Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri yang disingkat dengan PRAKERINmerupakan

bagian dari program pembelajaran yang harus dilaksanakan oleh setiap

peserta didik di Dunia Kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistem

pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan yaitu Pendidikan Sistem Ganda

(PSG). Program prakerin disusun bersama antar sekolah dan dunia kerja

dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai kontribusi

dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan Sekolah

Menengah Kejuruan. Dengan prakerin peserta didik dapat menguasai

sepenuhnya aspek-aspek kompetensi yang dituntut kurikulum, dan

disamping itu mengenal lebih dini dunia kerja yang menjadi dunianya kelak

setelah menamatkan pendidikannya.

Keberhasilan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan diukur dari

tingkat keterserapan tamatan di dunia kerja.Untuk mencapai hal tersebut

berbagai usaha dilakukan oleh Sekolah Menengah Kejuruan melalui

peningkatan mutu pembelajaran.Sekolah Menengah kejuruan (SMK)

diharapkan mampu melahirkan lulusan yang memiliki kompetensi keahlian

yang mampu bekerja secara mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada

di Dunia Usaha/Dunia Industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah

sesuai dengan kompetensi dalam program studi keahlian yang dipilihnya.

Pelaksanaan Program Pendidikan Sistem Ganda (PSG) ini telah tertuang

1
melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 323/U/1993 tentang mewajibkan kepada seluruh Sekolah Menengah

Kejuruan (SMK) untuk melaksanakan program Pendidikan Sistem Ganda

(PSG).

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Sarolangun menyelenggarakan

kegiatan Praktik Kerja Industri bagi seluruh peserta didik yang mana

merupakan suatu sistem pembelajaran yang dilakukan diluar Kegiatan

Belajar Mengajar di sekolah dan dilaksanakan pada Dunia Usaha/Dunia

Industri atau instansi yang dipandang relevan. Pelaksanaan Praktik Kerja

Industri ditunjukkan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

siswa dibidang teknologi, penyesuaian diri dengan situasi yang sebenarnya,

mengumpulkan informasi dan menulis laporan yang berkaitan langsung

dengan tujuan khusus.

Setelah peserta didik melaksanakan Praktik Kerja Industri, secara khusus

diharapkan memperoleh pengalaman yang mencakup tinjauan tentang

perusahaan, kegiatan-kegiatan praktik yang berhubungan langsung dengan

teknologi serta mempersiapkan peserta didik untuk belajar bekerja secara

mandiri, bekerja dalam suatu tim dan mengembangkan potensi dan keahlian

sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.

1.2 Landasan Hukum Praktik Kerja Industri

Sebagaimana diamanatkan didalam amandemen Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor. 20 Tahun 2003, bahwa tanggung jawab

pendidikan harus melibatkan peran serta masyarakat. Oleh karena itu

2
keterlibatan Dunia Usaha/Dunia Industri secara integral untuk memajukan

pendidikan dalam proses mencerdaskan anak bangsa adalah suatu bagian

yang sangat diharapkan, karena pada akhirnya akan dapat mendorong

pertumbuhan pembangunan secara nasioanl.

Selain itu didalam PP No. 29 Tahun 1990 Pasal 3 ayat (2) tentang :

Pendidikan Menengah Kejuruan mengutamakan penyiapan siswa untuk

memasuki lapangan kerja serta mengembangkan sikap profesional untuk

dapat bekerja dalam bidang tertentu. Hal ini sejalan dengan kebijakan link

and match yang dicanangkan pada yang dicanangkan pada dasarnya

merupakan cara memandang bahwa pendidikan bagian integral dari

kehidupan masyarakat, oleh karena itu pendidikan harus dirancang dan

dilaksanakan dalam kaitan yang harmonis, selaras dengan aspirasi

kebutuhan yang tumbuh dan berkembang dimasyarakat. Atas dasar itu maka

tidak seharusnya pendidikan sekedar untuk pendidikan (education not just

for the sake of education), tetapi harus merupakan bagian integral dari

upaya pengembangan sumber daya manusia, dan jelas perannya sebagai

instrumental pembangunan dengan hal tersebut diatas, keterlibatan Dunia

Usaha/Dunia Industri sebaiknya mengikat jalinan kerjasama dalam bentuk :

1) Penyusunan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan dunia kerja

2) Sebagai guru tamu bagi lembaga pendidikan

3) Pemberian beasiswa bagi siswa yang tidak mampu

4) Pemberian Fasilitas tempat prakerin

5) Kerjasama unit produksi

3
6) Rekrutmen tenaga kerja

Pelaksanaan PraktikKerja Industri tidak terlepas dari beberapa

perarturan yang menjadi acuan bagi pihak sekolah didalam

menyelenggarakan kegiatan tersebut. Dasar hukum yang dimaksud antara

lain :

1) Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasioanl.

2) Perarturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasioanl

Pendidikan.

3) Perarturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 28 Tahun 2009 tentang

Standar Kompetensi Kejuruan SMK/MAK.

4) Keputusan Direktur Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan

Menengah Departemen Pendidikan Nasional Nomor 251/C/KEP/MN/

2008 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

5) Perarturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 1992 tentang Peran serta

Masyarakat dalam Pendidikan Nasional.

6) Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 323/U/ 1993

tentang Penyelenggaraan Sistem Ganda.

1.3 Tujuan Praktik Kerja Industri

secara umum tujuan dari praktik kerja industri adalah agar siswa dapat

menerapkan, membangdingkan antara pengetahuan teori maupun praktik

yang didapat selama di sekolah dengan pekerjaan sebenarnya yang ada

dilingkungan Dunia Usaha/Dunia Industri. Selain itu dari kegiatan praktik

4
kerja lapangan diharapkan dapat membekali siswa untuk lebih

meningkatkan pengalaman dan pengetahuan keterampilannya secara

profesional sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan perkembangan teknologi

yang berkembang dimasyarakat. Secara umum pelaksanaan Praktik Kerja

Industri memiliki beberap tujuan yakni sebagai berikut :

1. Pemenuhan Kompetensi sesuai tuntutan Kurikulum

Penguasaan kompetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat

ditentukan oleh fasilitas pembelajaran yang tersedia.Jika ketersediaan

fasilitas terbatas, sekolah perlu merancang pembelajaran kompetensi di

luar sekolah (Dunia Kerja mitra). Keterlaksanaan pembelajaran

kompetensi tersebut bukan diserahkan sepenuhnya ke Dunia Kerja, tetapi

sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang seharusnya dibelajarkan

kepada peserta didik.

2. Implementasi Kompetensi ke dalam dunia kerja

Kemampuan-kemampuan yang sudah dimiliki peserta didik,

melalui latihan dan praktik di sekolah perlu diimplementasikan secara

nyata sehingga tumbuh kesadaran bahwa apa yang sudah dimilikinya

berguna bagi dirinya dan orang lain. Dengan begitu peserta didik akan

lebih percaya diri karena orang lain dapat memahami apa yang

dipahaminya dan pengetahuannya diterima oleh masyarakat.

3. Penumbuhan etos kerja / Pengalaman kerja

Sekolah Menengah Kejuruan sebagai lembaga pendidikan yang

diharapkan dapat menghantarkan tamatannya ke Dunia kerja perlu

5
memperkenalkan lebih dini lingkungan social yang berlaku di Dunia

Kerja.

Melalui kegiatan prakerin, siswa diharapkan secara tidak langsung

sekolah akan mendapatkan umpan balik dari Dunia Usaha/Dunia Industri

dalam meningkatkan mutu tamatan. Adapun tujuan prakerin secara khusus

tentang kegiatan prakerin bagi siswa, setelah selesai melaksanakan

kegiatan praktik kerja industri, diharapkan siswa dapat :

1. Memiliki wawasan yang luas tentang kegiatan lingkungan kerja di lini

industri.

2. Memiliki kemampuan bekerja yang sesuai dengan standar kerja Dunia

Usaha / Dunia Industri.

3. Memiliki disiplin dan inisiatif kerja yang tinggi sesuai tuntutanDunia

Usaha/Dunia Industri.

4. Memiliki kreatifitas dan motivasi kerja dalam mengembangkan

keahliannya sesuai dengan profesi yang digelutinya.

5. Memiliki ketekunan, keuletan, dan ketekunan dalam bekerja.

6. Memperhatikan kualitas dan tangung jawab pekerjaan sesuai dengan

tuntutan profesi.

Sedangkan secara khusus tujuan pelaksanaan Praktik Kerja Industri bagi

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Sarolangun yakni :

1) Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang

memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan, etos kerja yang sesuai dengan

tuntutan lapangan pekerjaan.

6
2) Memperkokoh link and match( kesuaian dan kesepadanan ) antara

Sekolah Menengah Kejuruan dan dunia kerja.

3) Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan

kerja berkualitas.

4) Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai

bagian dari proses pendidikan.

1.4 Manfaat Praktik Kerja Industri

Kerjasama antara Sekolah Menengah Kejuruan dengan Dunia

Usaha/Dunia Industri atau instansi dilaksanakan dalam prinsip saling

membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan

bersama. Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja Industri

(PRAKERIN) akan member nilai tambah atau manfaat bagi pihak-pihak

yang bekerjasama, sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Bagi Dunia Usaha/Dunia Industri

Penyelenggaraan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) memberi

keuntungan nyata bagi Dunia Usaha/Dunia Industri antara lain:

1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Praktik Kerja Industri

(PRAKERIN) yang belajar dan bekerja di industri.

2. Umumnya pesertaPraktik Kerja Industri (PRAKERIN) telah ikut

dalam proses produksi secara aktif sehingga pada pengertian tertentu

peserta Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) adalah tenaga kerja yang

memberi keuntungan.

7
3. Perusahaan untuk memberi tugas kepada peserta Praktik Kerja

Industri (PRAKERIN) untuk kepentingan perusahaan sesuai

kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.

4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta Praktik Kerja

Industri (PRAKERIN) lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa

kepatuhan terhadap perarturan perusahaan. Karena itu, sikap peserta

Praktik Kerja Industri dapat dibentuk sesuai dengan ciri khas tertentu

industri.

5. Memberi kepuasan bagi Dunia Usaha/Dunia Industri karena diakui

ikut serta menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja

Industri (PRAKERIN).

1.4.2 Manfaat Bagi Sekolah

Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian profesional

bagi peserta didik lebih terjamin pencapaiannya.Terdapat

kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan dengan

kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan prinsip Link and

Match).Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan

sekolah karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang

bermanfaat, baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia

kerja, dan kepentingan bangsa.

1.4.3 Manfaat Bagi Praktikan / Peserta didik

Hasil belajar peserta Praktik Industri akan lebih bermakna,

karena setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional

8
sebagai bekal untuk meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai

bekal untuk pengembangan dirinya secara berkelanjutan. Keahlian

profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan rasa

percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka

untuk meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang

lebih tinggi.

1) keterampilan berdasarkan kompetensi keahlian masing-masing.

2) Peserta boleh tidak hadir dengan alasan sakit bukan alasan lain dengan

memberikan informasi berupa surat izin tidak hadir kepada Dunia

Usaha/Dunia Industri.

3) Peserta dapat pindah tempat Prakerin (kecuali dengan alasan yang dapat

dibenarkan oleh Pokja Praktik Kerja Industri Sekolah Menengah

Kejuruan Negeri 6 Sarolangu yakni :

a) Atas permintaan orang tua, atau

b) Terjadi bencana alam pada Dunia Usaha/Dunia Industri yang berakibat

tidak memungkinkan lagi dilaksanakannya Prakerin di tempat tersebut,

atau

c) Terjadi musibah lain (misalnya Dunia Usaha/Dunia Industri failed,

Dunia Usaha/Dunia Industri pindah ke kota lain); atau

d) Alasan keamanan/ancaman terhadap harta atau nyawa peserta pada

tempat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN).

9
BAB II

DATA UMUM DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI DAN

PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

2.1. Data Dunia Usaha / Dunia Industri

2.1.1. Sejarah Berdirinya Koperasi Unit Desa Hitam Jaya

Koperasi merupakan suatu lembaga ekonomi yang sangat

penting bagi kehidupan masyarakat yang berasaskan kekeluargaan.

Koperasi adalah usaha bersama untuk memperbaiki nasib

penghidupan ekonomi berdasarkan tolong menolong. Begitupun

dengan Koperasi Unit Desa Hitam Jaya yang berdiri pada tanggal 26

Mei 1995, NO Koperasi Unit Desa 2/BH/KWK/, 5/V/1995 yang

berlokasi di Jl. Yudhistira, Desa Bunga Antoi, Kecamatan Tabir

Selatan, Kabupaten Merangin dengan kepemimpinan tertinggi adalah

RAT (Rapat Anggota Tahunan) yang dilakukan setiap satu tahun

sekali.Selama berdiri Koperasi Unit Desa Hitam Jaya mengalami

pergantian struktur organisasi selama beberapa periode, seperti yang

dijelaskan dibawah ini.

1. Tahun 1995 s/d 2000

Pada tahun 1995 s/d 2000 Koperasi Unit Desa Hitam Jaya

dipimpin oleh Tri Hartono, dan wakil ketua Sumadi, Sekretaris

Supriyadi dan Bendahara Suprihatin. Pada periode ini Koperasi

Unit DesaHitam Jaya mengalami kejayaannya

10
2. Tahun 2001 s/d 2003

Pada tahun 2001 s/d 2003 Koperasi Unit DesaHitam Jaya

dipimpin oleh Sukar, wakil ketua Slamet Widodo, Sekretaris

Rajikan dan Bendahara Sri Murni. Pada periode ini Koperasi Unit

DesaHitam Jaya mengalami kemerosotan dikarenakan kurangnya

kebijakan petani dan karyawan serta kurangnya rasa tanggung

jawab dalam menjalankan tugas.

3. Tahun 2004 s/d 2006

Pada tahun 2004 s/d 2006Koperasi Unit Desa Hitam Jaya

dipimpin oleh Yatno, wakil ketua Wahyudi, sekretaris Yanto dan

Bendahara Yayuk Pada periode ini Koperasi Unit DesaHitam

Jaya mengalami kemerosotan dikarenakan kurangnya kebijakan

petani dan karyawan serta kurangnya rasa tanggung jawab dalam

menjalankan tugas.

4. Tahun 2007 s/d 2008

Pada tahun 2007 s/d 2008 Koperasi Unit DesaHitam Jaya

dipimpin oleh H. Abdul Khodir, wakil ketua Hj. Munawati, hanya

bertahan selama 8 Bulan, karena H. Abdul Khodir mengundurkan

diri dan terjadi kekosongan selama satu bulan yang kemudian

Koperasi Unit DesaHitam Jaya melaksanakan Rapat Besar sisipan

yang ketuanya adalah Supriadi, Sekretaris Taufik, bendahara Hj.

Munawati

5. Tahun 2009 s/d 2014

11
Pada tahun 2009 s/d 2014 Koperasi Unit DesaHitam Jaya

dipimpin oleh Supardi

Sekretaris Taufik, bendahara Hj. Munawati periode ini Koperasi

Unit DesaHitam

Jaya mengalami kemajuan cukup baik, kekosongan wakil ketua

diserahkan kepada Parwoto. Kemudian pada tahun 2015 ketua

digantikan oleh Parwoto dan wakil ketua Khusnan..

6. Tahun 2015 sampai sekarang

Pada tahun 2015 sampai sekarangKoperasi Unit DesaHitam

Jaya dipimpin oleh Parwoto, wakil ketua Khusnan, Sekretaris I

Sunaryo, Sekretaris II Taufik, bendahara Hj. Munawati periode

ini Koperasi Unit DesaHitam Jaya mengalami kemajuan cukup

baik.

2.1.2. Tujuan Berdirinya Koperasi Unit DesaHitam Jaya

1. Tujuan Berdirinya Koperasi Unit DesaHitam Jaya, adalah :

a. Meningkatkan ekonomi petani

b. Menjadikan Koperasi Unit Desasebagai tempat pelayanan

masyarakat

2. Fungsi Berdirinya Koperasi Unit DesaHitam Jaya, adalah

a. Sebagai sarana atau tempat menampung aspirasi masyarakat

b. Melayani petani dengan kesungguhan hati.

12
2.1.3. Visi dan Misi Koperasi Unit DesaHitam Jaya

1. Visi

a. Menjadikan Koperasi Unit Desa Hitam Jaya sebagai sarana

ekonomi petani.

b. MenjadikanUntuk meningkatkan kesejahteraan petani dan

anggota Koperasi Unit Desa Hitam Jaya.

2. Misi

Melayani petani dan anggota Koperasi Unit Desa Hitam Jaya

sebaik-baiknya.

13
2.1.4Struktur Organisasi KUD Hitam Jaya

STRUKTUR ORGANISASI KUD HITAM JAYA


PERIODE 2014 s/d 2018
NOMOR BH : 22/BH/KWK/V/1995

BPP BP KUD
RAPAT ANGGOTA
SUMADI KETUA
Supardi
PENGURUS ANGGOTA
Rianto, S. Pd.

KETUA 1 ANGGOTA
PARWOTO Hadi Suroso, S.Pd. I

KETUA II
Khusnan khasani,
S.E

SEKRETARIS 1
Sunaryo, S.E

SEKRETARIS 2
Taufik Nur Hidayat,
A.Md.

BENDAHARA
Hj. Munawati

USAHA JASA

SAPRODI PERSAWITAN PASAR RMU ANGKUTAN


Sunaryo Teguh Laksono Sohiman H. Suparno Trianto
R H. Marsidik Tomin
Teguh Suprianto

14
2.1.5 Tata Ruang KUD Hitam Jaya

Jl. Yudhistira Dari SPI


Dari SPA

1 7 Pasar

2 4 6 8
3 5
9

12 11 10

13

KETERANGAN :
1. Ruang Replanting 8. Gudang
2. Ruang Bendahara 9. Parkiran Mobil dan TBS
3. Brankas 10. Gudang pupuk
4. Ruang Tamu 11. Mushola
5. Lab 12. Tempat disel
6. Ruang Persawitan 13. WC
7. Parkiran

15
2.1.6 Denah lokasi KUD Hitam Jaya

Dari SPA Jl. Yudhistira Dari SPI

KUD Hitam Jaya Pasar

16
2.2. Pelaksanaan Praktik Kerja Industri

2.2.1. Waktu Pelaksanaan

Adapun waktu pelaksanaan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN)

adalah mulai dari hari Senin sampai Sabtu, jam 08.00 – 16.00 WIB.

2.2.2. Tempat Pelaksanaan

Bertempat dikantor Koperasi Unit DesaHitam Jaya Jl. Yudhistira

Desa Bunga Antoi, Kecamatan Tabir Selatan Kabupaten Merangin.

Adapun ruangan yang digunakan peserta PRAKERIN, yaitu :

1. Ruangan Bendahara,

digunakan untuk pembukuan dan memegang keuangan.

2. Ruang Lab,

digunakan untuk penjualan pupuk dan memegang produksi

pupuk. Ruangan ini juga digunakan untuk mengentri data dan

rekapitulasi nominative.

3. Ruangan persawitan,

digunakan untuk menerima hasil panen petani dan memeriksa

keluar masuk buah Tandan Buah Segar (TBS).

17
2.2.3. Objek Kerja Praktik Kerja Industri

2.2.3.1.Menghitung beban Operasional Dibuku DO


Nama DU/DI Instansi KUD Hitam Jaya
Ruangan Persawitan
Nama Pekerjaan Menghitung Beban Operasional
Dibuku DO

Hari/Tanggal 21 Februari 2018


a. Tujuan Kerja

Untuk mengetahui jumlah pendapatan dan beban.

b. Prosedur Kerja

1. Siapkan buku DO, pensil dan penghapus.

2. Ambil buku DO (drofing Order) mulailah menghitung hasil yang

didapat dari pabrik apakah ada selisih dari yang dikebun dan

sudah dibawa ke pabrik.

c. Hasil pekerjaan

18
2.2.3.2.Membuat Surat Jalan Sopir

Nama DU/DI Instansi KUD Hitam Jaya


Ruangan Persawitan
Nama Pekerjaan Membuat Surat pengantar buah

Hari/Tanggal 28Februari 2018


a. Tujuan Kerja

Untuk mengantar buah dari KUD Hitam Jaya ke Pabrik.

b. Prosedur Kerja

1. Siapkan surat jalan yang baru dan pena.

2. Isi surat jalan yang keterangan no, tanggal, no. polisi, dan nama

sopir, setelah itu kolom jumlah janjangan ditulis atau diperkirakan

saja, kolom kebun ditulis tonase yang dibawa dari kebun, dan

kolom keterangan ditulis dari mana hasil buah tersebut.

c. Hasil pekerjaan

19
2.2.3.3.Menghitunghasil usaha
Nama DU/DI Instansi KUD Hitam Jaya
Ruangan Persawitan
Nama Pekerjaan Menghitung hasil usaha

Hari/Tanggal 13 maret 2018


a. Tujuan Kerja

Untuk mengetahui terjadinya kesalahan dalam penulisan.

b. Prosedur Kerja

1. Siapkan buku rekapitulasi piutang, pensil serta penghapus.

2. Setelah itu mulai rekap dari buku piutang kebuku rekapitulasi.

3. Lalu diprin dan dicek kembali setelah jadi.

c. Hasil pekerjaan

20
2.2.3.4. Menghitung Gaji pelangsir

Nama DU/DI Instansi KUD Hitam Jaya


Ruangan Lab
Nama Pekerjaan Menghitung Gaji Pelangsir

Hari/Tanggal 20 Maret 2018


a. Tujuan Kerja

Untuk mengetahui jumlah gaji Pelangsir

b. Prosedur Kerja

1. Siapkan buku langsir, pena, penggaris, kertas HVS dan kalkulator

2. Setelahitu buatlah kolom nama pelangsir dan sopir, lalu

masukkan jumlah tonase ke kolom sopir.

3. Cara menghitungnya jumlah tonase dikali 10 dan dibagi jumlah

pelangsir.

c. Hasil pekerjaan

21
2.2.3.5. Membuat Kwitansi

Nama DU/DI Instansi KUD Hitam Jaya

Ruangan Persawitan
Nama Pekerjaan Membuat Kwitansi

Hari/Tanggal 24 Maret 2018


a. Tujuan Kerja

Untuk mengetahui atau sebagai bukti pemabayaran diKoperasi Unit

Desa Hitam Jaya.

b. Prosedur Kerja

1. Siapkan pena dan Kartu kwitansi.

2. Setelah itu ditulis dimana uang itu dibayar, tulis untuk apa

pembayaran itu dilakukan dan jumlah yang dibayarkan serta tanda

tangan dan nama yang akan menerima uang.

c. Hasil pekerjaan

22
2.2.3.6. Mengecek Gajian Pemuat dan Sopir

Nama DU/DI Instansi KUD Hitam Jaya


Ruangan Lab
Nama Pekerjaan Mengecek Gajian Pemuat dan
Sopir

Hari/Tanggal 10 April 2018


a. Tujuan Kerja

Untuk mengetahui ada atau tidaknya kesalahan dalam penulisan gaji

pemuat dan sopir di Koperasi Unit Desa Hitam Jaya.

b. Prosedur Kerja

1. Siapkan pena, buku tonase, kertas HVS dan kalkulator.

2. Setelahitu dihitung, cara menghitungnya, jumlah tonase dikali 15

dibagi jumlah pemuat dan bila sopir dikali 10. Semua itu bisa

didapatkan yaitu tonase dibuku langsir.

c. Hasil pekerjaan

23
2.2.3.7. Mengecek Surat Pembayaran petani

Nama DU/DI Instansi KUD Hitam Jaya


Ruangan Lab

Nama Pekerjaan Mengecek surat pembayaran gaji


petani
Hari/Tanggal 12 April 2018
a. Tujuan Kerja

Untuk mengetahui ada atau tidaknya kesalahan saat pengetikan surat

TBS

b. Prosedur Kerja

1. Peralatan yang diperlukan surat pembayaran TBS, dan pena.

2. Caranya dengan meneliti jumlah tonase yang ada di kertas TBS

dan disamakan dengan jumlah tonase yang ada di buku timbang.

c. Hasil Pekerjaan

24

Anda mungkin juga menyukai