Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang memerlukan usaha dan dana yang cukup
besar, hal ini diakui oleh semua orang atau suatu bangsa demi kelangsungan hidup dan masa depan
nya. Demikian halnya dengan indonesia menaruh harapan besar terhadap pendidikan dan
perkembangan masa depan bangsa Indonesia, karena dari pendidikan yang baik maka tunas muda
bangsa Indonesia tumbuh dengan baik sebagai penerus bangsa yang dapat menyaingi bangsa lain
dalam bidang pendidikan. Seperti yang kita ketahui pendidikan di Indonesia telah mengalami
banyak perubahan. Perubahan itu terjadi karena telah dilakukan berbagai usaha dalam
pembaharuan di bidang pendidikan, dan perubahan tersebut sangat berdampak positif bagi
pendidikan yang dimana pendidikan di Indonesia semakin mengalami kemajuan. Karena semakin
majunya pendidikan di Indonesia guru harus memiliki berbagai metode dan cara yang menarik
dalam mengajar agar daoat menarik minat para siswa dalam memacu semangatnya dalam belajar.
Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan dilingkungan sekolah adalah untuk
membangun pribadi anak didik secara terencana bukan hanya membuat para siswa pandai dalam
bidang ilmu tetapi juga membangun karakter para anak didik secara terencana supaya dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan sekolah, teman bermain, dan membangun sikap,
keterampilan, serta pengetahuan yang baik sebagai anak yang memperoleh pendidikan. Kegiatan
belajar mengajar (KBM) harus dapat dilaksanakan dengan baik karena kegiatan tersebut merupakan
kegiatan pokok di dalam lingkungan sekolah yang dimana guru berperan sebagai pengajar dan
pendidik. Tercapainya tujuan pendidikan tergantung kepada cara dan metode yang digunakan oleh
guru dalam proses belajar-mengajar. Berdasarkan data yang diperoleh dari SD Swasta Budi Murni
Pematang Siantar, nilai mata pelajaran IPA dikelas V masih tergolong rendah dan bahkan dibawah
ketuntasan seperti yang diharapkan SD Swasta Budi Murni Pematang siantar. Standar ketuntasan
yang diharapkan pada bidang studi IPA sebesar 60. Namun pada kenyataannya nilai siswa
kebanyakan dibawah rata-rata.
KKM Nilai Banyak Siswa Presentase % Rata-Rata Rata-Rata
Keseluruhan
60 >60 14
<60 16
Jumlah 30
Tabel 1.1 Hasil belajar IPA siswa kelas V SD Swasta Budi Murni Pematang Siantar tahun ajaran
2016/2017
Ipa merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian kebendaan dan
didasarkan pada hasil pengamatan dan percobaan. Guru dalam proses pembelajaran cenderung
menggunakan metode ceramah, tanya jawab, dan penugasan, kegiatan belajar mengajar lebih
berpusat pada guru saja sedangkan siswa hanay sebagai pendengar saja yang kadang bosan dengan
proses pembelajaran terutama anak SD minta belajar mereka dalam berfokus kurang lebih hanya 15
menit saja terutama kerena metode yang digunakan oleh guru begitu membosankan dan monoton
dan siswa cenderung pasif dan tidak aktif dalam kegiatan proses pembelajaran. Mengingat
pembelajaran IPA tidak akan dapat dipahami oleh siswa jika hanya menggunakan penjelasan dari
guru atau tidak cukup jika hanya menggunakan metode ceramah saja, tetapi yang lebih penting
adalah membuktikan kebenaran melalui percobaan.
Masih banyak siswa di dalam kelas tidak serius dalam proses pembelajaran dan siswa malas dalam
mengikuti kegiatan belajar karena monoton dalam penyampaian materinya. Salah satu materi IPA SD
kelas V yang jarang menggunakan metode pembelajaran adalah dalam pembelajaran materi cahaya
dan sifat-sifatnya sehingga minat belajar siswa kurang dalam kegiatan belajar-mengajar. Kekurangan
sarana dan prasarana atau fasilitas di suatu sekolah yang menunjang lancarnya proses kegiatan
belajar mengajar. Berdasarkan beberapa masalah yang terjadi diatas maka penelitian ini mengambil
judul “Meningkatkan hasil belajar siswa pada IPA materi Cahaya dan Sifatnya dengan menggunakan
Metode Demonstrasi di kelas V SD Swasta Budi Murni tahun ajaran 2016/2017.
B. Identifikasi Masalah
Sesuai latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah penelitian yaitu :
a. Rendahnya hasil belajar siswa Pada pelajaran IPA
b. Guru dalam proses pembelajaran cenderung menggunakan metode ceramah, tanya
jawab, dan pemberian tugas
c. Guru jarang menggunakan metode yang bervariasi
d. Siswa pasif pada saat proses belajar-mengajar berlangsung
e. Kurangnya sarana dan prasarana di Sekolah
C. Batasan masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka batasan masalah adalah menggunakan
metode Demontrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada IPA materi Cahaya dan
Sifatnya di Kelas V SD Swasta budi Murni Pematang Siantar Tahun ajaran 2016/2017
D. Rumusan masalah
Berdasarkan batasan masalah yang diuraikan diatas maka rumusan masalahnya antara lain
yaitu :
1. Bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan MATERI Cahaya dan sifatnya
dengan menggunakan Metode Demonstrasi di kelas V SD Swasta Budi Murni
Pematang Siantar tahun ajaran 2016/2017?
2. Apakah dengan menggunakan metode demontsrasi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada IPA Materi Cahaya dan Sifatnya di kelas V SD Swasta Budi Murni
Pematang Siantar tahun ajaran 2016/2017?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran IPA dengan materi cahaya dan
Sifatnya dengan Menggunakan Metode Demontrasi di kelas V SD Swasta Budi Murni
Pematang Siantar tahun ajaran 2016/2017
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa SD Swasta Budi Murni Pematang siantar tahun
2016/2017 dengan menggunakan metode Demonstrasi pada mata pelajaran IPA
materi Cahaya dan Sifatnya.
F. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
a) Bagi siswa
Dengan menggunakan metode Demontrasi diharapkan dapat meningkatkan hasil
belajar siswa pada materi Cahaya dan Sifatnya
b) Bagi Guru
Hasil belajar yang diharapkan dapat sebagai bahan masukan guru dalam penyajian
materi di kelas V khususnya pada pembelajaran IPA.
c) Bagi Sekolah
Dalam membantu pihak sekolah dalam rangka perbaikan kualitas belajar terutama
dalam pembelajaran IPA
d) Bagi Peneliti
Sebagai bahan referensi untuk semua pihak yang membutuhkan dana dapat
dimanfaatkan dalam pembangunan penelitian selanjutnya dan sebagai bahan
masukan untuk penelitian yang berminat memggunakan metode demontrasi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teoritis
1. Pengertian Belajar
Belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku
sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya
interaksi antara stimulus dan respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu jika dia dapat
menunjukkan perubahan perilakunya. Menurut teori ini dalam belajar yang penting adalah
input yang berupa stimulus dan output yang berupa respon.
2. Pengertian Mengajar
Mengajar adalah proses penyampaian suatu materi atau informasi yang dilakukan oleh guru
kepada siswa dan berharap siswa tersebut dapat memahami isi dari matri atau informasi
tersebut.
3. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar.
4. Pengertian Hasil belajar
hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam proses
kegiatan belajar mengajar dengan membawa suatu perubahan dan
pembentukan tingkah laku seseorang.
5. Pengertian Metode pembelajaran
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar
proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan.
6. Pengertian Metode demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar di mana seorang guru atau orang lain yang
sengaja diminta peserta didik sendiri memperlihatkan kepada seluruh anak di dalam kelas,
suatu kaifiyah melakukan sesuatu.
a. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
Langkah-langkah metode demonstrasi yaitu :
1. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan dalam pembelajaran
2. Memberikan penjelasan tentang materi pembelajaran (topik)
Yang akan didemonstrasikan, dan membagi lembar kegiatan siswa.
3. Melaksanakan demonstrasi bersama siswa dengan perhatian dan peniruan dari
siswa
4. Menguatkan(diskusi, tanya jawab, dan/ atau latihan) terhadap hasil pengamatan
demonstrasi
5. Menyimpulkan.
b. Kelebihan dan kelemahan Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan .
Kelebihan metode demonstrasi diantaranya yaitu :
1) Terjadinya Verbalisme akan dapat dihindari, karena siswa disuruh langsung memerhatikan
materi ajar yang dijelaskan
2) Proses pembelajaran akan lebih menarik, siswa tidak hanya mendengar tetapi juga melihat
atau mengamati yang terjadi
3) Melalui pengamatan secara langsung siswa akan memiliki kesempatan untuk
membandingkan antara teori dan kenyataan, sehingga siswa akan lebih meyakini kebenaran
materi pembelajaran.
Kelemahan metode Demonstrasi antara lain yaitu :
1) Memerlukan persiapan yang lebih matang, sebab tanpa persiapan yang lebih memedai
metode demonstrasi bia gagal
2) Memerlukan peralatan atau peraga, bahan-bahan da tempat yang memadai yang berarti
metode ini memerlukan biaya yang lebih mahal dibandingkan metode ceramah
3) Memerlukan kemampuan serta keterampilan guru yang khusus, sehingga guru dituntut
untuk kerja lebih profesional.
7. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Anda mungkin juga menyukai