Botani Tugas Respirasi
Botani Tugas Respirasi
NIM : F1F119057
Dosen pengampu :
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KATA PENGANTAR
Tersusunnya makalah ini bukan karena buah kerja keras saya semata,
melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan terimakasih
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini.
saya menyadari, bahwa makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, saya
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga
makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
Bab 1 Pendahuluan...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................3
Bab 2 Landasan Teori.......................................................................................4
2.1 Defenisi respirasi............................................................................4
2.2 Jenis-jenis respirasi.........................................................................4
2.3 Mekanisme......................................................................................5
2.4 Proses respirasi pada tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah
dan bandingkan dengan respirasi pada manusia.............................10
2.5 Contoh Tumbuhan C3, C4, CAM...................................................11
Bab 3 Kesimpulan.............................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................14
LAMPIRAN............................................................................................... 16
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
Respirasi adalah proses oksidasi dalam sel untuk melepaskan energi yang
diperlukan dalam berbagai aktivitas organisme hidup. Respirasi sebagai proses
oksidasi bahan organik yang terjadi didalam sel berlangsung secara aerobik dan
anaerobik. Dalam respirasi aerob diperlukan oksigen dan dihasilkan
karbondioksida serta energi. Sedangkan dalam respirasi anaerob oksigen tidak
tersedia dan dihasilkan senyawa selain karbondioksida, misalnya seperti alkohol,
asetaldehida atau asam asetat dan sedikit energy.
Dari reaksi umum kedua proses tersebut dapat dilihat bahwa proses fotosintesis
membutuhkan CO2 yang diambil dari udara dan menghasilkan O2 yang dilepaskan
1
ke udara, sedangkan proses respirasi membutuhkan O2 yang diambil dari udara
dan menghasilkan CO2 yang dilepaskan ke udara. Apabila kedua proses ini
berlangsung secara bersamaan maka gas yang lebih dominan yang diserap dari
udara atau dilepaskan ke udara tergantung proses mana yang lebih cepat, proses
fotosintesis atau respirasi.
2
(stomata) dan digunakan oleh manusia dan hewan pada proses pernapasan,
meskipun sebagian digunakan tumbuhan untuk bernapas (Muna , 2012)
3
BAB 2
LANDASAN TEORI
4
1. Respirasi Aerobik
2. Respirasi Anaerob
2.3 Mekanisme
1. Glikolisis
Glikolisis merupakan seri reaksi yang melibatkan suatu kelompok enzim yang
terdapat dalam sitosol dan plastida. Pada tahap awal dari glikolisis, karbohidrat diubah
menjadi heksosa fosfat, yang kemudian dipecah menjadi dua molekul triosa fosfat.
Akhirnya kedua molekul triosa fosfat tersebut dioksidasi menjadi dua molekul piruvat.
Disamping menghasilkan substrat untuk digunakan (dioksidasi). pada tumbuhan
memiliki mekanisme pengaturan yang khas, berlangsung secara paralel antara
glikolisis dalam sitosol dan plastida, serta jalur-jalur alternatif dari reaksi-reaksi
glikolisis di dalam sitosol.
5
Fase Persiapan (Glukosa diubah menjadi dua senyawa tiga karbon)
Pada fase ini pertama sekali glukosa difosforilasi oleh ATP dan enzim
heksokinase membentuk glukosa-6-fosfat dan ADP. Reaksi berikutnya melibatkan
perubahan gula aldosa menjadi gula ketosa. Reaksi ini dikatalis oleh enzim
fosfoglukoisomerase dan menyebabkan perubahan glukosa-6-fosfat yang difosforilasi
oleh ATP dan enzim fosfofruktokinase menghasilkan fruktosa-1,6-difosfat dan ADP.
Selanjutnya fruktosa-1,6-difosfat dipecah menjadi dua molekul senyawa tiga karbon
yaitu gliseraldehida-3-fosfat dan dihidroasetonfosfat, dengan bantuan enzim aldolase.
Dihidroasetonfosfat dikatalis oleh enzim fosfotriosa isomerase menjadi senyawa
gliseraldehida-3-fosfat. Jadi pada fase ini dihasilkan dua gliseldehida-3-fosfat. Pada
fase ini tidak dihasilkan energi tetapi membutuhkan energi 2 ATP.
2. Dekarboksilasi Oksidatif
Proses pengubahan asam piruvat yang dihasilkan pada tahap akhir glikolisis
menjadi senyawa asetil-CoA, yang jika direaksikan dengan asam oksaloasetat akan
masuk ke dalam siklus krebs. Reaksi berlangsung pada membran luar mitokondria.
Reaksi ini sangat kompleks dan memerlukan beberapa kofaktor dan suatu kompleks
enzim. Langkah pertama adalah pembentukan suatu kompleks antara TPP dan piruvat
6
diikuti dengan dekarboksilasi asam piruvat. Pada langkah kedua, unit asetaldehida
yang tertinggal setelah dekarboksilasi, bereaksi dengan asam lipoat membentuk
kompleks asetil-asam lipoat. Asam lipoat tereduksi dan aldehida dioksidasi menjadi
asam yamg membentuk suatu tioster dengan asam lipoat. Pada langkah ketiga, terjadi
pelepasan gugus asetil dari asam lipoat ke CoASH, hasil reaksinya adalah asetil-ScoA
dan asam lipoat tereduksi. Langkah terakhir, adalah regenerasi asam lipoat dengan
memindahkan elektron dari asam lipoat tereduksi ke NAD. Reaksi terakhir ini penting
agar suplai asam lipoat teroksidasi secara berkesinambungan selalu tersedia untuk
pembentukan asetil-SCoA dari asam piruvat. Pada reaksi ini dihasilkan dua molekul
asetil-CoA, energi sebanyak 2 NADH2, dan 2 CO2.
3. Siklus Krebs
Pembongkaran asam piruvat secara aerob menjadi karbondioksida dan air serta
sejumlah energi kimia. Asetil-CoA merupakan mata rantai penghubung antara
glikolisis dan siklus krebs. Reaksi ini berlangsung di dalam matriks mitokondria.
Siklus krebs terjadi dalam 2 fase utama :
Reaksi pertama siklus krebs adalah kondensasi asetil-CoA denga asam oksaloasetat
(asam dikarboksilat berkarbon empat) membentuk asam sitrat (asam dikarboksilat
berkarbon enam) dan membebaskan koenzim A (CoSH) dengan bantuan enzim
kondensasi sitrat.nerdasarkan literatur Walaupun Asetil-KoA dapat dibentuk dari asam
lemak dan beberapa asam amino, disini akan difokuskan pembentukan asetil-KoA dari
piruvat yang merupakan derivat dari karbohidrat (hasil akhir glikolisis) jika dalam
kondisi aerob (Rahmatan dan Liliasari, 2012).
Hidrasi asam sirat oleh enzim akonitase membentuk asam sis-akonitat. Dengan
reaksi yang sama, asam sis-akonitat diubah menjadi asam isositrat. Reaksi berikutnya
adalah asam isositrat diubah menjadi asam oksalosuksinat dengan bantuan enzim
7
isositrat dehidrogenase dan NAD atau NADP yang pada akhirnya membentuk
NADH2 atau NADPH2. Reaksi siklus krebs berikutnya adalah dekarboksilasi asam
oksalosuksinat membentuk asam α-ketoglutarat, dikatalis enzim karboksilase sehingga
menghasilkan CO2. Selanjutnya, asam α-ketoglutarat diubah menjadi asam suksinil-
SCoA dengan bantuan enzim α-ketoglutarat dehisrogenase dan NAD serta CoASH.
Pada reaksi ini dibentuk NADH2 dan CO2. Suksinil-SCoA diubah oleh suksinat
tiokinase menjadi asam suksinat dan CoASH. Pada reaksi tiokinase energi yang
tersimpan dalam tioester dari suksinil-SCoA digunakan untuk mengubah ADP+iP
menjadi ATP. Oksidasi asam suksinat membentuk asam fumarat dengan bantuan
suksinat dehidrogenase dan FAD. Pada reaksi ini FAD diubah menjadi FADH2. Asam
fumarat mengalami hidrasi menjadi asam malat oleh enzim fumarase. Asam malat
diubah menjadi asam oksaloasetat oleh malat dehidrogenase. Dalam proses ini NAD
direduksi menjadi NADH2. Jadi regenerasi asam oksaloasetat melengkapi siklus
krebs. Dihasilkan energi sebanyak 6 NADH2, 2 FADH2, 2 ATP dan 4 CO2.
8
mitokondria terdapat ribuan sistem pengangkutan elektron. Proses keseluruhan
oksidasi biologis mempunyai dua fungsi yaitu menghasilkan energi dan menyediakan
senyawa antara untuk sintesis. Jika dihitung jumlah ATP yang dihasilkan dalam
oksidasi biologis, dengan bahan awal adalah satu molekul glukosa, maka akan
diperoleh 38 molekul ATP.
Fermentasi yang umum terjadi pada tumbuhan adalah fermentasi alkohol atau
fermentasi etanol. Pada proses fermentasi, satu molekul glukosa diubah menjadi dua
molekul etanol dan dua molekul karbondioksida. Seperti pada glikolisis, glukosa
diubah menjadi asam piruvat selama proses fermentasi. Kemudian asam piruvat
diubah menjadi etanol dan karbondioksida dengan bantuan enzim karboksilase dan
alkohol dehidrogenase. Berikut ini adalah gambar proses fermentasi etanol. Respirasi
anaerob pada tumbuhan disebut juga respirasi intramolekul, mengingat, bahwa
respirasi ini hanya terjadi di dalam molekul saja.dalam respirasi anaerob, oksigen tidak
diperlukan; juga di dalam proses ini hanya ada pengubahan zat organik yang satu
menjadi zat organik yang lain. Contohnya perubahan gula menjadi alkohol, di mana
pada hakikatnya hanya ada pergeseran tempat-tempat antara molekul glukosa dan
molekul alkohol. Respirasi anaerob dapat berlangsung pada biji-bijian seperti jagung,
kacang, padi, biji bunga matahari dan lain sebagainya yang tampak kering. Akan tetapi
pada buah-buhan yang basah mendaging pun terdapat respirasi anaerob. Hasil dari
respirasi anaerob di dalam jaringan-jaringan tumbuhan tinggi tersebut kebanyakan
bukanlah alkohol, melainkan bermacam-macam asam organik seperti asam sitrat, asam
malat, asam oksalat, asam tartarat dan asam susu. Diperjelas dalam literatur menurut
Rahmatan dan Liliasari (2012), apabila oksigen berkurang, maka bagaimana sel otot
manusia membuat ATP” dibahas lebih mendalam karena < 50 % belum
memahaminya. Pada kondisi anaerob, piruvat dikonversi menjadi produk akhir yang
tereduksi dalam 2 cara yaitu: fermentasi homolaktik dan fermentasi alkoholik. dalam
otot, selama aktivitas terus berlangsung kebutuhan ATP meningkat sedangkan
ketersediaan oksigen rendah, maka ATP disintesis dengan cepat melalui jalur glikolisis
9
anaerob, proses ini dikenal dengan fermentasi homolaktik. Pada kondisi anaerob yang
terjadi pada ragi, piruvat dikonversi menjadi etanol dan CO2, proses ini dikenal
dengan fermentasi alkoholik.
2.4 Proses respirasi pada tumbuhan tingkat tinggi dan tingkat rendah dan
bandingkan dengan respirasi pada manusia
10
(O2) sebagai bahan yang diserap/diperlukan dan menghasilkan gas karbondioksida
(CO2), air (H2O) dan sejumlah energi. Pada dasarnya, proses respirasi bertujuan untuk
mendapatkan energi yang digunakan dalam metabolisme dan proses pertumbuhan
serta perkembangan untuk menjadi sebuah tanaman dewasa (Sholikah et al., 2018).
11
tumbuhan C3 akan menutup sebagian stomata untuk mengurangi penguapan.
Akibatnya konsentrasi CO2 di dalam jaringan akan berkurang dan konsentrasi O2
hasil fotosintesis akan meningkat. Hal ini akan memicu terjadinya fotorespirasi yang
kurang menguntungkan bagi tumbuhan. Fotorespirasi akan mengikat O2 untuk diolah
untuk menghasilkan CO2 namun dengan menggunakan ATP yang justru membuang-
buang energi tumbuhan. Tumbuhan C3 rentan mengalami fotorespirasi di siang hari
yang panas.
12
BAB 3
KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14
Widiastoety, D., N. Solvia, dan M. Soedarjo.2010.POTENSI ANGGREK
DENDROBIUM DALAM MENINGKATKAN VARIASI DAN KUALITAS
ANGREK BUNGA POTONG.Jurnal Litbang Pertanian. 29(3):101-105.
15
LAMPIRAN
16