Anda di halaman 1dari 21

MODUL PERKULIAHAN

Entrepreneursip:
Innovation &
Business Planning

Analisis SWOT

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh


Disini diisi Fakultas Program MK10230 Keni Kaniawati SE.MSi
penerbit Modul Studi
13
Abstract Kompetensi
Mata kuliah yang bertujuan agar Mahasiswa dapat
Mahasiswa menganalisis mengimplementasikan startegi
usahanya secara EFAS IFAS bisnis dalam usahanya melalui
melalui analisis SWOT. analisisi SWOT.
ANALISIS SWOT

PENGERTIAN SWOT, MAKSUD DAN TUJUAN SERTA MANFAATNYA

Pada pertemuan ke 13 ini, pembahasan tentang Analisis SWOT. Analisis SWOT adalah
suatu bentuk analisis di dalam manajemen perusahaan atau didalam organisasi yang secara
sistematis dapat membantu dalam usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk
mencapai tujuan, baik itu tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Atau definisi analisis SWOT yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi dan juga
kondisi yang bersifat deskriptif “memberi suatu gambaran”. Analisa ini menempatkan situasi
dan juga kondisi sebagai faktor masukan, lalu kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing.

Istilah analisis SWOT seringkali kita temukan dalam ruang lingkup ekonomi dan
bisnis. Metode analisis ini tujuannya adalah untuk menggambarkan situasi dan kondisi yang
sedang dihadapi dan bukan merupakan alat analisis yang dapat memberikan solusi
terhadap masalah yang tengah dihadapi.

Analisis SWOT berperan penting dalam bisnis karena tujuannya untuk membuat kerangka
situasi dan kondisi dalam suatu perusahaan dari sudut pandang SWOT (Strenght,
Weaknesses, Opportunities, Threats). Dalam artikel ini akan dibahas secara lengkap
tentang pengertian analisis SWOT dan manfaatnya dalam bisnis.

Analisis SWOT menurut Rangkuti (dalam Hamali; 2016:107) adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
kepada hubungan antar berbagai faktor internal terhadap faktor ekternal seatu organisasi.

Beberapa Pengertian Analisis SWOT, menurut beberapa Ahli sebagai berikut:

1. Philip Kotler

Menurut Philip Kotler, pengertian analisis SWOT adalah evaluasi terhadap semua kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman, yang terdapat pada individu atau organisasi.

2. Pearce dan Robinson

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


2 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Menurut Pearce dan Robinson, pengertian analisis SWOT adalah bagian dari
proses manajemen strategik perusahaan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kekuatan
dan kelemahan utama perusahaan.

Kelemahan dan kekuatan utama tersebut dibandingkan dengan peluang dan ancaman
ekstern sebagai landasan untuk menghasilkan berbagai alternatif strategi.

3. Yusanto dan Wijdajakusuma

Menurut Yusanto dan Wijdajakusuma, pengertian analisis SWOT adalah instrumen internal
dan eksternal perusahaan yang bertumpu pada basis data tahunan dengan pola 3-1-5.

Penjelasan mengenai pola ini adalah data yang ada diupayakan mencakup data
perkembangan perusahaan pada tiga tahun sebelum analisis, apa yang diinginkan pada
tahun saat dilakukan analisis, dan kecenderungan perusahaan pada lima tahun pasca
analisis.

4. Freddy Rangkuti

Menurut Rangkuti, definisi analisis SWOT adalah usaha yang dilakukan berdasarkan logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, dan pada saat yang sama dapat
meminimalisir kelemahan dan ancamana. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi
berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan.

5. Rais

Menurut Rais, pengertian analisis SWOT adalah metode analisis yang paling mendasar
yang berguna untuk mengetahui topik dan permasalahan dari empat sisi yang
berbeda. Hasil akhir dari analisis ini adalah arahan atau rekomendasi untuk
mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan peluang yang ada, serta mengurangi
kelemahan dan menghindari ancaman.

MANFAAT ANALISIS SWOT

SWOT sangat bermanfaat bagi pemula bisnis strat-up, hasil SWOT ini dapat memberikan
rekomendasi untuk meningkatkan kekuatan dan mempertahankan peluang, serta pada saat
yang bersamaan mengurangi kelemahan dan menghindari potensi ancaman.. Analisis

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


3 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
SWOT juga berperan sebagai instrumen yang bermanfaat dalam aktivitas analisis strategis.
Dengan analisis ini, perusahaan ataupun bisnis pemula dapat meminimalisir kelemahan dan
menekan dampak ancaman yang harus dihadapi.

Dengan demikian, dapat disimpulkan Analisis SWOT secara umum bermanfaat bagi pemula
bisnis strat-up maupun usaha lainnya sebagai berikut:

 Lebih memahami kekuatannya dan memberikan rekomendasi untuk


meningkatkannya.
 Dapat melihat suatu peluang dan dapat mempertahankan peluang.
 Mengetahui kelemahan serta mencari solusi untuk mengurangi kelemahan
tersebut.
 Mengetahui potensi ancaman serta mencari solusi untuk menghindari ancaman
tersebut.

Analisis SWOT memungkinkan organisasi untuk memformulasikan dan


mengimplementasikan strategi utama sebagai tahap lanjut pelaksanaan dan tujuan
organisasi. Anailisis ini merupakan bentuk anasilis dituasi dan kondidi yang bersifat
deskripsi, dimana situais dan kondisi ditempatkan sebagai faktor masukan, kemudian
dikelompokan menurut kontribusinya masing-masing.

Gambar 13.1.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Analisis SWOT

Faktor-faktor yang mempengaruhi Analissi SWOT yaitu:

1. Faktor Internal

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


4 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Faktor internal adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam suatu perusahaan,
yaitu kekuatan dan kelemahan dari perusahaan itu sendiri. Adapun beberapa hal
yang merupakan bagian dari faktor internal adalah;

 Sumber daya keuangan yang memadai


 Sumber daya manusia yang kompeten
 Properti teknologi terkini
 Kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan
 Kemampuan pemasaran yang baik
 Kemampuan distribusi yang baik
 Dan lain-lain
2. Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah semua faktor yang berasal dari luar perusahaan
(ancamandan peluang) dan berpengaruh terhadap performa perusahaan tersebut. Adapun
beberapa hal yang merupakan bagian faktor eksternal adalah;

 Tren bisnis
 Budaya masyarakat
 Sosial politik dan ideologi
 Kondisi perekonomian suatu negara
 Peraturan dan kebijakan pemerintah
 Perkembangan teknologi
 Dan lain-lain

Analisis SWOT terbagi atas komponen dasar yaitu:


 Strenghts, yaitu situasi atau kondisi enternal berupa kekuatan dari organisasi.
 Weaknesses, yaitu situasi atau kondisi internal berupa kelemahan dari organisasi.
 Opportunities, yaitu situasi atau kondisi ekternal berupa peluang bagi organisasi
 Threats, yaiu situasi atau kondisi ekdternal berupa ancaman bagi organisasi.
Metode analisis SWOT berguna untuk melihat suatu permasalahan dari empat sisi
yang berbeda. Hasil analisis ini merupakan arahan untuk mempertahankan kekuatan dan
menambah keuntungan dari peluang yang ada, dengan mengurangi kelemahan dan
menghindari ancaman (Hamali ;2016:110).
Langkah awal analisis SWOT adalah dengan mengidentifikasi dan menuliskan faktor-faktor
SWOT yang dimiliki perusahaan. Kemudian untuk menentukan strategi yang tepat bagi

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


5 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
perusahaan, dapat dilakukan dengan menyusun tabel External strategic Factor Analysis
Summary (EFAS) dan tabel Internal Strategic Factor Analysis (IFAS) yang dapat dilakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menyusun faktor-faktor masukan pada kolom pertama, yaitu faktor opportunities dan
Treaths pada tabel EFAS, serta faktor Strenghts dan Weaknesses pada tabel IFAS.
2. Memberikan bobot kepeda setiap faktor masukan pada kolom kedua, bobot nilai
dimulai dari 1,0 (sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Total bobot dari
keseluruhan faktor masukan pada masing-masing tabel harus berjumlah 1,0
3. Memberikan ratting pada kolom ketiga untuk setiap faktor masukan berdasarkan
pengaruh faktor tersebut terhadap organisasi. Ratting tersebut ditentukan dengan
skala 4 (sangat berpengaruh) dampai dengan 1 (sangat tidak berpengaruh).
4. Mengalihkan bobot faktor masukan kolom keduan dengan ratting pada kolom ketiga,
hasil perkalian tersebut merupakan nilai skor dari setiap faktor.
5. Menghitung nilai skor pembobotan. Nilai tersebut akan digunakan untuk memetakan
posisi strategis organisasi pada diagram analisa SWOT.

Tabel 13.1. Contoh Tabel Eksternal Strategi Faktor Analysis Summary (EFAS)

Faktor-Faktor
Strategis Bobot Rating Skor
Eksternal
Opportunities
(o) Bobot O1 Rating O1 (Bobot x Rating)
 O1 Bobot O2 Rating O2 (Bobot X Rating)
 O2
Subtotal O A b
Treats (T)
 TI Bobot T1 Rating T1 (Bobot X Rating)
 T2 Bobot T2 Rating T2 (Bobot X Rating)
Subtotal T C d
TOTAL (a+c)= 1 (b+d)
Sumber : https://arulmtv.woerpress.com/

Berdasarkan perhitungan pada tabel EFAS dan IFAS dapat dipeoleh nilai skor
masing-masing faktor Strenght, Weaknesses, opportunities, dan Treaths. Nilai skor faktor-
faktor tersebu dapat menjadi input bagi diagram Analisis SWOT untuk menentukan strategi
yang paling sesuai bagi organisasi.

Analisis SWOT digunakan dalam kajian ini guna menyusun kebijakan-kebijakan


strategis arah pembangunan dan sektor swasta dalam peran sertanya terhadap
pembangunan terhadap pembangunan daerah secara terintegrasi dan
berkesinambungan. Analisis ini akan sangat berguna karena mampu mengidentifikasi

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


6 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
berbagai kekuatan dan kelemahan peran sektor swasta dalam pembangunan daerah,
sementara tantangan dan peluang yang dikombinasikan dengan kekuatan dan
kelemahan dapat merumuskan berbagai solusi permasalahan yang dituangkan dalam
berbagai langkah-langkah strategis.
Menurut ( Keni Kaniawati,Mohd.Haizam :(Journal JARD Vol.11, 2019 dalam
Rangkuti, 2006) analisis SWOT pada dasarnya adalah memanfaatkan semua data dan
informasi dalam model-model kuantitatif untuk perumusan strategi . Model-model yang
digunakan dalam analisis SWOT antara lain sebagai berikut:
 IFAS–EFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary-External
Strategic Factor Analysis Summary);
 Matrix Space;
 Matriks SWOT.
MODEL EFAS - IFAS

Model IFAS – EFAS (Internal Strategic Factor Analysis Summary - External


Strategic Factor Analysis Summary)
Analisis faktor strategi internal dan eksternal adalah pengolahan faktor-faktor
strategis pada lingkungan internal dan eksternal dengan memberikan pembobotan
dan rating pada setiap faktor strategis. Faktor strategis adalah faktor dominan dari
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang memberikan pengaruh terhadap
kondisi dan situasi yang ada dan memberikan keuntungan bila dilakukan tindakan
positif. (Robert G. Dyson, 1990: 8-12 dalam Singarimbun, 1995:54 dan
Sulistyani, 2003:69).
Menganalisis lingkungan internal (IFAS) dilakukan untuk mengetahui
berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam menyusun model IFAS adalah sebagai berikut:
 Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS
kolom 1. Susun 5 sampai dengan 10 faktor dari kekuatan, kelemahan
(Freddy Rangkuti, 2001 : 22).
 Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan
skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua
bobot tersebut jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00. Faktor-
faktor itu diberi bobot didasarkan pengaruh posisi strategis.
 Berikan rating pada kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan skala
mulai dari 4 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), berdasarkan
pengaruh faktor. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


7 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
masuk kategori kekuatan) diberi nilai dari 1 sampai dengan 4 dengan
membandingkan terhadap rata-rata pesaing utama. Sedangkan
variabel yang bersifat negatif kebalikannya jika kelemahan besar sekali
(dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1,
sedangkan jika nilai kelemahan rendah/di bawah rata-rata pesaing-
pesaing nya nilainya 4.
 Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor
pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 (menonjol)
sampai dengan 1,0 (lemah).
 Jumlah kan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan. Nilai total ini menunjukkan penilaian terhadap faktor-
faktor strategis internalnya.

Tabel 13..2 Model Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS)

Faktor-Faktor
Bobot Nilai Bobot x Nilai
Strategis
Kekuatan:
(Jumlah perkalian bobot
(Professional (Professional
(faktor-faktor yang dengan nilai pada setiap
Judgement) Judgement)
menjadi kekuatan) faktor dari kekuatan)

(Jumlah
(Jumlah nilai (Jumlah bobot X nilai
Jumlah bobot
kekuatan) kekuatan)
kekuatan)
Kelemahan:
(Jumlah perkalian bobot
(Professional (Professional
(faktor-faktor yang dengan nilai pada setiap
Judgement) Judgement)
menjadi kelemahan) faktor dari kelemahan)

(Jumlah
(Jumlah nilai (Jumlah bobot X nilai
Jumlah bobot
kelemahan) kelemahan)
kelemahan)

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


8 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Menganalisis lingkungan eksternal (EFAS) untuk mengetahui berbagai
kemungkinan peluang dan ancaman. Langkah-langkah yang dilakukan dalam
menyusun model EFAS adalah sebagai berikut:
 Masukan faktor-faktor peluang dan ancaman pada Tabel EFAS, kolom 1.
Susun 5 sampai dengan 10 faktor dari peluang dan ancaman (Freddy Rangkuti,
2001 : 22)
 Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan skala
1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut
jumlahnya tidak melebihi dari skor total = 1,00. Faktor-faktor itu diberi bobot
didasarkan pada dapat memberikan dampak pada faktor strategis.
 Berikan rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan skala mulai
dari 4 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah), berdasarkan pengaruh faktor
tersebut terhadap kondisi bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua
variabel yang masuk kategori peluang) diberi nilai dari 1 sampai dengan 4
dengan membandingkan dengan rata-rata pesaing utama. Sedangkan variabel
yang bersifat negatif kebalikannya, jika ancaman besar sekali (dibanding
dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai
ancaman kecil/di bawah rata-rata pesaing-pesaing nya nilainya 4.
 Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan
dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing
faktor yang nilainya bervariasi mulai 4,0 (menonjol) sampai 1,0 (lemah).
 Jumlah kan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan. Nilai total ini menunjukkan faktor-faktor strategis eksternalnya.
Analisis SWOT memerlukan dasar yang kuat dalam pembobotan
(scoring) dan penilaian (rating). Faktor-faktor strategis internal dan eksternal
diberikan bobot dan nilai (rating) berdasarkan pertimbangan profesional
(Professional Judgment). Pertimbangan professional adalah pemberian
pertimbangan berdasarkan keahliannya, kompeten dengan sesuatu yang
dipertimbangkannya (Robert Simbolon, 1999:56 dalam Salusu, 2000:34).
Dalam melakukan pertimbangan professional pada analisis faktor strategis
internal–eksternal memiliki pembatasan sebagai berikut:

a. Pembobotan (scoring)
Pembobotan pada lingkungan internal tingkat kepentingannya
didasarkan pada besarnya pengaruh faktor strategis terhadap posisi
strategisnya, sedangkan pada lingkungan eksternal didasarkan pada

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


9 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
kemungkinan memberikan dampak terhadap faktor strategisnya
(Freddy Rangkuti, 2001 : 22-24).
Jumlah bobot pada masing-masing lingkungan internal dan eksternal
harus berjumlah = 1 (satu):
 Skor Total Internal  Total Bobot Kekuatan + Total Bobot
Kelemahan = 1
 Skor Total Eksternal  Total Bobot Peluang + Total Bobot
Ancaman = 1
Sedangkan nilai bobot menurut berdasarkan ketentuan sebagai
berikut:
 “Skala 1,0 (sangat penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting)”.
 Besarnya rata-rata nilai bobot bergantung pada jumlah faktor-faktor
strategisnya (5-10 faktor strategis) yang dipakai.
b. Penilaian (rating)
Nilai rating berdasarkan besarnya pengaruh faktor strategis terhadap
kondisi dirinya (Freddy Rangkuti, 2001 : 22-24) dengan ketentuan
sebagai berikut:
Skala mulai dari 4 (sangat kuat) sampai dengan 1 (lemah). Variabel
yang bersifat positif (variabel kekuatan atau peluang) diberi nilai dari 1
sampai dengan 4 dengan membandingkan dengan rata-rata pesaing
utama. Sedangkan variabel yang bersifat negatif kebalikannya, jika
kelemahan atau ancaman besar sekali (dibanding dengan rata-rata
pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilai ancaman kecil/di
bawah rata-rata pesaing-pesaing nya nilainya 4.

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


10 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Tabel 13.3 Model Analisis Faktor Strategi Eksternal (EFAS)

Faktor-Faktor
No Bobot Nilai Bobot x Nilai
Strategis
Peluang: (Jumlah perkalian bobot
dengan nilai pada
(Professional (Professional
1. (faktor-faktor yang setiap faktor dari
Judgement) Judgement)
menjadi peluang) peluang)

(Jumlah (Jumlah
(Jumlah bobot X nilai
Jumlah bobot nilai
kekuatan)
kekuatan) kekuatan)
Ancaman: (Jumlah perkalian bobot
dengan nilai pada
(Professional (Professional
2. (faktor-faktor yang setiap faktor dari
Judgement) Judgement)
menjadi ancaman) ancaman)

(Jumlah (Jumlah
(Jumlah bobot X nilai
Jumlah bobot nilai
kelemahan)
kelemahan) kelemahan)

MODEL MATRIX SPACE

Matrik space adalah suatu dasar untuk mengetahui posisi sesuatu yang dinilai yang
didapat dari nilai rating yang dimiliki oleh faktor-faktor strategi nya. Matrix Space
digunakan untuk melihat garis vektor positif dan negatif untuk internal dan eksternal.
Garis vektor internal sebagai garis horisontal dan garis vektor eksternal sebagai garis
vertikal dalam diagram posisi perkembangan obyek yang dinilai. Model yang
digunakan sebagai Matrix Space dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 13.4 Matrix Space

Faktor Strategis Faktor Strategis


Rating Rating
Internal Eksternal
Kekuatan (rating dari tabel Peluang
(rating dari tabel EFAS
(faktor-faktor yang IFAS dengan nilai (faktor-faktor yang
dengan nilai positif)
menjadi kekuatan) positif) menjadi peluang)

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


11 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Jumlah rating
Jumlah Jumlah Jumlah rating positif
positif

Kelemahan
Ancaman
(faktor-faktor yang (rating dari tabel
(faktor-faktor yang (rating dari tabel EFAS
menjadi IFAS dengan nilai
menjadi ancaman) dengan nilai negatif)
kelemahan) negatif)

Jumlah rating
Jumlah Jumlah Jumlah rating negatif
negatif

MODEL MATRIX SWOT

Matrik SWOT adalah matrik yang mengintegrasikan faktor strategis internal


dan eksternal. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman (eksternal) yang dihadapi dapat disesuaikan dengan kekuatan dan
kelemahan (internal) yang dimiliki (Freddy Rangkuti, 2001:31). Hasil dari interaksi
faktor strategis internal dengan eksternal menghasilkan alternatif-alternatif strategi.
Matrik SWOT menggambarkan berbagai alternatif strategi yang dapat dilakukan
didasarkan hasil analisis SWOT (Purnomo, Zulkieflimansyah, 1996:87 dalam
Rangkuti, 2001:69).
Strategi SO adalah strategi yang digunakan dengan
memanfaatkan/mengoptimalkan kekuatan yang dimilikinya untuk memanfaatkan
berbagai peluang yang ada. Sedang strategi WO adalah strategi yang digunakan
seoptimal mungkin untuk meminimalisir kelemahan. Strategi ST adalah strategi yang
digunakan dengan memanfaatkan/mengoptimalkan kekuatan untuk mengurangi
berbagai ancaman. Strategi WT adalah strategi yang digunakan untuk mengurangi
kelemahan dalam rangka meminimalisir/menghindari ancaman. Model Matrik
Analisis SWOT dapat dilihat pada tabel berikut.

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


12 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Tabel 13.4 Model Matrik Analisis SWOT
IFAS

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

EFAS
Strategi SO Strategi WO
(Strategi yang menggunakan (Strategi yang meminimalkan
Peluang (O)
kekuatan dan memanfaatkan kelemahan dan memanfaatkan
peluang) peluang)
Strategi ST Strategi WT
(Strategi yang menggunakan (Strategi yang meminimalkan
Ancaman (T)
kekuatan dan mengatasi kelemahan dan menghindari
ancaman) ancaman)

Matriks SWOT adalah sebuah alat pencocokan yang penting yang membantu para
manajer mengembangkan empat jenis strategi, strategi SO (strength-opportunities), strategi
WO (weekness-opportunities), strategi ST (strength-threath), strategi WT (weekness-
threath) (David,2011:327). Empat jenis staretgi dari matriks SWOT ini adalah (David, 2011):
a. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan
peluang eksternal.
b. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan
memanfaatkan peluang eksternal.
c. Strategi ST menggunakan kekuatan perusahaan untuk menghindari atau
mengurangi dampak dari ancaman eksternal.
d. Strategi WT strategi defensif langsung untuk mengurangi kelemahan internal dan
ancaman eksternal.

Tabel 13.5 Matriks SWOT


Faktor Internal

Strength (kekuatan) Weakness (Kelemahan)

Faktor Eksternal

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


13 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Strategi SO Strategi WO
Strategi yang dibuat dengan Strategi yang dibuat untuk
menggubakan kekuatan memperbaiki kelemahan
faktor internal perusahaan faktor internal dengan
untuk mendapatkan menggunakan kesempatan
Opportunity (Peluang) keuntungan dari kesempatan faktor eksternal. Selain untuk
faktor eksternal. menunjukkan kesempatan
yang ada dalam jangkauan
yang dapat diraih oleh
perusahaan jika dapat
memperbaiki kelemahan
faktor internal.
Startegi ST Strategi WT
Strategi yang dibuat untuk Strategi yang terjadi jika
mengantisipasi ancaman perusahaan menghadapi
Threats (Ancaman) faktor eksternal dengan faktor-faktor kelemahan dan
menggunakan kekuatan ancaman yang tidak dapat
faktor internal yang ada. ditangani lagi dengan
menggunakan kekuatan dab
peluang yang ada.

Matriks TOWS annalisis merupakan lanjutan yang digunakan untuk


mengembangkan empat pilihan strategi, yaitu strategi SO (Strenghht-Opportunities), strategi
WO (Weaknesses-Opportunities), strategi ST ( Strenght- Treaths), dan streategi WT
(Weaknesses- Treaths). Matriks TOWS digunakan untuk mempertemukan faktor kunci
internal dan eksternal untuk membuat strategi dalam suatu perusahaan Terdapat delapan
langkah dalam menyusun matriks TOWS, yaitu (david; 2012: 330):
1. Menuliskan kekuatan internal perusahaan
2. Menuliskan kelemahan internal perusahaan
3. Menuliskan peluang eksternal perusahaan
4. Menuliskan ancaman eksternal perusahaan
5. Mencocokan kekuatan internal dengan peluang eksternal dan mencatan resultan SO
dalam sel yang tepat.
6. Mencocokan kelemahan internal peluang eksternal dan mencatat resulnan strategi
WO dalam sel yang tepat.
7. Mecocokan kekuatan internal dengan ancaman eksternal dan mencatat resultan
strategi ST dalam sel yanng tepat.
8. Mencocokan kelemakan internal dengan ancaman ekstetrnal dan mencatat resultan
strategi WT dalam sel yang tepat.
Tabel 13.6. Matriks TOWS

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


14 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Sumber : https://slideplayer.info/slide/11972020/
Tujuan penyusunan matriks TOWS adalah untuk menggambarkan berbagai alternatif
yang dapat dijalankan berdasarkan pada faktor kunci internal dan eksternal. Hal ini tidak
dilakukan untuk menentukan strategi terbaik, tetapi strategi dapat ditentukan berdasarkan
pada pertimbangan-pertimbangan lain. Strategi-strategi yang didapatkan dari matriks TOWS
dapat dijelasksan lebih lenjut sebagi berikut (Rahmat; 2014;292):
• Strategi SO merupakan strategi yang dibuat dengan menggunakan kekuatan internal
perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari peluang;
• Strategi WO merupakan strategi yang dibuat untuk memperbaiki kelemahan internal
organisasi agar dapat memanfaatkan peluang yang ada untuk memperbaiki
kelemahan internal;
• Strategi ST merupakan strategi yang dibuat untuk mengantisipasi ancaman ekternal
dengan menggunakan kekuatan internal yang dimiliki oleh perusahaan.
• Strategi WT merupakan stratgei yang dibuat berdasarkan kepada kegiatanbersifat
defensif, karena organisasi dalam konsisi tidak dapat ditangani dengan memanfaatkan
kekuatan atau peluang yanga ada.

BISNIS TEORI PORTER FIVE FORCES MODEL

Porter’s 5 Forces model adalah suatu model yang diciptakan oleh Michael Porter,
seorang ahli dan professor di Harvard Univeristy pada tahun 1979 yang tertujuan untuk
menggambarkan kerangka sebagai analisis pengembangan suatu bisinis. Porter’s 5 Forces
model ini bisa digunakan untuk bisnis yang besar maupun kecil dan bisnis yang sudah
berjalan maupun baru akan dimulai.

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


15 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Gambar 13.2. Gambaran Kerangka Porter’s Five Model
Sumber: https://sis.binus.ac.id/2018/02/21/porters-5-forces-model/
Berikut adalah gambaran dari kerangka Porter’s 5 forces model. Setiap bagiannya memiliki
nilai analisis yang mewakili factor-faktor pendukung sebuah bisnis. Setiap sisi akan diukur
dengan satuan Low, Medium, dan High (Bukan sebuah standard, namun akan
mempermudah hasil analisis). Berikut adalah penjelasan dari setiap sisinya:
1. Bargaininng Power of Buyers/ Buyers’ Power
Pada sisi ini, akan fokus pada analisis pembeli. Pembeli tentunya pasti akan
memegang pearanan besar dalam kegiatan jual-beli, namun di sini lebih mengarah kepada
pilihan pembeli terhadap produk yang ada, Ada kondisi dimana pembeli hanya bisa membeli
produk pada perusahaan ini (hal ini menggambarkan High Buyers’ Power), ada juga jika
pembeli punya banyak pilihan untuk membeli produk yang sama produksi perusahaan lain
karena ada banyak jenis dijual di pasaran (hal ini menggambarkan High Buyers’
Power).Customer loyalty juga termasuk dalam dalam sisi ini. Pembeli yang sudah loyal tentu
akan sepenuhnya melakukan jual-beli hanya produk tersebut, akan menciptakan kondisi
Low Buyers’ Power
2. Bargaininng Power of Suppliers/ Suppliers’ Power
Hampir mirip dengan Buyers’ Power, pada sisi ini akan menganalisis pada sisi
supplier. Seberapa besar perusahaan ini membutuhkan atau ketergantungan pada
suppliernya. Ada bahan baku yang mungkin bisa dibeli dengan supplier mana aja (hal ini
menggambarkan Low Supplier’ Power). Ada juga bahan baku yang hanya bisa dibeli oleh
supplier tertentu, atau dalam konteks perusahaan besar, tentunya sudah punya kerja sama
dengan supplier tertentu dengan harga yang berbeda dari pasaran karena produksi skala
besar, jadi jika ada masalah dengan supplier tersebut akan membuat proses produksi
terhambat karena sudah tergantung dengan supplier tersebut (hal ini menggambarkan High
Supplier’ Power).

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


16 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
3. Thread of New Entrants
Pada sisi ini akan lebih menganalisis kepada awareness, apakah bisnis ini mudah
untuk diikuti atau tidak. New Entrants yang dimaksud adalah individu atau kelompok yang
membuat bisnis sama seperti yang yang sudah ada ini. Ada kondisi dimana sebuah bisnis
baru yang sedang booming terus bertambah di pasaran karena untuk membuat bisnis
seperti itu cukup mudah (hal ini menggambarkan High Thread of New Entrants). Selain itu
juga ada kondisi dimana sebuah bisnis hanya bisa dilakukan oleh perusahaan-perushaan
tertentu. Ada berbagai macam factor yg ada, bisa karena resiko yang terlalu tinggi, perlunya
tingkat keahlian tinggi, dan factor-faktor lainnya (hal ini menggambarkan Low Thread of New
Entrants)
4. Threat of Substitute Product or Services
Sisi ini akan menganalisis tentang pengganti atau substitute dari produk yang
dihasilkan oleh perusahaan. Sebuah produk maupun jasa, apakah memungkinkan untuk
digantikan dengan yang lain atau tidak. Dalam konteks ini, pengganti adalah barang atau
jasa yang berbeda tetepi dapat mengisi ketidakhadiran barang atau jasa utama yang
dibutuhkan
5. Rivalry Among Existing Competitor
Pada sisi ini, analisis sudah diliat pada scope yang lebih dibatasi, yaitu pesaing dalam
industri atau pasar yang sama. Salam sebuah pasar, pasti ada beberapa produk atau jasa
sejenis yang bersaing mendapatkan pelanggan. Tinggi rendahnya persaingan yang akan
dianalisis. Persaingan tentu akan tinggi jika ada banyak perusahaan dalam industri yang
sama, tetapi ada juga perusahaan yang menguasai sebuah industri. ( didapat dari link:
https://sis.binus.ac.id/2018/02/21/porters-5-forces-model/)

CONTOH ANALISIS SWOT HALUAN KOPI NELLA

Gambar 13.3. Kopi Haluan Kopi

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


17 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Metode SWOT pada usaha Haluan Kopi adalah metode analisis strategi yang digunakan
untuk mengevaluasi faktor internal perusahaan, yaitu kekuatan (strenghts) dan kelemahan
(weaknesses), serta faktor eksternal perusahaan, yaitu peuang ( opportunities) dan
ancaman (threats). Analisis dilakukan terhadap usaha Haluankopi adalah sebagai berikut:
1. Strengths
Tabel 13.6 Kekuatan usaha Haluankopi
Strength 1 – S2 Produk speciality kopi Gununghalu
pertama
Strength 2 – S2 Produk kualitas premium
Strength 3 – S3 Produk kopi bubuk siap seduh

2. Weaknesses
Tabel 13.7. Kelemahan usaha Haluankopi
Weakness 1 – W1 Produk masih kurang peminat
Weakness 2 – W2 Bahan baku terbatas
Weakness 3 – W3 Bahan baku musiman

3. Opportunities
Tabel 13.8. Peluang usaha Haluan kopi
Opportunity 1 – O1 Masih sedikit pesaing
Kesadaran masyarakan akan
Opportunity 2 – O2
produk premium meningkat
Budaya minum kopi gencar di
Opportunity 3 – O3
gerakan oleh pemerintah daerah
Jumlah usaha cafe semakin
Opportuntity 4 – O4
bertambah
4. Threaths
Tabel 13.9.Terhadap Usaha Haluankopi
Bahan baku di monopoli pihak
Threat 1 – T1
tertentu
Muncul pesaing dengan harga
Threat 2 – T2
lebih murah

Berdasarkan analisa tersebut diatas maka faktor-faktor internal strategis udaha Haluankopi
dapat dievaluasi dengan perhitungan mengunakan bobot sebagai berikut :
Tabel 13.10. Internal factor Anslysis Summary ( IFAS )
Weighted
Internal strategic factor weight rating
score

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


18 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Strenghts
Produk speciality kopi Gununghalu
0,25 3 0,75
pertama
Produk kualitas premium 0,20 4 0,80
Produk kopi bubuk siap seduh 0,15 2 0,30
Total score 1,85
Weaknesses
Produk masih kurang peminat 0,15 4 0,60
Bahan baku terbatas 0,15 3 0,45
Bahan baku musiman 0,15 4 0,60
Total score 1,65
TOTAL 1,00 3,50

Adapun faktor-faktor ekstrnal strategis usaha Haluankopi dapat dievaluasi dengan


perhitungan menggunakan bobot sebagai berikut:
Tabel 13.11 Ekstrenal Factors Analysis Summary ( EFAS )
weigh Wieghted
Eksternal Strategic factor ratting
t Score
Opportunities
Masih sedikit pesaing 0,20 2 0,40
Kesadaran masyarakan akan produk premium
0,15 3 0,45
meningkat
Budaya minum kopi gencar di gerakan oleh
0,20 4 0,80
pemerintah daerah
Jumlah usaha cafe semakin bertambah 0,15 4 0,60
Total score 2,65
Threaths
Bahan baku di monopoli pihak tertentu 0, 20 4 0,80
Muncul pesaing dengan harga lebih murah 0, 10 3 0,30
Total score 1,10
TOTAL 1.00 3,75

Berdasarkan perhitungan pada kedua tabel di atas, diketahui bahwa total nilai
evaluasi faktor internal usaha Haluankopi lebih besar jika dibandingkan dengan total nilai
evaluasi faktor ekternalnya. Hal ini berarti dengan kemampuan yang dimiliki oleh Haluankopi
akan dapat memanfaatkan peluang dan kesempatan dengan sangat baik.
Analisis SWOT yang dilakukan terhadap usaha Haluankopi menunjukan total score
S= 1,85 ; total score W= 1,65; total score O= 2,65; dan total score T = 1,10. Berdasarkan
perhitungan tersebut, diketahui total nilai faktor Strength (S) lebih tinggi dari total nilai faktor

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


19 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
Weaknesses (W) dengan selisih nilai (+) 0,80. Sedangkan total nilai faktor Opportunities (O)
lebih tinggi dari total nilai faktor Tgreaths (T) dengan selisih nilai (+) 1,55. Dari hasil
identifikasi tersebut, dapat diketahui pisisi dari usaha Haluan kopi dengan menggunakan
diagram analisis SWOT sebagai berikut:

Gambar 13.12. Portopolio Analisis

Berdasarkan hasil analisa SWOT yang telah dilakukan sebelum nya sasaran dan
strategi usaha Haluankopi untuk mencapai tujuannya dapat diformulasikan dengan matriks
TOWS sebagai berikut:

Tabel 13.13. Strategi Usaha Haluan Kopi


IFAS Strengths Weaknesses
1. Produk speciality kopi 1. produk masih
Gununghalu pertama kurang peminat.
2. Produk kualitas premium 2. Bahan baku
3. Kopi bubuk siap seduh terbatas

EFAS
Opportunities Strategi S – O Strategi W – O
1. Masih sedikit pesaing  Meluncurkan produk  Memberikan sample
2. Kesadaran masyarakan sesegera mungkin produk pada cafe-cafe
akan produk premium  Meperkenalkan diri sasaran
meningkat sebagai produk kopi  Mengumpulkan banyak
3. Budaya minum kopi dengan kualitas premium bahan baku saat
digerakan oleh  Membuat iklan yang musim panen raya

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


20 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id
pemerintah daerah mudah dijangkau oleh
4. Jumlah usaha cofe pecinta kopi
bertambah  Memasarkan produk
pada cafe-cafe baru
Threaths Strategi S – T Strategi W - T
1. Bahan baku dimonopoli Melakukan perencanaan  Melakukan pendekatan
pihak tertentu operasional untuk mendpat dengan petani kopi
2. Muncul pesaing dengan bahan baku. agar mendapat
harga lebih murah. Meningkatkan kualitas dan prioritas bahan baku
kuantitas produksi  Merencanakan untuk
Melakukan promosi dan menanam kopi sendiri
penawaran menarik
Meningkatkan brand image
sebagai produk premium

Diharapkan dengan adanya strategi bisnis ini akan menjadi acuan dan pemecahan
setiap masalah, maupun ancaman yang nanti dihadapi oleh bisnis Haluan kopi, serta
membantu Haluankopi dalam menangkap setiap peluang nantinya.

Daftar Pustaka

Freddy Rangkuti, Analisis SWOT Tehnik Membe Kasus Bisnis 2006, Gramedia Pustaka
Utama.
Hisrich, Robert D., Peters, Michael P., & Shephard, Dean A. Entrepreneurship. 2014keni
Keni Kaniawati, Mohd.Haizam Mohd Saudi, The development Strategy micro, Small and
medium entreprises in Bandung, Journal Of Adv Research in Dynamical & Control
System 2019 , Vol.11 Issue 03.
Nella Nuri, Keni Kaniawati, “Perencanaan Bisnis” 2020, Skrpsi.
Suryana, Kewirausahaan, 2015, Penerbit Salemba Empat.
Rhenald Kasali dkk, Modul Kewirausahaan 2010, Yayasan Rumah Perubahan
Suryana, Kewirausahaan, 2015, Penerbit Salemba Empat.

‘20 Entrepreneurship: Innovation &


21 Business Panning Biro Akademik dan Pembelajaran
Keni Kaniawati SE.MSi. http://www.widyatama.ac.id

Anda mungkin juga menyukai