TENTANG
BUPATI SLEMAN,
MEMUTUSKAN:
Pasal I
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Bupati Nomor 1.2 Tahun 2020 tentang
Tata Cara Pembagian dan Penetapan Rincian Dana Desa (Berita Daerah
Kabupaten Sleman Tahun 2020 Nomor 1.2) diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 1 pada angka 9 diubah dan disisipkan 1 (satu) diantara
angka 14 dan angka 15 yaitu angka 14a, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 1
2. Ketentuan ayat (4) dan ayat (5) Pasal 9 diubah, sehingga Pasal 9 berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 9
(4) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimasud pada ayat (1) dilakukan
dalam 3 (tiga) tahap, degan ketentuan:
a. tahap I paling cepat bulan Januari sebesar 40% (empat puluh
persen);
b. tahap II paling cepat bulan Maret sebesar 40% (empat puluh
persen); dan
c. tahap III paling cepat bulan Juni sebesar 20% (dua puluh persen).
(5) Penyaluran Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk
Desa berstatus Desa Mandiri dilakukan dalam 2 (dua) tahap, dengan
ketentuan:
a. tahap I paling cepat bulan Januari sebesar 60% (enam puluh
persen); dan
b. tahap II paling cepat bulan Maret sebesar 40% (empat puluh
persen).
3. Ketentuan ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Pasal 10 diubah, sehingga Pasal 10
berbunyi sebagai berikut:
Pasal 10
(3) Guna penyaluran Dana Desa untuk Desa Mandiri, Kepala Desa
menyampaikan dokumen persyaratan kepada Bupati c.q. Kepala Dinas
PMD, dengan ketentuan:
a. tahap I berupa peraturan Desa tentang APBDesa dan peraturan
Kepala Desa tentang penjabaran APBDesa; dan
b. tahap II berupa:
1. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahun anggaran sebelumnya;
2. laporan realisasi penyerapan dan capaian keluaran Dana
Desa tahap I menunjukkan realisasi penyerapan paling
sedikit sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dan capaian
keluaran menunjukkan paling sedikit sebsar 50%
(lima puluh persen); dan
3. laporan konvergensi pencegahan stunting tingkat Desa tahun
anggaran sebelumnya.
(4) Capaian keluaran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, ayat
(2) huruf c angka 1 dan ayat (3) huruf b angka 1 dan angka 2 dihitung
berdasarkan rata-rata persentase capaian keluaran dari seluruh
kegiatan.
4. Diantara Pasal 10 dan Pasal 11 disisipkan 2 (dua) pasal yaitu Pasal 10A
dan 10B, yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 10A
Penyaluran Dana Desa dalam hal Desa telah salur Dana Desa tahap I:
a. untuk Dana Desa yang diterima belum dibelanjakan, diatur dengan
ketentuan:
1. Dana Desa Tahap I diprioritaskan untuk BLT DD; dan
2. Dana Desa Tahap II dan Tahap III dilaksanakan sesuai ketentuan
dalam Pasal 9 ayat (4) dan memenuhi persyaratan penyaluran
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2); dan
b. untuk Dana Desa yang diterima sudah dibelanjakan, diatur dengan
ketentuan:
1. Dana Desa tahap II disalurkan secara bulanan dalam kurun waktu
3 (tiga) bulan, dengan besaran dan persyaratan setiap bulan
masing-masing:
a) bulan pertama sebesar 15% (lima belas persen), dengan
persyaratan keputusan Kepala Desa tentang penetapan
penerima BLT DD;
b) bulan kedua 15% (lima belas persen), dengan persyaratan
laporan pelaksanaan BLT DD bulan pertama; dan
c) bulan ketiga sebesar 10% (sepuluh persen) dengan persyaratan
laporan pelaksanaan BLT DD bulan kedua; dan
2. Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLT Desa.
Pasal 10B
(1) Penyaluran Dana Desa bagi Desa yang telah salur tahap I, Kepala Desa
menyampaikan dokumen persyaratan kepada Bupati c.q. Kepala Dinas
PMD:
a. untuk Dana Desa yang diterima belum dibelanjakan, diatur dengan
ketentuan:
1. penyaluran Dana Desa tahap II dan Tahap III dilaksanakan
sesuai ketentuan dalam Pasal 9 ayat (4) dan memenuhi
persyaratan penyaluran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10
ayat (2); dan
2. Dana Desa tahap I diprioritaskan untuk BLT DD; dan
b. untuk Dana Desa yang diterima telah dibelanjakan, diatur dengan
ketentuan:
1. Dana Desa tahap II disalurkan secara bulanan dalam kurun
waktu 3 (tiga) bulan, dengan besaran dan persyaratan masing-
masing:
a) bulan pertama sebesar 15% (lima belas persen), dengan
persyaratan peraturan kepala desa mengenai penetapan
penerima BLT DD;
b) bulan kedua 15% (lima belas persen), dengan persyaratan
laporan pelaksanaan BLT DD bulan pertama; dan
c) bulan kedua 10% (sepuluh persen), dengan persyaratan
laporan pelaksanaan BLT DD bulan kedua; dan
2. Dana Desa tahap II diprioritaskan untuk BLT DD.
(2) Dalam hal Dana Desa telah disalurkan ke RKD secara bertahap
maupun secara bulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
mencukupi untuk membayar BLT DD, kekurangan pembayaran BLT
DD dapat menggunakan Dana Desa tahap berikutnya.
5. Di antara ayat (1) dan ayat (2) Pasal 12 disisipkan 1 (satu) ayat yaitu ayat
(1A), sehingga Pasal 12 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 12
(1A) Prioritas penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
termasuk kegiatan dalam rangka menanggulangi dampak ekonomi
atas pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) antara lain
berupa:
a. kegiatan penanganan pandemi Covid-19); dan/atau
b. jaring pengaman sosial di Desa.
(2) Penggunaan Dana Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat
(1A) mengacu pada prioritas penggunaan Dana Desa tahun berkenaan
yang ditetapkan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi.
6. Di antara Pasal 12 dan Pasal 13 disisipkan 1 (satu) pasal yaitu Pasal 12A
yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 12A
(3) Calon penerima BLT DD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling
sedikit memenuhi kriteria:
a. keluarga miskin atau tidak mampu yang berdomisili di Desa
setempat sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP); dan
b. tidak termasuk penerima bantuan Program Keluarga Harapan
(PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), Bantuan Sosial Tunai
(BST), Kartu Pra Kerja, bantuan lain sejenis yang bersumber dari
Provinsi atau Kabupaten.
(5) Selain bersumber dari data sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
pendataan dapat dilakukan dengan menggunakan kriteria keluarga
miskin dari Kementerian Sosial dan/atau keluarga miskin yang
kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19, belum terdata,
dan/atau memiliki anggota keluarga yang mempunyai sakit kronis
atau menahun.
7. Di antara Pasal 17 dan Pasal 18, disisipkan 1 (satu) pasal yaitu Pasal 17A
yang berbunyi sebagai berikut:
Pasal 17A
Pasal 19
(1) Kepala Desa melakukan rekonsiliasi data kumulatif sisa Dana Desa
tahun anggaran 2015 sampai dengan tahun anggaran 2018 di RKD
yang tidak dipergunakan atau tidak dianggarkan kembali di tahun
anggaran berikutnya dengan Bupati c.q. Dinas PMD paling lambat
minggu kedua bulan Oktober 2020.
(2) Kepala Desa menyetor sisa Dana Desa di RKD tahun anggaran 2015
sampai dengan tahun anggaran 2018 hasil rekonsiliasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) ke RKUD paling lambat akhir bukan Oktober
2020.
(3) Bupati c.q. Kepala Dinas PMD melakukan rekonsiliasi dengan Kepala
KPPN atas data kumulatif sisa dana Desa tahun anggaran 2015
sampai dengan tahun anggaran 2018 yang disetor Kepala Desa ke
RKUD sebagaimana dimaksud pada ayat (2) paling lambat akhir bulan
November 2020.
Pasal II
Ditetapkan di Sleman
pada tanggal 21 April 2020
BUPATI SLEMAN,
Cap/ttd
SRI PURNOMO
Diundangkan di Sleman
pada tanggal 21 April 2020
Cap/ttd
HARDA KISWAYA