Laporan Soil Investigation Pelabuhan Terpadu PT. JEK
Laporan Soil Investigation Pelabuhan Terpadu PT. JEK
LAPORAN
SOIL INVESTIGATION
PELABUHAN TERPADU
Disiapkan Oleh:
LAPORAN
SOIL INVESTIGATION
PELABUHAN TERPADU
Disiapkan Oleh:
PT KRAKATAU KONSULTAN
JOY NUGROHO
Direktur
DAFTAR ISI
LAMPIRAN
1.3 Lokasi
Secara administrative daerah penyelidikan, berada di wilayah Muara Setangga, Batulicin –
Kalimantan Selatan.
2.1 Umum
Dalam bab ini akan diuraikan 2 ( dua ) pokok bahasan dalam pelaksanaan kegiatan pada
penyelesaian Proyek “Pre-Feasibility Study Pelabuhan Dermaga Terpadu PT. Jhonlin
Group”, di Daerah Muara Setangga, Batulicin - Kalsel yaitu : kegiatan lapangan dan
laboratorium, dengan rincian sebagai berikut :
2.2.3 Pendeskripsian
Pendeskripsian sampel hasil pemboran tersebut, selain dilakukan oleh bor master sendiri,
juga di cek dan di logging kembali oleh seorang “geologist”. Pendeskripsian tersebut untuk
menentukan jenis (macam) lapisan tanah/ batuan, konsistensi, sifat, dan warna. Sedangkan
klasifikasinya berdasarkan Standard UCS (Unified Classification System).
b. Percobaan Triaxial
Dimaksud untuk mendapatkan parameter geser kohesi C dan sudut geser ( ).
Percobaan triaxial disyaratkan dengan motode Back Presure, hal ini adalah untuk
menjamin bahwa contoh tanah tersebut pada kondisi saturated 100 %. Metode Back
Presure adalah metode cepat agar contoh tanah tersebut nilai saturasinya 100%, yaitu
dengan cara mengalirkan / memasukkan air ke dalam pori-pori butiran tanah.
Pengaliran air ini pada umumnya melalui bagian top cap dari contoh tanah dengan alat
Constant Presure System. Secara singkat metode Back Presure diuraikan sebagai berikut :
- Setelah contoh tanah dipasang pada Cell, pada bagian top cap dihubungkan ke Back
Presure (BP) System dan bagian bawah dihubungkan ke Pore Water Presure (PWP)
System.
- Kenaikan Cell Presure menjadi 1 kg/cm², biarkan 5 – 10 menit baca volume change
dari cell (catat pada kolom before) kemudian buka katup Cell :
Baca PWP
Baca volume change cell (catat pada kolom after)
Tunggu 5 – 10 menit
Hitung B = U/T3 = selisih PWP / 1
Naikkan Back Presure menjadi 0,90 kg/cm² (katup BP masih ditutup), tunggu
sampai volume change BP konstan (catat pada kolom Before), kemudian buka
katup BP
Amati PWP, tunggu sampai PWP = BP
Baca volume change BP (catat pada kolom after)
Sampai di sini selesai satu tahapan. Dimana diperoleh data :
o T3 = 1 kg/cm²
o Bp = PWP = 0,90 kg/cm²
3.1 Umum
Dalam perencanaan pembangunan permanen akan dihadapkan pada masalah-masalah
kestabilan tanah serta penentuan rencana pondasi.
Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut di atas, maka di daerah proyek telah dilakukan
penyelidikan geologi teknik yang mengacu kepada kondisi dan situasi daerah penyelidikan.
Data-data yang dihasilkan tersebut, kemudian disajikan dan dibagi ke dalam beberapa aspek
teknik guna menunjang dalam memberikan informasi bagi perencanaan Pekerjaan “Pre-
Feasibility Study Pelabuhan Dermaga Terpadu PT. Jhonlin Group”, seperti : geologi,
susunan dan karakteristik tanah, serta parameter keteknikan sehubungan perencanaan
kestabilan tanah dan jenis pondasi.
Dari hasil penyelidikan lapangan, dan laboratorium yang telah dilaksanakan tersebut, dapat
uraikan sebagai berikut :
1. Titik Bor BH – 01
- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -0,50 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu, bersifat sangat lunak,
plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 0,50 m.
- Dari kedalaman antara -0,50 m sampai kedalaman -16,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung, berwarna abu-abu tua, bersifat sangat lunak –
lunak, plastisitas tinggi, ketebalan lapisannya mencapai 15,50 m, dengan nilai SPT
berkisar antara N = 0 - 2 pukulan.
- Dari kedalaman antara -16,00 m sampai kedalaman -20,00 m dari Muka Tanah
Setempat (MTS), merupakan lapisan lempung, berwarna coklat kuning keabu-abuan,
2. Titik Bor BH – 02
- Mulai dari permukaan (0,00) m sampai kedalaman -0,50 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung pasiran, berwarna abu-abu, bersifat sangat lunak,
plastisitas sedang, ketebalan lapisannya mencapai 0,50 m.
- Dari kedalaman antara -0,50 m sampai kedalaman -10,00 m dari Muka Tanah Setempat
(MTS), merupakan lapisan lempung, berwarna abu-abu sampai abu-abu tua, bersifat
sangat lunak – lunak, plastisitas tinggi, ketebalan lapisannya mencapai 9,50 m, dengan
nilai SPT berkisar antara N = 0 pukulan.
- Dari kedalaman antara -10,00 m sampai kedalaman -12,50 m dari Muka Tanah
Setempat (MTS), merupakan lapisan lempung, berwarna kuning merah kecoklatan,
bersifat kaku, plastisitas tinggi, ketebalan lapisannya mencapai 8,00 m, dengan nilai
SPT berkisar antara N = 6 - 14 pukulan.
- Selanjutnya kedalaman antara -12,50 m sampai kedalaman -20,00 m dari Muka Tanah
Setempat (MTS), merupakan lapisan batulempung, berwarna abu-abu – abu-abu muda,
bersifat keras, plalstisitas tinggi, ketebalan lapisannya mencapai 7,50 m, dengan nilai
SPT berkisar antara N = >60 pukulan.
4.1 Umum
Hasil-hasil dari lapangan dan laboratorium sebagaimana yang sudah di uraikan pada bab 3,
maka selanjutnya pada bab ini akan di evaluasi hasilnya, guna mengetahui keadaan sistuasi
dan kondisi daerah penyelidikan secara menyeluruh, antara lain : susunan dan karakteristik
lapisan tanah tiap-tiap lokasi, kedalaman tanah keras, kedalaman muka air tanah, jenis
pondasi dan besarnya daya dukung tanah.
4.2 Evaluasi
4.2.1 Susunan dan Karaktersitik Lapisan Tanah
Karakateristik lapisan tanahnya dari hasil Uji SPT, serta uji laboratorium, secara umum
dapat di klasifikasikan atas 3 (tiga) sifat lapisan dengan ketebalan dan penyebarannya relatif
berselang seling dan bervariasi, seperti terlihat pada penmapang stratigrafi (Gambar 4-1,
selengkapnya pada Lampiran 2) yaitu sebagai berikut :
1). Lapisan Sangat Lunak - Sedang
Satuan ini didominasi oleh lapisan lempungabu-abu tua, plastisitas tinggi dengan nilai
SPT berkisar antara 0 – 3 pukulan.. Penyebaran lapisan tanahnya dijumpai pada BH-1
mulai dari permukaan (0,00) sampai kedalaman -18,00 m dari MTS, dan pada BH-2,
dijumpai mulai dari permukaan (0,00) sampai -10,00m dari MTS. Berdasarkan USCS
satuan lapisan ini dapat di klasifikasikan MH dan menurut AASTHO termasuk dalam
kelas A-7-5.
Dari hasil pemboran inti diketahui bahwa tebal satuan ini disekitar berkisar antara 10,0
sampai 16,0 m.
2) Lapisan Sedang – Kaku
Satuan ini masih didominasi oleh lempung, coklat kuning kemerahan, plastisistas tinggi
dengan nilai SPT berkisar antara N = 6 – 19 pukulan. Penyebaran lapisan tanahnya
dijumpai pada kedalaman antara -16.00 sampai -21,00 m dari MTS (BH-1) dan pada
BH-2 dijumpai mulai dari kedalaman antara -10,00 sampai -14,0 m dari MTS.
Berdasarkan klasifikasi USCS satuan lapisan ini dapat di klasifikasikan CH, dan
menurut AASTHO termasuk dalam klas A-7-6. Dari hasil pemboran inti diketahui
bahwa tebal satuan ini disekitar berkisar antara 4,00 m.
3) Lapisan Keras
Lapisan padat ini didominasi oleh lapisan batulempung, abu-abu muda dengan nilai
SPT berkisar antara N = > 60 pukulan. Penyebaran lapisan tanahnya dijumpa poada
BH-1 mulai dari kedalaman antara -20,00 m sampai -25,00 m dari MTS, dan antara –
14,00 sampai -20,00 m dario MTS (BH-2).
Berdasarkan klasifikasi USCS satuan lapisan ini dapat di klasifikasikan CL, dan
menurut AASTHO termasuk dalam klas A-7. Dari hasil pemboran inti diketahui bahwa
tebal satuan ini disekitar berkisar antara 5,0 – 6,00 m.
P
Dimana p = tekanan overbuden effektif diujung bawah tiang, dalam satuan tsf.
Atau 0.5
Po”
CN = ( Liao & Whitman 1986)
Po’
Meyerhof, memberikan formulasi emfiris untuk daya dukung geser pada lapisan ke-i,
dengan memakai data-data hasil SPT, sebagai berikut :
F ult = 2 Asi N’ dalam kN (untuk tiang besar)
= 0.2 Asi N’ dalam ton
Dimana A adalah luas seluruh bagian kulit luar tiang yang berada pada lapisan ke-ii,
N’ adalah rata-rata nilai N yang dikoreksi, sepanjang tiang yang berada dalam tanah
pada lapisan ke-i.
Untuk daya dukung “Bore Pile” digunakan 50% dari kapasitas tanah, dimana faktor
keamanan 3 untuk kapasitas allowable friction.
Harga-harga (tabel) dan diagram daya dukung fundasi tiang pancang yang dihitung
dengan cara tersebut diatas untuk berbagai diameter tiang dan berbagai kedalaman,
terlampir dalam tabel dan diagram terpisah.
Dari hasil evaluasi penyelidikan geologi teknik yang sudah diselesaikan, maka dapat disimpulan
dan saran dalam pelaksanaan Proyek “ Pre-Feasibility Study Pelabuhan Dermaga Terpadu
PT. Jhonlin Group”, yaitu sebagai berikut :
a. Kesimpulan
1. Susunan dan karakteristik lapisan tanahnya, dari hasil pemboran secara umum sebagai
berikut :
a). Dari permukaan (0,00) sampai kedalaman -25,00 m dari MTS, susunan lapisan
tanahnya terdiri dari : lempung pasiran, lempung dan batulempung, coklat kuning
keabu-abuan sampai abu-abu bersifat sangat lunak - keras. Penyebarannya bersifat
bervariasi sesuai dengan keadaan geologi setempat.
b). Kedalaman tanah kerasnya dijumpai pada kedalaman antara -21,00 m dari MTS,
dengan nilai SPT N = >50 pukulan.
2. Berdasarkan karkateritik lapisan tanahnya, maka jenis pondasi yang digunakan yaitu
pondasi tiang, yang di letakkan pada lapisan tanah keras dengan nilai SPT berkisar antara
N = > 60 pukulan.
3. Sedangkan sifat mekanik lapisan tanahnya dari hasil uji laboratorium terhadap sampel
UDS, secara umum dapat diklasifikasikan CH dan SP. menurut standard USCS, lihat
Tabel dibawah ini. Sedangkan menurut AASHTO, lapisan tanah termasuk klasifikasi
kelas A-7-6 da A-3, dengan sifat mekanik lapisan tanahnya, yaitu sebagai berikut :
b. Saran
1. Berdasarkan sifat karakteristik lapisan tanahnya yaitu kedalaman lapisan tanah
kerasnya cukup dalam, maka sebaiknya jenis pondasi yang digunakan yaitu
pondasi tiang, yang di letakan pada lapisan tanah keras dengan nilai SPT N = >
50 pukulan, yaitu pada kedalaman -21,00 m dari seabed.
2. Daya dukung ijin yang disarankan pada kedalaman -21,00 m, dari MTS, yaitu
sebagai berikut :