Ceu Ieu Materina Anu Pancasila Tentang Lengkap
Ceu Ieu Materina Anu Pancasila Tentang Lengkap
Artinya, nilai-nilai dan makna Pancasila menjadi pedoman segala perilaku dan tindakan warga Indonesia
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai Pancasila ikut berperan mendefinisikan mana yang
baik dan mana yang buruk dalam proses pengambilan kebijakan dan penyelesaian masalah bangsa.
Artinya, lima sila Pancasila menjadi acuan dalam proses pembuatan peraturan tertulis oleh negara. Segala
peraturan hukum yang dirancang, dibuat dan disahkan tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Sumber segala sumber hukum berarti rujukan sumber hukum yang dibuat.
Misal, bila negara ingin membuat kebijakan tentang pengakuan penganut kepercayaan, kebijakan tersebut
harus diuji terlebih dahulu apakah sesuai dengan nilai-nilai Pancasila atau tidak.
Mirip seperti Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum, artinya norma yang berlaku di Indonesia
harus selaras dengan nilai moral Pancasila atau bahkan mencerminkan nilai-nilai Pancasila. Norma
meruapakan aturan tak tertulis atau informal yang mengatur kehidupan bermasyarakat. Meski tak tertulis,
kekuatan norma sangat besar karena melekat di dalam kepercayaan masyarakat. Keselarasan dengan
Pancasila menjadi keunggulan norma di Indonesia. Untuk selaras, Pancasila bisa berperan sebagai sumber
norma yang hendak diterapkan.
Artinya, Pancasila merupakan buah kesepakatan hasil rumusan para intelektual pendiri bangsa. Pancasila
juga merupakan produk musyawarah mufakat yang wajib dihormati keberadaannya. Para pendiri bangsa
sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara. Kesepakatan tersebut hendaknya tidak dicedrai oleh
generasi penerusnya.
Pancasila sejak kemunculannya sebagai ide yang kelak menjadi ideologi bangsa dianggap cerminan
falsafah hidup yang paling sesuai dengan kondisi masyarakat Indonesia. Pancasila juga dianggap
mencerminkan filosofi yang dianut oleh manusia Indonesia dalam kelima silanya. Tak heran jika
Pancasila selalu dilihat sebagai ideologi yang paling sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia.
Adapun fungsi Pancasila yang spesifik, yakni fungsi Pancasila sebagai dasar negara. Beberapa bahan ajar
untuk materi pendidikan Pancasila menyebutkan bahwa sedikitnya ada lima fungsi Pancasila sebagai
dasar negara. Kelima fungsi tersebut antara lain Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa, jiwa bangsa,
kepribadian bangsa, sumber hukum negara, dan cita-cita bangsa. Berikut ini penjelasan versi singkatnya:
Tujuan Pancasila
Dalam pembukaan UUD 1945 telah disebutkan tujuan Pancasila, yaitu sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia. Dengan kata lain, Pancasila adalah landasan dalam mengatur jalannya pemerintahan di
Indonesia.
Pancasila merupakan pandangan hidup atau falsafah hidup berbangsa dan menjadi tujuan hidup bangsa
Indonesia. Seperti halnya juga disebutkan dalam ketetapan MPR No. 11/MPR/1978 pada tanggal 22
Maret 1978, yang isinya;
“Sesungguhnya sejarah telah mengungkapkan bahwa pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia yang
memberikan kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam kehidupan lahir batin
yang makin baik dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Bahwasanya pancasila yang telah
diterima dan ditetapkan sebagai dasar Negara seperti yang telah diuji kebenarannya, keampuhan dan
kesaktiannya sehingga tidak ada satupun kekuatan maupun juga yang mampu memisahkan Pancasila dari
kehidupan bangsa Indonesia”
Sifat Pancasila
bahwa Pancasila merupakan sumber dari segala sumber Hukum yang ada di Indonesia, serta
kedudukannya akan tetap ada di sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia
b.Pancasila bersifat subjektif, maksudnya ialah bahwa keberadaan nilai – nilai pancasila itu terletak pada
bangsa Indonesia sendiri.
c. Pancasila bersifat final, maksudnya ialah bahwa Pancasila merupakan dasar negara yang sudah mutlak
dan tidak dapat diubah –ubah kembali.
d. Pancasila bersifat organis, maksudnya bahwa setiap sila – sila didalam pancasila berhubungan satu
sama lain membentuk suatu sistem yang disebut majemuk tunggal.
e.Pancasila bersifat hierarkis-piramidal, maksudnya ialah bahwa tiap – tiap sila diawal sila lainnya
merupakan basis atau pokoknya. Semisal bahwa sila pertama mendasari jiwa sila ke 2 sampai 5, sila 2
mendasari jiwa 3 sampai 5, dst
f. Pancasila bersifat imperantif, maksudnya ialah bahwa pancasila bersifat memaksa, yaitu memaksa
seluruh rakyat Indonesia guna mentaati isi – isi dari Pancasila dan peraturan yang ada.
BPUPKI alias "Dokuritsu Junbi Cosakai" merupakan badan yang dibentuk oleh pemerintah kolonial
Jepang pada 29 April 1945 sebagai rekayasa Jepang untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia
bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia.
Dalam rapat BPUPKI pada 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato mengenai lima dasar negara
yang dia sebut dengan nama Pancasila.
“Saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita, ahli bahasa saya, namanya ialah Pancasila .Sila
artinya asas atau dasar, dan di atas kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan
abadi.”
Sejak awal, Soekarno menganggap Pancasila sebagai dasar atau fondasi berdirinya sebuah rumah besar,
yakni Republik Indonesia, yang di dalamnya menaungi berbagai macam suku dan agama.
Jepang pada 7 Agustus 1945 mengganti BPUPKI menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) atau "Dokuritsu Junbi Inkai".
Singkat cerita, Jepang hancur lebur pada Perang Dunia II ketika pasukan sekutu barat pimpinan Amerika
Serikat menjatuhkan bom atom ke Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan ke Nagasaki pada 9 Agustus
1945.
Kekuatan dan pengaruh Jepang di Indonesia pun melemah sehingga membuat para pejuang dan pendiri
bangsa Indonesia berhasil merebut dan memproklamasikan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17
Agustus 1945.
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia dinyatakan bahwa dasar
negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada:
Pancasila pun resmi dan sah menurut hukum menjadi dasar negara Republik Indonesia.
Mulai Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 berhubungan dengan
Ketetapan No. I/MPR/1988, No. I/MPR/1993, Pancasila tetap menjadi dasar falsafah negara Republik
Indonesia hingga kini.