Anda di halaman 1dari 2

Nama : Pande Prabu Bhagastra Angsana

No/NPM : 27/19211342

Kelas : DIV MPH K/2

Keadaan Pariwisata dan Perhotelan Semenjak Pandemi Covid-19

Sejak akhir tahun 2019 hingga saat ini hampir semua benua terjangkit oleh sebuah virus
mematikan yaitu Covid-19. Covid-19 adalah sebuah virus yang menyerang system pernapasan
manusia. Virus ini pertama kali terdeteksi di sebuah kota yaitu Wuhan, China. Menurut
pemerintah China, penyebaran virus ini tidak terdeteksi dan terdokumentasi sehingga diduga
kasus pertamanya adalah seorang pria dari Wuhan, Provinsi Hubei yang berumur 55 tahun pada
17 November 2019 dimana semenjak tanggal itu ada 5 kasus baru hingga lebih pada setiap
harinya. Ada banyak berita yang memaparkan tentang asal mula virus ini yaitu mulai dari
makanan hingga hewan unggas. Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO)
tanggal 5 Mei 2020, sudah 3.389.053 yang positif terjangkit Covid-19, sebanyak 241.559 orang
sudah terkonfirmasi meninggal dan 215 negara,area atau daerah yang terjangkit coronavirus.
USA dan Spain merupakan dua negara yang memiliki kasus covid 19 terbanyak.

Covid-19 menimbulkan dampak yang buruk di berbagai bidang kehidupan manusia.


Jumlah populasi di mancanergara menurun, perekonomian orang-orang juga banyak yang
menurun. Terutama di bidang tourism. Devisa negara menurun drastis karena kunjungan-
kunjungan dari tourist mancanegara yang semakin sedikit bahkan pada negara yang sedang
memberlakukan lock down pada daerahnya pasti mengalami pengurangan yang sangat drasis
pada pemasukan negaranya.

Pihak-pihak yang berkecimpung dalam dunia pariwisata sudah merasakan imbasnya


karena wabah virus ini. Pariwisata merupakan sektor yang paling dirugikan karena dengan
adanya wabah ini, banyak negara pariwisata yang mengalami penurunan dalam devisanya.
Menurut UNWTO, wilayah Asia dan Pasifik merupakan wilayah yang paling merasakan
kerugian dari wabah ini. Banyak industri penunjang pariwisata harus mengalami penurunan
pemasukan karena banyak negara yang melockdown dirinya sehingga warganya tidak dapat
berpergian dan juga situasi yang tidak kondusif untuk melaluka perjalanan jauh . Banyak
destinasi wisata yang tutup menyebabkan hotel yang sepi bahkan tutup, restaurant yang sepi akan
pengunjung karena adanya pandemi covid 19 ini.

Tak hanya dari sisi pemasukan negara dan perusahaan, banyak para pekerja yang
berkecimpung dalam pariwisata harus dirumahkan karena jumlah tamu yang menginap sangat
sedikit bahkan ada yang harus kehilangan pekerjaannya karena perusahaanya tidak lagi mampu
membiayai karyawannya. Namun, ada yang masih tetap bisa bertahan yaitu dengan melakukan
pekerjaanya dari rumah sehingga masih mempunyai pendapatan bulanan.

Pemerintah Indonesia menanggulangi masalah ini yaitu dengan membantu para pekerja
baik yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan dirumahkan berupa layanan
prakerja yang nantinya akan diberikan uang sejumlah 600.000 ribu jika para pekerja tersebut
sudah mengikuti pelatihan tentunya dengan syarat dan ketentuan yang berlaku.Pemerintah
Indonesia juga resmi memberikan insentif keringanan pajak bagi pengusaha perhotelan dan
restoran di 10 destinasi wisata. Para pengusaha hotel dan restoran di 33 kabupaten atau kota akan
dibebaskan dari pajak selama 6 bulan. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga
Hartarto menyatakan, ada daerah terdampak pembebasan pajak tersebut akan memperoleh
insentif. Daerah yang dimaksud Airlangga yakni Yogyakarta, Malang di Jawa Timur, Manado di
Sulawesi Utara, Bali, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur,
Bangka Belitung, Batam, dan Bintan di Kepulauan Riau.

Dalam sektor pariwisata yang dapat dilakukan oleh industri yang berkecimpung di
pariwisata adalah dengan tetap berusaha melakukan promosi membangun presepsi positif
sehingga mendapat kepercayaan masyarakat dunia maupun lokal kembali bahwa tempat itu aman
dan nyaman untuk dikunjungi. Travel agent dapat membuat promosi perjalanan yang kreatif,
menarik, dan aman dengan menyertakan perlindungan mengenai corona virus sehingga para
wisatawan dapat tertarik melakukan perjalanan kesana dengan diberikan perlindungan berupa
masker dan hand sanitizer. Industri lainnya harus tetap fokus pada produk yang mereka jual dan
terus melakukan iklan yang menarik seperti memberikan potongan harga namun tetap dengan
himbauan untuk #staysafe dan memberikan perlindungan untuk mecegah kepada orang-orang
yang berkunjung sehingga wisatawan merasa terlindungi dan merasa aman ketika berkunjung
atau menginap di sana dan berniat untuk mengunjungi tempat itu.

Anda mungkin juga menyukai