik
ammonia (Kaltim-1, Kaltim-2, Kaltim-3, danKaltim-4) dan 5 unit urea (Kaltim-1, Kaltim-2, Kaltim-
3, Kaltim-4 danPOPKA) dengan total kapasitas produksi 1.850.000 ton ammonia dan 2.980.000
ton urea per tahun.

Unit Produksi Ammonia


Unit produksi ini berfungsi untuk mengolah gas alam menjadi amoniadan karbondioksida (CO2)
yang akan digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan urea. Unit Produksi Amonia ini terdiri
dari 6 unit yaitu:
a)Unit pemurnian gas alam
b)Unit pembuatan gas sintesis
c)Unit pemurnian gas sintesis
d)Unit sintesis ammonia
e)Unit refrigerasi ammonia
f)Unit hydrogen recovery

Bahan Baku Pembuatan Ammonia


Bahan baku utama yang digunakan pada unit produksi amoniaKaltim-2 berupa gas alam dan udara.
Gas alam diperoleh dari Muara Badak berjarak 60km dari lokasi pabrik, sedangkan udara diambil dari
atmosfer. Berikut komposisi dari gas alam dan udara:
Karakteristik produk Ammonia
Ammonia (NH3) merupakan bahan dasar pembuatan pupuk yangberbasis nitrogen. Senyawa
ini digunakan sebagai penyedia nitrogen yangsiap digunakan dibandingkan dengan nitrogen
bebas yang merupakansenyawa inert karena lebih mudah dikonversi oleh tanaman.
Ammoniamempunyai bau yang sangat menyengat. Titik didihnya sangat rendah (-33,35°C)
pada tekananatmosfer sehingga berwujud gas yang tidakberwarna dan sangat mudah
larut dalam air membentuk basa lemahammonium hidroksida (NH4OH).

Proses Produksi Pupuk Ammonia


Proses yang dipakai oleh PT. Pupuk Kalimantan Timur untuk memproduksi ammonia
adalah lisensi dari Kellog Brown & Root(KBR), Incmenggunakan proses hemat energidengan
konsumsi sekitar 31 MMBtu/tonproduk.

Proses pembuatan ammonia bahan baku gas alam sebagai sumber H2 dan udara sebagai N2

Dalam unit ammonia ada 4 tahap . Tahap pertama adalah tahap pemurnian Gas Alam yang
meliputi desulfurizer. Tahap Kedua adalah tahap penyiapan bahanbaku yang meliputi Primary
Reformer, Secondary Reformer, HTS, LTS. Tahapketiga adalah tahap pemurnian (purification )
yang meliputi CO2 Removel (absorber dan Stripper ), Methanator. Tahap ke empat adalah
tahap sintesa gas yang meliputi kompresi Gas Sintesa ammonia converter.
1. Pemurnian gas alam (Desulfurizer)
Unit desulfurizer adalah alat yang digunakan untuk menghilangkan sulfur yang terkandung
dalam gas alam. Karena sulfur merupakan racun bagi katalis di Primary Reformer. Gas
alam dari SKG (stasiun kompresi gas) digunakansebagai gas proses dan Fuel gas. Gas
alam yang digunakan untuk prosesdialirkan menuju knock out drum (120–F). Fungsi
dari KO drum adalahuntuk memisahkan Gas alam dengan liquid. Di dalam KO drum
gas alambeserta liquid menabrak demister ( berupa saringan ), kemudian
terjadipemisahan berdasarkan beratjenis, dimana liquid turun kebawah dan gasalam
tanpa liquid ke atas.

2. Primary Reformer
Fungsi dari Primary Reformer adalah tempat berlangsung nya tahap pertama reaksi
reforming. Di Primary Refomer menggunakan panas dari hasil pembakaran fuel gas dengan
udara. Primary Reformer di Kaltim2 berjenis gas-fired dengan processing furnace terdiri dari
radiant sectiondan convection section. Reaksi terjadi dalam tube-tube yang berisi
katalisnikel yang berjumlah 504 buah yang berada dalam radiant section Setelah
dipanaskan, campuran gas didistribusikan kedalam 12 sub header seacara merata.
Tiap–tiap sub-header membagialiran ke 42 tube yang berisi katalisnikel.
Reaksi yang terjadi :

Faktor–factor yang mempengaruhi reaksi adalah temperature,tekanan operasi, dan


rasio S/C. Temperatur yang tinggi dapat mempercepatreaksi dan akan mengurangi
kandungan CH4dan CO2serta memperbanyakH2, tetapi suhu dijaga sekitar 800-820oC
agar tidak terjadi overheat danmerusak katalis dan material tube. Penurunan
tekanan operasi akanmenggeser reaksi reforming kearah pembentukan H2
3. Secondary Reformer
Konversi CH4padaprimary reformer dibatasi oleh kemampuan dan umur tube, sehingga
dilakukan tahap kedua katalitik reforming di secondary reformer, yaitu reaksi antara gas
keluaran primary reformer dengan udara yang telah dikompresikan.
Tujuan proses reforming di secondary reformer adalah sebagai berikut:
1) Mengurangi kandungan CH4 dari 10-13% mol menjadi 0,2-0,3% mol

2) Mengoksidasi gas H2melalui reaksi

3) Memperoleh N2 yang dibutuhkan untuk sintesa ammonia denganperbandingan H2dan


N2 sebesar 3:1 di systhesis loop.
4. High Temperatur Shift (HTS)
Di HTS terjadi konversi CO menjadi CO2. Campuran gas dan steam masuk ke HTS
pada temperature 371 C. Proses di HTS menggunakan katalis Fe2O3 (Iron Oxide).
Reaksi tersebut bersifat eksotermis, maka temperature keluaran HTS naik menjadi
420–438 C.Gas proses yang keluar masih mengandung 2,5–3,5 % mol CO. Konversidi
HTS kecil karena temperature yang tinggi dapat menyebabkan reaksi bergeser ke kiri.
Tetapi reaksi laju reaksi cepat.
5. Low Temperatur Shift (LTS)
Fungsi dari LTS adalah memperbesar konversi CO ke CO2 pada temperature yang lebih
rendah sekitar 200-235 C. Jenis katalis yangdigunakan pada LTS adalahcopper oxide
(CuO). Kandungan CO setelah dikonversi sekitar 0,25%. Raw gas kemudian mengalami
pendinginan beberapa tingkat. kondensate yang terbentuk kemudian dipisahkan di raw gas
separator (102–F) untuk dikirimke process condensate stripper.
6. CO2 Removal
Unit CO2 Removal berfungsi sebagai penghilang gas CO2. Unit CO2 terdiri dari dua alat
yaitu absorber dan stipper. Absorber berfungsi sebagai unitpenghilangan CO2 dengan cara
mengabsorb CO2 dengan larutan Benfield (K2CO3) juga ditambahkan ACT-1 dan DEA
sebagai activator dan vanadium sebagai pelindung . Stripper berfungsi untuk
melepaskan CO2 dan mengubah larutan KHCO3menjadi K2CO3kembali. CO2 removal
dilakukan dengan mengkontakan raw sintesis gas denganlarutan Benfield
7. Methanator
Methanator berfungsi untuk menghilangkan kandungan CO dan CO2 yang masih
terbawa dalam gas sintesis setelah melalui CO2removal. Didalam methanator, CO dan
CO2diubah menjadi CH4 dengan mereaksikan kedua senyawa tersebut dengan H2dan
dengan bantuan katalisnikel.
Proses metanasi berlangsung menurut persamaan reaksi berikut :

8. Kompresi Gas Sintesis


Proses kompresi dilakukan melalui unit synthesis gas compressor yang digerakkan
oleh turbin kukus ekstraksi/kondensasi yang menggunakan HS. Gas sintesis masuk pada
pada first suction di LP case lalu dikompresihingga mencapai tekanan ± 52 Kg/cm2dan
temperature 121oC, kemudiandidinginkan menjadi ± 38oC oleh aliran gas sintesis
menuju methanator diexchanger 136–C dan oleh air pendingin di exchanger 170–C.
Kemudian gas keluar dari stage dicampur dengan effluent dariammonia converter
yang telah didinginkan melalui beberapa exchanger.Kemudian campuran gas
didinginkan hingga temperature ± 42oC di exchanger124–C dengan air pendingin.
9. Konversi Ammonia
Proses pengubahan gas sintesis menjadi ammonia dilangsungkan pada unit ammonia
converter dengan temperatur sekitar 450-500°C.Reaksi yang terjadi ditulis dalam
persamaan berikut :

Reaksi tersebut bersifat eksotermis. konversi reaksi gas sintesa menjadiammonia hanya
sekitar 15-16% (17% desain). Oleh karena itu dilakukansirkulasi untuk menggunakan
kembali gas sintesis yang belum bereaksi yang disebut recycle loop.
Reaksi pembentukan NH3 dilangsungkan dalam 3 buah bed berkatalis promoted iron.
Volume ketiga bed tersebut berbeda-beda, dimanabedteratas berukuran paling kecil.
Susunan ini dimaskudkan untuk membatasipanas yang dihasilkan. panas reaksi yang
dihasilkan akan menyebabkan kenaikan temperatur setiapbed, sehingga konversi
ammonia menjadi turun.Untuk mengoptimalkan reaksi, pada setiapbeddilengkapi
denganquenchseingga temperatur campuran akan masukke berikutnya dapat dikendalikan.
10. Refrigerasi Ammonia
Sistem refrigerasi ammonia terdiri dari empat tingkat yang dilengkapidengan pendingin
untukinterstage syn gas compressordan kondensasi NH3di ammonia syn loop.Keempat
tingkatan refrigerasi tersebut adalah sebagaiberikut, tingkat pertama (110-F) beroperasi
pada tekanan 8,8 kg/cm2-gtemperatur 19°C, tingkat kedua (141-F) beroperasi pada
tekanan 4,3 kg/cm2-g temperatur 0°C, tingkat ketiga (111-F) beroperasi pada tekanan
2,1kg/cm2-g temperatur-18°C dan tingkat keempat (112-F) yang beroperasipada
tekanan 0,04 kg/cm2-g temperatur-33°C

Anda mungkin juga menyukai