Anda di halaman 1dari 7

SOSIALISASI PENCEGAHAN ADIKSI

PORNOGRAFI BAGI ANAK

OLEH :
Hj. Firi Yetti Yumna, SKM, Mkes

DPPPA - RIAU
Adiksi merusak otak

Adiksi biasA.. diartikan kecanduan, adapun mekanisme kecanduan


itu terjadi di psikitis kita. Beberapa macam enzim yang
dilepaskan oleh otak kita terkait dengan rasa kenikmatan. Suatu
panduan pengukuran abnormalitas dalam psikologi, kecanduan
terrhadap apapun terjadi melalui beberapa proses.

Beberapa proses tersebut dimulai dengan mencoba ketika itu


orang akan merasakan gejolak yang sangat tinggi, lalu
mencobanya berulang kali, maka lama kelamaan rasa gejolak
itu semakin melemah dan ia pun menjadi terbiasa semakin
melemah dan ia pun menjadi terbiasa. Setelah terbiasa orang
tersebut akan meminta sesuatu yang lebih tinggi lagi,
dampaknya dari yang sebelumnya dan seterusnya.

Pornografi
;J •.j ~4
Menurut undang-undang tahun 2008 tentang pornografi pasal
1 ayat (l) menjelaskan bahwa pornografi menggambarkan,
sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, gambar bergerak,
animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh atau bentuk pesan
lainnya rnelalui berbagai media komunikasi dan atau
pertunjukan di muka umum yang memuat kecabulan, atau
eksploitasi seksual yang melanggar norma kesusilaan di
masyarakat. Jadi makna sebenarnya dari pornografi adalah

1
sensasi yang diciptakan oleh berbagai media. Pornografi sering
diterjemahkan sebagai garnbar-gambar vulgar, video seks, atau
perilaku yang sifatnya menyentuh bagian tubuh tertentu, dan
perilaku itu hanyalah media pornografi sementara yang
menjadikan orang adiksi darl pornografi tersebut.

Mengenali adiksi pornografi


Dinegara yang menganut agama cukup kuat, dunia anak masih
merasakan adanya ketakutan yang cukup tinggi ketika
melanggar hal-hal yang sebenarnya yang tidak boleh anak-anak
lakukan. Pornografi merupakan sesuatu yang salah dan harus
disembunyikan.

Ketika anak-anak melihat pornografi sekali saja, tentu tidak


ingin mengatakan pengalamannya pada orang tua mereka.
Dengan dasar ini ada tanda-tanda kecanduan pornografi
sebagai berikut :

1. Menarik diri dari pergaulan, karna rasa bersalah atau


malu, anak yang kecanduan pornografi akan lebih menarik
diri dari pergaulan. Mereka akan lebih banyak
menghabiskan waktu sendirian asik dan sangat sensitive
tentang privacy/rahasia mereka.
2. Anak pria, melihat wanita/lawan jenis caranya dengan
memandangnya dengan lebih terfokus pada anggota
tubuhnya. Agak sulit melihat gejala ini, tetapi jika
diperhatikan baik-baik maka perilaku mereka seperti ini
dapat dikenali.
3. Depresi adiksi dapat menyiksa anak, mereka pun akan
lelah karena harus terrus menutupi kebiasaan yang
merreka nilai buruk ini.
4. Mudah tersinggung dan marah, tidak suka ditanya soal
dirinya dan sering tidak mau diganggu.
5. Cara berbicara mereka menggunakan kata-kata tidak
senonoh.

iviengatasi tanda-tanda adiksi dapat dilakukan sebagai


berikut:
1. Memeriksa history alamat situs computer anak, cara ini
untuk mencari tau seberapa jauh akses anak terhadap
pornografi.
2. Memeriksa SMS, sering anak yang berkencanduan ber­
SMS dengan teman-temannya menggunakan kata-kata
yang tidak senonoh atau mengarah kepada seksualitas.
3. Bertanya kepada anak dengan pendekatan yang ramah.

Pendidikan seks sejak dini atosi adiksi pornografi

Penelitian Yayasan Kita dan Buah Hati pada periode


Januari 2008 sampai Februari 2010 menunjukkan,

3
bahwa banyak anak sudah terpapar pornografi sejak
duduk di bangku sekolah dasar (5D). Responden yang
berjumlah 2.818 anak (kelas 4,5, dan 6 5D), 67% sudah
pernah mengakses situs pornografi. 24% mengakses
melalui kornik, dan 22% dari internet. 5ebanyak 24%
dari responden merasa biasa saja rnelihat pornografi,
21% melihat pornografi karena iseng, dan sekitar 48%
mengatakan mereka melihat pornografi di rumah. Hasil
penelitian BKKBN 2009, menyebutkan bahwa 87%
kalangan remaja sudah pernah menonton film porno,
terutama mereka yang tinggal di kota besar seperti :
Jakarta, Surabaya, Bandung dan lainnya.

Persoalan adiksi pornografi kemudian berimbas pada


berkembangnya perilaku sekds bebas karena keinginan
untuk meniru apa yang telah ditonton hal ini
menimbulkan kegelisahan pada banyak orang tU3. Para
pemerhati masalah anak dan remaja berpendapat,
adiksi pornografi yang sekarang ini mulai menggejala
salah satunya disebabkan karena pengetahuan anak dan
remaja tentang seksualitas masih rendah. Sedangkan
rasa ingin tau mereka cukup tinggi tentang seks, yang
sementara ini masih dianggap tabu. Anak mencari tahu
tentang ini kepada ternan-ternan sebayanya atau
melalui media masa.
Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk
memasyarakatkan pendidikan seks pada mereka,
program-program pendidikan seks mulai digulirkan.
Bahkan ada yang berpendapat bahwa pedidikan seks
seharusnya diberikan sedini mungkin.

Menangani adiksi pornografi

Pemahaman dasar yang harus dipahami terlebih dahulu


oleh semua orang tua adalah bahwa adiksi terhadap
pornografi akan menyiksa mental anak. Sebenarnya,
anak yang mengalami adiksi pornografi akan sangat
ingin berhenti namun terus saja gagal tanpa bantuan
kasih sayang. Oleh karna itu, kasih sayang orang tua
merupakan obat yang paling manjur.

Sejumlah sekolah serta merta mengeluarkan siswanya


yang tertangkap melakukan hal yang sifatnya
pornografi, padahal itu tidak menyelesaikan masalah.
Bahkan, cara mengeluarkan siswa mempermalukannya
dan ia sernakin menutup diri sehingga smakin sulit
untuk menolongnya. Hukuman dan amarah hanya akan
menambah siksaan penting memberikan pertolongan
Kasih sayanglah yang menyelamatkan anak, sehinggga sosok
orang tua merupakan terapis yang hebat.
Kecanduan/adiksis pornografi merusak otak 2x lebih hebat
dibandingkan narkoba. Untuk mengatasi adiksi pornografi,
kuncinya ada pada orangtua. Menurut ibu elly risman
menyarankan orang tua agar melakukan common sense
parenting yaitu :
1. Pendidikan seks dan penanaman nilai agama sejak dini.
2. Pola pengasuhan anak disesuaikan dengan zamannya.
3. Memberi anak perangkat teknologi, diiringin alasan dan
penjelasan.
4. Pentingnya figur ayah, anak laki-laki perlu tokoh ayahnya
sebagai contoh, sedangkan anak perempuan perlu mengisi
jiwanya. Kalau anak tidak pernah mendapatkan ini dari sang
ayah, maka ia akan mencarinya di luar. Salah satu
akibatnya, anak perempuan bisa menjadi anak yang “brutal”.
5. Orang tua merupakan terapis terbaik dan keterampilan yang
di milikinya. Tidak ada orang yang mencintai anak kita lebih
dari orang tua. Keluarga adalah lingkungan baik untuk
belajar, tumbuh dan meraih potensi tertinggi seseorang. Jika
hal ini dilakukan maka anak akan tercegah dari belenggu
adikisi pornografi.

Anda mungkin juga menyukai