Anda di halaman 1dari 5

HAK ASASI MANUSIA

ANA SUNDARI, S.ST., M.Keb., MPH


PENDAPAT ANDA ???

HAK ASASI MANUSIA


HAM
Hak asasi manusia adalah hak yang bersifat dasar atau hak pokok yang dimiliki oleh manusia,
seperti hak hidup, hak berbicara, dan hak mendapat perlindungan.

Hak yang melekat pada diri manusia dan tanpa hak-hak itu manusia tidak dapat hidup layak
sebagai manusia.

Hak asasi manusia adalah hak- hak yamg melekat pada diri manusia dan tanpa hak-hak itu
manusia tidak dapat hidup layak sebagai manusia

UU No. 38 tahun 1999 tentang HAM


“Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahluk Tuhan
YME dan merupakan anugrah –Nya yg wajib di hormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh
negara, hukum, pemerintah dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan
martabat manusia”

CIRI – CIRI HAK ASASI MANUSIA

1. Hak asasi tidak diberikan atau diwariskan melainkan melekat pada martabat kita sbagai
manusia
2. Hak asasi berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras,
agama, etnik dan pandangan politik
3. Hak asasi tidak boleh dilanggar

Tujuan Pelaksanaan Hak Asasi Manusia :


Mempertahankan hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-wenang negara dan/atau aparat
negara, dan mendorong tumbuh serta berkembangnya pribadi manusia yang multidimensional

SIFAT HAM
▪ Individual, artinya melekat erat pada kemanusiaan seseorang bukan kelompok
▪ Universal, artinya dimiliki oleh setiap orang
▪ Supralegal, artinya tidak tergantung pada negara, pemerintah atau UU yg mengatur hak-
hak ini
▪ Kodrati, artinya HAM bersumber dari kodrat manusia
▪ Kesamaan derajat, artinya HAM mengakui adanya kesamaan sebagai ciptaan Tuhan,
maka harkat dan martabat ternilai sama.

SEJARAH PERKEMBANGAN HAM


• MAGNA CHARTA 1215 (Inggris) : naskah yang berisi beberapa hak yang diberikan Raja
John kepada beberapa bangsawan bawahannya atas tuntutan mereka, dan sekaligus
membatasi kekuasaan Raja John
• PETITION OF RIGHT 1628 (Inggris) : Raja Charles I yang berisi tentang hak hak-hak
rakyat beserta jaminannya
• BILL OF RIGHT 1689 (Inggris) : UU yang diterima oleh Parlemen Inggris, sesudah
berhasil dalam tahun sebelumnya mengadakan perlawanan thdp Raja james II, dalam
revolusi tak berdarah (1688)
• Pernyataan Hak-hak Manusia Dan Warga Negara 1789 (Perancis) : Suatu Naskah yang
dicetuskan pada permulaan Revolusi Perancis

RUMUSAN HAK ASASI ABAD XX


• Hak-hak politik yang selama abad XII-XVII, dianggap kurang sempurna pada abad XX
seiring munculnya peristiwa besar di dunia
• Salah satunya Perang Dunia II, saat mulainya agresi Nazi-Jerman yang menginjak-injak
hak-hak manusia.
• Presiden AS Franklin D Roosevelt merumuskan empat hak-hak manusia yang kemudian
terkenal dengan istilah The Four Freedoms (empat kebebasan)

THE FOUR FREEDOMS


1. Kebebasan untuk berbicara dan menyampaikan pendapat (freedom of speech)
2. Kebebasan beragama (freedom of relegion)
3. Kebebasan dari ketakutan (freedom of fear)
4. Kekebasan dari kemelaratan (freedom from want)

UNIVERSAL DECLARATION OF HUMAN RIGHTS 1948


1. Perang dunia II yang melibatkan hampir seluruh dunia dianggap sebagai biang dari
hilang dan diabaikan serta diinjak-injaknya hak-hak asasi manusia
2. Tahun 1946 Commission of Human Right yang didirikan oleh PBB, merumuskan
beberapa hak-hak ekonomi dan sosial disamping hak politik
3. Tahun 1948, hasil rumusan Commission of Human Right diterima oleh negara-negara
yang tergabung dalam PBB dalam bentuk Pernyataan Sedunia tentang Hak-Hak Asasi
Manusia

Pernyataan Sedunia tentang Hak-Hak Asasi Manusia

1. Pernyataan sedunia tentang hak asasi manusia tidak memiliki daya ikat bagi negara-
negara di dunia
2. Agar dapat mengikat, maka disusun perjanjian internasional tentang hak-hak asasi
manusia yang mengikat secara yuridis
3. Tahun 1966 sidang umum PBB menyepakati secara aklamasi tentang :
 Perjanjian tentang Hak ekonomi, Sosial dan Budaya
 Perjanjian tentang Hak-hak Sipil dan Politik

HAK-HAK YG DIAKUI DALAM PIAGAM PBB


❑ Hak untuk berpikir dan mengemukakan pendapat
❑ Hak memilih sesuatu
❑ Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran
❑ Hak untuk hidup
❑ Hak untuk kemerdekaat hidup
❑ Hak untuk memperoleh nama baik
❑ Hak untuk memperoleh pekerjaan

HAM DALAM UUD NRI 1945

• Doktrin Hak Asasi Manusia sudah diterima secara universal sebagai a moral, political,
legal framework and as a guideline dalam membangun dunia yang damai dan bebas
penindasan, ketakutan dan perlakuan yang tidak adil

• Dalam paham negara hukum, jaminan perlindungan HAM dianggap sebagai ciri yang
mutlak dan harus ada didalam setiap negara

• Dalam paham negara yang menganut paham demokrasi konstitusional, jaminan HAM
harus tercantum dengan tegas dalam UUD

GAGASAN MATERI HAM DALAM UUD 1945

 Rancangan naskah UUD 1945 oleh BPUPKI tdk memuat sama sekali ketentuan
mengenai HAM
 UUD 1945 disusun harus berdasar asas kekeluargaan, suatu asas yang menentang paham
liberalisme dan individualisme
 Asas kekeluargaan tidak ada dikotomi antara negara dan individu warga negara,
 Landasan filofofis dalam menyusun UUD 1945 sama sekali tidak membutuhkan adanya
jaminan HAM dan jaminan kebebasan individu
 Dimasukkan pasal-pasal tertentu tentang hak-hak asasi manusia dalam UUD 1945 dalam
rangka mencegah jangan sampai timbul negara kekuasaan (machtsstaat)

MATERI HAM DALAM UUD 1945

• Pada saat UUD 1945 disusun, meski beberapa pandangan bahwa HAM bersumber dari
paham individualisme dan liberalisme, dan bertentangan dengan asas kekeluargaan, namun
realitas sejarah lahirnya hak-hak asasi lebih disebabkan karena adanya absolutisme
• Akhirnya perumus materi UUD 1945, menyepakati 7 butir ketentuan yang berkaitan
dengan HAM masuk dalam UUD 1945, meski dalam pengertian yang sangat terbatas

IMPLEMENTASI HAM DI INDONESIA


I Pembukaan UUD 1945 Alenia pertama
II Pembukaan UUD 1945 Alenia ke empat
III Batang tubuh UUD 1945
IV Ketetapan MPR
V Peraturan Perundang undangan

B. Penegakkan Hukum di Indonesia

I Pembentukan Komisi HaK Asasi Manusia berdasarkan Keppres No 5 Tahun 1993 pada
tanggal 7 Juni 1993 dan dikukuhkan melalui UU No 39 Tahun 1999 ttg Hak Asasi Manusia

II Penetapan UU No 26 Tahun 2000 Ttg Pengadilan hak asasi manusia

III Pembentukan Pengadilan hak asasi manusia Ad Hoc dgn Kepres u/ memeriksa dan
memutuskan perkara pelanggaraan HAM
IV Pembentukan Komisi kebenaran dan rekonsiliasi dengan alternatif pelanggaran HAM diluar
pengadilan HAM
V Merakatifikasi berbagai konvensi International ttg HAM

PERATURAN DAN PERUNDANG- UNDANGAN (UU No 39 Tahun 1999)

• Hak untuk hidup (Pasal 4)


• Hak untuk berkeluarga (Pasal 10)
• Hak mengembangkan diri (Pasal 11-16)
• Hak untuk memperoleh keadilan (Pasal 17-19)
• Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27)
• Hak atas rasa aman (Pasal 28-35)
• Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42)
• Hak turut serta dalam pemerintahan (pasal 43-44)
• Hak wanita (pasal 45-51 )
• Hak anak (Pasal 52-66)

TANGGUNG JAWAB PERLINDUNGAN HAM

• Pasal 8 Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama
menjadi tanggung jawab Pemerintah.
• Pasal 71 Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati, melindungi,
menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam Undang-undang ini,
peraturan perundang-undangan lain, dan hukum internasional tentang hak asasi manusia
yang diterima oleh negara Republik Indonesia.
• Pasal 72 Kewajiban dan tanggung jawab Pemerintah meliputi langkah implementasi yang
efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya pertahanan keamanan
negara, dan bidang lain.

PELANGGARAN HAM

• Pasal 1 angka 6 UU No 39 Tahun 1999 menyatakan Pelanggaran hak asasi manusia


adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik
disengaja maupun tidak sengaja, atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi, dan atau mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh Undang-undang ini, dan tidak mendapatkan, atau dikhawatirkan
tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar, berdasarkan
mekanisme hukum yang berlaku

PELANGGARAN HAM BERAT

a. Pasal 7 UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Ham


b. Pelanggaran hak asasi manusia yang berat meliputi: kejahatan genosida dan
kejahatan terhadap kemanusiaan

KEJAHATAN GENOSIDA
1. Membunuh anggota kelompok;
2. Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggotaanggota kelompok;
3. Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara
fisik baik seluruh atau sebagiannya;
4. Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalamkelompok; atau
5. Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain

KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN

Kejahatan terhadap kemanusiaanadalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian
dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut
ditujukan secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa:
▪ Pembunuhan;
▪ Pemusnahan;
▪ Perbudakan;
▪ Pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
▪ Perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-
wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional;

KEJAHATAN TERHADAP KEMANUSIAAN

 Penyiksaan;
 Perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan
atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
 Penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan
paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang
telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
 Penghilangan orang secara paksa; atau
 Kejahatan apartheid (sistem pemisahan ras)

PENEGAKAN HAM
Dalam rangka menjami hak-hak asasi manusia negara telah menetapkan :
UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
UU Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM

Komnas Hak Asasi Manusia bertujuan

• Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan
pancasila, undang-undang dasar 1945, dan piagam perserikatan bangsa-bangsa, serta
deklarasi universal hak asasi manusia; dan
• Meningkatkan perlindungan dan penegakan hak asasi manusia guna berkembangnya
pribadi manusia indonesia seutuhnya dan kemampuan berpartisipasi dalam berbagai bidang
kehidupan

PENGADILAN HAM
a. Pengadilan khusus terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
b. Pengadilan khusus yang berada di lingkungan Peradilan Umum.
c. Bertugas dan berwenang memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia
yang berat.
d. Kewenangan memeriksa dan memutus perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat
yang dilakukan di luar batas teritorial wilayah negara

DAFTAR PUSTAKA
Rahayu AS. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Edeisi Revisi. Bumi Aksara. Jakarta.
2017
Prayogi AS. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk Perguruan Tinggi. Pustaka Baru, Yogyakarta.
2018

Anda mungkin juga menyukai