Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Abdi Mas TPB Volume 1 Nomor 1 Januari 2019

ISSN 2655-7533 Halaman 63-69

DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN DAGING AYAM


Ahmad Alamsyah*), Eko Basuki, Agustono Prarudiyanto, dan Siska Cicilia
Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan, Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri
Universitas Mataram
*)
Korespondensi: ahmad.alamsyah60@yahoo.com

Diterima 7 November 2018 / Disetujui 10 Desember 2018

ABSTRAK

Ayam merupakan salah satu jenis unggas yang paling banyak dipelihara dan dibudidayakan
untuk dimanfaatkan oleh manusia. Jenis ayam yang paling banyak diternakkan adalah ayam
petelur dan ayam pedaging. Pemanfaatan daging ayam sudah banyak dilakukan menjadi
beberapa produk olahan seperti bakso dan nugget. Kedua produk tersebut sedang menjadi
trend kuliner di masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya stand penjual bakso
bakar dan sosis. Salah satu daerah yang banyak menjajakan produk ini adalah Kebun Duren
Selagalas. kendala yang dihadapi adalah sebagian dari penjual belum memiliki pengetahuan
dan keterampilan dalam membuat bakso dan nugget. Oleh karena itu, diharapkan dengan
adanya kegiatan pelatihan ini dapat memberi tambahan pengetahuan dan keterampilan
dalam mengolah daging ayam menjadi kedua produk tersebut. Kegiatan ini melibatkan ibu-
ibu rumah tangga dan pedagang bakso yang terdapat di desa tersebut yang berjumlah 20
orang. Kegiatan pengabdian diawali dengan survey potensi daerah, pengumpulan data,
penyuluhan produk turunan dan teknik pengolahannya, serta praktik pembutan bakso dan
nugget. Kegiatan berlansung dengan baik dimana peserta serius mengikuti pelatihan dan
bisa mempraktikkan pembuatan bakso dan nugget ayam.

Kata kunci: ayam, bakso, nugget

PENDAHULUAN bertelur umur ± 5 bulan dengan jumlah


Ayam merupakan salah satu jenis telur sekitar 250--300 butir per ekor per
unggas yang paling banyak dipelihara dan tahun (Susilorini dkk., 2008). Asal mula
dibudidayakan untuk dimanfaatkan ayam petelur adalah berasal dari ayam
daging, telur dan bulunya. Permintaan hutan yang ditangkap dan dipelihara serta
pasar terhadap daging dan telur ayam dapat bertelur cukup banyak. Jenis ayam
semakin meningkat. Jenis ayam yang bisa ini merupakan spesies Gallus domesticus.
dipelihara adalah ayam petelur dan ayam Ayam pedaging adalah ayam jenis
pedaging. Ayam petelur adalah ayam- ras unggulan hasil persilangan dari bangsa-
ayam betina dewasa yang dipelihara bangsa ayam yang memiliki produktivitas
khusus untuk diambil telurnya. Ayam tinggi, terutama dalam memproduksi
petelur adalah ayam yang sangat efisien daging ayam. Ayam pedaging atau lebih
untuk menghasilkan telur dan mulai dikenal dengan sebutan ayam broiler ini
63
Jurnal Abdi Mas TPB Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
ISSN 2655-7533 Halaman 63-69

telah banyak dikonsumsi dan disimpan di freezer. Daging yang


dikembangkan karena bernilai ekonomis digunakan pada pembuatan nugget
dalam bentuk daging (Yuwanta, 2004). terlebih dahulu digiling, diberi
Menurut Kasih et al. (2012), saat ini penambahan bumbu, dicetak kemudian
masyarakat Indonesia lebih banyak dilumuri dengan tepung roti pada bagian
mengenal daging ayam broiler sebagai permukaannya dan digoreng.
daging ayam potong yang biasa Bahan pendukung dalam pembuatan
dikonsumsi karena kelebihan yang dimiliki nugget adalah bahan pengikat. Bahan
seperti kandungan atau nilai gizi yang pengikat pada pembuatan nugget berguna
tinggi sehingga mampu memenuhi untuk memperbaiki citarasa,
kebutuhan nutrisi dalam tubuh, mudah di meningkatkan daya ikat air,dan
peroleh, dagingnya yang lebih tebal, serta membentuk tekstur yang padat
memiliki tekstur yang lebih lembut (Tanikawa, 1998). Bahan pengikat yang
dibandingkan dengan daging ayam digunakan berupa tepung terigu atau
kampung dan mudah didapatkan di mocaf. Bahan pendukung lain yaitu garam,
pasaran maupun supermarket dengan air, emulsifier, dan bumbu-bumbu. Garam
harga yang terjangkau. Daging ayam berfungsi meningkatkan kelarutan, karena
mengandung gizi yang tinggi, protein pada protein miofibril yang ada pada daging
ayam yaitu 18,2 g / 100 g daging ayam hanya larut pada larutan garam. Air
broiler, sedangkan lemaknya berkisar 25,0 berguna untuk memberikan sifat berair
g. (Depkes, 1996). dan juga meningkatkan rendemen.
Beberapa produk yang terbuat dari Diversifikasi produk ayam selain
daging ayam adalah bakso dan nugget. bertujuan untuk meningkatkan nilai
Bakso merupakan produk olahan daging ekonomi bertujuan juga untuk
yang sangat digemari oleh masyarakat. meningkatkan nilai gizi, meningkatkan
Umumnya bahan baku dalam pembuatan mutu, dan memperpanjang masa simpan
bakso adalah daging sapi. Proses daging ayam. Potensi pasar bakso dan
pembuatan bakso ayam hampir sama nugget ayam di NTB khususnya Kota
dengan bakso sapi dimana daging ayam Mataram cukup tinggi. Kedua jenis produk
dihaluskan dan dicampur dengan bumbu- tersebut sedang menjadi trend kuliner di
bumbu, tepung dan kemudian dibentuk masyarakat. Hal ini dapat dilihat dengan
seperti bola kecil kemudian direbus dalam banyaknya stand penjual bakso bakar dan
air panas. Bakso dapat dikonsumsi dengan sosis di Kota Mataram. Apabila kualitas
diberi kuah atau digoreng sebagai cemilan. bakso dan nugget ayam yang baik, maka
Nugget merupakan produk olahan dapat dijadikan usaha yang memberi
dari daging beku. Bahan baku pembuatan keuntungan yang banyak. Bakso dan
nugget biasanya adalah sapi dan ayam. nugget ikan yang bermutu tinggi dapat
Konsumen nugget biasanya berasal dari diperoleh dari penanganan bahan baku
kalangan menengah keatas karena harga dan proses pengolahan yang baik. Salah
nugget tergolong mahal. Agar nugget bisa satu daerah yang banyak menjual bakso
dikonsumsi oleh semua kalangan maka dan nugget adalah Kebun Duren Selagalas,
dikembangkan nugget berbahan baku dimana banyak masyarakatnya menjual
ikan. Produk ini bisa disimpan dalam bakso cilok. Akan tetapi, kendala yang
jangka waktu yang cukup lama bila dihadapi adalah sebagian dari penjual

64
Jurnal Abdi Mas TPB Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
ISSN 2655-7533 Halaman 63-69

belum memiliki pengetahuan dan Kegiatan terakhir adalah dilakukan diskusi


keterampilan dalam membuat bakso dan untuk melihat tanggapan peserta dan
nugget. Oleh karena itu, diharapkan kemampuan penguasaan materi yang
dengan adanya kegiatan pelatihan ini telah diberikan. Tanggapan dan
dapat memberi tambahan pengetahuan penguasaan materi diukur dengan
dan keterampilan dalam mengolah daging memantau pertanyaan yang disampaikan
ayam menjadi kedua produk tersebut. peserta kepada penyaji materi, keaktifan
peserta saat melakukan praktik
METODE KEGIATAN pembuatan bakso dan nugget ayam.
Pada kegiatan ini akan dilakukan dua
Kegiatan pengabdian ini dilakukan tahap evaluasi. Evaluasi tahap pertama
di Kebun Duren Kelurahan Selagalas dilakukan dengan menyebarkan kuisoner
dengan melibatkan pedagang bakso cilok kepada peserta pelatihan. Kuisioner berisi
dan nugget dan ibu-ibu rumah tangga pertanyaan tentang materi pelatihan.
yang terdapat di desa tersebut. Kegiatan Penyebaran kuisioner ini bertujuan untuk
ini dilakukan melalui pelatihan kepada mengetahui kesiapan peserta dalam
masyarakat dengan metode ceramah, menerima materi yang diberikan. Evaluasi
diskusi, dan praktik. Materi pelatihan tahap kedua dilakukan setelah
disampaikan oleh tim penyuluh. penyampaian materi dan praktik. Evaluasi
Survey potensi dilakukan untuk dilakukan dengan melihat kemampuan
mengetahui keberadaan dan peserta dalam memahami materi dan
perkembangan potensi bahan baku dan kemampuan peserta dalam
sumber daya manusia di Kebun Duren mempraktikkan pembuatan bakso dan
Selagalas untuk pelaksanaan kegiatan ini. nugget ayam.
Pengumpulan data dilakukan untuk
mengetahui kelompok sasaran di tempat HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut yang dilibatkan dalam kegiatan
ini. Dalam kegiatan ini melibatkan Kegiatan program pengabdian
pedagang bakso cilok dan nugget serta masyarakat dengan tema “Diversifikasi
ibu-ibu rumah tangga. Jumlah peserta Produk Olahan Daging Ayam” di Desa
pelatihan sebanyak 20 orang. Penyuluhan Kebun Duren Kelurahan Selagalas
dilakukan untuk menyampaikan berbagai merupakan salah satu upaya peningkatan
informasi umum mengenai ayam seperti pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
kandungan gizi, umur simpan, kondisi rumah tangga di desa tersebut dalam
pedagang bakso dan nugget di Kebun mengolah daging ayam. Tujuan dari
Duren Selagalas, jenis produk turunan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
ayam, dan teknologi yang tepat dalam pengetahuan dan keterampilan dalam
pembuatan produk turunan tersebut. mengolah ayam menjadi berbagai produk
Harga jual daging ayam yaitu Rp 50.000 – turunan seperti bakso dan nugget ayam.
Rp. 60.000/kg dan djual dalam keadaan Dengan adanya kegiatan ini diharapkan
segar atau dibakar. para peserta mendapat motivasi untuk
Praktik pembuatan bakso dan mengolah daging ayam sehingga memiliki
nugget ayam dilakukan secara bertahap nilai jual yang lebih tinggi dan bisa
dan dibantu oleh peserta pelatihan.

65
Jurnal Abdi Mas TPB Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
ISSN 2655-7533 Halaman 63-69

merintis usaha baru produk olahan daging kesegarannya. Semakin segar daging ayam
ayam. yang digunakan, semakin baik pula
Kegiatan pelatihan telah kualitas bakso dan nugget yang dihasilkan.
dilaksanakan pada tanggal 29 September Proses pengolahan juga mempengaruhi
2018 di Desa Kebun Duren Kelurahan kualitas produk akhir seperti suhu dan
Selagalas dihadiri oleh 20 orang yang waktu pengolahan. Adapun sanitasi dan
merupakan ibu-ibu rumah tangga dan higiene merupakan salah satu faktor
pedagang bakso. Kegiatan diawali dengan penentu keamanan produk akhir. Pada
acara pembukaan, penyampaian kegiatan ini disampaian juga tentang
materi/penyuluhan, praktik pembuatan sanitasi dan higiene dalam pengolahan
bakso dan nugget ayam, serta diskusi. bakso dan nugget.

Gambar 1. Penyampaian Materi dan


Diskusi
Materi penyuluhan berupa informasi
Gambar 2. Praktik Pembuatan Bakso
umum mengenai ayam seperti kandungan
gizi, umur simpan, pengolahan daging
Praktik pembuatan bakso ikan
ayam yang biasa dilakukan masyarakat,
diawali dengan membersihkan daging
jenis produk turunan daging ayam, dan
ayam dan memfilletnya. Daging tersebut
teknologi yang tepat dalam pembuatan
dihaluskan menggunakan meat mincer
produk turunan tersebut.
kemudian dicampur dengan bahan-bahan
Pada kegiatan ini diberikan pelatihan
lain seperti telur, tepung terigu, tapioka,
pembuatan bakso dan nugget dari daging
dan bumbu-bumbu. Tahapan selanjutnya
ayam. Proses pembuatan kedua produk
adalah pembuatan adonan bakso dengan
tersebut hampir sama dengan bakso dan
cara menghaluskan campuran tadi dan
nugget dari daging sapi atau bahan
ditambahkan es batu. Untuk memperoleh
lainnya. Beberapa hal yang perlu
bakso ayam yang kenyal maka adonan
diperhatikan agar dapat menghasilkan
bakso disimpan di kulkas minimal selama 1
produk berkualitas tinggi adalah
jam kemudian dibentuk bulatan bakso dan
kesegaran bahan baku, proses pengolahan
selanjutnya direbus.
yang tepat, sanitasi dan higiene. Agar
dapat menghasilkan bakso dan nugget
ayam yang berkualitas maka bahan baku
yang digunakan harus diperhatikan

66
Jurnal Abdi Mas TPB Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
ISSN 2655-7533 Halaman 63-69

Tahapan terakhir kegiatan ini adalah


diskusi dan evaluasi. Berdasarkan
pemantauan selama kegiatan berlansung
diketahui ibu-ibu peserta pelatihan
menguasai teknik pembuatan bakso dan
nugget.
Keberhasilan pelaksanaan kegiatan
pengabdian ini didukung oleh beberapa
fakor antara lain:
1. Antusiasme dan komitmen peserta
yang tinggi untuk mengembangkan
produk pangan berbasis daging ayam.
Antusiasme adalah bagian besar dari
Gambar 3. Penggorengan Nugget Ayam motivasi peserta untuk hadir dalam
kegiatan ini.
Praktik selanjutnya adalah 2. Ibu-ibu rumah tangga dan pedagang
pembuatan nugget. Tahapan awalnya bakso merupakan kelompok yang bisa
hampir sama dengan pembuatan bakso diajak bekerja sama dalam
ayam. Daging ayam yang sudah digiling melaksanakan kegiatan pelatihan ini.
dicampur dengan tapioka, telur, dan Hal ini merupakan modal penting
bumbu-bumbu. Bahan tersebut kemudian dalam mengembangkan usaha berbasis
dicampur menggunakan blender. Adonan daging ayam
nugget dikukus sampai terbentuk adonan 3. Dukungan pemerintah dalam hal ini
yang kompak dan kenyal. Proses adalah dukungan dari Kepala Desa dan
selanjutnya adalah pencetakan dan Ketua RT di Desa Kebun Duren dengan
dicelupkan ke dalam kuning telur dan memfasilitasi kegiatan pelatihan ini.
dibalur dengan tepung roti. Supaya tepung Sebaliknya ada juga faktor
roti tetap menempel pada nugget saat penghambat kegiatan pengabdian ini.
digoreng, maka nugget perlu disimpan di Faktor penghambat ini antara lain sebagai
kulkas minimal selama 1 jam. berikut:
1. Adanya trauma gempa dari para peserta
sehingga terkadang mereka tidak bisa
fokus dalam kegiatan. Agar peserta fokus
dalam menerima materi dan melakukan
praktik pembuatan produk, kegiatan
dibuat semenarik mungkin..
2. Kesibukan peserta dan pelatih. Peserta
pelatihan sibuk dengan kegiatan rutinnya
dalam rumah tangga dan kesibukan
lainnya sebagai pedagang sehingga
pelaksanaan kegiatan mundur dari jadwal
yang telah ditentukan.
Gambar 4. Tim Pengabdian dan Peserta

67
Jurnal Abdi Mas TPB Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
ISSN 2655-7533 Halaman 63-69

Faktor penghambat tersebut perlu pemerintah melalui dinas-dinas terkait


diminimalisir agar kegiatan ini berjalan diharapkan lebih banyak berperan dan
dengan efektif dan efesien. mampu menjembatani perkembangan
usaha baru di bidang pengolahan daging
KESIMPULAN DAN SARAN ayam.

Kesimpulan UCAPAN TERIMA KASIH


Kegiatan pelaksanaan Pengabdian Kegiatan ini dapat terlaksana dengan
Pada Masyarakat “Diversifikasi Produk lancar berkat dukungan berbagai pihak.
Olahan Daging Ayam” dilaksanakan di Oleh karena itu, kami mengucapkan
Desa Kebun Duren Kelurahan Selagalas. terima kasih yang sebesar-besarnya
Kegiatan ini melibatkan ibu-ibu rumah kepada:
tangga dan pedagang bakso yang terdapat 1. Rektor Universitas Mataram
di desa tersebut yang berjumlah 20 orang. 2. Ketua LPPM Universitas Mataram yang
Kegiatan pengabdian diawali dengan memfasilitasi dan mengkoordinasikan
survey potensi daerah, pengumpulan data, kegiatan ini
penyuluhan produk turunan dan teknik 3. Dekan Fakultas Teknologi Pangan dan
pengolahannya, serta praktik pembutan Agroindustri
bakso dan nugget. Kegiatan berlansung 4. Ketua Program Studi Ilmu dan
dengan baik dimana ibu-ibu peserta serius Teknologi Pangan
mengikuti pelatihan dan bisa 5. Ketua Kelompok Riset Ketahanan
mempraktikkan pembuatan bakso dan Pangan
nugget ayam. 6. Kepala Desa Kebun Duren
Pelatihan pembuatan bakso dan 7. Ibu-ibu rumah tangga dan pedagang
nugget ikan diharapkan mampu bakso
meningkatkan pengetahuan dan 8. Semua pihak yang tidak dapat
keterampilan ibu-ibu ibu-ibu rumah disebutkan satu persatu
tangga, pedagang bakso, dan masyarakat
secara umum. Pelatihan tersebut DAFTAR PUSTAKA
diharapkan mampu meningkatkan Agrowindo. 2018. Peluang Usaha Bakso
motivasi mereka untuk merintis usaha Ayam dan Analisa Usahanya.
produk pangan berbasis daging ayam
http://www.agrowindo.com/peluan
sehingga dapat meningkatkan g-usaha-bakso-ayam-dan-analisa-
perekonomian masyarakat. usahanya.htm (Diakses: 19 April
2018)
Saran
Saran yang dapat diberikan dalam Baiwat, Y.F., 2004. Pangan dan Gizi.
pelaksanaan kegiatan ini adalah perlu Penebar Swadya: Jakarta
adanya kegiatan lanjutan mengenai Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi
pengemasan, penyuluhan PIRT, label halal Daging Cetakan ke-2. Gadjah Mada
dan pemasaran. Pendampingan kelompok University Press. Yogyakarta.
harus terus dilakukan sehingga produk
olahan daging ayam sesuai dengan Susilorini, T.E, Muharlien dan M.E. Sawitri.
permintaan pasar. Keterlibatan 2008. Budidaya 22 Ternak Potensial.
Penebar Swadaya. Jakarta.
68
Jurnal Abdi Mas TPB Volume 1 Nomor 1 Januari 2019
ISSN 2655-7533 Halaman 63-69

Tanikawa, 1998. Fermented Foods. J. Food


Tech. 26:12-16.
www.sahabatnestle.co.id. 2018. 6 Fakta
Tentang Nugget Ayam Yang Harus
Diketahui. https://www.sahabat-
nestle.co.id/content/ragam/6-fakta-
tentang-nugget-ayam-yang-harus-
diketahui.html. (Diakses: 19 April
2018).
Yuwanta, T. 2004. Dasar Ternak Unggas.
Fakultas Peternakan. Kanisius.
Yogyakarta.

69

Anda mungkin juga menyukai