Anda di halaman 1dari 10

Nama : Nabilah Nur Almas Raharja

NIM : 20190311056
Sesi : KJ02

KISI-KISI UTS MIKROBIOLOGI FARMASI


1. Pelajari manfaat ilmu mikrobiologi bagi seluruh lini kehidupan termasuk bagi dunia
kesehatan dan farmasi.
a. Peran dalam bidang farmasi dan kesehatan
Difokuskan pada penemuan substansi – substansi yang dapat menghancurkan mikoorganisme
patogen tanpa menyebabkan hewan atau manusia terinfeksi. Pengobatan infeksi
menggunakan substansi kimia disebut kemoterapi. Agen kemoterapi yang berasal dari bahan
kimia dan dibuat dilaboratorium disebut obat sintetik.
Bahan kimia yang diproduksi secara alami oleh mikroorganisme disebut antibiotika
Produkai lainnya :
 Vaksin
 vitamin B12 oleh bakteri Pseudomonas dan Propionibacterium
 vitamin B2 dihasilkan oleh proses fermentasi fungi Ashbya gosypii
 vitamin C dihasilkan oleh bakteri Acetobacter melalui proses modifikasi glukosa
yang kompleks
 enzim a-amilase banyak digunakan oleh industri sabun cuci tangan dihasilkan oleh
Aspergillus spp
 enzim selulose dihasilkan oleh Trichoderma viridae
 enzim protease dihasilkan Aspergillus oryzae
b. Peran dalam bidang industri
Pemanfaatan mikroorganisme dalam bidang industri antara lain : pengembangan polimer
teruraikan untuk mengatasi masala pencemaran lingkungan akibat plastik yang sulit
teruraikan. Misalnya antara lain Bakteri Alcaligenes eutrophus sebagai penghasil Poli-3.

Hidroksi Alkanoat (PhA) dan poli -hidroksi Butirat (PhB) yang merupakan bahan baku
plastik yang mudah teruraikan.
c. Peran dalam bidang pertambangan
Dalam pertambangan, Bakteri Ferroplasma acidarmanus bermanfaat dalam pertambangan
yang mampu mengoksidasi besi, dampak negatif pencemaran limbah beracun AMD (acide
mine drainage)
d. Peran dalam bidang Pangan
Bakteri yang bermanfaat dalam bidang pangan : Laptobacillus bulgaricus dimanfaatkan
untuk pembuatan yoghurt

2. Pelajari teori infeksi menurut Postulat Koch.


Pencipta teori Postulat Koch adalah Robert Koch (1843-1910), yang memulai pendekatan
ilmiah dibidang mikrobiologi kedokteran. Robert Koch mulai mempelajari tentang
hubungan sebab akibat antara mikroorganisme dan penyakit. Menurut
pendapat/pembelajaran Robert Koch:
a. Mikroorganisme selalu berasosiasi dengan penyakit.
b. Mikroorganisme penyebab penyakit harus dapat diisolasi dan ditumbuhkan dalam
kultur murnu di laboratorium.
c. Mikroorganisme tersebut jika diinokulasikan pada hewan rentan yang sesuai akan
menimbulkan penyakit yang sama. Mikroorganisme penyebab penyakit dapat
diisolasi kembali.
Kemudian Koch dan kawan-kawan mengembangkan teknik, reagen, dan materi lain
untuk mengkultur bakteri patogen pada media pertumbuhan, dengan demikian peneliti
dapat mengisolasi mikroba untuk mendapatkan kultur murni(tunggal).
Lalu Chamberland (1851-1908) membuat filter(saringan) bakteri untuk menapis bakteri
dan mikroba yang ukurannya lebih kecil. Melalui teknik ini juga memungkinkan
ditemukannya virus sebagai agen penyebab penyakit.
Lalu terciptalah teori infeksi Postulat Koch(1884) adalah teori yang menjelaskan bahwa
mikroorganisme penyebab penyakit dapat diisolasi dari makhluk hidup yang terinfeksi
penyakit.
3. Pelajari perbedaan organisme eukariota dengan prokariota.
Perbedaan Antara Organisme Prokariotik dan Eukariotik:
a. Membran Inti, Perbedaan utama keduanya adalah ada tidaknya membran inti. Sel
prokariotik tidak memiliki membran inti, sedangkan sel eukariotik memiliki membran
inti.
b. Ukuran Sel, Lebih sederhananya struktur sel prokariotik berhubungan dengan
ukurannya yang lebih kecil. Sel-sel prokariotik memiliki rasio luas permukaan
terhadap volume yang lebih tinggi, ini membuat sel prokariotik dapat menyerap
nutrisi dan memasoknya ke bagian-bagian sel
c. Kromosom, Kromosom pada sel prokariotik berjumlah satu dan memiliki bentuk
melingkar. Kromosom pada prokariota terbentuk atas Asam deoksiribonukleat atau
Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan protein. Kromosom pada eukariota biasanya
berjumlah lebih dari satu dan terbentuk atas DNA, histon, dan protein lain.
d. Ribosom, Ribosom adalah organel yang bertanggung jawab atas sintesis protein
dalam sel. Umumnya ribosom terbentuk atas dua subunit. Pada prokariota, ribosom
bertipe 70S, kedua subunit 50S dan 30S. Ribosom pada eukariotik bertipe 80S, kedua
subunit 60S dan 40S. Tipe-tipe ribosom tersebut dibagi berdasarkan ukuran dan
koefisien pengendapannya.
e. Organel-Organel, Ukuran sel prokariotik relatif lebih kecil dibandingkan dengan
ukuran sel eukariotik. Sebagai akibatnya organel-organel seperti mitokondria, badan
golgi, retikulum endoplasma, dan kloroplas tidak dimiliki oleh sel prokariotik yang
lebih kecil dibandingkan dengan sel eukariotik. Sel eukariotik memiliki organel-
organel tersebut. secara lebih cepat. Kebalikannya, rasio luas permukaan terhadap
volume lebih kecil pada sel eukariotik. Selain itu sel-sel eukariotik juga memiliki
berbagai organel-organel khusus yang memiliki fungsinya masing-masing.

4. Pelajari klasifikasi bakteri Gram (+) dan Gram (-) masing-masing perbedaannya.
a. Bakteri Gram Positif
 Memiliki kandungan peptidoglikan yang tinggi dibandingkan gram negatif (sekitr
50%)
 Memiliki asam tekoat yang mengandung alkohol dan phospat
b. Bakteri Gram Negatif
 Dinding sel bakteri gram negatif lebih kompleks dibanding gram positif
 Memiliki satu atau beberapa lapis peptidoglikan dan membran luas
 Membran luas terdiri dari lapisan fosfolipida, polisakarida, dan protein

5. Pelajari morfologi utama bakteri beserta Gambar dan contoh spesiesnya.


Bentuk morfologi sel bakteri
a. bentuk sangat beragam sebagian besar memiliki diameter 0,2 – 2 mikron dan panjang
2 – 8 mikron
b. berdasarkan bentuknya bakteri digolongkan menjadi tiva, yaitu :
 bulat (tunggal : cocos, jamak, cocci)
 batang atau silinder (tunggal : bacillus, jamak : bacilli)
 spiral, yaitu berbentuk batang melengkung atau melingkar lingkar

6. Pelajari flagel dan kapsul pada bakteri.


a. Flagel. Bentuk flagela seperti rambut yang teramat tipis, mencuat menembus dinding
sel, fungsinya untuk pergerakan pada sel bakteri. Flagela terdiri atas tiga bagian, yaitu
tubuh dasar, struktur seperti kait, dan sehelai filamen panjang di luar dinding sel.
Panjangnya beberapa kali lebih panjang dari selnya, tetapi diameternya jauh lebih
kecil dari diameter selnya.
Ada beberapa bakteri yang tidak memiliki flagelum yang disebut atrik. Berdasarkan
letak dan jumlahnya, terdapat empat macam bakteri, yaitu monotorik, (memiliki satu
flagelum pada salah satu ujung sel bakteri), lopotrik (memiliki dua/lebih flagela pada
salah satu ujung sel bakteri), amfitrik (memiliki dua/lebih flagela di kedua ujung sel
bakteri), peritrik (memiliki flagela di seluruh permukaan sel bakteri), atrik – tidak
memiliki flagela (golongan ini kadang tidak disertakan).
b. Kapsul merupakan suatu bahan kental berupa lapisan lendir. Ukurannya dipengaruhi
oleh medium tempat tumbuhnya. Kapsul bakteri mempunyai arti penting bagi bakteri
maupun organisme lain. Bagi bakteri, kapsul merupakan penutup/pelindung dan juga
sebagai gudang makanan cadangan. Selain itu, dapat pula menambah kemampuan
bak- teri untuk menginfeksi.
Kapsul adalah lapisan polisakarida yang terletak di luar selubung sel Bakteri, dan
dengan demikian dianggap bagian dari selubung luar sel Bakteri. Ini adalah lapisan
yang tersusun dengan baik, tidak mudah dihilangkan, dan dapat menjadi penyebab
berbagai penyakit. Kapsul dianggap sebagai faktor virulensi Bakteri karena
meningkatkan kemampuan Bakteri untuk menyebabkan penyakit (misalnya mencegah
fagositosis). Kapsul dapat melindungi Bakteri agar tidak ditelan oleh sel eukariotik,
seperti makrofage, sehingga sebuah antibodi yang khusus pada kapsul tertentu
mungkin diperlukan agar fagositosis dapat terjadi. Kapsul juga mengandung air yang
melindungi Bakteri terhadap pengeringan dan membantu Bakteri menempel pada
permukaan.

7. Pelajari penulisan spesies bakteri berdasarkan binomial nomenklatur.


Metode binominal nomenklatur artinya tata nama ganda, disebut tata nama ganda karena
pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan
species)
Aturan penulisan nama binomial nomenklatur :
a. Penamaan menggunakan bahasa Latin atau yang dilatinkan
b. Kata pertama menunjukkan genus atau kedua menunjukkan spesies. Contoh: Zea
mays (jagung), Zea = genus, mays = spesies
c. Kata pertama dimulai dengan huruf kapital dan kata kedua ditulis dengan huruf kecil
d. Nama spesies ditulis dengan huruf yang berbeda dengan huruf yang ada disekitarnya,
misal dengan digarisbawahi secara terpisah atau dicetak miring. Contoh: Oryza
sativa atau Oryza sativa (padi).
e. Jika kata penunjuk spesies terdiri atas dua kata atau lebih, digunakan tanda hubung.
Contoh: Hibiscus rosa-sinensis (kembang sepatu)
f. Nama spesies dapat diakhiri dengan notasi author (orang yang memberi nama Latin
spesies tersebut). Contoh: Oryza sativa L. (L. adalah singkatan dari Linnaeus)
g. Nama famili diambil dari nama genus organisme yang bersangkutan ditambah
akhiran -aceae (untuk tumbuhan) dan -idae (untuk hewan).
Contoh:
 Solanum + -aceae = Solanaceae
 Canis + -idae = Canidae
h. Pemberian nama divisi, kelas, dan ordo untuk tumbuhan

8. Pelajari kurva pertumbuhan.


Kurva pertumbuhan adalah suatu informasi mengenai fase hidup suatu bakteri,
fase-fase hidup bateri pada umumnya meliputi, adaptasi, log (pertumbuhan eksponensial),
stationer, kematian. Kurva pertumbuhan digunakan untuk mengetahui kecepatan
pertumbuhan sel dan pengaruh lingkungan terhadap kecepatan pertumbuhan. Langkah
awal untuk mengetahui kurva pertumbuhan bakteri ialah dengan isolasi bakteri.
Isolasi bakteri adalah proses mengambil bakteri dari medium atau lingkungan
asalnya dan menumbuhkannya di medium buatan sehingga diperoleh biakan yang murni.
Bakteri dipindahkan dari satu tempat ke tempat lainnya harus menggunakan prosedur
aseptik. Aseptik berarti bebas dari sepsis, yaitu kondisi terkontaminasi karena
mikroorganisme lain
Pembuatan kurva pertumbuhan merupakan bagian yang penting dari suatu
penelitian karena dapat menggambarkan karakteristik kolonisasi bakteri. Selain itu,
perhitungan waktu generasi juga diperlukan untuk mengetahui prediksi populasi setiap
mikroorganisme dalam jangka waktu yang sama dengan keaktifannya dalam proses
metabolisme.

9. Pelajari faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme


Dipengaruhi oleh faktor fisika dan kimia :
a. Faktor fisika:
 Temperatur:
- Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan di
percepat. Sebaliknya apabila suhu turun, pertumbuhan di perlambat.
- Apabila suhu naik atau turun secara derastis, tingkat pertumbuhan akan terhenti,
komponen sel menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel menjadi mati.
Contohnya:
1) Sikrofil: bakteri yang hidup pada suhu rendah, pada rentang suhu di bawah
30 C.
2) Mesofil: bakteri yang hidup pada suhu sedang, antara 30-50 C ( bakteri
patogen). Karena rentang pada suhu 30 C yaitu suhu tubuh manusia.
3) Termofil: bakteri pada suhu tinggi di atas 70 C
 Ph: hal yang sangat terpengaruhi oleh pertumbuhan bakteri pada ph 6,5-7,5 C.
sedikit ada bakteri yang tumbuh pada ph di bawah 4.
 Tekanan osmosis: tekanan keberadaan mikroorganisme di lingkungan yang dapat
di pengaruhi oleh kepekatan cairan atau suspensi di lingkungan tinggi maka isi sl
akan keluar dan sebaliknya akan terjadi pergerakan masa cairan sel kedalam sel
dalam bakteri.
 Oksigen: kebutuhan oksigen ada 4, yaitu:
1) Aerobik: kemampuan bakteri untuk hidup atau membutuhkan oksigen bebas.
2) Anaerobik: bakteri yang tidak membutuhkan oksigen.
3) Anaerob fakultatif: bakteri dapat bertumbuh baik tanpa oksigen bebas.
4) Mikroaerofilik: bakteri pada oksigen dalam jumlah kecil.

b. Faktor kimia:
 Karbon:
- sumber energi.
- struktur organik molekul.
- bakteri kemoheterotrop menggunakan karbon aktif.
- bakteri autotrof menggunakan CO2.
 Nitrogen:
-terdapat di asam amino dan protein.
-bakteri sebagai dekomposer protein.
-beberapa bakteri menggunakan NH4+ dan NO3-
-hanya sedikit yang menggunakan N2 untuk fiksasi nitrogen.
 Sulfur:
- terdapat di asam amino, tiamin dan biotin.
- beberapa menggunakan SO42- atau H2S.
 Posfor:
- terdapat di DNA, RNA, membran dan ATP.
- PO43- adalah sumber posfor.

10. Pelajari jenis-jenis media dan kegunaannya.


a. Berdasarkan asal media
 Non sintetik media yang berasal dari alam. Contohnya, pepton, ekstrak daging,
ekstrak ragi, ekstrak kentang dll
 Sintetik media yang dibuat secara kimia dan diketahui secara rinci komponenya.
Contohnya, NA, PDA, PCA, dll
 Mikroba heterotroph, menggunakan media non sintetik dari bahan mentah
(pepton, ekstrak daging, ektrak ragi) + pemadat agar
b. Berdasarkan kegunaanya
 Media umum, contohnya: NA, BA(blood agar)
 Media diferensial, media yang menunjang kehidupan bakteri dan dapat dibedakan
dalam berbagai kelompok bakteri. Contohnya, agar darah untuk mengetahui
golongan kuman yang melisiskan eritrosit. pH indicator, contohnya: merah fenol,
merah netral, biru bromtimol.
 Media selektif, media yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri tertentu dan
juga bisa menumbuhkan bakteri tertentu. Media ini untuk keperluan isolasi.
Contohnya bahan penghambat, kristal violet, eosin Y, biru metilen dan brilian
green yaitu u/ menghambat bakteri gram positif
 Media selektif deferensial, media yang bersifat selektif dan bisa digunakan untuk
identifikasi
 Media penyubur (enrichment media), yaitu media yang memberikan
kesempetan/mempercepat pertumbuhan mikroba tertentu. Selektif enrichment,
selain memberi zat hara juga ditambahkan pula bahan penghambat mikroba yang
lain. Selain zat penghambat juga bisa ditambahkan indicator.

11. Pelajari pengertian: sterilisasi, pasteurisasi,antiseptik,desinfektan


a. STERILISASI adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat
dalam suatu benda.
b. PASTEURISASI adalah sebuah proses pemanasan makanan dengan tujuan
membunuh organisme merugikan seperti bakteri, protozoa, kapang, dan khamir dan
suatu proses untuk memperlambatkan pertumbuhan mikrob pada makanan.
c. ANTISEPTIK adalah senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh atau
menghambat pertumbuhan mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti pada
permukaan kulit dan membran mukosa.
d. DESINFEKTAN merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membunuh jasad
renik( bakterisid) terutama pada benda mati.

12. Pelajari kharakteristik jamur (fungi).


Karakterisktik jamur (fungi)
a. Ciri - ciri
 merupakan organisme eukariotik
 sebagian besar multiseluler, ada juga yang uniseluler
 dinding sel tersusun dari kitin
 tubuh menyerupai benang yang disebut hifa. Hifa dibedakan menjadi hifa
aseptat/tidak bersekat (koenositik) dan hifa septat/bersekat. Hifa cabang - cabang
membentuk miselium (anyaman hifa). Pada beberapa kelompok, miselium
terkumpul (secara makroskopis) menjadi badan buah.
 tidak mempunyai klorofil sehingga tidak mampu menyintesis makanan sendiri
(heterotrof). Memperoleh zat makanannya dengan cara menyerap zat organik dari
lingkungannya atau substratnya. Menyimpan makanannya dalam bentuk glikogen.
 hidup sebagai saprofit atau parasit (endoparasit atau ektoparasit). Beberapa fungi
ada yang bersimbiosis mutualisme dengan organisme lain.
b. Habitat
 tempat lembab
 pH lingkungan bersifat asam
 kosmopolit (hidup hampir disemua macam habitat)
 substrat berupa organisme hidup, sisa organisme mati atau tanah yang
mengandung senyawa organik.
c. Struktur Morfologi Fungi
Struktur tubuh jamur tersusun atas benang-benang (filamen) berbentuk silinder
dengan diameter 2-10 µm, panjang beberapa sentimeter, yang tertutup oleh dinding
sel yang kaku. Filamen ini disebut dengan hifa, yang kemudian bercabang berulang-
ulang menjadi jaring-jaring kompleks yang disebut miselium. Hifa dapat tanpa henti
(tanpa sekat), atau bersekat-sekat dan terbagi menjadi kompartemen-kompartemen
(sel), sekat tersebut disebut dengan septa, sedangkan hifa yang tidak bersekat disebut
dengan senositik. Miselium tumbuh dengan menggunakan unsur hara dari
lingkungan, lalu ketika mencapai tingkat kematangan tertentu, dapat bercabang untuk
menjadi tangkai spora (konidiofor atau sporangiofor) yang membentuk spora
(konidiospora atau sporangiospora) untuk berkembang biak. Beberapa Fungi, seperti
ragi, tidak membentuk miselium tetapi tumbuh sebagai sel tunggal yang berkembang
biak dengan budding (tunas) atau pada jenis tertentu dengan membelah diri.
d. Reproduksi
Fungi dapat bereproduksi secara aseksual maupun secara seksual. Reproduksi secara
aseksual dilakukan dengan cara :
1) Pembelahan : suatu sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa
2) Pembentukan tunas (kuncup) : suatu sel anak tumbuh dari penonjolan kecil dari sel
induknya
3) Pembentukan spora aseksual, yang berfungsi untuk menghasilkan keturunan dalam
jumlah besar. Jenis - jenis spora aseksual :
 konidiospora atau konidium dibentuk di ujung atau di sisi suatu hifa
 sporangiospora dibentuk di dalam sporangium, terdiri atas aplanospora
(nonmotil) dan zoospora (motil)
 oidium atau artrospora, terbentuk karena terputusnya sel - sel hifa
 klamidospora terbentuk dari sel - sel hifa somatik
 blastospora, merupakan tunas atau kuncup dari sel - sel khamir
Reproduksi secara seksual dilakukan dengan cara :
1) Konjugasi : penggabungan 2 jenis sel/hifa yang berbeda secara genetis melalui
peleburan sitoplasma (sitokinesis) dan peleburan inti (kariokinesis)
2) Pembentukan spora seksual :
 askospora dibentuk di dalam askus (suatu sel yang menggembung seperti bola),
satu askus dapat menghasilkan delapan askospora
 basidiosopra dibentuk di dalam basidium
 zigospora dibentuk pada gametangium.
e. Klasifikasi
Kingdom fungi (jamur) terbagi menjadi 4 divisio, yaitu :
1) Divisi Zygomycotina
2) Divisi Ascomycitina
3) Divisi Basidiomycotina
4) Divisi Deuteromycotina.
f. Interaksi Jamur Dengan Organisme Lain
1) Mikoriza
2) Lichenes (liken/lumut kerak)

13. Pelajari perbedaan yeast dan kapang.


a. Kapang (Mould) secara ukuran sudah mikroskopik, namun masih terlihat mata
terutama karena serabut-serabutnya (hifa). Perkembangbiakan dengan menggunakan
hifa.
Contoh: Rhizopus sp. (jamur tempe), Aspergillus sp. 
b. Yeast ukurannya mikroskopik, seluler, dan berkembangbiak dengan membentuk
budding (seperti koloni kalau pada bakteri). 
Contoh: Candida albicans (penyebab keputihan).

14. Pelajari contoh-contoh penyakit yang disebabkan oleh Bakteri ,Jamur, dan Virus beserta
cara penanggulangannya.
a. Candidiasis yang disebabkan oleh infeksi jamur candida, cara penanggulanganya
yaitu. Menjaga kebersihan badan, Kurangi pemakaian yang ketat, Lakukan
pengeringan yang benar jika kulit lembab.
b. HIV (human immunodeficiency virus ) /AIDS virus ini menyerang system
kekebalan tubuh dengan cara menghancurkan sel darah putih yang tugasnya
melawan infeksi. Pencegahannya yaitu hindari berhubungan inti lebih dari 1
pasangan, hindari obat obatan terlarang dan bicarakan dengan dokter
c. Meningitis disebabkan oleh bakteri yang menyebabkan peradangan di membran
meninges otak dan sumsum tulang belakang. Penanggulangan nya yaitu, melakukan
vaksin meningitis untuk mencegah infeksi dan beberapa antibiotic yang diresepkan.

15. Pelajari struktur tubuh virus dan pembentuknya.


Struktur tubuh virus dan pembentuknya!
 Pembungkus atau selubung (kapsid) yang tersusun oleh protein, satu unit pembentuk
kapsid disebut kapsomer. Kapsid berfungsi sebagai pembungkus DNA dan RNA,
pembentuk tubuh, pelindung bagi virus dari kondisi lingkungan luar.
 Bahan inti yang terdiri dari asam nukleat, yaitu terdiri dari DNA saja atau RNA saja.
Asam nukleat berfungsi untuk mengendalikan aktivitas replikasi (reproduksi) virus.
 Kepala yang tersusun atas nukleokapsid yang berbentuk polihedral (segi banyak),
yaitu di sebelah dalam terdapat asam nukleat dan diluar tersusun atas kapsid.
 Pada beberapa virus, bagian sebelah luar dari kapsid diketemukan adanya selubung
virus (envelope) atau membran yang menyelubungi kapsid yang berasal dari
membran inang. Selubung ini tersusun atas fosfolipid dan protein dari sel inang serta
protein dan glikoprotein dari virus. Selubung virus berfungsi untuk membantu
menginfeksi sel inang dan membawa beberapa molekul enzim.
 Ekor merupakan bagian dalam struktur tubuh virus yang berfungsi sebagai alat untuk
menempelkan diri pada sel inang. Ekor yang melekat di kepala ini umumnya terdiri
atas beberapa tabung tersumbat yang berisi benang dan serat halus. Adapun pada
virus yang hanya menginveksi sel eukariotik, bagian tubuh ini umumnya tidak
dijumpai.

16. Pelajari mekanisme daur litik dan lisogenik pada replikasi virus.
 Daur Litik
a. Fase Adsorpsi
Penempelan virus pada reseptor sel inang (bersifat spesifik).
b. Fase Penetrasi
Perusakan dinding sel / membran sel inang oleh enzim lisozom virus, kemudian
asam nukleat virus masuk kedalaam sel inang.
c. Fase Replikasi
Penggabungan asam nukleat virus dengan asam nukleat sel inang.
d. Fase Sintesis
Virus membentuk selubung-selubung protein (kapsid) baru. Protein dihasilkan dari
proses transkripsi dan translasi di dalam sel inang.
e. Fase Perakitan
Penggabungan bagian-bagian tubuh virus, menghasilkan virus baru dengan
molekul asam nukleat dan kapsidnya.
f. Fase Pembebasan (Lisis)
Virus baru akan keluar dari tubuh sel inang yang hancur.
 Daur Lisogenik
a) Fase Absorbsi dan Infeksi
b) Penempelan virus pada reseptor sel inang (bersifat spesifik).
c) Fase Penetrasi
d) Perusakan dinding sel / membran sel inang oleh enzim lisozom virus, kemudain
asam nukleat virus masuk kedalam sel inang.
e) Fase Penggabungan
Asam nukleat virus bergabung dengan asam nukleat sel inang membentuk profag.
f) Fase Replikasi
Profag bereplikasi. Ketika sel inang membelah diri, maka tiap sel anakan yang
dihasilkan akan mengandung profag. DNA profag akan terus bertambah banyak
ketika sel inang terus membelah.

Anda mungkin juga menyukai