Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN

PADA KLIEN Tn “AR” DENGAN PENYAKIT BENIGN


PROSTATIC HYPERPLASIA (BHP) DI DUSUN
WALENNA TIMUR DESA SENGA SELATAN
KECAMATAN BELOPA
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

NAMA : IRLAMUDDIN

NIM : 032020043

NAMA PEMBIMBING : Ns. Lestari Lorna Lolo. S.Kep,. M.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KURNIA JAYA PERSADA


PALOPO

T.A 2020/2021
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KURNIA JAYA PERSADA
Jl. Dr. Ratulangi No 172 Kota Palopo Prov.Sulawesi Selatan
Tlp/Fax (0471) 3311484/(0471) 3311484 Web.www stikeskjp.ac.id

PENGKAJIAN KEPERAWATAN

A. RIWAYAT SINGKAT PASIEN


1. Identitas pasien
Nama : Tn. AR
Umur : 22 tahun
Jenis kelamin : Laki - Laki
Status perkawinan : Belum Kawin
Agama : Islam
Suku : Bugis
Pend. Terakhir : SMA
Pekerjaan : Mahasiswa
Lama bekerja :-
Alamat : Dsn. Walenna Timur

B. RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI


1. Keluhan utama
Klien mengeluh Nyeri pada Nyeri dan Sulit saat BAK,
2. Alasan masuk RS
KLien tidak pernah di rawat di RS
C. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
1. Penyakit yang pernah dialami
Saat kecil : tidak ada
Penyebab : tidak ada
Rwayat perawatan : klien mengatakan tidak pernah dirawat di RS
2. Riwayat alergi : tidak ada
3. Riwayat imunisasi : klien tidak pernah di imunisasi

D. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Genogram 3 generasi

X X X X

36 42 35
3 33 39 38
0

21 9
KETERANGAN :

= laki laki
= perempuan
= garis perkawinan
= tinggal serumah
= klien
= garis keturunan
? = umur tdak diketahui
x = meninggal
Keterangan
Generasi I : Meninggal tidak di tahu penyebabnya
Generasi II : ibu klien masih hidup Dan ayah klien juga masih hidup dan
sehat walafiat.
Generasi III : klien adalah anak ke 1 dari 2 bersaudara, Saudara kedua
Klien berumur 9 tahun masih kecil dan bersekolah di kelas 3
SD

E. PENGKAJIAN POLA-POLA FUNGSI KESEHATAN


1. Persepsi Kesehatan dan Pemeliharaan Kesehatan
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatankan selalu menjaga kebersihan nya, mandi 3x sehari,
(mengosok gigi) selalu mengontrol kesehatan tidak pernah
mengomsumsi alcohol, dan obat obatan yang mengantung zat kimia
berbahaya seperti narkoba, dll
 Keadaan Sejak Sakit
Klien mengatakan hannya mandi 2x sehari (gosok gigi) dan masih bisa
mebersikan dirinya sendiri
 Data Obyektif
 Klien Nampak selesai berpakaian dan berbaring di kamarnya
2. Pola Nutrisi Metabolik
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakn nafsu makan baik, makan 3x sehari habis satu porsi
makanan berat seperti nasi, sayur, dan lauk. Minum habis 6-8 gelas air
putih sehari. Sebelum sakit pasien mengatakn jarang minum minuman
yang pekat seperti teh dan kopi, tidak mengomsumsi obat diet ataupun
obat untuk penambah nafsu makan, klian juga biasa memakan
makanan yang bersantan, makanan yang berkuah, berat badan pasien
sebelum sakit sekitar 60 kg. tidak ada pantangan makanan lain yang
menyebabkan kulit pasien mengalami perubahan seperti gatal - gatal.
 Keadaan Sejak Sakit
Klien mengatakan nafsu makan menurun, 2x sehari kadang porsi
makan di habiskan kadang juga tidak, klien juga biasa Cuma makan
bua- buahan seperti jeruk dan papaya yang di bawa oleh keluarga
pasien, berat badan selama sakit menurun dari 60 menjadi 55 kg.
 Data Obyektif
 Klien Nampak selesai makan siang bersama keluarga
3. Pola Eliminasi
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan sebelum sakit lancar 4-5 kali sehari warnah kuning
jernih saat BAK., kebiasan BAB 1x sehari konsistensi lunak, sedikit
sedikit warna kuning.
 Keadaan Sejak Sakit
Selama Sakit Klien mengatakan BAK lancar 5-6 kali sehari, namun
klien merasan nyeri dan kesakitan saat BAK, Klien juga mengatakan
BAK nya tersendat – sendat., BAB jg 1x sehari seperti pada saat
sebelum sakit dan konsistensi lunak, berwarna kuning
 Data Obyektif
 Klien Nampak keluar masuk wc untuk miksi
4. Pola Aktivitas dan Latihan
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan hannya beraktifitas, membantu orang tua, dan rutin
berolahraga futsal,
 Keadaan Sejak Sakit
Pasien mengatakan jarang melalukan aktifitas yang berat karena selalu
merasakan kesakitan jika melakukan kegiatan berat.
 Data Obyektif
 Pasien terlihat masih aktif bergerak
4 Pola Tidur dan Istirahat
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan pola tidur teratur, biasa tidur 5-8 jam dan merasa
tidurnya nyenyak. biasanya biasanya terbangun untuk BAK
 Keadaan Sejak Sakit
Klien mengatakan tidur 5-6 jam sehari, susah tidur karna kepanasan
dalam ruangan
 Data Obyektif
 Pasien terlihat akan istirahat saat di kaji
5 Pola Persepsi Kognitif dan Perseptual
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan keadaan nya baik baik saja, penciuman,
pendengaran, peraba, dan pengecap dalam kondisi baik,
 Keadaan Sejak Sakit
Pasien mengatakan keadaanya masih membaik, pengecap, menelan
tidak mengalami masalah.
 Data Obyektif
 Klien terlihat bermain hp saat pengkajian
6 Pola Persepsi Diri dan Konsep Diri
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan tidak ada masalah, kien pede akan dirinya sendiri,
tidak merasa ada kurang dalam dirinya, pasien juga mengatakan kalau
tidak ingin mencotoh orang lain dalam merubah perilaku dirinya
sendiri
 Keadaan Sejak Saki
Klien mengatakan ingin segerah sembuh dengan keadaan tubuhnya
saat ini, pasien mengatakan bahwa dirinya ingin kembali sehat seperti
sebelumnya, klien tidak merasa malu dengan penyakitnya, dan
menerima apa yang terjadi saat ini
 Data Obyektif
 Klien terlihat tampak cemas dan tertunduk
7 Pola Peran dan Hubungan Dengan Sesama
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan sayang dan peduli dengan keluarganya, klien selalu
berkumpul dengan keluarga dan tentangganya, klien juga biasanya
mengikuti kegiatan social di luar rumah, dan keluar klien tdk
mengalami keterbatasan biaya,
 Keadaan Sejak Sakit
Klien jarang berbicara dengan teman - temanya semenjak sakit, hanya
biasa berbicara dengan saya sepupunya.
 Data Obyektif
Klien Nampak duduk bersama orang tuanya
8 Pola Reproduksi – Seksualitas
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Tidak dilakukan pengkajian
 Keadaan Sejak Sakit
Tidak dilakukan pengkajian
 Data Obyektif
 Tidak di lakukan pengkajian
9 Mekanisme Koping dan Toleransi Terhadap Stress
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Pasien mengatakan jika ada masalah pasien selalu bercerita kepada
orang tuanya tentang apa yang biasa masalah di rasakan. Klien juga
biasanya menonton tv untuk menghilangkan kejenuan, dan sebagai
hiburan dan berolahraga
 Keadaan Sejak Sakit
Pasien mengatakan juga selalu bercerita kepada keluarga jka ada
masalah
 Data Obyektif
 Klien Nampak terlihat berbicara dengan adek dan kedua orang tua nya
10 Pola Sistem Nilai Kepercayaan
 Data Subyektif
 Keadaan Sebelum Sakit
Klien mengatakan rajin beribadah,
 Keadaan Sejak Sakit
Klien mengatakan ingin segera sembuh dari pennyakitnya, dengan
berdoa, dirinya akan diberi kesembuhan oleh Allah SWT
 Data Obyektif
 Klien nampakl beribadah di kamarnya

F. PEMERIKSAAN FISIK
Hari senin , Tanggal 10 februari 2021.
1. Keadaan umum

Kehilangan BB : Berat badan menurun dari 60 ke 55 kg.

Perubahan Mood : Sebelum dilakukan pemeriksaan kepada klien,klien


nampak kurang bersemangat, tetapi setelah
pengkajian klien nampak ceria.
Vital sign : TD = 100/90 mmhg
N = 66x/m
P = 16x/m
S = 36,5’c
Tingkat kesadaran : klien nampak berbicara jika diajak berbicara
GCS : E4 V4 M6 = 14
Ciri- ciri tubuh : Badan Klien tidak begitu gemuk dan kurus

2. Head to toe

Kulit / integumen : lembab, warna kulit kecoklatan , masih terasa bila


diberi sensasi

Mobilisasi : jika ingin bergerak masih bisa bergerak dengan


sendirinya
Kepala dan rmbut : tidak terdapat benjolan, warna rambut hitam, dan
nampak bersih.

Kuku : kuku terlihat bersih dan pendek


Mata : penglihatan/ refleks ( pupil masih normal ), dan
konjungtiva normal.
Hidung : tidak terdapat pendarahan dan normal
Telinga : pendengaran normal, tidak ada alat bantu dengar
Mulut dan gigi : keadaan mulut dan gigi bersih
Leher : tidak terdapat pembesaran tiroid

Dada
Inpeksi : bentuk simetris
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan
Perkusi : suara jantung pekak.
Auskultasi : bunyi paru vesikuler, bunyi jantung normal.
Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak terlihat bengkak
Palpasi : tidak ada nyeri tekan terhadap abdomen
Perkusi : timpani
Auskultasi : bising usus 8x/ menit
genitalia :-
Ekstremitas atas dan bawah
Ekstremitas atas : tidak terdapat luka dapat bergerak bebas
Ektremitas bawah : tidak terdapat luka, masih bisa di gerakkan
3. Pengkajian saraf crania I-XII
a. Perangsangan meningeal :
 Reflex fisiologis

Refleks patella Refleks triceps Refleks biseps

Refleks achiles Lain-lain …….

 Reflex patologis

Kernig sign Laseq sign Bruzinsky

Chaddock Babinsky Lain-lain …...

b. Koordinasi dan kekuatan otot :


1. Tangan kanan 5
2. Tangan kiri 5
3. Kaki kanan 5
4. Kaki kiri 5
Keterangan.
0 = tdk ada kontraksi
1 = hanya kontraksi
2 = hanya bergeser
3 = hanya bisa mengangkat tetapi tdk bisa menahan gravitasi
4 = mampu melawan gravitasi tetapi tidak mampu menahan
beban
5= mampu melawan beban
c. Saraf cranial I – XII :
a. Nervus I : Klien mampu membedakan bau.
b. Nervus II : Lapang pandang 90 o.
c. N. III, IV, V : Pupil isokor, bola mata bisa digerakkan
kesegala arah, Mengikuti gerak objek.
d. Nervus V I : Pergerakan otot maseter saat mengunyah baik,
dapat Merasakan gesekan kapas dengan mata tertutup.
e. Nervus VII : Mampu tersenyum mengangkat alis, mengerutkan
dahi, mengembungkan pipi.
f. Nervus VIII : Fungsi pendengaran ke dua telinga baik.
g. Nervus IX : Dapat merasakan pahit pada bagian 1/3 lidah
posterior.
G. PATHWAY
Pembesaran kelenjar prostat

BPH Stoma Dan Epitel

Obstruksi Saluran Kemih Rencana operasi

Retensi Urin Pengetahuan

Produksi Urin Imformasi

Vesika urinaria tak mampu ANSIETAS


Menampung
Vesika Ureneria Penuh

Distensi Kandung Kemih Frekuensi Miksi

NYERI Terbangun Untuk Miksi


Mengganggu pola istirahat tidur

GANGGUAN POLA TIDUR


E. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri b.d. iritasi mukosa ; distensi kandung kemih


2. Ketakutan / ansietas b.d perubahan status kesehatan : kemungkinan prosedur/
malignansi, pembedahan
N DIAGNOSA TUJUAN & KRITERIA HASIL INTERVENSI
O KEPERAWATAN (NOC) (NIC)
1. Nyeri NOC : NIC :
 Pain Level, Pain Management
Definisi :
 Pain control,  Lakukan pengkajian nyeri secara
Sensori yang tidak
 Comfort level komprehensif termasuk lokasi,
menyenangkan dan Kriteria Hasil : karakteristik, durasi, frekuensi,
 Mampu mengontrol nyeri kualitas dan faktor presipitasi
pengalaman emosional yang
(tahu penyebab nyeri, mampu  Observasi reaksi nonverbal dari
muncul secara aktual atau menggunakan tehnik ketidaknyamanan
nonfarmakologi untuk  Gunakan teknik komunikasi terapeutik
potensial kerusakan jaringan
mengurangi nyeri, mencari untuk mengetahui pengalaman nyeri
atau menggambarkan adanya bantuan) pasien
 Melaporkan bahwa nyeri  Kaji kultur yang mempengaruhi
kerusakan (Asosiasi Studi
berkurang dengan respon nyeri
Nyeri Internasional): serangan menggunakan manajemen  Evaluasi pengalaman nyeri masa
nyeri lampau
mendadak atau pelan
 Mampu mengenali nyeri  Evaluasi bersama pasien dan tim
intensitasnya dari ringan (skala, intensitas, frekuensi kesehatan lain tentang
dan tanda nyeri) ketidakefektifan kontrol nyeri masa
sampai berat yang dapat
 Menyatakan rasa nyaman lampau
diantisipasi dengan akhir yang setelah nyeri berkurang  Bantu pasien dan keluarga untuk
 Tanda vital dalam rentang mencari dan menemukan dukungan
dapat diprediksi dan dengan
normal  Kontrol lingkungan yang dapat
durasi kurang dari 6 bulan. mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
 Kurangi faktor presipitasi nyeri
Batasan karakteristik :  Pilih dan lakukan penanganan nyeri
- Laporan secara verbal atau (farmakologi, non farmakologi dan
non verbal inter personal)
- Fakta dari observasi  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
- Posisi antalgic untuk menentukan intervensi
menghindari nyeri  Ajarkan tentang teknik non
- Gerakan melindungi farmakologi
- Tingkah laku berhati-hati  Berikan analgetik untuk mengurangi
- Muka topeng nyeri
- Gangguan tidur (mata  Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
sayu, tampak capek, sulit  Tingkatkan istirahat
atau gerakan kacau,  Kolaborasikan dengan dokter jika ada
menyeringai) keluhan dan tindakan nyeri tidak
- Terfokus pada diri sendiri berhasil
- Fokus menyempit  Monitor penerimaan pasien tentang
(penurunan persepsi manajemen nyeri
waktu, kerusakan proses
berpikir, penurunan
interaksi dengan orang dan Analgesic Administration
lingkungan)  Tentukan lokasi, karakteristik,
- Tingkah laku distraksi, kualitas, dan derajat nyeri sebelum
contoh : jalan-jalan, pemberian obat
menemui orang lain  Cek instruksi dokter tentang jenis
dan/atau aktivitas, obat, dosis, dan frekuensi
aktivitas berulang-ulang)  Cek riwayat alergi
- Respon autonom (seperti  Pilih analgesik yang diperlukan atau
diaphoresis, perubahan kombinasi dari analgesik ketika
tekanan darah, perubahan pemberian lebih dari satu
nafas, nadi dan dilatasi  Tentukan pilihan analgesik tergantung
pupil) tipe dan beratnya nyeri
- Perubahan autonomic  Tentukan analgesik pilihan, rute
dalam tonus otot (mungkin pemberian, dan dosis optimal
dalam rentang dari lemah  Pilih rute pemberian secara IV, IM
ke kaku) untuk pengobatan nyeri secara teratur
- Tingkah laku ekspresif  Monitor vital sign sebelum dan
(contoh : gelisah, merintih, sesudah pemberian analgesik pertama
menangis, waspada, kali
iritabel, nafas  Berikan analgesik tepat waktu
panjang/berkeluh kesah) terutama saat nyeri hebat
- Perubahan dalam nafsu  Evaluasi efektivitas analgesik, tanda
makan dan minum dan gejala (efek samping)
Faktor yang berhubungan :
Agen injuri (biologi, kimia,
fisik, psikologis)

2. Kecemasan / ansietas NOC : NIC :


 Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
Definisi :
 Coping kecemasan)
Perasaan gelisah yang tak jelas
Kriteria Hasil :  Gunakan pendekatan yang
dari ketidaknyamanan atau
 Klien mampu menenangkan
ketakutan yang disertai respon
mengidentifikasi dan  Nyatakan dengan jelas harapan
autonom (sumner tidak
mengungkapkan gejala terhadap pelaku pasien
spesifik atau tidak diketahui
cemas  Jelaskan semua prosedur dan apa yang
oleh individu); perasaan
 Mengidentifikasi, dirasakan selama prosedur
keprihatinan disebabkan dari
mengungkapkan dan  Temani pasien untuk memberikan
antisipasi terhadap bahaya.
menunjukkan tehnik untuk keamanan dan mengurangi takut
Sinyal ini merupakan
mengontol cemas  Berikan informasi faktual mengenai
peringatan adanya ancaman
 Vital sign dalam batas diagnosis, tindakan prognosis
yang akan datang dan
normal  Dorong keluarga untuk menemani
memungkinkan individu untuk
 Postur tubuh, ekspresi anak
mengambil langkah untuk
menyetujui terhadap tindakan wajah, bahasa tubuh dan  Lakukan back / neck rub
Ditandai dengan tingkat aktivitas  Dengarkan dengan penuh perhatian
 Gelisah menunjukkan berkurangnya  Identifikasi tingkat kecemasan
 Insomnia kecemasan  Bantu pasien mengenal situasi yang
 Resah . menimbulkan kecemasan
 Ketakutan  Dorong pasien untuk mengungkapkan
 Sedih perasaan, ketakutan, persepsi
 Fokus pada diri  Instruksikan pasien menggunakan
 Kekhawatiran teknik relaksasi
 Cemas  Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan

Anda mungkin juga menyukai