Anda di halaman 1dari 2

ALAT-ALAT BANTU 

HERMENEUTIK
Alat-alat bantu apakah yang dibutuhkan untuk bisa menafsir dengan bertanggungjawab? Dan apa gunanya?
PENJELASAN MASING-MASING ALAT BANTU HERMENEUTIK
Untuk menerapkan prinsip-prinsip Hermeneutik dengan baik, maka diperlukan kerja keras dan fasilitas alat-alat bantu
yang memadai. Oleh karena itu berikut ini adalah alat-alat yang diperlukan untuk mendapatkan hasil yang maksimal:
A. Alkitab
1. ALKITAB DALAM BERBAGAI VERSI DAN BAHASA. Dibutuhkan beberapa versi Alkitab yang baik untuk
bisa memungkinkan hasil penafsiran yang baik. Tujuannya adalah untuk menjadi bahan perbandingan guna
menemukan ketepatan arti kata atau kekayaan pengertiannya.
Alkitab Versi Bahasa Indonesia: Terjemahan Lama, Terjemahan Baru, Bahasa Indonesia Sehari-hari, Firman Allah
yang Hidup
Alkitab Versi Bahasa Inggris  : New International Version, Revised Standard Version, New American Standard Bible,
dll.
Alkitab Bahasa Daerah  : Bahasa Jawa, Sunda, Batak, Ambon, dll.
2. ALKITAB DALAM BAHASA ASLINYA. Alkitab Bahasa Yunani & Ibrani dibutuhkan untuk mereka yang sudah
mempelajari bahasa-bahasa Alkitab tsb.
3. ALKITAB DENGAN Nomor Strong atau ALKITAB Interlinier. sangat membantu untuk mencari padanan
kata bahasa aslinya dengan bahasa Inggris (karena bahasa Indonesia belum ada).
4. ALKITAB DENGAN ANOTASI. Pilihlah Alkitab yang memiliki anotasi catatan-catatan tepi atau catatan-
catatan kaki, karena hal itu sangat berguna untuk mencari penjelasan lebih lanjut.
5. ALKITAB DENGAN REFERENSI SILANG. Alkitab dengan Referensi Silang sangat membantu untuk
mendapatkan ayat-ayat paralel sebagai referensi.
B. Kamus
1. KAMUS BAHASA INDONESIA DAN INGGRIS. Baik kamus bahasa Indonesia-Indonesia maupun Inggris-
Indonesia diperlukan untuk mencari definisi kata yang benar.
2. KAMUS BAHASA IBRANI/YUNANI. Juga sangat diperlukan kamus Kamus Bahasa Alkitab (Leksikon)
Ibrani/Yunani untuk mencari arti dan penjelasan dalam bahasa aslinya. Untuk itu perlu dilengkapi juga dengan Buku
Tata Bahasa Yunani untuk mereka yang mempelajari Alphabet Yunani.
3. KAMUS IDIOM IBRANI/YUNANI. Ada idiom-idiom yang sulit kita ketahui artinya sehingga perlu bantuan dari
alat-alat ini.
4. KAMUS ALKITAB/ENSIKLOPEDIA ALKITAB. Sangat berguna untuk mendapatkan penjelasan sehubungan
dengan istilah-istilah teologia, nama-nama tempat, orang dan binatang/tumbuh-tumbuhan, dll.
C. Konkordansi
Konkordani berisi daftar kata-kata yang ada dalam Alkitab yang dilengkapi dengan alamat ayat-ayat dimana kata-
kata tsb. berada dalam Alkitab. Sangat berguna untuk mencari ayat atau padanan ayat yang tidak kita ketahui
alamatnya.
D. Buku-Buku Sistem Topik
Buku yang menyusun topik-topik dalam Alkitab sedemikian rupa (sesuai dengan abjad) sehingga mempermudah
pencarian ayat-ayat yang membicarakan topik yang sama.
E. Buku Pengantar Alkitab
Untuk mengetahui sejarah dan latar belakang Kitab-kitab dalam Alkitab, khusus sehubungan dengan latar belakang
penulisan kitab-kitab tsb.; mis. siapa penulisnya, siapa penerima kitab-kitab itu dan apa tujuan penulisan dan
kapan/dimana kitab-kitab itu ditulis, dll.
F. Atlas Alkitab
Menunjukkan gambaran (peta) tempat-tempat dalam Alkitab pada jaman Alkitab. Didalamnya ditunjukkan juga
perkiraan ukuran jarak tempat-tempat dan hubungan tempat-tempat itu sesuai dengan sejarah peristiwanya dalam
Alkitab.
G. Buku-buku Tafsiran
Buku-buku Tafsiran Alkitab berisi hasil tafsiran oleh para ahli teologia. Penting diingat bahwa tidak semua buku-buku
Tafsiran baik. Pilihlah buku-buku tafsiran yang baik dan sudah diterima oleh gereja-gereja secara umum. Buku-buku
tafsiran adalah alat yang penting tapi pemakaiannya adalah yang terakhir, khususnya ketika kita mengalami kesulitan
menemukan pengertian isi ayat tertentu atau untuk memeriksa/mencocokkan/ membandingkan hasil tafsiran yang
kita kerjakan.
Catatan:
Alat-alat menafsir di atas sangat berguna untuk membantu pekerjaan penafsir, tetapi alat-alat tsb. tidak akan dapat
menggantikan pekerjaan dan tanggung jawab penafsir. Penafsir adalah subjek (pribadi) yang harus mengerjakannya.
Alat-alat yang lengkap dan baik belum cukup menjamin hasil penafsiran yang baik. Kesungguhan penafsir untuk
bergantung kepada Roh Kudus, sebagai Iluminator, dan kemampuan yang cukup dari penafsir sangat menentukan
keberhasilan pekerjaan menafsir. Tetapi alat-alat yang lengkap akan memungkinkan hasil tsb. maksimal dan akurat.
Sumber Bacaan:

1. Hasan Sutanto, Hermeneutik; Prinsip dan Metode - (Hal. 122-131)


2. Gordon D. Fee, Hermeneutik; Bagaimana Menafsir - (Hal. 18-36)
3. T. Norton Sterrett, How to Understand Your Bible - (Hal. 33-38)
4. R.C. Sproul, Mengenali Alkitab – (Hal. 128-143)
5. Pdt. Ichwei G. Indra, M.Th., 8 Prinsip Tafsir Alkitab – (Hal. 12-14)

Anda mungkin juga menyukai