OLEH :
Hj. Firi Yetti Yumna, SKM, Mkes
DPPPA - RIAU
Adiksi merusak otak
Pornografi
;J •.j ~4
Menurut undang-undang tahun 2008 tentang pornografi pasal
1 ayat (l) menjelaskan bahwa pornografi menggambarkan,
sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh atau bentuk pesan
lainnya rnelalui berbagai media komunikasi dan atau
pertunjukan di muka umum yang memuat kecabulan, atau
eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan di
masyarakat. Jadi makna sebenarnya dari pornografi adalah
1
sensasi yang diciptakan oleh berbagai media. Pornografi sering
diterjemahkan sebagai garnbar-gambar vulgar, video seks, atau
perilaku yang sifatnya menyentuh bagian tubuh tertentu, dan
perilaku itu hanyalah media pornografi sementara yang
menjadikan orang adiksi darl pornografi tersebut.
3
bahwa banyak anak sudah terpapar pornografi sejak
duduk di bangku sekolah dasar (5D). Responden yang
berjumlah 2.818 anak (kelas 4,5, dan 6 5D), 67% sudah
pernah mengakses situs pornografi. 24% mengakses
melalui kornik, dan 22% dari internet. 5ebanyak 24%
dari responden merasa biasa saja rnelihat pornografi,
21% melihat pornografi karena iseng, dan sekitar 48%
mengatakan mereka melihat pornografi di rumah. Hasil
penelitian BKKBN 2009, menyebutkan bahwa 87%
kalangan remaja sudah pernah menonton film porno,
terutama mereka yang tinggal di kota besar seperti :
Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya.