10 Provinsi Tertinggi
VAKSINASI
SINERGIS
MENGAPA KITA GUNAKAN VAKSIN?
• Vaksin dapat mencegah beberapa penyakit menular berbahaya.
Contoh Penyakit-penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi
(PD3I) yaitu campak, polio, hepatitis B, tuberkulosis, difteri, pertusis,
tetanus, influenza, kanker serviks yang disebabkan infeksi virus HPV, dsb.
(biaya pengobatan)
Petugas
Infrastruktur Pendidikan
Kesehatan di
publik Anak Usia Dini
Masyarakat
Regulasi: BPOM 16
#HoldingBUMNFarmasi
STRATEGI PENGEMBANGAN VAKSIN COVID-19 DI
INDONESIA
Di Indonesia, dilaksanakan uji klinis fase III
vaksin COVID-19 produksi Sinovac Biotech
China, bekerja sama dengan PT. Biofarma
3 Memprioritaskan dan
merelokasi anggaran lain terkait
ketersediaan dan vaksinasi
4 Presiden menjadi
yang pertama
secara gratis. mendapat vaksin
Covid-19.
1. Membentuk
kekebalan kelompok
15
Sumber data: Control Tower KPC-PEN 14 Feb pk 16:10 Sumber data: Pcare 14 Feb pk 16:06
KEGIATAN VAKSINASI COVID-19
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
INPUT:
SDM,
vaksin OUTPUT:
dan PERENCANAAN PELAKSANAAN MONEV Penerimaan
masy.
logistik, tinggi,
cold seluruh
chain sasaran
divaksinasi,
• PENDATAAN SASARAN
• PENDATAAN DAN PENETAPAN FASYANKES
• REGISTRASI SASARAN • DISTRIBUSI DAN MANAJEMEN • PENCATATAN DAN
• PERHITUNGAN KEBUTUHAN SUMBER DAYA VAKSIN DAN LOGISTIK PELAPORAN
• RENCANA DISTRIBUSI VAKSIN DAN LOGISTIK • STANDAR PELAYANAN • PEMANTAUAN PRA, SAAT DAN
• PENYUSUNAN RENCANA KEGIATAN ADSOS, • KERJA SAMA PASKA PELAKSANAAN
PELATIHAN, MONEV • MANAJEMEN LIMBAH • PEMANTAUAN DAN
• PENDANAAN PENANGGULANGAN KIPI
• PENYUSUNAN RENCANA OPERASIONAL
WILAYAH SULIT
1 2 3 4
Catatan:
1. Vaksinasi dilakukan pada tahap awal untuk tenaga Kesehatan dan dilajutkan dengan masyarakat usia 18-59 tahun
2. Vaksinasi dapat dilakukan juga terhadap komorbid tertentu (sesuai rekomendasi ahli)
PENDATAAN SASARAN
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data yang bersumber
Mekanisme dari Kementerian/Lembaga/Badan Usaha/Instansi terkait atau
sumber lainnya meliputi Nomor Induk Kependudukan, nama,
Top-Down tanggal lahir, nomor kontak (HP) dan alamat tempat tinggal
sasaran
Dalam hal sasaran individu sesuai tahapan belum terdaftar oleh instansi/badan
usaha/lembaga/organisasi maupun oleh perangkat daerah, puskesmas atau fasilitas pelayanan
kesehatan pelaksana vaksinasi COVID-19, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota maupun Dinas Kesehatan
Provinsi, maka dapat dilakukan pendataan melalui Aplikasi PCare Vaksinasi.
TEMPAT PELAKSANAAN LAYANAN
VAKSINASI COVID-19
jumlah sasaran per sesi
pelayanan disesuaikan dengan
KRITERIA
kapasitas masing-masing
Fasilitas Pelayanan fasilitas pelayanan kesehatan
Kesehatan milik
Pemerintah Pusat,
Pemerintah Daerah
Provinsi, Pemerintah Dalam hal Fasilitas
1. memiliki tenaga kesehatan pelaksana Pelayanan
daerah vaksinasi COVID-19;
Kabupaten/Kota atau Kesehatan tidak
2. memiliki sarana rantai dingin sesuai dapat memenuhi
milik dengan jenis Vaksin COVID-19 yang
masyarakat/swasta kebutuhan dalam
digunakan atau sesuai dengan ketentuan memberikan
yang memenuhi peraturan perundang-undangan; dan
persyaratan: Vaksinasi bagi
3. memiliki izin operasional Fasilitas
1. Puskesmas, Fasyankes dan pos vaksinasi ditetapkan oleh Dinas seluruh sasaran
Pelayanan Kesehatan atau penetapan dan/atau tidak
puskesmas Kesehatan Kabupaten/Kota serta dengan
oleh Menteri sesuai diinputketentuan
ke dalam aplikasi
memenuhi
pembantu; Pcare
peraturan Vaksinasi
perundang-undangan.
2. Klinik; persyaratan, Dinas
3. Rumah sakit; Kesehatan
dan/atau Fasilitas pelayanan Kesehatan yang tidak Kabupaten/Kota
4. Unit pelayanan dapat memenuhi persyaratan poin 2 dapat membuka pos
kesehatan di dapat menjadi tempat pelayanan Vaksinasi COVID-19
Kantor Kesehatan vaksinasi COVID-19 namun dikoordinasi
Pelabuhan (KKP) oleh puskesmas setempat
PERCEPATAN PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19,
PELAYANAN VAKSINASI DAPAT DILAKUKAN DENGAN
STRATEGI SEBAGAI BERIKUT
• Alokasi
bagi setiap fasilitas pelayanan kesehatan
ditentukan berdasarkan kapasitas layanan masing-
masing fasilitas pelayanan kesehatan.
Apabila
dibutuhkan,
dapat
dilakukan
realokasi vaksin
Pendanaan untuk
Pendanaan untuk
Kegiatan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang dibiayai oleh
perawatan dan
APBN, APBD dan sumber lain yang sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan antara lain : pengobatan Kejadian Ikutan
1. biaya operasional, Pasca Vaksinasi COVID-19
2. biaya distribusi vaksin dan logistik lainnya, bagi peserta Program JKN
3. biaya pengembangan dan penyebarluasan materi KIE, yang aktif, ditanggung
4. biaya penyelenggaraan pertemuan advokasi, koordinasi melalui mekanisme JKN,
dan sosialisasi,
sedangkan bagi peserta
5. bimbingan teknis dan monitoring, dan
6. surveilans KIPI Program JKN yang non aktif
dan selain peserta Program
Penggunaan anggaran operasional pelaksanaan vaksinasi JKN didanai melalui
merujuk pada Keputusan Menteri yang menetapkan tentang mekanisme pendanaan lain
Petunjuk Teknis Perencanaan Penganggaran Pelaksanaan yang bersumber dari
Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Covid-19
anggaran pendapatan dan
bersumber Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil
(DBH) Tahun Anggaran 2021 belanja negara yang
dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Pemberian vaksinasi COVID-19 dilakukan oleh dokter, perawat atau bidan
yang memiliki kompetensi, dibuktikan dengan kepemilikan Surat Tanda
Registrasi (STR)
Sasaran
vaksinasi
COVID-19 P Care
datang
Meja 1B
• Sasaran menunjukan KTP, Kartu Keluarga, surat keterangan bekerja dan/atau
dokumen lainnya
• Petugas melakukan registrasi atau perubahan data sasaran menggunakan
aplikasi Pcare Vaksinasi
• Sasaran dan petugas menandatangani formulir pernyataan.
• Jika data sudah sesuai dan masuk dalam aplikasi PCARE, sasaran kembali ke
meja 1A.
Meja 3 (Vaksinasi)
Meja 4 (Pencatatan dan Observasi) • Petugas memberikan vaksinasi secara intra muskular sesuai prinsip
• Petugas mencatat hasil pelayanan vaksinasi ke dalam aplikasi PCare. penyuntikan aman
• Sasaran diobservasi selama 30 menit untuk memonitor kemungkinan KIPI • Petugas melakukan scan barcode atau mencatat merek/jenis, nomor
hasil observasi diinput ke Pcare ”Pulang Sehat” atau ”Pulang KIPI” batch dan nomor serial vaksin yang diberikan kepada sasaran, tulis
• Petugas memberikan penyuluhan tentang 3M dan vaksinasi COVID-19 pada memo dan berikan pada sasaran. Memo diberikan saaran kpd
• Peserta mendapatkan kartu vaksinasi
petugas meja 4
KOORDINASI PELAKSANAAN VAKSINASI COVID-19
3. Agar kerja sama dapat terlaksana dengan efektif, dibutuhkan Tim Pelaksana
mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota dan puskesmas. Tim ini harus
melibatkan seluruh lintas program di lingkungan sektor kesehatan
serta lintas sektor terkait.
Public Private Mix (PPM) Dalam Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19
TNI, POLRI
Jaringan Pelayanan Imunisasi
Dinkes Prov
Klinik
RS Pemerintah
PENCATATAN DAN
PELAPORAN
PEMANTAUAN DAN
PENANGGULANGAN KIPI
PENCATATAN DAN PELAPORAN HASIL PELAYANAN
VAKSINASI COVID-19 DENGAN PCARE VAKSINASI
• Terpisah dari
pencatatan dan • Apabila tidak memungkinkan menginput data hasil layanan secara
pelaporan imunisasi daring (online) pada saat pelayanan berlangsung, pencatatan
rutin dilakukan secara manual menggunakan format standar yang
kemudian ditandatangani oleh pimpinan fasilitas pelayanan
• dilakukan secara kesehatan. Data kemudian diinput ke dalam sistem PCare di hari
elektronik melalui yang sama apabila sudah tersedia jaringan internet.
aplikasi Pcare
Vaksinasi • Apabila dilakukan input kembali ke sistem PCare di hari yang berbeda
• Online, dilakukan maka dilakukan pada fitur Pencatatan Pelayanan Vaksin Manual pada
saat pelayanan aplikasi PCare Vaksinasi.
berlangsung (real- •
time) Sebagai langkah antisipasi, semua hasil pelayanan vaksinasi tetap
dilaporkan manual secara berjenjang menggunakan format rekap
standar. Pelaporan manual tersebut disampaikan kepada
Kementerian Kesehatan c.q Subdit Imunisasi secara berjenjang
setiap hari paling lambat pukul 16.00 WIB.
PENCATATAN DAN
PELAPORAN LOGISTIK
Monitoring logistik
menggunakan Bio
Tracking Biofarma
dan SMILE (Sistem
Monitoring Imunisasi
Logistik secara
Elektronik)
Sebelum Sesudah
Saat pelaksanaan
pelaksanaan pelaksanaan
“COVID-19
vaccine 1. Monitoring
1. Penilaian cepat
introduction cakupan
cakupan melalui
readiness 2. Monitoring
survei daring
assessment kualitas
2. Monitoring vaksin
tool” pelayanan
dan logistik lain
3. Pemantauan
3. Evaluasi dampak
dan
melalui surveilans
Penanggulan
COVID-19
gan KIPI
ALUR DAN KURUN WAKTU PELAPORAN KIPI
Alur Pelaporan dan
Kajian KIPI
• Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menetapkan petugas
penanggung jawab surveilans KIPI yang dapat dihubungi apabila ada
laporan KIPI dari penerima vaksin, masyarakat, kader atau pihak lain serta
melakukan pencatatan dan pelaporan KIPI.
• Untuk dugaan KIPI serius, maka dilakukan kajian KIPI oleh Pokja PP KIPI
Kabupaten/Kota atau Komda PP KIPI Provinsi setelah investigasi selesai
dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Dinas Kesehatan
Provinsi termasuk Balai Besar POM Provinsi. Komnas PP KIPI akan melakukan
tanggapan ketika sudah dilakukan kajian oleh Pokja PP KIPI
Jenjang Administrasi Kurun waktu diterimanya laporan Kabupaten/Kota atau Komda PP KIPI Provinsi.
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota/Pokja 24 jam dari saat penemuan kasus • Pencatatan dan pelaporan KIPI dilakukan melalui website keamanan
KIPI vaksin secara manual. Apabila tidak memungkinkan, maka dapat
dilakukan secara manual menggunakan format standar yang dapat
Dinas Kesehatan Provinsi/Komda PP-KIPI 24-72 jam dari saat penemuan diunduh pada tautan bit.ly/LampiranJuknisVC19. Laporan segera dikirim
secara berjenjang kepada Kementerian Kesehatan cq. Sub Direktorat
kasus Imunisasi/Komnas PP-KIPI atau melalui WA grup Komda KIPI – Focal Point,
Sub Direktorat Imunisasi/Komnas PP-KIPI 24 jam-7 hari dari saat penemuan email: komnasppkipi@gmail.com dan data_imunisasi@yahoo.com.
kasus
STRATEGI
STRATEGI KOMUNIKASI
KOMUNIKASI
VAKSINASI COVID-19
1. Berdasarkan data dan fakta
2. Berorientasi hasil
PENDEKATAN
3. Bermitra dengan kelompok/ group lokal yang potensial
STRATEGI KOMUNIKASI
4. Sharing informasi dengan publik dan masyarakat sebagai
COVID- instrumen yang efektif untuk mempengaruhi perilaku
19 seseorang
Agar memastikan sasaran atau target vaksinasi:
1. Terinformasi manfaat vaksinasi dan bahayanya jika tidak mendapatkan
vaksinasi COVID-19 lengkap (misal : 2 dosis pemberian)
2. Mengetahui ketersediaan akses pelayanan vaksinasi di wilayahnya (jumlah
PENTINGNYA kunjungan dan jarak waktu mendapatkan imunisasi 2 dosis)
STRATEGI KOMUNIKASI 3. Mengetahui peran dan tanggung jawab dalam melindungi diri sendiri,
keluarga dan lingkungan (tetap menerapkan protokol kesehatan dsb)
4. Termotivasi untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19 tepat waktu dan lengkap
PASTIKAN FASKES DAN PELAKSANAAN VAKSINASI SESUAI SOP, PENANGGULAN KIPI SECARA CEPAT DAN
TEPAT MELALUI KOORDINASI DENGAN KOMNAS DAN KOMDA PP KIPI
KESIMPULAN
1. Kementerian Kesehatan telah
menyiapkan Peraturan, SDM,
administrasi, logistik, jaringan
fasyankes dan sistem monev untuk
pelaksanaan vaksinasi covid-19
2. Pelaksanaan vaksinasi dilakukan
sesuai petunjuk teknis
3. Vaksinasi saat ini sudah mulai
dilaksanakan namun penerapan
protokol kesehatan tetap menjadi hal
utama yang perlu dilakukan oleh
seluruh masyarakat termasuk tenaga
kesehatan.
TERIMA KASIH