Anda di halaman 1dari 12

Tingkat-tingkat Energi

Pada Zat Padat

ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts


Disusun oleh :
• Rizky Ramadhani Rivai 170801065
• Gabriel Situmeang 140801087
• Dicky Christyan 160801072
• Muthia Rahmi 170801021
• Amelia Azmi Nasution 170801025
• Hotber Torang Siringoringo 170801067
• Gifterius Nico M 170801079
• Mutiara Br Ginting 170801093
• Masnita D Situmeang 180801055
• Oktaviana Shary Purba 190801061
• Fanna Nilam 190801063
Struktur Pita Elektronik
Dalam fisika zat padat, struktur pita elektronik (atau secara sederhana struktur pita) suatu
padatan menggambarkan rentang energi yang dibolehkan atau terlarang bagi sebutir
elektron. Pita ini terbentuk akibat difraksi gelombang kuantum elektron. Struktur pita
elektronik ini menentukan beberapa ciri bahan, terutama sifat elektronik dan optiknya.
Berdasarkan asas Pauli, dalam suatu tingkat energi tidak boleh terdapat lebih dari satu
elektron pada keadaan yang sama, maka apabila ada elektron yang berada pada
keadaan yang sama akan terjadi pergeseran tingkat energi sehingga tidak pernah ada
garis – garis energi yang bertindihan.
Tingkat- tingkat energi pada digambarkan dengan cara yang sama dengan atom tunggal.
Interaksi anatar-atom pada kristal hanya terjadi pada elektron bagian luar sehingga
tingkat enrgi elektron pada orbit bagian dalam tidak berubah.
Pada orbit bagian luar terdapat elektron yang sangat banyak dengan tingkat- tingkat
energi yang berimpit satu sama lain.
Terjadinya Struktur Pita Elektronik
Elektron-elektron pada atom bebas mengisi orbital-orbital atom, membentuk sekumpulan
tingkat-tingkat energi yang diskrit. Bila beberapa atom didekatkan bersama-sama dalam
sebuah molekul,orbital atomik mereka terbelah. Ini menghasilkan sejumlah orbital molekuler
yang sebanding dengan jumlah atom. Bila sejumlah besar atom (dalam orde 1020 )
digabungkankan bersama-sama membentuk padatan, banyaknya orbital ini menjadi sangat
besar, dan perbedaan energi di antara mreka menjadi sangat kecil, sehingga tingkat-tingkat
energi ini dapat dianggap membentuk pita energi kontinu, bukannya tingkat energi diskrit
seperti yang dijumpai atom bebas. Namun beberapa selang energi tidak memiliki orbital,
berapa pun banyaknya atom yang bergabung. Ini membentuk celah pita.

Dalam pita energi, tingkat energi begitu banyaknya sehingga membentuk kesinambungan.
Pertama, selisih antara tingkat energi dalam padatan dapat dibandingkan dengan energi
yang terus-menerus dipertukarkan dengan fonon (vibrasi atom). Kedua, selisih tersebut
sebanding dengan ketidakpastian energi akibat prinsip ketidakpastian Heisenberg, untuk
jangka waktu yang cukup panjang. Akibatnya, selisih antara tingkat-tingkat energi ini
dapat diabaikan.
Konsep Teori Pita Energi
Menurut teori Bohr, setiap cangkang dari atom mencakup jumlah energi yang terpisah pada tingkat
yang berbeda. Teori ini terutama memberikan perincian tentang komunikasi elektron di antara kulit
dalam dan kulit luar.
Tiap pita energi mampu menampung : 2(2l +1) N elektron.
Menurut teori pita energi, pita energi diklasifikasikan menjadi tiga jenis yang meliputi yang berikut.
1. Pita Valensi
Pita valensi adalah pita energi teratas yang terisi penuh oleh elektron.Aliran elektron dalam
atom pada tingkat energi tetap namun energi elektron kulit dalam lebih unggul daripada kulit
terluar elektron. Elektron yang ada di kulit terluar dinamai sebagai elektron valensi. Elektron-
elektron ini mencakup urutan tingkat energi yang membentuk pita energi yang disebut pita
valensi. Pita ini mencakup energi maksimum yang diduduki.
2. Pita Konduksi
Pita konduksi adalah pita energi di atas pita valensi yang terisi sebagian atau tidak terisi oleh
elektron. Elektron valensi melekat dengan bebas menuju inti pada suhu kamar. Beberapa
elektron dari elektron valensi akan meninggalkan pita dengan bebas. Jadi ini disebut elektron
bebas karena mereka mengalir ke atom tetangga. Elektron bebas ini akan mengalirkan arus
dalam konduktor yang dikenal sebagai elektron konduksi. Pita yang mencakup elektron
dinamakan pita konduksi dan energi yang dihabiskan ini akan semakin sedikit.
3. Celah Energi
Celah terlarang adalah celah antara
pita konduksi dan pita valensi. Pita ini
adalah pita terlarang tanpa energi.
Karenanya tidak ada aliran elektron
dalam pita ini. Aliran elektron dari
valensi ke konduksi akan melewati
celah ini. Jika celah ini lebih besar,
maka elektron dalam pita valensi
terikat kuat ke arah nukleus. Saat ini,
untuk mengusir elektron dari pita ini,
diperlukan sedikit gaya luar, yang
setara dengan kesenjangan energi
terlarang. Dalam diagram berikut,
kedua pita, serta celah terlarang
diilustrasikan di samping ini.
Berdasarkan ukuran celah,
semikonduktor, konduktor, dan isolator
terbentuk.
Jenis-jenis Pita Energi
1. Isolator
Contoh isolator terbaik adalah kayu dan kaca. Insulator ini
tidak memungkinkan aliran listrik mengalir melaluinya.
Isolator memiliki konduktivitas sangat rendah & resistivitas
tinggi. Pada isolator, celah energi sangat tinggi yaitu 7eV.
Bahan tidak dapat menjalankan karena aliran elektron dari
pita seperti valensi ke konduksi tidak layak. Karakteristik
utama isolator terutama meliputi celah energi terlarang
yang sangat besar. Untuk beberapa jenis isolator, ketika
suhu naik, mereka mungkin menggambarkan beberapa
transmisi.
2. Semikonduktor
Contoh semikonduktor terbaik adalah Silicon (Si) &
Germanium (Ge) yang merupakan bahan yang paling
banyak digunakan. Sifat listrik dari bahan-bahan ini
terletak di antara semikonduktor dan juga isolator.
Gambar-gambar berikut menunjukkan diagram pita
energi semikonduktor di mana pun pita konduksi
dapat kosong & pita valensi terisi penuh namun celah
terlarang di antara pita-pita ini adalah menit yaitu 1eV.
Celah terlarang Ge adalah 0.72eV dan Si adalah 1.1eV.
Oleh karena itu, semikonduktor membutuhkan sedikit
konduktivitas. Karakteristik utama semikonduktor
terutama mencakup celah energi seperti yang terlarang
sangat kecil. Ketika suhu semikonduktor meningkat,
konduktivitas akan menurun.
3. Konduktor
Konduktor adalah jenis bahan di mana celah energi yang
dilarang menghilang seperti pita valensi serta pita
konduksi berubah menjadi sangat dekat sehingga sebagian
tertutup. Contoh konduktor terbaik adalah Emas,
Aluminium, Tembaga, dan Emas. Ketersediaan elektron
bebas pada suhu kamar sangat besar. Diagram pita energi
konduktor ditunjukkan di bawah ini. Karakteristik utama
konduktor terutama mencakup kesenjangan energi seperti
yang dilarang tidak akan ada. Pita energi seperti valensi
serta konduksi akan tumpang tindih. Ketersediaan elektron
bebas untuk konduksi cukup. Konduksi akan meningkat
setelah sejumlah kecil tegangan meningkat.
Asal mula celah energi
Kedua fungsi gelombang 𝜓 (+) dan 𝜓 (-) menumpukkan elektron di dua tempat yang berbeda,
dan karena itu, kedua kelompok elektron itu memiliki nilai energi potensial yang berbeda. Inilah
asal mula adanya celah energi. Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut:
Rapat peluang (ρ) atau dalam hal ini sama dengan rapat muatan (karena fungsi gelombang yang
dimaksud adalah fungsi gelombang elektron) untuk kedua gelombang berdiri di atas adalah
sebagai berikut:
(persamaan Rapat peluang (rapat muatan)
(persamaan Rapat peluang (rapat muatan)
Persamaan Rapat peluang (rapat muatan) ρ(+) akan
menumpukkan elektron (muatanmuatan negatif) di atas
ion-ion positif (di atas badan atom) yang dipusatkan di
titik-titik x = 0, + a, + 2a, + 3a, dst. Jadi kelompok
elektron ini berada di daerah yang berenergi potensial
rendah. Sedangkan persamaan Rapat peluang (rapat
muatan) ρ(-) akan menumpukkan elektron-elektron tersebut di tengah-tengah antara ion-ion
positif tersebut, sehingga elektron-elektron ini memiliki energi potensial yang tinggi.
Contoh soal
1. Apa yang dimaksud dengan energi Fermi?
Energi Fermi EF merupakan energi maksimum yang dapat dimiliki elektron dalam kristal pada
suhu T=0.

2. Bagaimana keadaan energi Fermi pada bahan isolator, konduktor dan semikonduktor
berdasarkan teori pita energi?
Pada bahan Isolator tingkat energi Ferminya melintas daerah energi terlarang.
Pada bahan Konduktor tingkat energi Ferminya melalui pita konduksi, sehingga pada suhu T=
0 kelvin, semua ‘electron states’ dalam pita konduksi dengan E< EF terisi.
Pada bahan Semikonduktor tingkat energinya melalui pita velensi, daerah energi terlarang.
Pada suhu T=0 kelvin, pita konduksi di bawah terisi semua ‘electron states’-nya, sedangkan
dalam pita konduksi di atasnya semua ‘electron states’ lowong.

3. Kondisi seperti apakah, dalam kristal tidak menghasilkan arus netto meskipun ada medan
listrik yang bekerja padanya?
Pada saat semua ‘electron states’ dalam pita energi yang diperkenankan sama sekali tidak
dihuni elektron atau pada saat semua ‘electron states’ dalam pita energi yang diperkenankan
terisi elektron, artinya tidak satupun ‘electron states’ yang kosong.
4. Kenapa model elektron bebas tidak dapat menjelaskan rentang harga konduktivitas listrik zat
padat yang lebar?
Karena pada model elektron bebas mengabaikan potensial dari gugus-gugus ion dalam kristal
(V=0).

5. Kenapa model Teori pita dapat menjelaskan rentang harga konduktivitas listrik zat padat yang
lebar?
Pada model ini potensial dari gugus-gugus ion dalam kristal tidak sama dengan nol, tetapi
potensial ini merupakan potensial periodik yang berkaitan dengan kisi kristalnya.

Anda mungkin juga menyukai