Anda di halaman 1dari 4

1.

Nasionalisme atau semangat kebangsaan merupakan cerminan dari sila Pancasila yang
ketiga
Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
- Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan
- Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan
- Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
- Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air indonesia
- Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial
- Mengembangkan persatuan indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika
- Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa

2. Sumpah Pemuda merupakan bentuk kesepakatan masyarakat Indonesia untuk mengikat diri
dalam satu ikatan kebangsaan. Generasi muda mempunyai kewajiban moral untuk menjaga
konsensus tersebut. Apabila generasi muda berkomitmen menjaga kesepakatan akan
memberikan dampak positif bagi keberlangsungan bangsa dan negara. Dampak positif yang
akan ditimbulkan, yaitu semakin kuatnya ikatan nasionalisme bangsa Indonesia. Akan tetapi,
apabila bangsa Indonesia tidak peduli lagi terhadap hasil konsensus tersebut akan berakibat
buruk bagi kehidupan bangsa dan negara. Berdasarkan informasi tersebut, dampak negatif
yang bisa timbul apabila kita tidak mengimplementasikan nilai-nilai Sumpah Pemuda, yaitu
melemahnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa.
Sumpah Pemuda merupakan ikrar masyarakat Indonesia untuk menyatakan vsi dan misi
membangun bangsa Indonesia. Semangat Sumpah Pemuda harus terus tertanam, terutama
dalam diri generasi penerus bangsa. Apabila generasi penerus bangsa mengabaikan Sumpah
Pemuda akan mengakibatkan lemahnya rasa persatuan dan kesatuan bangsa. Apabila hal ini
terjadi, kondisi bangsa dan negara akan terancam.

3. Pasal 32 UUD 1945 mengandung semangat nasionalisme di bidang budaya


Pasal 32: (1) Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai
budayanya. (2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan
budaya nasional.

4. Nasionalisme dapat diklasifikasikan ke dalam jenis-jenis berikut, kecuali nasionalisme


doktriner
Nasionalisme dibedakan menjadi lima jenis, yaitu nasionalisme humaniter, jacobin,
tradisional, liberal, dan integral
5. Nasionalisme memiliki prinsip-prinsip utama yang biasa disebut pilar nasionalisme
sebagai berikut, kecuali cognitive
Sartono Kartodirjo mendefenisikan nasionalisme adalah sebuah ideologi yang mencakup
prinsip kebebasan (liberty), kesatuan (unity), kesamarataan (equality), serta kepribadian
yang menjadi nilai kehidupan kolektif suatu komunitas untuk merealisasikan tujuan
politik, yaitu pembentukan dan pelestarian negara nasional.

6. Salah satu faktor penting utama yang berperan pada masa awal pertumbuhan
nasionalisme di Indonesia adalah bahasa.
Bahasa salah satu faktor penting utama yang berperan pada masa awal pertumbuhan
nasionalisme di Indonesia

7. Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama, serta
karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya, pada dasarnya keberagaman masyarakat
Indonesia menjadi modal dalam pembangunan bangsa oleh karena itu, sangat diperlukan
sikap atau perilaku menunjang terciptanya kondisi tersebut adalah memperkecil segala
hal yang berpotensi menimbulkan konflik masyarakat.
Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, etnik, budaya, agama, serta
karakteristik dan keunikan di setiap wilayahnya. Sehingga, tidak dipungkiri bahwa
keberagaman tersebut merupakan salah satu hal yang dapat memicu terjadinya konflik
horizontal. Karena perbedaan pandangan yang mungkin atau bisa jadi saling bertolak
belakang dan dari masing-masing akan memegang pandangannya sendiri secara kuat
sedangkan dari sisi lain, pada dasarmya keberagaman masyarakat Indonesia menjadi
modal dalam pembangunan bangsa. Sehingga, diperlukan suatu sikap atau perilaku
menunjang terciptanya kondisi tersebut adalah memperkecil segala hal yang berpotensi
menimbulkan konflik masyarakat.

8. Berikut bukan merupakan perilaku yang dapat menangkal disintegrasi bangsa adalah
mengembangkan sikap etnosentrisme
Disintegrasi merupakan suatu keadaan yang tidak bersatu padu dalam menghilangkan
keutuhan/persatuan dan menyebabkan perpecahan.

9. Nilai utama integritas yang harus dimiliki oleh ASN sebagai pelayan publik adalah
kejujuran
Integritas berkaitan dengan kejujuran

10. Salah satu alasan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Orde Baru adalah
banyak terjadi praktik korupsi, kolusi dan nepotisme
11. Untuk menghadapi kuatnya pengaruh globalisasi ekonomi yang selalu dipropagandakan
oleh beberapa negara di dunia, maka alternatif yang bisa ditempuh oleh bangsa Indonesia
adalah perekonomian yang berorientasi kepada kesejahteraan.

Perekonomian yang berorientasi kepada kesejahteraan merupakan langkah yang dapat


ditempuh untuk menghadapi kuatnya pengaruh globalisasi ekonomi

12. Pada hakikatnya bangsa indonesia menolak keberadaan PKI, teroris, berita hoax yang
berkaitan dengan SARA karena berdampak disintegrasi bangsa
Disintegrasi merupakan salah satu fenomena sosial yang paling ditakuti dalam kehidupan
masyarakat. Fenomena terhadap disintegrasi ini sendiri akan menimbulkan gejolak
terhadap pecahnya persatuan dan kesatuan dalam kehidupan.
Pengertian disintegrasi bangsa adalah perpecahan hidup dalam masyarakat yang
disebabkan karena adanya pengaruh dari negara lain. Disintegrasi bangsa ini bisa
disebabkan pula pengaruh negaranya sendiri, seperti kekurangterimaan terhadap
perbedaan sehingga tidak munculnya sikap toleransi.

13. Paham radikalisme dinilai menjadi ancaman serius bagi keberlangsungan kehidupan
berbangsa dan bernegara. Deputi V Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jaleswari
Pramodhawardani mengakui, persoalan radikalisme di Indonesia sudah mulai meningkat
sejak 10 tahun terakhir. Sepuluh tahun terakhir ini mengonfirmasi radikalisme. Tidak
hanya muncul di institusi pemerintah, namun juga di institusi masyarakat, termasuk di
bidang pendidikan. Semua membuktikan ancaman radikalisme ini nyata. Gerakan radikal
kelompok tertentu yang mengatasnamakan agama/ideologi tertentu adalah bentuk
pelanggaran sila Ketuhanan Yang Maha Esa

14. Kedudukan rakyat dalam pertahanan dan keamanan adalah sebagai kekuatan pendukung
TNI dan POLRI sebagai komponen utama dan Rakyat sebagai komponen pendukung
atau cadangan.

15. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi barang-barang dari luar negeri
merupakan salah satu contoh ancaman nirmiliter di bidang sosial budaya.
Ancaman non militer adalah ancaman yang bisa berasal dari dalam maupun luar negeri,
ancaman ini tidak menggunakan militer dan tidak berangkatan senjata namun bisa
memecah belah bangsa, membahayakan kedaulatan NKRI, dan juga bisa mengancam
keselamatan warganya.
Gaya hidup konsumtif dan selalu mengonsumsi barang-barang impor merupakan
ancaman nirmiliter di bidang sosial budaya.

16. Ancaman nirmiliter pada suara negara meliputi dimensi-dimensi berikut, kecuali agama.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri,
yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan
keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter atau nirmiliter memiliki karakteristik
yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak
terlihat seperti ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum.

17. Pengertian upaya pembelaan negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 dalam upaya
mempertahankan kelangsungan hidup bangsa dan negara.
18. Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip-prinsip berikut, kecuali Ketuhanan
Pertahanan negara disusun berdasarkan prinsip demokrasi, Hak Asasi Manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum internasional
dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan secara damai dengan
memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan dan negara
maritim.

19. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, oleh karena
itu dikembangkan sikap hormat-menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain. Hal
ini adalah penjabaran sila kedua.
Sila Kedua: Kemanusiaan yang adil dan beradab
- Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa
- Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.
- Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia
- Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira
- Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain
- Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan
- Berani membela kebenaran dan keadilan
- Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia
- Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain
20.

Anda mungkin juga menyukai