Askep Kep Dasar Fix Sudah Revisi
Askep Kep Dasar Fix Sudah Revisi
Tn. T seorang laki-laki berusia 48 tahun agama islam , pekerjaan petani alamat desa
ngadiluwih kecamatan ngadiluwih kabupaten kediri dibawa ke rumah sakit oleh Ny. A usia
45 tahun, agama islam, pendidikan tamtan SMA, pekerjaan Ibu rumah tangga pada tanggal 1
februari 2021 dengan keluhan batuk bercampur darah. Pasien masuk dengan dx medis
pneumonia.. Istri pasien mengatakan bahwa pasien sudah lebih dari 1 minggu batuk-batuk
terus menerus. Tn. T mengeluhkan nyeri dibagian dada sebelah kiri. Nyeri terasa seperti
tertusuk benda tajam, nyeri biasa timbul apabila digunakan untuk aktivitas beras mialnya
mengangkat pupuk. Skalanyeri 7. Biasanya nyeri berkurangj jika digunakan untuk tidur
berbaring. Pasien tampak gelisah. Istri pasien juga mengatakan bahwa pasien demam sudah 5
hari ini, terkadang sumer, terkadang panas, pasien juga tiap malam banyak berkeringat dan
sudah 1 minggu ini susah makan karena merasa mual. Hasil anamnesa saat ini, pasien
terbaring lemah, GCS E4 V5 M6, TD: 100/60 N: 100x/menit S: 380C RR: 28x/menit, BB :
55 kg, TB : 160 cm kesadaran compos metris retraksi otot dada ICS terlihat jelas, auskultasi
pernapasan terdengar ronkhi di seluruh lapang paru. pasien tampak kurus, mata cowong dan
conjungtiva anemis. Tn T tidak pernah dirawat sebelumnya, tidak mempunyai riwayat
penyakit kronik dan menular, riwayat alergi (-), riwayat operasi (-), riwayat penyakit keluarga
( - ).
Ureum : 20 mg/dl ( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin :0,9 mg/dl ( N : 0,7 – 1,5 mg / dl )
SGOT :6 ( N : 2 – 17 )
SGPT : 10 ( N : 3 – 19 )
BUN : 20 – 40 mg / dl ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin : 0,9 ( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein : 7,1 mg / dl ( N : 6,7 – 8,7 mg / dl )
GD Puasa : 98 mg / dl ( N : 100 mg / dl )
GD 2 JPP :145 mg / dl ( N : 140 – 180 mg / dl )
C. Analisa aelektrolit
Natrium : 140 mml / l ( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : 4 mml/l ( N : 3,5 – 5,0 mml / l )
Clorida : 100mmol/l ( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium : 8 mg / dl ( N : 7,6 – 11,0 mg / dl )
Phospor : 3,5 mg / dl ( N : 2,5 – 7,07 mg / dl )
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
BHAKTI WIYATA KEDIRI
I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama Pasien : Tn. T
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki - laki
Suku/ Bangsa : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Status Perkawinan : Sudah menikah
Alamat : Desa ngadiluwih kecamatan ngadiluwih kabupaten kediri
IDENTITAS PENANGGUNG JAWAB
Nama : Ny. A
Umur : 45 tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan : SMA
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Desa ngadiluwih kecamatan ngadiluwih kabupaten kediri
Hubungan dengan pasien : Istri pasien
II. RIWAYAT PENYAKIT
1. KELUHAN UTAMA :
a Saat Masuk Rumah Sakit : batuk bercampur darah. Istri pasien mengatakan
bahwa pasien sudah lebih dari 1 minggu batuk-batuk terus menerus. Istri pasien juga
mengatakan bahwa pasien demam sudah 5 hari ini, terkadang sumer, terkadang panas,
pasien jg tiap malam banyak berkeringat dan sudah 1 minggu ini susah makan karena
merasa mual.
b Saat Pengkajian : Keluhan batuk bercampur darah, suhu tubuh pasien
tinggi 38C, auskultasi pernapasan terdengar ronkhi di seluruh lapang paru. pasien
tampak kurus, mata cowong dan conjungtiva anemis.
2. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG → Kronologis dari penyakit yang diderita saat ini
mulai awal hingga di bawa ke RS secara lengkap meliputi (PQRST) :
a. P = Provoking atau Paliatif
Tn. T mengatakan nyeri timbul apabila digunakan untuk aktivitas berat misalnya
mengangkat pupuk dan akan berkurang jika digunakan untuk tidur berbaring
b. Q = Quality
Tn. T mengatakan nyeri terasa seperti tertusuk benda tajam
c. R = Regio
Tn. T mengatakan nyeri di bagaian dada sebelah kiri
d. S = Severity
Tn. T mengatakan nyeri dengan skala 7
e. T = Time
Tn. T mengatakan nyeri biasanya timbul sekitar 1 jam dan tiba – tiba hilang sendiri
jika digunakan untuk tidur berbaring
Menurut Ahency for Health Care Polcy and Research
No Intensitas Diskripsi
Nyeri
1 Tidak Nyeri Pasien mengatakan tidak
nyeri
2 Nyeri Pasien mengatakan sedikit
Ringan nyeri atau ringan
Pasien nampak gelisah
3 Nyeri Pasien mengatakan nyeri
Sedang masih bisa ditahan / sedang
Pasien nampak gelisah
Pasien mampu sedikit
berpartisipasi dlm
keperawatan
4 Nyeri Berat Pasien mengatakan nyeri
tidak dapat ditahan / berat
Pasien sangat gelisah
Fungsi mobilitas dan perilaku
pasien
berubah
5 Nyeri Sangat Pasien mengataan nyeri tidak
Berat tertahankan / sangat berat
Perubahan ADL yang
mencolok
( Ketergantungan ), putus asa
KULIT
Kulit ikterik sianosis kemerahan hiperpigmentasi
Turgor kulit baik kurang jelek
Lesi ada tidak
Oedema ya tidak
Peradangan ya tidak
PENGLIHATAN
Bola mata simetris tidak
Pergerakan bola mata normal tidak
Refleks pupil terhadap cahaya normal tidak
Kornea bening tidak
Konjungtiva anemis tidak
Sclera ikterik tidak
Pupil isokor anisokor
ketajaman pengelihatan normal tidak
PENCIUMAN/PENGHIDUNG
Bentuk simetris tidak
Fungsi penciuman baik tidak
Peradangan ada tidak
Polip ada tidak
Perdarahan ya tidak
PENDENGARAN/TELINGA
Bentuk daun telinga simetris tidak
Letak simetris tidak
Peradangan ada tidak
Fungsi pendengaran baik tidak
Serumen ada tidak
Cairan ada tidak
Perdarahan ya tidak
MULUT
Mulut bersih kotor berbau
Bibir pucat cyanosis merah
Mukosa bibir lembab kering stomatitis
Gigi bersih tidak
Gusi berdarah ya tidak
Tonsil radang tidak
Lidah tremor ya tidak
Fungsi pengecapan baik tidak
LEHER
Benjolan/massa ada tidak
Kekakuan ya tidak
Nyeri tekan ya tidak
Kedudukan trachea normal tidak
Gangguan bicara ada tidak
DADA/PERNAFASAN
PARU
Inspeksi
Keluhan : sesak nyeri waktu nafas
Batuk produktif Kering Darah
Sekret :darah Konsistensi : cair
Warna : merah Bau : amis
Irama nafas teratur tidak teratur
Pola Dispnoe Kusmaul Cheyne Stokes
Bentuk dada Simetris Asimetris
Bentuk thorax Normal chest Pigeon chest Funnel chest
Barrel chest
Retraksi Intercosta ya tidak
Retraksi Suprasternal ya tidak
Pernafsn cuping hidung ya tidak
Alat bantu napas ya tidak
Jenis.: - Flow..............lpm
Palpasi
Pemeriksaan taktil / vokal fremitus : Getaran antara kanan dan kiri teraba sama, lebih
bergetar pada sisi keduanya
Perkusi
Area paru : hipersonor
Auskultasi
Suara nafas :
Area Vesikuler Bersih Halus Kasar
Area Brochial Bersih Halus Kasar
Area Bronkovesikuler Bersih Halus Kasar
Suara tambahan :
Crakles Rochi Wheezing Pleural Friction rub
JANTUNG
Inspeksi
Ictus Cordis ( +) , pelebaran : tidak ada pelebaan
Palpasi
Pulsasi pada dinding thorax teraba ( Lemah )
Perkusi
Batas – batas jantung normal adalah :
Batas atas : ICS II ( N = ICS II )
Batas bawah :ICS V ( N = ICS V )
Batas Kiri :ICS V Mid clavikula Sinistra ( N = ICS V Mid clavikula Sinistra )
Batas Kanan :ICS IV Mid sternalis Dextra ( N = ICS IV Mid sternalis Dextra )
Auskultasi
BJ I terdengar ( tunggal ), ( Keras), ( reguler )
BJ II terdengar ( tunggal ), ( Keras), ( reguler )
Bunyi jantung tambahan :
BJ III (- ), Gallop Rhythm (- ), Murmur (- )
Keluhan lain terkait dengan jantung :
a. Keluhan nyeri dada ya tidak
b. Irama jantung reguler ireguler
S1/S2 tunggal ya tidak
c. CRT : < 2 detik
d. Akral hangat panas dingi kering basah
e. JVP normal meningkat menurun
f. Clubbing Finger ya tidak
ABDOMEN
Bentuk simetris tidak
Abdomen tegang kembung ascites
Nyeri tekan ya tidak
Peristaltik usus : 15 x/menit
Oedem ya tidak
REPRODUKSI
Radang pada genitalia eksterna ya tidak
Lesi ya tidak
Siklus menstruasi teratur tidak
Pengeluaran cairan ya tidak
EKSTREMITAS ATAS/BAWAH
Pembatasan gerak ya tidak
Varises ada tidak
Tromboplebitis ada tidak
Nyeri ya tidak
Kemerahan ya tidak
Kelemahan tungkai/tidak ya tidak
Kekuatan otot : ekstremitas atas 5 ekstremitas bawah 5
V.PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
a. Persepsi klien terhadap penyakitnya
Cobaan Tuhan hukuman lainnya
b. Ekspresi klien terhadap penyakitnya
Murung/diam gelisah
tegang marah/menangis
c. Reaksi saat interaksi kooperatif
tidak kooperatif
curiga
d. Gangguan konsep diri ya tidak
Masalah Keperawatan :
VI. PENGKAJIAN SPRIRITUAL
Kebiasaan beribadah
a. Sebelum sakit sering kadang- kadang tidak pernah
b. Selama sakit sering kadang- kadang tidak pernah
Masalah Keperawatan :tidak ada masalah
B. Kimia Darah
Ureum : 20 mg/dl ( N : 10 – 50 mg / dl )
Creatinin :0,9 mg/dl ( N : 0,7 – 1,5 mg / dl )
SGOT :6 ( N : 2 – 17 )
SGPT : 10 ( N : 3 – 19 )
BUN : 20 – 40 mg / dl ( N : 20 – 40 / 10 – 20 mg / dl )
Bilirubin : 0,9 ( N : 1,0 mg / dl )
Total Protein : 7,1 mg / dl ( N : 6,7 – 8,7 mg / dl )
GD Puasa : 98 mg / dl ( N : 100 mg / dl )
GD 2 JPP :145 mg / dl ( N : 140 – 180 mg / dl )
C. Analisa aelektrolit
Natrium : 140 mml / l ( N : 136 – 145 mmol / l )
Kalium : 4 mml/l ( N : 3,5 – 5,0 mml / l )
Clorida : 100mmol/l ( N : 98 – 106 mmol / l )
Calsium : 8 mg / dl ( N : 7,6 – 11,0 mg / dl )
Phospor : 3,5 mg / dl ( N : 2,5 – 7,07 mg / dl )
PEMERIKSAAN PENUNJANG YANG LAIN :
Jenis pemeriksaan Hasil
Foto Rontgent Ada cairan diseluruh rongga paru
USG -
EKG -
EEG -
CT- Scan -
MRI -
Endoscopy -
Lain – lain -
Auskultasi pernafasan
terdengar ronchi Terjadi peradangan pada
DS :
Pasien mengeluh batuh Terjadi peningkatan secret
Gangguan ventilasi
Defisit Nutrisi
4. DO : Sesak nafas Gangguan pola tidur
Keadaan umum pasien
lemah Kesulitan untuk tidur
DS :
Pasien mengeluh surit Istirahat tidak cukup
tidur
Pasien mengeluh Gangguan Pola tidur
istirahat istirahat tidak
cukup
Pasien mengeluh tidak
puas tidur
5. DO : Keadaan lemah Defisit Perawatan Diri
Pasien lemah
Melakukan perawatan Bedrest
diri berkurang
DS : Ketidak mampuan melakukan
Keluarga pasien perawatan diri
mengantakan pasien
tidak mampu mandi, Ketidak mmapuan untuk
berganti pakaian secara mandi, berganti pakaian
mandiri
Keluarga pasien Defisit Perawatan Diri
mengatakan pasien
kurang melakukan
perawatan diri
RENCANA KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. T
Dx Medis : Pneumonia
NO DX KEP TUJUAN INTERVENSI
1. Bersihan jalan nafas Setelah diberikan Latihan Jalan Nafas
tidak efektif b.d asuhan keperawatan Observasi
akumulasi secret selama 1x24 jam Monitor pola nafas
berlebih d.d sesak diharapkan bersihan Monitor bunyi nafas
nafas jalan nafas klien tambahan
meningkat dengan Terapeutik
Kriteria Hasil: Posisikan semi
1) Batuk efektif fowler atau fowler
meningkat ( 5 ) Berikan oksigen
2) Mengi menurun Edukasi
(5 ) Anjurkan asupan
3) Frekuensi nafas cairan 2000 ml/hr
meningkat ( 5 )
Ajarkan teknik
batuk efektif
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian
bronkodilator
ekspektoran, dan
mukolitik
2. Hipertermi b.d Setelah dilakukan Manajemen Hipertermia
respon hipotamalus tindakan asuhan Observasi
terhadap infeksi keperaatan 1 x 24 jam Identifikasi penyebab
penyakit d.d diharapkan termogulasi hipertermia
peningkatan suhu klien membaik dengan Monitor suhu tubuh
kriteria hasil: Terapeutik
1) Pucat menurun ( 5 ) Sediakan lingkungan
2) Suhu tubuh
membaik ( 5 ) yang dingin
Longgarkan atau
lepaskan pakaian
Edukasi
Anjurkan tirah
baring
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian cairan dan
elektrolit intravena.
3. Defisit nutrisi b.d Setelah dilakukan Manajemen nutrisi
respon mual muntah tindakan asuhan Observasi
d.d keenggangan keperawatan 1x24 jam Identifikasi status
untuk makan diharapkan status nutrisi
nutrisi klien meningkat Monutor asupan
dengan kriteria hasil : makanan
1) Porsi makanan yang Terapeutik
dihabiskan Lakukan oral hygine
meningkat ( 5 ) sebelum makan
2) Nafsu makan Berikan suplemen
membaik ( 5 ) makanan jika perlu
3) Frekuensi makan Edukasi
membaik ( 5 ) Anjurkan posisi
duduk
Ajarkan diet yang
diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi
pemberian medikasi
sebelum makan
Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk
menetukan jumlah
kalori dan jenis
nutrien yang
dibutuhkan.
4. Gangguan pola tidur Setelah dilakukan Dukungan Tidur
bd hambatan tindakan asuhan Observasi
lingkungan sekitar keperawatan 1x 24 jam Identifikasi pola
kebisingan d.d diharapkan pola tidur aktivitas dan tidur
pasien mengeluh pasien meningkat Identifikasi faktor
sulit tidur dengan kriteria hasil : pengganggu tidur
1) Keluhan sulit tidur Terapeutik
menurun (1) Modifikasi
2) Keluhan tidak puas lingkungan
tidur menuurn ( 1 ) Batasi waktu tidur
3) Keluhan istirahat siang.
tidak cukup Eduaksi
menurun (1 ) Jelaskan pentingnya
tidur cukup selama
sakit
Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
5. Defisit perawatan Setelah dilakukan Dukungan Perawatan Diri
diri bd gangguan tindakan keperawatan Observasi
psikologis d.d 1x 24 jam diharapkan Identifikasi kebiasaan
ketidakmampuan perawatan diri pasien aktivitas perawatan
pasien untuk meningkat dengan diri sesuai usia
melakukan kriteria hasil : Monitor tingkat
perawatan diri 1) Kemampuan kemandirian
untuk mandi Terapeutik
meningkat ( 5 ) Siapkan keperluan
2) Kemampuan ke pribadi untuk
toilet BAB/BAK perawatan diri
(5) Dampingi dalam
3) Minat melakukan melakukan perawatan
perawatan diri diri sampai mandiri
meningkat ( 5 ) Eduaksi
Anjurkan melakukan
perawatan diri secara
konsisten sesuai
kemampuan.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama Klien : Tn. T
Dx Medis : Pneumonia
NO TANGGAL WAKTU IMPLEMENTASI PARAF
DX
1. 02 – 02 - 2021 07.00 1) Memonitor pola nafas pasien
WIB RR : 28x/mnt
2) Memonitor suara nafas
tambahan adanya ronkhi
07.05 1) Mengatur posisi pasien
WIB dengan posisi semi fowler
2) Memberikan oksigen dengan
nasal kanul 6 lpm
07.10 1) Berikan asupan cairan 2000
WIB ml / hari
2) Ajarkan teknik batuk efektif
07.15 Kolaborasi pemberian
WIB bronkodilator, ekspektoran dan
mukolitik
2. 02 – 02- 2021 08.00 1) Mengidentifikasi apa
WIB penyebab hipertermi yang
dialami pasien yaitu karena
infeksi bakteri
2) Memonitor suhu tubuh
pasien 38oC
08.05 1) Menyediakan lingkungan
WIB yang dingin
2) Melonggarkan atau melepas
pakaian pasien
08.10 Menganjurkan pasien untuk tirah
WIB baring
08.15 Melakukan tindakan kolaborasi
WIB pemberin cairan dan elektrolit
intravena kepada pasien melalui
infus diberikan inful RL 500 cc
40 tts/mnt
3. 02 – 02- 2021 12.00 1) Mengidentifikasi status
WIB nutrisi pasien : nutrisi pasien
berkurang dna pasien
tampak kurus
2) Memonitor asupan makan
pasien : asupan makanan
pasien berkurang menjadi 1
porsi perhari.
12.05 1) Melakukan oral hygiene
WIB sebelum pasien makan
2) Memberikan suplemen
makanan kepada pasien
12.10 1) Ajurkan posisi duduk kepada
WIB pasien
2) Mengajarkan program diet
yang dianjurkan kepada
pasien
12.15 1) Melakukan tindakan
WIB kolaborasi untuk
memberikan pasien medikasi
sebelum makan misalnya
untuk mengurangi mual
muntah
2) Melakukan tindakan
kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrien yang
dibutuhkan oleh pasien.
4. 2 – 02 - 2021 13.00 WIB 1) Identifikasi pola aktivitas
dan tidur
2) Identifikasi faktor
pengganggu tidur
13. 05 WIB 1) Modifikasi lingkungan
2) Batasi waktu tidur siang.
13.10 WIB 1) Jelaskan pentingnya tidur
cukup selama sakit
2) Anjurkan menepati
kebiasaan waktu tidur
5. 02-02-2021 14.00 1) Identifikasi kebiasaan
aktivitas perawatan diri
sesuai usia
2) Monitor tingkat kemandirian
14.05 1) Siapkan keperluan pribadi
untuk perawatan diri
2) Dampingi dalam melakukan
perawatan diri sampai
mandiri
14.10 Anjurkan melakukan perawatan
diri secara konsisten sesuai
kemampuan.
EVALUASI KEPERAWATAN