INFEKSI POSTPARTUM
OLEH :
NOVA HAYUNITA
NIM : 1912142010237
PRODI SI KEPERAWATAN
BUKIT TINGGI
TAHUN 2020/2021
SATUAN ACARA PENGAJARAN
A. Tujuan
Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyuluhan ini adalah setelah dilakukan pendidikan
kesehatan tentang infeksi nifas diharapkan masyarakat mengerti tentang
infeksi yang terjadi pada saat nifas.
Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang infeksi nifas diharapkan:
1. Ibu mengetahui pengertian infeksi nifas
2. Ibu mengetahui penyebab dan cara terjadinya infeksi nifas
3. Ibu memahami faktor predisposisi infeksi nifas
4. Ibu memahami jenis jenis dan gambaran klinis infeksi nifas
5. Ibu memahami pencegahan infeksi nifas
6. Ibu mengethui komplikasi infeksi nifas
7. Ibu mengetahui pencegahan dan penangganan infeksi nifas
B. Strategi Pelaksanaan
Pendidikan kesehatan dilakukan pada hari senin tanggal 04 Januari 2021 pukul
10.00 wib
C. Metode
Ceramah
Diskusi/ tanya jawab
D. Susunan Acara
Rencana pelaksanaan
2. Proses :
a. Memberi salam, 2 Menit Menjawab salam dan
Perkenalan,Kontrak memperkenalkan diri
waktu,Menjelaskan tujuan dan
pokok bahasan
b. Menjelaskan tentang pengertian 15 menit Menyampaikan materi
infeksi, pengertian infeksi nifas
penyebab dan cara terjadinya
infeksi nifas, faktor predisposisi
infeksi nifas, jenis jenis dan
gambaran klinis infeksi,
pencegahan dan penanganan
infeksi nifas 10 Menit Melakukan Tanya jawab
c. Evaluasi
Pretes danPostes,pertanyaan
terbuka
3 Penutup
Menyimpulkan materi,Melakukan post 3 Menit Memperhatikan dan
test,memberi salam mengucapkan salam
E. Media
Leaflet
Lembar balik
F. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
Kesepakatan dengan penyaji dan peserta
Kesiapan materi penyaji
2. Evaluasi Proses
Peserta bersedia menerima penjelasan materi dari penyuluh
Peserta mau bertanya tentang hal-hal yang tidak diketahuinya
Peserta mau menjawab pertanyaan yang telah diberikan
Penyaji
Dapat memfasilitasi jalannya penyuluhan
Dapat menjalankan peranannya dengan baik
3. Evaluasi Hasil
Kegiatan penyuluhan berjalan sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan
G. Daftar Pertanyaan
Pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian infeksi
2. Jelaskan pengertian infeksi post partum
2. Sebutkan penyebab dan cara terjadinya infeksi nifas?
3. Sebutkan faktor predisposisi infeksi nifas?
4. Sebutkan gambaran klinis infeksi nifas?
5. Sebutkan pencegahan infeksi nifas?
INFEKSI POST PARTUM
A. DEFENISI
1. Nifas atau puerperium adalah periode waktu atau masa dimana organ-
organ reproduksi kembali kepada keadaan tidak hamil. Masa ini
membutuhkan waktu sekitar enam minggu (Fairer, Helen, 2001:225)
2. Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
Masa nifas berlangsung selama kira-kira enam minggu (Buku Acuan
Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Ne'bnatal,
3. Infeksi adalah berkembang-biaknya mikroorganisme dalam tubuh
manusia yang disertai dengan reaksi tubuh terhadapnya (Zulkarnain
Iskandar, 1998 ).
3. Infeksi pascapartum (sepsis puerperal atau demam setelah melahirkan)
ialah infeksi klinis pada saluran genital yang terjadi dalam 28 hari
setelah abortus atau persalinan (Bobak, 2004).
2. Syok bakteremia
Infeksi kritis, terutama yuang disebabkan oleh bakteri yang
melepaskan endotoksin, bisa mempresipitasi syok bakteremia (septic).
Ibu hamil, terutama mereka yang menderita diabetes mellitus atau ibu
yang memakai obat imunosupresan, berada pada tingkat resiko tinggi,
demikian juga mereka yang menderita endometritis selama periode
pascapartum.
Demam yang tinggi dan mengigil adalah bukti patofisiologi sepsis
yang serius. Ibu yang cemas dapat bersikap apatis. Suhu tubuh sering
kali sedikit turun menjadi subnormal. Kulit menjadi dingin dan lembab.
Warna kulit menjadi pucat dan denyut nadi menjadi cepat. Hipotensi
berat dan sianosis peripheral bisa terjadi. Begitu juga oliguria.
3. Peritonitis
Peritonitis nifas bisa terjadi karena meluasnya endometritis, tetapi
dapat juga ditemukan bersama-sama dengan salpingo-ooforitis dan
sellulitis pelvika. Selanjutnya, ada kemungkinan bahwa abses pada
sellulitis pelvika mengeluarkan nanahnya ke rongga peritoneum dan
menyebabkan peritonitis.
Peritonitis, yang tidak menjadi peritonitis umum, terbatas pada
daerah pelvis. Gejala-gejalanya tidak seberapa berat seperti pada
peritonitis umum. Penderita demam, perut bawah nyeri, tetapi keadaan
umum tetap baik. Pada pelvioperitonitis bisa terdapat pertumbuhan
abses. Nanah yang biasanya terkumpul dalam kavum douglas harus
dikeluarkan dengan kolpotomia posterior untuk mencegah keluarnya
melalui rektum atau kandung kencing.
Peritonitis umum disebabkan oleh kuman yang sangat patogen dan
merupakan penyakit berat. Suhu meningkat menjadi tinggi, nadi cepat
dan kecil, perut kembung dan nyeri, ada defense musculaire. Muka
penderita, yang mula-mula kemerah-merahan, menjadi pucat, mata
cekung, kulit muka dingin; terdapat apa yang dinamakan facies
hippocratica. Mortalitas peritonitis umum tinggi.
Rayburn, WF dan Carey, JC. (2001). Obstetri dan Ginekologi. Jakrta: Widya
Medika
Kasdu dan Dini. (2005). Solusi Problem Persalinan. Jakarta : Puspa Swara
http://bk17s.wordpress.com/2008/06/11/infeksi-alat-genital/
http://saidbongkemtulen.blogspot.co.id/2012/05/infeksi-post-partum.html