Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Buku kebijakan pengelolaan perpustakaan dan perencanaan SD Kristen 03 Eben Haezer disusun
dengan maksud memberikan suatu persepsi yang sama terhadap tugas-tugas yang diemban
pustakawan dan petugas perpustakaan di Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer. Dalam buku ini
diberikan bimbingan melalui peraturan tertulis, berupa kebijakan teknis pelaksanaan pengembangan
koleksi di Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer berserta prosedur kerja pengembangan koleksi.
Selain itu, buku ini juga dapat digunakan sebagai petunjuk bagi pustakawan dan petugas
perpustakaan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di bidang Akuisisi. Kami menyadari bahwa
dalam perkembangan jaman selanjutnya, buku pedoman ini masih perlu disempurnakan. Kami
sangat mengharapkan agar buku ini dapat disosialisasikan kepada kepala sekolah, pustakawan,
petugas perpustakaan, dan administrasi sekolah di lingkungan SD Kristen 03 Eben Haezer.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan pedoman teknis pengembangan koleksi ini. Segala kritik dan saran untuk
penyempurnaan buku ini, kami terima untuk perbaikan di kemudian hari.

Salatiga, Januari 2019


Kepala Perpustakaan

Tri Wahyono, S.Ipus

1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.       LATAR BELAKANG
Perpustakaan Semar Maca SD Kristen 03 Eben Haezer adalah Perpustakaan di bawah
naungan SD Kristen 03 Eben Haezer yang bertujuan untuk mendukung kegiatan belajar
mengajar dan mendukung visi dan misi sekolah.
Visi SD Kristen 03 Eben Haezer adalah “ Menjadikan peserta didik yang Terampil, Cerdas,
Inovatif, Cinta Tanah Air dan Lingkungan serta Takut akan Tuhan.”
Sedangkan misi SD Kristen 03 Eben Haezer adalah sebagai berikut.
1. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dan pengajaran yang berkualitas dan dinamis
sehingga terbentuk anak yang cerdas, terampil, kreatif, inovatif, berwawasan global ,
mengasihi sesama dan lingkungan serta memuliakan nama Tuhan.

2. Menyelenggarakan pembelajaran dengan menggunakan bahasa Inggris dan bahasa


Indonesia serta memaksimalkan penggunaan Tekhnologi Informasi.

Dalam usaha mewujudkan visi dan misi tersebut, maka Perpustakaan SD Kristen 03 Eben
Haezer memiliki visi dan misi yang mampu mendukung visi dan misi dari sekolah. Visi
Perpustakaan adalah “Menjadi pusat layanan pembelajaran yang berwawasan lingkungan,
berbasis teknologi informasi serta memuliakan nama Tuhan”. Untuk mencapai visi
perpustakaan tersebut, maka Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer memiliki misi,
1. Mengembangkan perpustakaan sekolahsebagai pengumpul, pengelola, penyaji, dan
layanan informasi
2. Memberikan pelayanan yang tegas, ramah, dan tertib
3. Mengembangkan perpustakaan berbasis teknologi informasi
4. Meningkatkan minat baca siswa dan warga sekolah lainnya
5. Menyediakan berbagai koleksibacaan untuk mengembangkan pengetahuan
6. Menyediakan perpustakaan sebagai tempat belajar yang menyenangkan, rekreatif, dan
edukatif.
Untuk menjalankan misi yang pertama yaitu mengembangkan koleksi perpustakaan sebagai
sumber belajar guna mendukung proses pembelajaran dan visi sekolah maka perlu dibuat
sebuah kebijakan pengembangan koleksi.

1.2.       LANDASAN
Landasan dalam menyusun Pedoman Pengembangan koleksi bahan pustaka Perpustakaan
Nasional RI adalah :

1. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 tentang Perpustakan

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 Tentang Pelaksanaan


Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan

2
4. Standar Nasional Perpustakaan (SNP) Bidang Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan

1.3.    TUJUAN PEDOMAN
Pedoman ini dibuat dengan tujuan:

1. Menyediakan sarana kerja bagi semua pihak dalam melaksanakan kegiatan pengembangan
koleksi di lingkungan Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer, sehingga kegiatan tersebut
dapat dilaksanakan secara terarah, benar dan efektif;
2. Mengupayakan standardisasi dalam penyusunan dan program, mekanisme kerja, dan
pelaksanaan program;
3. Membantu rasionalisasi alokasi anggaran;
4. Memberikan gambaran tentang visi, misi, tujuan, dan fungsi organisasi yang tercermin dari
pengadaan bahan pustaka;
5. Memberikan pedoman bahan pustaka yang perlu dikoleksi, sekaligus menentukan skala
prioritas pengadaan;
6. Menjadi sarana penilaian seluruh kinerja pustakawan dan petugas perpustakaan.

3
BAB II
KEBIJAKAN TEKNSI PENGEMBANGAN KOLEKSI

2.1.            TUJUAN KEBIJAKAN TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI


Kebijakan pengembangan koleksi merupakan serangkaian keputusan atau ketentuan teknis
yang ditetapkan untuk pengembangan koleksi di Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer.
Kebijakan tersebut dilaksanakan oleh Pustakawan dan Petugas Perpustakaan. Tujuan
kebijakan pengembangan koleksi adalah untuk menyediakan bahan perpustakaan yang
belum dimiliki oleh Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer terutama untuk koleksi yang
baru (up to date). Koleksi tersebut meliputi semua bidang ilmu terutama yang sesuai
dengan kurikulum yang sedang berlaku di SD Kristen 03 Eben Haezer.

2.2.            KEBIJAKAN TEKNIS BAHAN PERPUSTAKAAN YANG DIKEMBANGKAN


Sesuai perkembangan teknologi informasi, maka arah pengembangan koleksi perpustakaan
SD Kristen 03 Eben Haezer adalah pada koleksi elektronik. Namun demikian, dalam
pelaksanaannya masih harus merujuk pada kebijakan yang telah ditentukan, yaitu koleksi
yang dikembangkan adalah bahan perpustakaan yang tercetak maupun non tercetak.
2.2.1.           Bahan Tercetak
Bahan perpustakaan tercetak yang akan dikembangkan terdiri dari buku, serial
(terbitan berkala/ berseri), dan local content.
2.2.1.1.         Buku
Bahan perpustakaan buku adalah terbitan yang merupakan satu kesatuan bentuk
yang paling umum terdapat dalam koleksi perpustakaan. Menurut batasan
UNESCO buku adalah terbitan dalam jumlah paling sedikit 48 halaman tidak
termasuk halaman judul dan kulit. Buku merupakan alat komunikasi untuk
menyampaikan informasi berjangka panjang dan paling berpengaruh kepada
perkembangan budaya manusia. Di dalam buku dihimpun hasil pemikiran dan
perjalanan manusia yang apabila dipelihara dengan baik dapat lebih lestari
dibandingkan bahan perpustakaan yang lain. Bahan perpustakaan buku
diterbitkan oleh penerbit swasta dan penerbit pemerintah. Bahan perpustakaan
dapat dicari dan ditemukan melalui katalog penerbit, brosur, toko buku, internet,
dan surat kabar atau majalah.
2.2.1.2.         Serial
Serial disebut juga terbitan berkala (periodical). Serial adalah publikasi yang
dikeluarkan dengan frekuensi atau kala terbit tertentu yang memuat informasi
mutakhir dalam bidangnya. Yang termasuk dalam jenis bahan perpustakaan ini
4
adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan, bulanan), tabloid, jurnal, laporan
berkala yang terbit dengan jangka waktu tertentu.
Koleksi serial yang akan dikembangkan diprioritaskan pada terbitan berkala
dalam bidang adiwiyata seperti majalah trubus. Berlangganan koran, dan serial
tentang pendidikan.
2.2.1.3.         Local Content
Local content merupakan bahan yang diproduksi oleh perpustakaan ataupun
sekolah. Koleksi yang dikembangkan berupa kliping, soal-soal ujian dan hasil
penelitian siswa.

2.2.2.           Bahan Nonbuku (Non Book Material)


Bahan perpustakaan nonbuku yang dikembangkan terdiri dari CD, VCD, DVD
dan kaset.

2.3.            KEBIJAKAN TEKNIS JENIS KOLEKSI YANG DIKEMBANGKAN


Jenis koleksi yang dikembangkan di Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer adalah Buku
Paket, Fiksi, dan Non fiksi berupa buku teks / penunjang belajar dan referensi.
2.3.1.         Buku Paket
Buku Paket adalah bahan atau materi pelajaran yang dituangkan secara tertulis
dalam bentuk buku yang digunakan sebagai pegangan pokok maupun pelengkap.
Buku paket menyangkut mengenai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Buku
paket di SD Kristen 03 Eben Haezer berupa buku paket mata pelajaran agama,
sosiologi, ppkn, ekonomi, bahasa indonesia, bahasa inggris, bahasa jawa, bahasa
jepang, matematika, fisika, kimia, biologi, seni budaya, penjasorkes, geografi dan
sejarah.
2.3.2.         Buku Fiksi
Buku Fiksi adalah jenis tulisan yang hanya berdasarkan imajinasi. Dia hanya
rekaan sipenulisnya. Jadi, jenis-jenis karya seni berikut ini merupakan karya
Fiksi : Cerita pendek (cerpen) dan novel. Menurut pedoman Standar Nasional
Perpustakaan tahun 2011 tentang perpustakaan sekolah, perpustakaan sekolah
harus menyediakan bacaan pendukung kegiatan pembelajaran yang meliputi
koleksi nonfiksi dan koleksi fiksi dengan perbandingan 60:40.
2.3.3.         Buku Nonfiksi
Nonfiksi adalah tulisan-tulisan yang isinya bukanlah fiktif, bukan hasil
imajinasi/rekaan si penulisnya. Dengan kata lain, nonfiksi adalah karya seni yang
bersifat aktual. Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata., benar-benar
ada dalam kehidupan kita. Jadi, jenis-jenis karya seni berikut ini merupakan karya
nonfiksi : Artikel, opini, resensi buku, karangan ilmiah, tulisan-tulisan yang berisi
pengalaman pribadi si penulisnya (seperti diary, chiken soup for the soul, laporan
perjalanan wisata), dan berita di koran/majalah/tabloid).
5
2.4.            KEBIJAKAN TEKNIS KOMPOSISI KOLEKSI YANG DIKEMBANGKAN
Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer menetapkan kebijakan pengembangan bahan
perpustakaan terutama pada buku paket mata pelajaran yang di-UN-kan dan buku nonfiksi
tentang adiwiyata.

Prosentase Komposisi Pengadaan Koleksi Bahan Perpustakaan Berdasarkan


Klasifikasi DDC
No Class Subyek Khusus Jumlah Buku Prosentase
1. 000 Karya Umum 65 2%
2. 100 Filsafat 105 3%
3. 200 Agama 196 6%
4. 300 Ilmu Sosial 994 28%
5. 400 Bahasa 54 2%
6. 500 Ilmu Murni 483 14%
7. 600 Ilmu Terapan 131 4%
8. 700 Kesenian, Hiburan, Olahraga 214 6%
9. 800 Kesusastraan 59 2%
10. 900 Geografi dan Sejarah 197 6%
Fiksi 802 23%
Referensi 191 5%
Jumlah 3491 100%

Prosentase Komposisi Pengadaan Koleksi Bahan Perpustakaan Berdasarkan Bahasa


No Jenis Bahasa Prosentase
1 Bahasa Indonesia 31%
2 Bahasa Inggris 56%
3 Bahasa Jawa 4%
4 Bahasa Jepang 7%
5 Lain-lain (jika ada) 2%
Jumlah 100%

2.5.            KEBIJAKAN TEKNIS BAHAN PERPUSTAKAAN BERUPA HADIAH, HIBAH,


DAN TUKAR MENUKAR
Bahan perpustakaan yang diperoleh melalui hadiah, hibah, dan tukar menukar mempunyai
potensi besar dalam pengembangan koleksi. Setelah melalui proses kerjasama korespondensi
dan seleksi bahan perpustakaan yang ditawarkan, maka koleksi tersebut dapat diterima.
Pada pelaksanaannya kegiatan hadiah, hibah dan tukar menukar harus memenuhi persyaratan
sebagai berikut:
1. Sesuai dengan kebijakan pengembangan koleksi yang telah ditetapkan oleh
perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer
2. Melalui seleksi oleh tim seleksi Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer
3. Pihak pemberi tidak mengajukan persyaratan yang mengikat
4. Ada kesepakatan antara pihak pemberi dan penerima mengenai transportasi seleksi, dan
pengolahan koleksi dalam jumlah besar.
6
5. Bahan perpustakaan hasil hibah, hadiah dan tukar-menukar yang tidak sesuai dengan
subyek yang ditentukan oleh Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer atau 
Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer telah memiliki lebih dari jumlah siswa untuk
buku paket dan 5 eksemplar untuk buku fiksi dan nonfiksi, maka bahan perpustakaan
lebih (surplus) tersebut dapat dihadiahkan kepada perpustakaan yang membutuhkan.
Pengadaan bahan perpustakaan hadiah, hibah dan tukar – menukar dapat diperoleh dengan dua cara,
yaitu:
1.      Pengiriman langsung oleh pihak pemberi ke Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer,
2.      Pengambilan bahan perpustakaan ke tempat pihak yang menawarkan pemberian

2.6.            KEBIJAKAN PENYIANGAN (WEEDING)


Penyiangan adalah kegiatan mengeluarkan atau menarik bahan perpustakaan dari koleksi
perpustakaan. Bahan perpustakaan yang akan dikeluarkan atau ditarik terlebih dahulu
dipertimbangkan oleh pustakawan, kepala perpustakaan, guru yang bersangkutan, dan kepala
sekolah. Kebijakan penyi/angan bahan perpustakaan di perpustakaan SD Kristen 03 Eben
Haezer adalah bila bahan perpustakaan tersebut:
1.      sudah rusak berat, hilang, atau sudah lama dipinjam dan tidak dikembalikan,
2.      sudah lama tidak bersirkulasi.
Daftar koleksi yang akan ditarik (hasil penyiangan) disusun berabjad menurut subyek (kelas)
dan dikirimkan kepada kepala perpustakaan, guru yang bersangkutan, dan kepala sekolah.
Jika semua pihak menyetujui, maka koleksi tersebut dapat ditarik dari jajaran koleksi dan
ditempatkan di gudang. Koleksi hasil penyiangan yang masih dalam kondisi laik pakai, dapat
dihadiahkan kepada perpustakaan lain yang membutuhkan. Dalam rangka pengganti bahan
perputsakaan yang disiangi, maka dapat diusulkan judul pengganti.

BAB III
MEKANISME KERJA BIDANG PENGADAAN

3.1.       MEKANISME KERJA PENGEMBANGAN KOLEKSI


Kegiatan utama bidang Pengadaan (Akuisisi) adalah melaksanakan pengembangan koleksi
yang ada di perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer melalui pembelian, hadiah, hibah, dan
tukar menukar, serta pendistribusian bahan pustaka surplus. Yang dimaksud dengan
mekanisme kerja dalam mengembangkan koleksi adalah langkah dan prosedur yang harus
dilakukan dalam rangka menambah koleksi. Pengembangan koleksi mencakup semua

7
kegiatan untuk memperluas koleksi yang ada di perpustakaan, terutama aspek seleksi dan
evaluasi. Koleksi perpustakaan harus terdiri atas suatu hasil seleksi yang sistematis dan
terarah. Tujuan pengembangan koleksi adalah untuk menyediakan koleksi yang cukup, tepat,
dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
3.2.       PRINSIP SELEKSI BAHAN PERPUSTAKAAN
Kegiatan seleksi adalah kegiatan profesional yang harus dilakukan oleh tim pengadaan
Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer. Untuk melakukan kegiatan tersebut para selektor
harus mengetahui prinsip dasar seleksi bahan perpustakaan. Ketentuan tentang bagaimana
melakukan seleksi, siapa yang berhak melakukan seleksi, alat bantu seleksi apa yang
digunakan, dan bahan perpustakaan apa saja yang akan ditambahkan untuk pengembangan
koleksi, menjadi tanggung jawab pustakawan yang bertugas dalam tim pengadaan. Pada
prinsipnya dalam proses pengembangan koleksi harus dibentuk suatu tim seleksi.
Tujuan pembentukan tim adalah agar hasil seleksi tidak bias terhadap selektor. Tim seleksi
terdiri atas:
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah Bagian Sarana dan Prasarana
3. Kepala perpustakaan
4. Guru yang memiliki kompetensi di bidangnya
5. Pustakawan/ petugas perpustakaan
Anggota tom seleksi harus mengetahui persyaratan memilih bahan perpustakaan yang
mencakup:
1. Menguasai sarana bibliografi yang tersedia, memahami dunia penerbitan, khususnya
mengenai spesialisasi penerbit, standar, dan hasil terbitan.
2. Menguasai dan mampu menggunakan berbagai macam alat bantu seleksi
3. Mengetahui latar belakang kebutuhan pemustaka Perpustakaan SD Kristen 03 Eben
Haezer.
4. Memahami tujuan dan fungsi perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer
5. Mampu mengatasi berbagai kendala yang mungkin terjadi selama proses pengadaan
bahan perpustakaan

3.3.       KRITERIA SELEKSI
Terdapat dua kriteria pemilihan dalam menyeleksi bahan perpustakaan, yaitu memilih bahan
perpustakaan berdasarkan kualitas dan berdasarkan waktu (kemutakhiran).
3.3.1.         Memilih Bahan Perpustakaan Berdasarkan Kualitas
Dari segi kualitas ada beberapa aspek yang harus diperhatikan, antara lain:
1.      Aspek Tujuan
Bahan perpustakaan yang akan diadakan haruslah bertujuan untuk
         Memberikan informasi yang teliti dan mendalam tentang suatu topik
bahasan
8
         Dapat menjadi pedoman dalam kegiatan belajar mengajar sivitas akademika
         Dapat memberikan informasi tentang perkembangan ilmu pengetahuan
         Dapat menciptakan kreativitas, inspirasi, dan inovasi baru
         Dapat dipakai sebagai hiburan (rekreasi intelektual) 
2.      Aspek Mutu
Yang harus diperhatikan dalam mutu bahan perpustakaan yang akan diadakan
adalah:
         Pengarang dan penerbit memiliki kecakapan autoritas, kejujuran, dan
kredibilitas
         Bahan perpustakaan termasuk dalam buku-buku terpilih dan terlaris
         Tinjauan/ resensi buku yang dimuat dalam surat kabar/ majalah
3.      Aspek Isi
Dari aspek isi bahan perpustakaan dapat berupa:
         Karya asli, terjemahan atau saduran
         Cara penyajian dan pembahasan materi menarik
         Mengandung gagasan baru yang bersifat informative
         Mengilhami ide-ide atau kreasi baru
         Mutakhir
         Isi buku diperuntukkan sesuai kebutuhan sivitas akademika
4.      Aspek Bentuk dan Format Penyajian
Cara penyajian bahan perpustakaan hendaklah:
         Sistematis, singkat, jelas, dan teratur
         Ilustrasi bagus
         Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baik dan benar
5.      Aspek Fisik Buku
         Kualitas kertas baik
         Penjilidan yang kuat (hard cover)
         Jenis huruf yang digunakan harus jelas terbaca
6.      Aspek Kepengarangan
Pengarang mempunyai kualifikasi pendidikan dan pengalaman di bidang ilmu
yang ditulisnya. 
7.      Aspek Keberadaan Koleksi di Jajaran
Bahan perpustakaan yang akan dipilih haruslah disurvei dan dievaluasi terlebih
dahulu. Bahan perpustakaan tersebut dapat ditetapkan sebagai:
         Koleksi baru
         Pelengkap koleksi yang telah ada
         Koleksi pengganti karena rusak atau hilang
         Koleksi tambahan karena banyaknya permintaan
9
8.      Aspek Bahasa
Seperti telah disebutkan di depan bahasa bahan perpustakaan yang digunakan
adalah Bahasa Indonesia 60%, Bahasa Inggris 25%, Bahasa Jawa 12%, Bahasa
mandarin 3%.
9.      Aspek Harga
Sebelum menentukan jumlah bahan perpustakaan yang akan diadakan, terlebih
dahulu harus dketahui jumlah dana yang tersedia untuk tahun anggaran
berjalan. Tim seleksi harus cermat dalam memilih subyek dan tingkat kualitas
isi sama dengan harga yang lebih murah.

10.  Aspek Jumlah Eksemplar


Jumlah eksemplar buku pengadaan
Jenis Sirkulasi Referensi Serial Local
Pengadaan Content
Koleksi Baru 2 Eks 1 Eks 1 Eks 1 Eks
Pelengkap 2 Eks 1 Eks 1 Eks 1 Eks
Koleksi yang
ada
Koleksi Disesuaikan Disesuaikan
pengganti dengan yang dengan yang
karena rusak hilang hilang
atau hilang
Koleksi Disesuaikan 1 Eks 
tambahan dengan
karena permintaan
banyaknya
permintaan

3.3.2.         Memilih Bahan Perpustakaan Berdasarkan Waktu


Bahan perpustakaan yang dipilih haruslah bahan perpustakaan yang terbaru, tidak
ketinggalan zaman (up to date), edisi terbaru, dan belum dimiliki oleh Perpustakaan
SD Kristen 03 Eben Haezer.

3.4.       METODE SELEKSI
Ada beberapa tahap yang harus dilakukan dalam menyeleksi bahan perpustakaan
1. Penelusuran Judul
2. Anggota tim seleksi hendaknya menghindari terjadinya duplikasi koleksi. Penelusuran
dapat dilakukan melalui OPAC (Online Public Access Catalogue) Perpustakaan SD
Kristen 03 Eben Haezer

10
3. Pemilihan Judul
4. Pemilihan judul dapat dilakukan antara lain dengan cara:
a. Melihat kotak saran tentang usulan pemustaka
b. Survey ke penerbit dan toko-toko buku
c. Mengamati keberadaan buku-buku baru melalui katalog penerbit, resensi buku di
surat kabar atau majalah, internet, dan lain – lain.
5. Verifikasi
6. Melakukan kegiatan memeriksa dan bibliografi bahan perpustakaan dengan cara mencari
informasi pada katalog OPAC untuk mengetahui bahan perpustakaan tersebut pernah
dimiliki atau untuk mengetahui validasi data bibliografi dari bahan perpustakaan tersebut.
Kelengkapan data yang diperlukan untuk verifikasi adalah:
a. Judul
b. Pengarang
c. Penerjemah/ penyunting
d. Penerbit, tempat terbit, dan tahun terbit
e. Edisi (cetakan), jilid
f. Isi
g. Jumlah eksemplar
h. Harga dan ISBN/ ISSN
7. Penyusunan Daftar Hasil Seleksi
8. Daftar hasil seleksi disusun menjadi bank data yang akan digunakan sebagai rujukan
dalam pemesanan bahan perpustakaan.

3.5.       PROSEDUR PENGADAAN BAHAN PERPUSTAKAAN


3.5.1.         Seleksi
Pengembangan koleksi dapat dilaksanakan menurut tiga pandangan:
a. Pandangan Tradisional

b. Prinsip ini mengutamakan nilai intrinsik bahan perpustakaan yang akan


dikoleksi. Titik tolak yang mendasari prinsip ini ialah pemahaman bahwa
perpustakaan merupakan tempat untuk melestarikan warisan budaya dan sarana
untuk mencerdaskan masyarakat. Apabila dinilai tidak bermutu, bahan
perpustakaan tidak akan dipilih untuk diadakan.
c. Pandangan liberal
d. Prioritas pemilihan didasarkan atas popularitas. Artinya kualitas tetap
diperhatikan, tetapi dengan lebih mengutamakan pemilihan karena disukai dan
banyak dibaca atau mengikuti selera masyarakat.
e. Pandangan pluralistik
f. Prinsip yang dianut pandangan ini berusaha mencari keselarasan dan
keseimbangan antara kedua pandangan terebut, baik tradisional maupun liberal.
11
g. Perpustakaan SD Kristen 03 Eben Haezer menggunakan pandangan ketiga.
3.5.2.         Verifikasi
Dari hasil seleksi, pustakawan harus melakukan verifikasi dengan memeriksa dan
melengkapi data bibliografis setiap judul. Setelah itu mencocokkannya dengan
koleksi yang ada melalui katalog perpustakaan di OPAC. Selanjutnya apakah bahan
perpustakaan tersebut sudah ada dalam jajaran koleksi atau termasuk dalam daftar
buku yang sedang dalam proses katalogisasi. Apabila sudah ada, apakah jumlah
eksemplarnya perlu ditambah. Selain itu, verifikasi juga dilakukan ke penerbit atau
toko buku untuk mencari bahan perpustakaan hasil seleksi. Dari hasil seleksi dan
verifikasi ini kemudian dibuatkan bank data yang disusun menurut abjad.
3.5.3.         Hunting dan Survei Bahan Perpustakaan
Pustakawan melaksanakan hunting bahan perpustakaan melalui bank data. Hunting
dapat dilakukan melalui penerbit atau toko buku untuk mengetahui apakah bahan
perpustakaan yang sudah/ sedang dalam penerbitan sudah/ masih ada di pasaran.
Bahan perpustakaan yang ada dipasaran diberikan kode kemudian dibuatkan daftar
pesanan. Bahan perpustakaan yang tidak dapat diperoleh melalui pemesanan
langsung dapat dibuat daftar pesanan untuk dilakukan pemesanan melalui agen yang
ditunjuk. Dalam rangka pengembangan bahan perpustakaan, pustakawan juga dapat
melakukan survai minat pemakai. Survai ini dilakukan dalam rangka mengantisipasi
kebutuhan informasi pemustaka perpustakaan.

3.6.       ALAT BANTU SELEKSI


Alat bantu seleksi dapat digunakan oleh tim pengadaan bahan perpustakaan untuk memilih
dan menetapkan bahan perpustakaan yang akan diadakan. Di samping itu alat bantu seleksi
tersebut juga dapat digunakan sebagai alat identifikasi dan verifikasi apakah bahan
perpustakaan yang dipilih sudah/ masih ada di pasaran.
Menurut jenis informasi, alat bantu seleksi memuat dua jenis informasi:
1. Informasi yang diberikan dalam alat bantu tersebut tidak terbats pada data bibliografis
saja, tetapi juga memuat keterangan tentang isi bahan perpustakaan, berupa anotasi,
resensi, atau tinjauan (review)
2. Informasi yang diberikan dalam alat bantu hanya berupa data bibliografis berupa judul
yang telah atau akan diterbitkan, pengarang, penerbit, kota terbit, tahun terbit, dan harga.
3.7.       TATACARA PENGADAAN BAHAN PERPUSTAKAAN
Tahapan pengadaan bahan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Pemesanan
Pemesanan bahan perpustakaan buku dan non buku
2. Semua bahan perpustakaan yang sudah diputuskan untuk dipesan dibuat dalam daftar
permintaan. Selanjutnya, jumlahkan harga seluruh pesanan dan sesuaikan dengan
anggaran.

12
a. Pemesanan bahan perpustakaan terbitan
3. Kegiatan dalam pemesanan bahan perpustakaan berseri ada dua macam, yaitu:
a. Memperpanjang langganan
b. Melanggan judul terbitan baru
4. Pengadaan
5. Pengadaan bahan perpustakaan dapat dilakukan melalui swakelola.
6. Penerimaan
7. Semua bahan perpustakaan yang diterima disesuaikan dengan daftar pengantar (faktur).
Jika ada bahan perpustakaan yang tidak sesuai dengan pesanan, maka bahan
perpustakaan tersebut dikembalikan. Alternatif yang dapat diambil adalah menukar
bahan perpustakaan dengan judul yang persis sama atau mengganti judul dengan yang
masih satu lingkup subyek.
8. Inventarisasi
9. Bahan perpustakaan yang sudah diterima diperiksa kondisi fisiknya, dicocokkan dengan
surat pengantar dan daftar pesanan. Jika ada yang tidak cocok atau rusak, maka bahan
perpustakaan tersebut dikembalikan atau diganti. Buku yang diterima dalam keadaan
baik dan sesuai dengan pesanan dibuatkan tanda terima dan dikirimkan sebagai bukti
penerimaan. Kemudian buku dibubuhi stempel inventarisasi dan stempel perpustakaan.
Stempel kepemilikan dibubuhkan 2 kali di halaman verso dan halaman paling belakang,
sedangkan stempel perpustakaan perpustakaan dibubuhkan beberapa kali di halaman 5,
105, 205, 305, dst.

3.8 TATACARA PENGADAAN KOLEKSI LOCAL CONTENT


Pengadaan local content memiliki tatacara yang berbeda dengan pengadaan buku. Hal ini
karena local content merupakan hadiah atau hibah dari guru atau siswa, seperti karya ilmiah,
soal-soal ujian semester dan Ujian Nasional. Local content dikumpulkan dalam
bentuk hard copy dan soft copy. Hard copy untuk diletakkan di bagian referensi sedangkan
yang soft copy akan di upload di OPAC perpustakaan.

  

13
BAB IV
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN REVISI

4.1.       PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Dalam pelaksanaan pengembangan koleksi baik melalui pembelian, hadiah, hibah, atau tukar
menukar kemungkinan akan muncul masalah yang belum diatur dalam pedoman teknis ini.
Untuk mengatasi hal tersebut akan ditempuh cara pengambilan keputusan yaitu kepala
perpustakaan akan mengambil keputusan yang menyangkut masalah kebijakan teknis
pengembangan koleksi perpustakaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang apabila
mendapatkan masukan dari pustakawan atau kepala sekolah atau yang mewakili dan dirasa
masukan tersebut mampu memberikan kesempurnaan pada pedoman teknis ini.

14
4.2.       REVISI
Untuk keperluan penyempurnaan, pedoman ini akan ditinjau lima tahun sekali. Jika sebelum
masa lima tahun terdapat perubahan dalam hal kebijakan pengembangan koleksi, maka
pedoman ini dapat direvisi lebih cepat dari waktu yang telah ditentukan.

Salatiga, Januari 2019


Kepala Sekolah Kepala Perpustakaan

Siska Indria Yuniarti, S.Pd Tri Wahyono, S.Ipus

15

Anda mungkin juga menyukai