Anda di halaman 1dari 19

JAWABAN PPh PotPut UTS Semester Ganjil

I. PILIHAN GANDA
1. D. Paling lama 1 bulan setelah tahun kalender berakhir atau setelah yang
bersangkutan berhenti bekerja
Pemotong harus memberikan bukti potong PPh pasal 21 kepada pegawai tetap atau
penerima pensiun berkala 1 bulan setelah tahun kalender atau setelah yang
bersangkutan berhenti bekerja.
2. A. Setiap kali melakukan pemotongan pph pasal 21
Kepada selain pegawai tetap dan penerima pensiun berkala bukti pemotongan harus
diberikan setiap kali melakukan pemotongan. Dan dalam hal kepada penerima
penghasilan dilakukan lebih dari 1 kali pembayaran penghasilan, maka bukti
pemotongan dapat dibuat sekali untuk 1 bulan kalender.
3. A. Rp. 200.000/bulan sesuai bulan perolehan
Biaya pensiun maks Rp. 200.000/bulan atau Rp. 2.400.000/tahun
4. D. Pejabat perwakilan diplomatik dari negara asing
Yang dikecualikan dari penerima penghasilan yang dipotong pph pasal 21 :
- Pejabat perwakilan diplomatik, konsulat dan orang-orang yang diperbantukan
bersama mereka dengan syarat bukan Subjek Pajak
- Pejabat perwakilan organisasi internasional dengan syarat bukan Subjek Pajak
5. C. Pemotong PPh pasal 21
6. B. 5% dari penghasilan bruto
7. A. Penghasilan bruto
DPP bagi WPLN adalah Ph. Bruto
8. D. Penghasilan bruto- biaya jabatan- iuran pensiun yang dibayar sendiri
9. D. 120% dari jumlah PPh pasal 21 yang seharusnya dipotong
Penerima Penghasilan yang tidak memiliki NPWP dengan syarat bukan final maka
besarnya PPh 21 lebih tinggi 20% dari seharusnya
10. B. Tarif pasal 17x Penghasilan Bruto Kumulatif
DPP bagi Komisaris, Mantan Pegawai dan penarikan dana pensiun oleh pegawai
adalah sebesar Ph. Bruto Kumulatif
11. D. Pemberian hadiah berupa susu selama satu tahun kepada Ny. Dini, oleh PT Susu
Segar
Hadiah berupa susu dari PT Susu Segar termasuk natura yang dikecualikan dari objek
pajak selama tidak diberikan oleh WP yang dikenakan PPh final atau deemed profit
dan yang tidak diberikan oleh bukan subjek pajak
12. C. Murtini, pegawai PT Mudah yang dipindahkan ke cabang Surabaya per tanggal 1
Agustus 2017
Pegawai pindah cabang maka perhitungnnya disetahunkan. Poin a belum menjadi
SPDN karena hanya 5 bulan diindonesia.
13. D. Melaporkan pemotongan ke KPP tempat karyawan terdaftar
14. D. Rp. 72.000.000,00 (asumsi suami tidak bepenghasilan)
15. C. 2 tahun kalender
16. A. 0%
Sersan adalah pangkat bintara dalam sistem pangkat ketentaraan
17. B. Gaji
Imbalan kepada bukan pegawai dapat berupa honorarium, upah, fee, komisi.
18. A. Rp. 200.000
Biaya pensiun maks Rp. 200.000/bulan atau Rp. 2.400.000/tahun
19. C. Dapat diperhitungkan PPh pasal 21 untuk masa pajak berikutnya
20. D. PPh Pasal 4 ayat (2)
Pph pasal 4 ayat (2) bersifat final sehingga tidak bisa dikreditkan

II. ESSAY
1. Pph pasal 21/26 adalah pajak penghasilan berupa gaji, upah, honorarium, tunjangan
dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan
pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan yang dilakukan oleh Orang Pribadi
Dasar Hukum : - Pasal 21 UU No. 7 tahun 1983 sttd UU No. 36 tahun 2008
- Pasal 1 PER 16/PJ/2016

2. Penerima Penghasilan yang dipotong PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 adalah orang
pribadi yang merupakan:
a. Pegawai;
b. Penerima uang pesangon, pensiun atau uang manfaat pensiun, tunjangan hari tua,
atau jaminan hari tua, termasuk ahli warisnya;
c. Bukan Pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan dengan
pemberian jasa contoh : dokter, arsitek, olahragawan, pemain musik dll
d. Anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai
Pegawai Tetap pada perusahaan yang sama
e. Mantan pegawai; dan/atau
f. Peserta kegiatan yang menerima atau memperoleh penghasilan sehubungan
dengan keikutsertaannya dalam suatu kegiatan seperti peserta lomba olahraga,
peserta rapat, konferensi, sidang dll.
Pasal 3 PER 16/PJ/2016

3. Natura/kenikmatan umumnya bukan merupakan objek pajak bagi si penerima.


Namun ada ketentuan-ketentuan yang menyebabkan natura menjadi objek pajak bagi
si penerima jika si pemberi natura adalah yang berikut ini :
- Bukan Subjek Pajak
- WP yang dikenakan PPh final/Norma Perhitungan Khusus (deemed profit)
Diluar 2 pemberi tersebut maka natura bukan merupakan objek pajak bagi si penerima
artinya tidak menambah jumlah penghasilan bruto si wajib pajak.
Pasal 5 ayat 2 PER 16/PJ/2016

4. Maret 2017 – Mulai bekerja


Juli 2017 - Pindah kerja ke perusahaan yang tidak ada hubungannya
Nov 2017 - Meninggalkan indonesia untuk selama lamanya
Secara kronologi maka sejak bulan maret s.d bulan mei di PT. X perhitungan pph pasal
21 sama seperti pegawai tetap biasa hanya basis perkalian gaji setahun (pengali 10)
karena sejak maret dan Pph terutang selama 10 bulan dibagi 10 untuk setiap bulannya.
Bulan Juni dilakukan perhitungan kembali sebelum pindah tanpa disetahunkan
karena perusahaan pegawai tersebut pindah (PT. Y) tidak ada hubungannya dengan
perusahaan sebelumnya (PT.X) . Hasilnya merupakan pajak kurang/lebih dipotong
selama di PT. X
Bulan Juli s.d agustus di PT. Y perhitungan seperti pegawai tetap biasa dengan basis
perkalian gaji setahun (pengali 6) karena sejak juli dan PPh terutang 6 bulan dibagi 6
untuk setiap bulannya.
Bulan September (akhir bulan sebelum meninggalkan indonesia selama-lamanya)
dilakukan perhitungan kembali PPh pasal 21 selama bekerja di PT. Y dengan
disetahunkan karena kewajiban subjektif pegawai tetap tersebut telah diketahui tidak
setahun penuh. Hasilnya merupakan pajak kurang/lebih dipotong selama di PT. Y

5. Perbedaan mendasar perhitungan PPh 21 atas bukan pegawai yang menerima


penghasilan berkesinambungan dan yang tidak berkesinambungan :

 Berkesinambungan
- Dari satu pemberi kerja (50%x Ph. Bruto)-PTKP Bulanan (Kumulatif)
- Lebih dari satu pemberi kerja (50%x Ph. Bruto (Kumulatif)

 Tidak Berkesinambungan (50%x Ph. Bruto)


Dari ilustrasi diatas jelas terlihat perbedaan bahwa bukan pegawai yang tidak
memberikan jasa secara berkesinambungan tidak dikenakan atas 50%x Ph. Bruto
Kumulatif nya karena oleh bukan pegawai ini hanya memperoleh satu kali penghasilan
dalam satu tahun kalender.
Berbeda dengan bukan pegawaai yang menerima imbalan yang bersifat
berkesinambungan baik itu dari satu pemberi kerja atau lebih, Phkp dikenakan atas
50%x Ph. Bruto secara kumulatif baik itu dari satu pemberi kerja maupun yang lebih
dari satu pemberi kerjanya. Bedanya jika satu pemberi kerja mendapat pengurangan
PTKP bulanan.

6. Secara Umum Pph 21 yang bersifat final ada 3 macam :


- Penerima Uang Pesangon yaitu uang yang diberikan kepada pekerja atas pemutusan
hubungan kerja antara pemberi kerja dan pekerja, termasuk uang penghargaan masa
kerja dan uang penggantian hak.
Ph. Bruto Tarif
Rp.0- Rp.50.000.000 0%
Rp.50.000.000- Rp.100.000.000 5%
Rp.100.000.000- Rp.500.000.000 15%
Diatas Rp. 500.000.000 25%
-Penerima Uang Manfaat Pensiun, Tunjangan Hari Tua, Jaminan Hari Tua yang
dibayarkan sekaligus. Maksud dibayarkan sekaligus adalah meliputi :
 Pembayaran sebanyak banyaknya 20% dari manfaat pensiun yang dibayarkan
sekaligus saat pegawai memasuki masa pensiun atau meninggal dunia;
 Pembayaran manfaat pensiun bulanan yang lebih kecil dari suatu jumlah yang
ditetapkan dari waktu ke waktu oleh Menteri Keuangan yang dibayarkan secara
sekaligus
 Pengalihan Uang Manfaat Pensiun kepada perusahaan asuransi jiwa dengan cara
Dana Pensiun membeli anuitas seumur hidup.

Ph. Bruto Tarif


Rp.0- Rp.50.000.000 0%
Di atas Rp.50.000.000 5%

Tarif diatas bersifat kumulatif apabila dibayarkan dalam jangka waktu paling lama
2 tahun kalender. Di tahun ketiga dan tahun berikutnya pemotongan pph 21
dengan menerapkan tarif pasal 17 ayat (1) atas jumlah bruto seluruh penghasilan
dari msaing masing tahun kalender. PPh yang dipotong menjadi tidak final
- Pph 21 pejabat negara, PNS, TNI/Polri dan pensiunannya atas penghasilan yang
menjadi beban APBN/APBD
Uraian
1. PNS Golongan I dan II, TNI/Polri Golongan Pangkat Tamtama dan Bintara dan
Pensiuannya (tarif 0%)
2. PNS Golongan III, TNI/Polri Golongan Pangkat Perwira Pertama, dan pensiunannya
(tarif 5%)
3. PNS Golongan IV, TNI/Polri Golongan Pangkat Perwira Menengah dan Perwira
Tinggi, dan pensiunannya (tarif 15%)
PP 68 Tahun 2009
PP 80 Tahun 2010
STUDI KASUS I

A. Pph 21 bulan Januari s.d Juni


Gaji sebulan 9.000.000
Premi JKK (0,5%x9.000.000) 45.000
Premi JKM (0,3%x9.000.000) 27.000
Penghasilan Bruto Sebulan 9.072.000

Biaya Jabatan 453.600


Iuran JHT (2%x9.000.000) 180.000
(asumsi iuran pensiun yang
Iuran Pensiun 500.000 dibayar sendiri 500.000)
Pengurang 1.133.600

Penghasilan neto sebulan 7.938.400


Penghasilan neto setahun 95.260.800
PTKP (TK/0) 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak 41.260.800

5%x41.260.800 2.063.040
Pph 21 terutang setahun 2.063.040
Pph 21 terutang sebulan 171.920
pph 21 terutang sebulan tanpa
NPWP 206.304

Pph 21 bulan juli (atas rapel)


Perhitungan Pph 21 Kenaikan
B. gaji
Gaji sebulan 11.000.000
Premi JKK (0,5%x11.000.000) 55.000
Premi JKM (0,3%x11.000.000) 33.000
Penghasilan Bruto Sebulan 11.088.000

Biaya Jabatan 500.000


Iuran JHT (2%x11.000.000) 220.000
Iuran Pensiun 500.000
1.220.000

Penghasilan neto sebulan 9.868.000


Penghasilan neto setahun 118.416.000
PTKP (TK/0) 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak 64.416.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%x14.416.000 2.162.400
Pph 21 terutang setahun 4.662.400
Pph 21 terutang sebulan 388.533
Pph 21 terutang sebulan tanpa
NPWP 466.240
(120%X388.533)

Pph 21 seharusnya dipotong


(6x466.240) 2.797.440
Pph 21 telah dipotong
(6x206.304) 1.237.824
Pph 21 atas rapel 1.559.616

Pph 21 bulan juli 2.025.856


pph 21 bulan agustus 466.240

Pph 21 atas pendaftaran


NPWP(september)
Pph 21 terutang sebulan pada bulan bulan sebelumnya 466.240
Pemotongan karena tambahan
20% setiap bulan ketika tnpa 621.653
ada NPWP
(20%/120%x8x502.240)
Pph 21 yang dipotong bulan
september (155.413)

C. Pph 21 atas bonus (oktober)


Gaji Setahun (11.000.000x12) 132.000.000
Bonus 20.000.000
Premi JKK 660.000
Premi JKM 396.000
Ph. Bruto setahun 153.056.000

Biaya Jabatan 6.000.000


Iuran Pensiun 6.000.000
Iuran JHT 2.640.000
Pengurang 14.640.000

Penghasilan Neto Setahun 138.416.000


PTKP (TK/0) 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak 84.416.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%*22.560.000 5.162.400
Pph 21 terutang setahun atas
ph. Teratur dan tidak 7.662.400
Pph 21 atas Ph. Teratur
Gaji Setahun (11.000.000x12) 132.000.000
Premi JKK 660.000
Premi JKM 396.000
Ph. Bruto 133.056.000

Biaya Jabatan 6.000.000


Iuran Pensiun 6.000.000
Iuran JHT 2.640.000
Pengurang 14.640.000

Penghasilan Neto Setahun 118.416.000


PTKP (TK/0) 54.000.000
Penghasilan Kena Pajak 64.416.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%x2.560.000 2.162.400
Pph 21 terutang atas Ph Teratur 4.662.400

Pph 21 atas bonus


Pph 21 terutang setahun atas ph. Teratur dan
tidak 7.662.400
Pph 21 terutang atas Ph Teratur 4.662.400
Pph 21 atas bonus 3.000.000

Pph 21 bulan oktober


Pph 21 atas ph. Teratur (setelah kenaikan
gaji) 388.533
Pph 21 atas bonus 3.000.000
Kompenasi lebih bulan september - 155.413
Pph 21 bulan oktober 3.233.120

Perhitungan akhir tahun (desember)


Gaji setahun 132.000.000
Premi JKK 660.000
Premi JKM 396.000
Bonus 20.000.000
Ph. Bruto 153.056.000

Biaya Jabatan 6.000.000


Iuran JHT 2.640.000
Iuran pensiun 6.000.000
Pengurang 14.640.000

Penghasilan neto setahun 138.416.000


PTKP(TK/0) 54.000.000
Phkp 84.416.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%x34.416.000 5.162.400
Pph 21 setahun 7.662.400

Pph 21 bulan desember


Pph 21 setahun 7.662.400
Pph 21 dipotong bulan jan s.d juni 1.237.824
Pph 21 bulan juli 2.025.856
Pph 21 dipotong bulan agustus 466.240
Pph 21 dipotong bulan september -
Pph 21 dipotong bulan oktober 3.233.120
Pph 21 dipotong bulan november 388.533
Pph 21 bulan desember 310.827

Rekap Pemotongan Pph 21 setiap bulan


Januari 206.304
Februari 206.304
Maret 206.304
April 206.304
Mei 206.304
Juni 206.304
Juli 2.025.856
Agustus 466.240
September - 155.413
Oktober 3.233.120
November 388.533
Desember 310.827

*oktober = setelah dikurangi kompensasi bulan September

STUDI KASUS II
Pph 21 Terutang Setiap Bulan di
A. Jakarta
Gaji sebulan 10.000.000
Premi JKK 50.000
Premi JKM 30.000
Ph Bruto Sebulan 10.080.000

Biaya Jabatan 500.000


Iuran JHT 200.000
Iuran Pensiun 200.000
Pengurang 900.000

Penghasilan Neto Sebulan 9.180.000


Penghasilan Neto Setahun 110.160.000
PTKP (K/2) 67.500.000
Penghasilan Kena Pajak 42.660.000
Pph 21 terutang setahun
5%*42.660.000 2.133.000
Pph 21 terutang sebulan 177.750

Pph 21 atas THR (Bulan Juli)


-
Pph 21 atas Ph. Teratur dan THR
Gaji Setahun(10.000.000x12) 120.000.000
THR 15.000.000
Premi JKK 600.000
Premi JKM 360.000
Ph. Bruto Setahun 135.960.000

Biaya Jabatan 6.000.000


Iuran JHT 2.400.000
Iuran Pensiun 2.400.000
Pengurang 10.800.000

Penghasilan Neto Setahun 125.160.000


PTKP (K/2) 67.500.000
Penghasilan Kena Pajak 57.660.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%*7.660.000 1.149.000
Pph 21 Setahun atas Ph. Teratur dan
THR 3.649.000

Pph 21 atas Ph. Teratur


Gaji Setahun(10.000.000x12) 120.000.000
Premi JKK 600.000
Premi JKM 360.000
Ph. Bruto 120.960.000

Biaya Jabatan 6.000.000


Iuran JHT 2.400.000
Iuran Pensiun 2.400.000
Pengurang 10.800.000

Penghasilan Neto Setahun 110.160.000


PTKP (K/2) 67.500.000
Penghasilan Kena Pajak 42.660.000

Pph 21 terutang setahun atas Ph.


Teratur
5%x42.660.000 2.133.000

Pph 21 atas THR


Pph 21 Setahun atas Ph. Teratur dan
THR 3.649.000
Pph 21 terutang setahun atas Ph.
Teratur 2.133.000
Pph 21 atas THR 1.516.000

Pph 21 akhir bulan sebelum pindah


Cabang
Gaji Januari s.d Agustus 80.000.000

15.000.000
THR
Premi JKK 400.000
Premi JKM 240.000
Ph. Bruto 95.640.000

Biaya Jabatan 4.000.000


Iuran JHT 1.600.000
Iuran Pensiun 1.600.000
Pengurang 7.200.000

Penghasilan Neto Januari s.d Agustus 88.440.000


Penghasilan Neto disetahunkan X12/8 132.660.000
PTKP (K/2) 67.500.000
Penghasilan Kena Pajak 65.160.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%x15.160.000 2.274.000
Pph 21 disetahunkan terutang 4.774.000
Pph 21 bulan Januari s.d Agustus x8/12 3.182.667

Pph 21 bulan Agustus


Pph 21 bulan Januari s.d Agustus x8/12 3.182.667
Pph 21 dipotong bulan Jan s.d Juni 1.066.500
Pph 21 dipotong bulan Juli 1.693.750
Pph 21 bulan Agustus (Lebih dipotong) 422.417

B. Pph 21 terutang setiap bulan di Bandung


(Sept, Okt, Nov)
Gaji sebulan 12.000.000
Premi JKK 60.000
Premi JKM 36.000
Ph Bruto Sebulan 12.096.000

Biaya Jabatan 500.000


Iuran JHT 240.000
Iuran Pensiun 200.000
Pengurang 940.000

Penghasilan Neto Sebulan 11.156.000

Penghasilan Neto di Bandung (x4) 44.624.000


Penghasilan Neto di Jakarta 88.440.000
Penghasilan Neto Setahun 133.064.000
PTKP (K/2) 67.500.000
Penghasilan Kena Pajak 65.564.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%x15.564.000 2.334.600
Pph 21 terutang setahun 4.834.600
Pph 21 dipotong di jakarta 3.182.667
Pph 21 4 bulan di bandung 1.651.933
Pph 21 sebulan 412.983

C.
Pph 21 bulan Desember di
Bandung
Gaji Sept s.d Des 48.000.000
Premi JKK 240.000
Premi JKM 144.000
Ph. Bruto 48.384.000

Biaya Jabatan 2.000.000


Iuran JHT 960.000
Iuran Pensiun 800.000
Pengurang 3.760.000

Penghasilan Neto 4 bulan 44.624.000


Penghasilan Neto di Jakarta 88.440.000
Penghasilan Neto setahun 133.064.000
PTKP (K/2) 67.500.000
Penghasilan Kena Pajak 65.564.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%x15.564.000 2.334.600
Pph 21 terutang setahun 4.834.600
Pph 21 bulan Desember
Pph 21 terutang setahun 4.834.600
Pph 21 dipotong di Jakarta 3.182.667
Pph 21 dipotong Sept s.d Nov 1.238.950
Pph 21 bulan Des 412.983

Rekap Pemotongan Pph dikantor Jakarta dan bandung


Januari 177.750
Februari 177.750
Maret 177.750
April 177.750
Mei 177.750
Juni 177.750
Juli 1.693.750
Agustus 422.417
September 412.983
Oktober 412.983
November 412.983
Desember 412.983

STUDI KASUS 3

Mantan Komisaris - gaji yang diterima tetap dianggap sebagai pekerjaannya ketika menjadi
komisaris
Komisaris pegawai tetap - perlakuan perhitungan pph 21 sama seperti pegawai tetap

Mantan Komisaris
Honor
Pph 21 bulan juni =
Juni 10.000.000 5%x10.000.000= 500.000
Pph 21 bulan agustus =
September 20.000.000 5%x20.000.000= 1.000.000

Komisaris Sebagai Pegawai


Tetap
*asumsi komisaris sebagai pegawai dimulai sejak bulan januari jadi basis bulan tetap 12

a. Juni
Gaji sebulan 3.000.000
Tunjangan 7.000.000
Ph. Bruto sebulan 10.000.000

Biaya Jabatan 500.000


Iuran Pensiun 100.000
Pengurang 600.000

Ph. Neto Sebulan 9.400.000


Ph. Neto Setahun 112.800.000
PTKP (K/1) 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak 49.800.000

5%x49.800.000 2.490.000
Pph 21 setahun 2.490.000
Pph 21 sebulan (bulan juni) 207.500

B. Honorarium(Ph tidak
teratur)
Gaji setahun 36.000.000
Tunjangan 84.000.000
Honorarium 30.000.000
Ph bruto sebulan 150.000.000

Biaya Jabatan 6.000.000


Iuran pensiun 1.200.000
Pengurang 7.200.000

Ph. Neto setahun 142.800.000


PTKP (K/1) 63.000.000
Penghasilan Kena Pajak 79.800.000

5%x50.000.000 2.500.000
15%x29.800.000 4.470.000
Pph 21 setahun atas gaji
dan honorarium 6.970.000
Pph 21 setahun atas gaji 2.490.000
Pph 21 atas honorarium 4.480.000

Pph 21 bulan september 4.687.500

PT.Hijau Daun
PPh yang dipotong Bulan jumlah
Juni Rp 500.000
September Rp 1.000.000

PT.Biru Langit
PPh yang dipotong bulan jumlah
Juni Rp 207.500
September Rp 4.687.500
STUDI KASUS 4
Bulan Juni
Upah harian hingga hari ke 15 tidak dipotong Pph karena masih <= 450.000 yaitu 300.000

Hari ke-16 (kumulatif > 4.500.000)


Upah Kumulatif 16 hari 4.800.000
PTKP 16 hari 2.400.000
Phkp hari ke 11 2.400.000

Pph terutang hari ke 11 120.000

Hari ke-17 s.d 23


Upah Sehari 300.000
PTKP Sehari 150.000
Phkp sehari 150.000

Pph 21 hari ke-17 s.d 23 setiap hari 7.500

Bulan Juli
Tidak dipotong Pph 21 karena Ph. Harian tidak lebih 450.000 dan Ph. Kumulatif 1 bulan tidak lebih
4.500.000

“Ketika Belajar Dianggap Sebagai Ibadah, Prestasi akan Menjadi Sebuah


Dakwah”
CP : Zulfahmi
082283349536

Anda mungkin juga menyukai