A DENGAN
G2 P0 A1 Hamil 32 minggu
NIM :18200100067
2020
FORMAT WOC
A. Pengertian
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim(Manuaba, 2010).
B. Anatomi Fisiologi
1) Perubahan Fisiologis Ibu Hamil
a. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000 gram, pembesaran ini dikarenakan hipertropi
oleh otot-otot rahim.
b. Vagina
Elastisitas vagina bertambah
Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi asam PH :3,5-6
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga waran selaput lendirnya berwarna kebiru-
biruan (Tanda chadwick).
c. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis sampai terbentuknya uri yang mengambil
alih pengeluaran estrogen dan progesteron.
d. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal, papila normal, dan linea alba.
e. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan perobekan selaput elestis di bawah
kulit sehingga timbul strie gravidarum.
d. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan hipertropi dari alveoli puting susu biasanya
membesar dan berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih tua warnannya.
f. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang sering ditemukan pada kehamilan 3
minggu ke atas. Hal ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran
rahim, kapasitas paru meningkat sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas lebih dalam.
Sekitar 20-25%.
g. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih tertekan oleh uterus yangmembesar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan pemberian ASI.
2) Perubahan Psikologis Ibu Hamil
a. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh maka akan
segera muncul berbagai ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual muntah ,
keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini akan memicu perubahan psikologi seperti berikut
ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan kekecewaan, penolakan,
kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar hamil dengan
memperhatikan perubahan pada tubuhnya dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap wanita. Ada
yang meningkat libidonya, tetapi ada juga yang mengalami penurunan. Pada wanita yang
mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu kebutuhan untuk berkomunikasi secara
terbuka dan jujur dengan suami.
d) Bagi calon suami sebagai calon ayah akan timbul kebanggan, tetapi
bercampur dengan keprihatinan akan kesiapan untuk mencari nafkah bagi keluarga.
b. Trimester Kedua
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sdah terbiasa dengan kadar hormon yang tinggi,
serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan sudah mulai berkurang. Perut ibu pun belum terlalu
besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan
dapat mulai menggunakan energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu
dapat merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai seseorang
diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan meningkatnya libido.
c. Trimester ketiga
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu
tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua
hal yang mengingatkan ibu akan lahir sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu. Seringkali ibu
merasa khawatir atau takut kalu – kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu
juga akan bersikap melindungi bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang
dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan
bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga saat persiapan aktif untuk
kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki –
laki atau perempuan dan akan mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi
mereka(Marjati dkk, 2010)
C. Etiologi
Frekuensi Kunjungan Antenatal Care
Kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dan petugas kesehatan yang memberi pelayanan
antenatal untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan tidak mengandung arti bahwa
selalu ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan tetapi dapat juga sebaliknya yaitu ibu hamil yang
dikunjungi petugas kesehatan dirumahnya.
Selama kehamilan keadaan ibu dan janin harus selalu dipantau jika terjadi penyimpangan dari keadaan
normal dapat dideteksi secara dini dan diberikan penanganan yang tepat. Oleh karena itu ibu hamil
diharuskan memeriksakan diri secara berkala selama kehamilannya.
Menurut Manuaba (2000 : 129), berdasarkan standar pemeriksaan kehamilan dilakukan berulang
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat haid.
b. Satu kali dalam sebulan sampai umur kehamilan 7 bulan.
c. Dua kali sebulan sampai umur kehamilan 8 bulan.
d. Setiap minggu sejak umur kehamilan 8 bulan sampai dengan bersalin.
Dalam pelaksanaan ANC terdapat kesepakatan adanya standar minimal yaitu dengan pemeriksaan
ANC 4 kali selama kehamilan dengan distribusi sebagai berikut :
a. Minimal satu kali pada trimester I
b. Minimal satu kali pada trimester II
c. Minimal dua kali pada trimester III (Dep Kes RI, 2005 : 24)
Menurut Jumiarni (2004 : 34), frekuensi ANC diharapkan paling kurang 8 kali (7 – 9 kali) sehingga
pengawasan ibu dan janin dapat dilaksanakan dengan optimal. Pemeriksaan kehamilan tersebut
dilaksanakan dengan jadwal dan kegiatan sebagai berikut :
a. Kunjungan 1 (0-12 minggu) kunjungan II 12-24 minggu
Pada kunjungan ini dilakukan:
Anamnesis lengkap, termasuk mengenai riwayat obstertric dan ginekologi.
Pemeriksaan fisik ; Tekanan darah, nadi, pernafasan, suhu tubuh, bunyi jantung, bunyi
pernafasan, reflek patella, edema dan lain-lain.
Pemeriksaan obstetric : Usia kehamilan, tinggi fundus uteri, DJJ (kehamilan lebih dari 12
minggu), pengukuran panggul luar.
Pemeriksaan laboratorium : urine lengkap, darah (Haemoglobin, leukosit, Diff, Golongan
darah, Rhesus, sitologi, dan gula darah).
Penilaian status gizi, dilihat dari keseimbangan antara berat badan (BB) dan tinggi badan
(TB).
Penilaian resiko kehamilan.
KIE pada ibu hamil tentang keberhasilan diri dan gizi ibu hamil.
Pemberian imunisasi TT 1.
b. Kunjungan III, 28 – 32 Minggu
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, laju pertumbuhan janin, kelainan atau
cacat bawaan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Anemnese meliputi keluhan dan perkembangan yang dirasakan oleh ibu.
Pemeriksaan fisik dan obstetric (pengukuran panggul luar tak perlu dilakukan lagi).
Pemerksaan dengan USG. Biometri janin (besar dan usia kehamilan), aktifitas janin, kelainan,
cairan ketuban dan letak plasenta, serta keadaan plasenta.
Penilaian resiko kehamilan.
KIE tentang perawatan payudara.
Pemberian imunisasi TT 2 dan vitamin bila perlu.
c. Kunjungan IV kehamilan 34 minggu.
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan dan pemeriksaan laboratorium ulang.
Kegiatannya adalah
Anamnese keluhan dan gerakan janin.
Pengamatan gerak janin
Pemeriksaan fisik dan obstetrik (pemeriksaa panggl dalam bagi kehamilan pertama)
Penilaian resiko kehamilan.
Pemeriksaan laboratorium ulang : Hb, Ht, dan gula darah.
Nasehat senam hamil, perawatan payudara dan gizi.
d. Kunjungan V (36 minggu), Kunjungan VI (38 minggu), Kunjungan VII (40 minggu) (2 minggu 1 kali)
Pemeriksaan terutama untuk menilai resiko kehamilan, aktifitas janin dan pertumbuhan janin
secara klinis.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Anamnese meliputi keluhan, gerakan janin dan keluhan.
Pemeriksaan laboratorium ulang (Hb dan gula darah).
Pemeriksaan fisik dan obstetrik.
Penilaian resiko kehamilan.
USG ulang pada kunjungan 4.
KIE tentang senam hamil, perawatan payudaran, dan persiapan persalinan.
Pengawasan penyakit yang menyertai kehamilan dan komplikasi trimester III.
Penyuluhan diet 4 sehat 5 sempurna.
e. Kunjungan VIII 41 minggu, kunjungan IX 42 minggu (1 minggu sekali)
Pemeriksaan terutama ditujukan kepada penilaian, kesejahteraan janin dan fungsi plasenta serta
persiapan persalinan.
Kegiatan yang dilakukan adalah :
Anamnese meliputi keluhan dan lain-lain.
Pengamatan gerak janin.
Pemeriksaan fisik dan obstetric.
Pemeriksaan USG yaitu pemeriksaan yang memantau keadaan jantung janin sehubungan
dengan timbulnya kontraksi.
Memberi nasehat tentang tanda-tanda persalinan, persiapan persalinan dan rencana untuk
melahirkan.
Sesuai standar kunjungan ibu hamil diatas maka semakin tua umur kehamilan harus semakin
sering memeriksakan kehamilannya, resiko kehamilan semakin tinggi, semakin tinggi pula
kebutuhan untuk memeriksakan kehamilannya.
D. Manifestasi klinik.
1)Tanda presumtif kehamilan
a. Amenore (terlambat datang bulan)
Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadinya pembentukan folikel de Graff dan ovulasi di
ovarium. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid lagi selama
kehamilan, dan perlu diketahui hari pertama haid terrakhir untuk menentukan tuanya kehamilan
dan tafsiran persalinan.
b. Mual muntah
Umumnya tejadi pada kehamilan muda dan sering terjadi pada pagi hari. Progesteron dan
estrogen mempengaruhi pengeluaran asam lambung yang berlebihan sehingga menimbulkan
mual muntah.
c. Ngidam
Menginginkan makanan/minuman tertentu, sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan
tetapi menghilang seiring tuanya kehamilan.
d. Sinkope atau pingsan
Terjadi sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf dan
menimbulkan sinkope/pingsan dan akan menghilang setelah umur kehamilan lebih dari 16
minggu.
e. Payudara tegang
Pengaruh estrogen, progesteron, dan somatomamotropin menimbulkan deposit lemak, air, dan
garam pada payudara menyebabkan rasa sakit terutama pada kehamilan pertama.
f. Anoreksia nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tapi setelah itu nafsu makan
muncul lagi.
g. Sering kencing
Hal ini sering terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh
uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang karena uterus
yang membesar keluar rongga panggul.
h. Konstipasi/obstipasi
Hal ini terjadi karena tonus otot menurun disebabkan oleh pengaruh hormone estrogen.
i. Epulis
Hipertrofi gusi disebut epulis dapat terjadi pada kehamilan.
j. Pigmentasi
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas
Pipi : - Cloasma gravidarum
Keluarnya melanophore stimulating hormone hipofisis anterior menyebabkan
pigmentasi yang berlebihan pada kulit.
Perut : - Striae livide
Striae albican
Linea alba makin menghitam
Payyudara : - hipepigmentasi areola mamae
k. Varises atau penampakan pembuluh vena
Karena pengaruh estrogen dan progesteron terjadi penampakan pembuluh darah vena.
Terutama bagi mereka yang mempunyai bakat. Penampakan pembuluh darah itu terjadi disekitar
genitalia eksterna, kaki dan betis erta payudara.
2) Tanda Kemungkinan (Probability Sign)
a. Pembesaran Perut
Terjadi akibat pembesaran uterus. Hal ini terjadi pada bulan keempat kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda Hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uterus.
c. Tanda Goodel
Pelunakan serviks
d. Tanda Chadwiks
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa vagina termasuk juga porsio dan
serviks.
e. Tanda Piskacek
Pembesaran uterusyang tidak simetris. Terjadi karena ovum berimplantasi pada daerah dekat
dengan kornu sehingga daerah tersebut berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Peregangan sel – sel otot uterus, akibat meningkatnya actomycin didalam otot uterus. Kontraksi ini
tidak beritmik, sporadis, tidak nyeri, biasanya timbul pada kehamilan 8 minggu.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam cairan ketuban yang
dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa.
h. Pemeriksaan tes biolgis kehamilan (planotest) positif
Pemeriksaan ini adaah untuk mendeteksi adanya hCG yang diproduksi oleh sinsitotrofoblas sel
selama kehamilan. Hormon ini disekresi diperedaran darah ibu (pada plasma darah), dan diekskresi
pada urine ibu.
3) Tanda Pasti (Positive Sign)
a. Gerakan janin dalam rahim
Gerakan janin ini harus dapat diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan ini baru dapat
dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.
b. Denyut jantung janin
Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal electrocardiograf
( misalnya doppler)
c. Bagian bagian janin
Bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba
dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester akhir)
d. Kerangka janin
Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG(Marjati dkk, 2010).
E. Pathways
F. Pemeriksaan Penunjang
Leopold I:
Untuk menemukan presentasi dengan cara mengidentifikasi bagian tubuh fetus apa yang berada di
fundus dan daerah pelvik.
Caranya: Menghadap ke kepala pasien, gunakan jari-jari kedua tangan mempalpasi fundus uteri. Jika
kepala yang berada di fundus maka akan terassa keras, bulat dan melenting. Jika bokong teraba di
fundus, maka akan terasa lembut, tidak bulat dan gerakan kurang.
Leopold II
Untuk menemukan posisi janin (punggung janin).
Caranya: Menghadap pada kepala pasien, letakkan kedua tangan pada kedua sisi abdomen. Letakkan
tangan pada satu sisi dan tangan lain mempalpasi sisi yang berbeda untuk menemukan bagian punggung
janin. Jika punggung akan teraba cembung dan resisten.
Leopold III:
Untuk mengidentifikasi bagian apa dari janin yang dekat dengan daerah pelvik.
Caranya: Letakkan 3 jari pertama tangan yang dominan pada sisi abdomen di atas simpisis pubis dan
minta pasien menarik napas panjang dan menghembuskannya. Pada saat mengeluarkan napas, gerakkan
tangan turun perlahan dan menekan sekitar daerah tersebut. Jika kepala akan teraba keras, bulat, dan
bergerak jika disentuh. Jika bokong akan teraba lembut dan tidak beraturan.
Leopold IV
Untuk mengidentifikasi bagian yang menonjol dari bagian terendah janin masuk ke pintu atas panggul.
Caranya: Menghadap ke kaki pasien dengan lembut gerakan tangan turun ke sisi abdomen mendekati
pelvis sampai salah satu tangan merasakan bagian tulang yang timbul. Ada 3 keadaan yaitu: Konvergen
yaitu jika bagian yang masuk baru sebagian kecil, sejajar yaitu jika bagian yang masuk baru setengah,
divergen yaitu jika hampir sebagian besar dari tubuh janin masuk ke dalam rongga panggul.
G.Penatalaksanaan
Pelayanan Ante Natal Care (ANC) adalah pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan Ante Natal Care (ANC), selengkapnya mencakup banyak
hal yang meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik baik umum dan kebidanan, pemeriksaan laboratorium
atas indikasi serta intervensi dasar dan khusus sesuai dengan resiko yang ada. Namun dalam penerapan
operasionalnya dikenal standar minimal ”7T” untuk pelayanan Ante Natal Care (ANC) yang terdiri atas:
1)(Timbang) berat badan
Ukuran berat badan dalam kg tanpa sepatu dan memakai pakaian yang seringan-ringannya. Berat
badan kurang dari 45 kg pada trimester III dinyatakan ibu kurus kemungkinan melahirkan bayi dengan
berat badan lahir rendah.
2)Ukur (tekanan) darah
Untuk mengetahui setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenali tanda-tanda serta
gejala preeklamsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuknya.
3)Ukur (tinggi) fundus uteri
Pemeriksaan abdominal secara seksama dan melakukan palpasi untuk memperkirakan usia
kehamilan; serta bila umur kehamilan bertambah, memeriksa posisi, bagian terendah janin dan
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul, untuk mencari kelainan serta melakukan rujukan
tepat waktu.
4)Pemberian imunisasai (Tetanus Toksoid) TT lengkap.
5)Untuk mencegah tetanus neonatorum.
TT 1 Pada kujungan - -
antenatal pertama
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 99
tahun/seumur
Keterangan : apabila dalam waktu tiga (3) tahun WUS tersebut melahirkan maka bayi yang dilahirkan
akan terlindungi dari tetanus neonatorum
1) Fokus Intervensi Keperawatan Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
penurunan keinginan untuk makan akibat mual dan muntah.
Kriteria hasil :
Meningkatkan masukan oral
Menjelaskan factor-faktor penyebab bila diketahui
Intervensi :
Tentukan kebutuhan kalori harian yang realistis dan adekuat
Timbang BB setiap hari
Jelaskan pentingnya nutrisi yang adekuat
Beri dorongan individu makan makanan yang kering
2) Defisit volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan akibat vomitus
dan asupan cairan yang tidak adequat
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
Keseimbangan cairan dan elektrolit akan kembali ke kondisi normal, yang terbukti dengan turgor
kulit normal, membran mukosa lembab, berat badan stabil, tanda-tanda vital dalam batas
normal; elektrolit, serum, hemoglobin, hematokrit, dan berat jenis urin akan berada dalam batas
normal
Klien tidak akan muntah lagi
Klien akan mengkonsumsi asupan dalam jumlag yang adequat.
Intervensi:
Tentukan frekuensi atau beratnya mual/muntah.
Tinjau ulang riwayat kemungkinah masalah medis lain (misalnya\
Ulkus
Kaji suhu badan dan turgor kulit, membran mukosa, TD, input/output dan
berat jenis urine. Timbang BB klien setiap hari.
Anjurkan peningkatan asupan minuman berkarbonat, makan sesering mungkin dengan
jumlah sedikit. Makanan tinggi karbonat seperti : roti kering sebelum bangun dari tidur.
Berikan obat sesuai indikasi misalnya vitamin dan suplemen mineral misalnya siano
kobalamin (vit.B12), asam folat (flovite), asam askorbat (vitamin C).
3) Ansietas berhubungan dengan konsep diri sekunder akibat kehamilan.
Kriteria hasil :
Menggambarkan ansietas dan pola kopingnya
Menghubungkan peningkatan kenyamanan psikologis
Menggambarkan mekanisme kopinh yang efektif
Intervensi :
Gali ketakutan dan kekhawatiran selama hamil
Bantu pasangannya mengenali harapan yang tidak realistis
Terima ansietasnya dan kenormalan dari proses tersebut
Diskusikan kekhawatiran inin dengan klien dan pasangannya
4) Intoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, dispnea sekunder akibat penekanan pembesaran uterus
pada diafragama dan peningkatan volume darah
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi factor-faktor yang menurunkan toleransi aktivitas
Menurunkan penurunan gejala-gejala intoleransi aktivitas
Intervensi :
Jelaskan penyebab keletihan dan dispnea pada pertnegahan kehamilan
dan masa akhir kehamilan
Perubahan pada pusat gravitasi
Peningkatan berat badan
Tekanan pembesaran uterus pada diafragma
Ajarkan metode penghematan energy
5) Risiko terhadap perubahan membrane mukosa oral berhubungan membrane mukosa oral berhubungan dengan
gusi hiperemik sekunder akibat kadar estrogen dan progesterone.
Kriteria hasil :
Memperlihatkan integritas rongga mulut
Bebeas dan rasa tidak nyaman saat makan dan minum
Intervensi :
Diskusikan pentingnya hygiene oral setiap hari dan pemeriksaan gigi
secara periodic
Ingatkan untuk memberi tahu dokter gigi tentang kehamilan
Jelaskan bahwa hipertropi dan nyeri tekan guzi adalah normal pada
kehamilan.
6) Resiko perubahan integritas kulit berhubungan dengan penurunan darah dan nutrisi kejaringan-jaringan
sekunder akibat dehidrasi
Tujuan : Tidak terjadi ganguan integritas kulit.
Kriteria hasil :
Mengidentifikasi dan menunjukkan perilaku untuk mempertahankan kulit halus, kenyal, utuh.
Intervensi :
Observasi kemerahan, pucat, ekskoriasi
Dorong mandi tiap 2 hari satu kali, pengganti mandi tiap hari.
Gunakan krim kulit dua kali sehari dan setelah mandi.
Diskusikan pentingnya perubahan posisi sering, perlu untuk mempertahankan aktivitas.
Tekankan pentingnya masukan nutrisi/cairan adequat.
7) Kurang pengetahuan tentang penyakit dan pengobatan berhubungan dengan
keterbatasan informasi
Tujuan: klien mengerti tentang perubahan fisiologis dan pskologis yang normal dan tanda-tanda
bahaya kehamilan.
Kriteria hasil:
Klien menjelaskan perubahan fisiologis dan pskologis normal berkaitan
dengan kehamilan trimester pertama.
Klien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri yang meningkatkan
kesehatan.
Mengidentifikasi tanda-tanda bahaya kehamilan.
Intervensi:
Jelaskan tentang Hiperemesis Grvidarum dan kaji pengetahuan pasien.
Berikan pendidikan kesehatan tentang hiperemesis gravidarum.
A. Buat hubungan perawat-klien yang mendukung dan terus menerus.
B. Evaluasi pengetahuan dan keyakinan budaya saat ini berkenaan dengan
C. perubahan fisiologis/psikologis yang normal pada kehamilan, serta
D. keyakinan tentang aktivitas, perawatan diri dan sebagainya.
E. Klarifikasi kesalahpahaman.
F. Tentukan derajad motivasi untuk belajar
G. Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan klien/pasangan.
H. Jawab pertanyaan tentang perawatan dan pemberian makan bayi
I. Identifikasi tanda bahaya kehamilan, seperti perdarahan, kram, nyeri
J. abdomen akut, sakit punggung, edema, gangguan penglihatan, sakit
K. kepala dan tekanan pelvis.
H.
I. Daftar Pustaka
2. Manuaba. (2011). Kapita selekta penatalaksanaan rutin obstetri ginekologi dan kb. Jakarta: EGC
3. Wilkison, judith M.2008. buku saku diagnosis keperawatan dengan intervensi NIC dan NOC di terjemahkan
oleh: widyawati, dkk. Jakarta. EGC
RESUME KEPERAWATAN ANTENATAL CARE PADA Ny. A DENGAN G2 P0
A1
HAMIL KE 2 DI RSAL Dr.Mintohardjo
A. IDENTITAS KLIEN
3. Riwayat Penyakit
No Riwayat Penyakit Ya Tidak No Riwayat Penyakit Ya Tidak
1. Kelainan Jantung v 7. Riw.Operasi v
2. Kelainan Ginjal v Tahun:
3. Kencing Manis v 8. Alergi v
4. Kelainan Darah v 9. Kelainan Mata v
5. TBC v 10. Hipertensi v
6. Asma v 11. Tiroid v
12. Lain-lain..................
2) Tanda-Tanda Vital:
TD..110/70mmhg,Nadi 82x/mnt,suhu 36ºC,RR 20x/mnt
3) Head to Toe:
a. Kepala : Benjolan(-),ketombe(-),rontok(-)
b. Muka : Bersih tidak ada jerawat
c. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid ataupun struma,hanya hitam
d. Dada : Regular, Tidak ada suara tambahan tak ada gallop ataupun murmu r
g. Abdomen : .
1) LEOPOLD I :
Teraba tidak bulat lembek,tidak melenting(bokong)
2) LEOPOLD II
Kiri: teraba datar seperti papan(punggung)
Kanan: teraba bagian terkecil janin(ekstremitas)
3) LEOPOLD III
Teraba keras,bulat dan melentung(kepala).Penuruna kepala belum
4) LEOPOLD IV
Bagian kepala belum masuk PAP,DJJ 156x/m
h. Muskuloskeletal
Varises : tidak ada
Edema : terdapat edema pada
ekstremitas bawah(kedua kaki)
a. Pretibial
b. Ankle
c. Punggung kaki
Reflek Patella Kanan: ( v ) Ya ( ) Tidak
Reflek Patella Kanan: ( v ) Ya ( ) Tidak
i. Anogenital:
Haemorroid : .-
Varises :-
Pengeluaran per Vagina: ( ) Ya ( v ) Tidak
Jika Ya, :
Jelaskan: ......................................................................
......................................................................
......................................................................
Kebiasaan BAK : 8x/hari
Kebiasaan BAB : 1x/hari
4. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil Laboratorium
Tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi
4-2-2021 Lekosit 5000
Hb 9.9 gr/dl
Ht 28%
Erytrosit 3.7 k/ul
Trombosit 237 k/ul
LED 76 mm/jam
Albumin 4.1 g/dl
GDS 100 mg/dl
a. Penatalaksanaan
Hemobion 1x1
Vit D 5000 1x1
Cal 95 1x1
Oxyvell 1x1
B. ANALISA DATA
DO:
32 minggu
3. Fitting edema ++
4. BB 63 kg
DS:
DO:
setelah berjalan.
2. Ku sakit sedang
3. Konjungtiva anemis
November 2020
HT: 28%
Erytrosit 3.7 k / ul
Trombosit: 237 k/ul
LED: 76 mm/jam
Ferritin: 11 mg/dl
DO:
1. Klien dg G2 P0 A1
2. Klien riwayat abortus
kompletus
3. Klien primi tua
4. TTV : TD 110/70 mmHg , Nadi
82x/mnt, Suhu 36 ºC
Pernapasan 20 x/menit
DIAGNOSE KEPERAWATAN
1.Kelebihan cairan berhubungan dengan perubahan hormonal
2.Keletihan berhubungan dengan kondisi fisiologis
3.Ansietas berhubungan dengan ancaman kegagalan
Nama : ........................................................... Umur : ..................................................... No. Dokumen RM :
Ruang : .......................................................... Kelas : ..................................................... Tanggal :
INTERVENSI
Keletihan berhubungan
dengan kondisi fisiologis
ditandai oleh :
2. Ku sakit sedang 5. Anjurkan klien untuk kontrol rutin tiap 2 mimggu, setelah usia
kehamilan 36 minggu kontrol tiap 1 minggu
3. Konjungtiva anemis
November 2020 6. Anjurkan klien untuk minum vitamin teratur sesuai intruksi
dokter
HB: 9.9 gr/dl
HT: 28%
Erytrosit 3.7 k / ul
LED: 76 mm/jam
Ferritin: 11 mg/dl
Ansietas berhubungan
dengan kekhawatiran
mengalami kegagalan
ditandai dengan:
DS:
1. klien mengatakan
khawatir dengan
kehamilannya.
2. Klien mengatakan
kehamilan
pertama
keguguran
Setelah dilakukan tindakan
3. Klien mengatakan
keperawatan diharapkan cemas
kehamilan ini berkurang dengan kriteria hasil:
menunggu 8
2. Klien mampu menggambarkan
tahun kecemasan pola kopingnya sendiri
pernikahan. 3. Klien menunujukkan kemampuan
untuk meyakinkan diri sendiri
4. Klien memiliki postur, ekspresi
wajah, gerakan dan aktifitas yang
encerminkan penurunan
kecemasan
DO: Klien menunjukkan pengendalian diri
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
2. Menimbang BB
Hasil: 63 kg
1
3
Nama : ........................................................... Umur : ..................................................... No. Dokumen RM :
Ruang : .......................................................... Kelas : ..................................................... Tanggal :
LEMBAR EVALUASI
S:
5. kurangi garam
P:Lanjutkan intervensi Anjurkan klien melakukan apa yang sudah disampaikan oleh perawat
S: klien mengatakan masih lelah saat berjalan jauh dan kepala suka tiba-tiba pusing
O: Klien tampak sakit sedang, konjungtiva anemis, TTV sh: 36.5 C, nadi : 80x / mnt, TD: 110/70 mmh
RR: 20x/mnt
S: klien mengatakan sudah tidak khawatir dengan kehamilannya dan akan selalu kontrol teratur
TTV sh: 36.5 C, nadi : 80x / mnt, TD: 110/70 mmhg, RR: 20x/mnt
A: Masalah teratasi
P: Renpra Stop