Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Hipotesis

Berdasarkan arti katanya, hipotesis berasal dari 2 penggalan kata, yaitu “hypo” yang
artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara
menulisnya disesuaikan dengan Ejaan Bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang
menjadi hipotesis.

Untuk mengetahui jawaban terhadap masalah penelitian diperlukan hipotesis. Hipotesis


itu sendiri merupakan dugaan, asumsi atau kesimpulan sementara yang diajukan oleh seorang
peneliti terkait dengan permasalahan yang dikaji. Sedangkan pengertian hipotesis secara umum
yaitu jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji secara
empiris melalui suatu analisis (berdasarkan data di lapangan) dan kesimpulannya bersifat
sementara.

Syarat-syarat Hipotesis

Borg dan Gall (1979: 61) mengajukan adanya persyaratan untuk hipotesis sebagai berikut:

a. Hipotesis harus dirumuskan dengan singkat tetapi jelas.


b. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan antara dua atau lebih
variabel.
c. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau hasil
penelitian yang relevan.

Jenis-jenis Hipotesis

1. Hipotesis kerja atau alternatif, disingkat Ha.


Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variabel X dan Y, atau
adanya perbedaan antara dua kelompok.
Rumusan hipotesis kerja:
a. Jika... maka...
b. Ada perbedaan antara... dan... dalam...
c. Ada pengaruh... terhadap...
2. Hipotesis nol (null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis ini menyatakan tidak ada perbedaan antara dua variabel, atau tidak
adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y. Dengan kata lain, selisih variabel
pertama dengan variabel kedua adalah nol atau nihil. Hipotesis nol sering juga disebut
hipotesis statistik, karena biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statistik, yaitu
diuji dengan perhitungan statistik.
Rumusan hipotesis nol:
a. Tidak ada perbedaan antara... dengan... dalam...
b. Tidak ada pengaruh... terhadap...
Dalam pembuktian, hipotesis alternatif (Ha) diubah menjadi Ho, agar peneliti tidak
mempunyai prasangka. Jadi, peneliti diharapkan jujur, tidak terpengaruh pernyataan Ha.
Kemudian dikembangkan lagi ke Ha pada rumusan akhir pengetesan hipotesis.

Anda mungkin juga menyukai