I. PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui, bahwa angka kematian ibu dan bayi merupakan
salah satu indikator dalam tujuan pembangunan kesehatan Indonesia. Secara nasional
trend Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia saat ini telah berhasil diturunkan dari
390/100.000 kelahiran hidup (data SDKI tahun 200) menjadi 228/100.000 kelahiran
hidup. Namun demikian, jika dibandingkan dengan target MDGs 5 pada tahun 2015
sebesar 102/100.000 kelahiran hidup masih cukup jauh. Sementara itu Angka
Kematian Bayi (AKB) berdasarkan data SDKI tahun 2012 adalah 32/1000 kelahiran
hidup juga masih jauh dari target MDGs 4 yaitu 23/1000 kelahiran hidup.
Kematian ibu dan anak merupakan hasil dari interaksi berbagai aspek, baik
aspek klinis, aspek sistem pelayanan kesehatan, maupun faktor-faktor non kesehatan
Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cakupan dan
kualitas pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam rangka membantu mempercepat
penurunan AKI dan AKB adalah melalui pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
Posyandu, total jumlah penduduk 37.050 jiwa (berdasarkan data dari Dinas Kesehatan
Kota Bima tahun2018). Dengan jumlah sasaran ibu hamil 799 dan sasaran balita
2.905 pada tahun 2018 masih ada beberapa indikator program KIA yang masih belum
mencapai target. Salah satunya adalah cakupan kunjungan Nifas. Pada tahun 2017
target cakupan nifas adalah 93,71% pencapaian puskesmas paruga belum tercapai, hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya terkait Definisi Operasional cakupan
nifas (masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri saat nifas di
Sarana Kesehatan, ini menunjukkan bahwa masih ada masyarakat yang kurang
masyarakat dalam memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak adalah melalui
penggunaan buku KIA. Agar buku KIA tersebut dapat digunakan dengan benar dan
buku KIA melalui wadah komunikasi yang ada dimasyarakat yang kemudian disebut
Kelas Ibu.
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
tentang pemeriksaan kehamilan agar ibu dan janin sehat, persalinan aman, nifas
2. Tujuan Khusus
dengan ibu hamil) dan antar ibu hamil dengan petugas kesehatan atau bidan.
persalinan, nifas, perawatan bayi baru lahir dan aktivitas fisik/ senam ibu
hamil.
IV. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
didampingi oleh fasilitator kelas ibu hamil dengan menggunakan buku KIA, lembar
balik kelas ibu hamil, dalam pelaksanaan kelas ibu hamil fasilitator dapat meminita
tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dibidang tertentu untuk mendukung kelas
ibu hamil.
VI. SASARAN
Puskesmas “PARUGA”
1. Profesional tenaganya
5. Giat bekerja
6. Amanah, InsyaAllah
2017 2018
No Kegiatan
7 9 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Supervisi fasilitatif ke
Pustu, Poskesdes dan
Polindes.
dengan jadwal kegiatan, dengan pelaporan hasil-hasil yang dicapai pada bulan
tersebut.
Pencatatan pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil dilakukan setiap selesai pertemuan,
2) Jumlah peserta
5) Hasil Evaluasi
Sumber :
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Paruga no. 445.1/009/SK/IX/2016/ tentang visi, misi, tata
nilai, moto, dan tujuan di UPT Puskesmas Paruga.
Profil Puskesmas Paruga Tahun 2017
Dinas Kesehatan Kota Bima tahun 2018
SDKI 2012