1. Pastikan jenis penelitian Anda. Penelitian lapangan atau studi pustaka? Konsultasikan
dengan pembimbing satu. Saya sarankan untuk buat studi pustaka saja.
2. Perhatikan semua catatan yang saya berikan. Kirim kembali file ini ke saya dengan
tidak menghilangkan catatan yang saya berikan. Beri tanda pada perbaikan yang
3. Perhatikan jenis dan ukuran huruf, spasi dan ukuran kertas. Jenis huruf adalah Time
TINJAUAN PUSTAKA
A. Sanitasi Lingkungan
1. Pengertian
a. ......
1) .....
a) .....
(1) ......
(2) ......
b) ......
2) ......
b. ......
2. ........
B. ..............
C. ................
D. .............
STUDI LITERATUR: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
SKRIPSI
OLEH
PRISKA WANGO
1714201014
TAHUN 2020
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. salah satu hal
penting yang dimiliki manusia karena dalam keadaan sehat, manusia dapat menjalankan
segala aktivitas mereka dengan baik. Menurut Soekidjo (2005: 2), kesehatan merupakan
hak asasi manusia yang bersifat universal baik individu, kelompok, masyarakat maupun
bangsa. Karena pentingnya kesehatan bagi masyarakat, maka kesehatan juga menjadi
1992 mendefinisikan sehat sebagai keadaan sempurna baik fisik, mental dan sosial.
Artinya, masyarakat yang sehat tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat, namun
Kesehatan dipengaruhi oleh banyak hal, baik yang bersifat internal (dari dalam
diri manusia) maupun yang bersifat eksternal (dari luar diri manusia). Blum (1974) dalam
Soekidjo (2005: 19) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi kesehatan baik
(heredity).
Menurut World Health Organization (WHO) kesehatan adalah suatu usaha yang
mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik yang berpengaruh kepada manusia terutama
faktor lingkungan fisik manusia yang akan menimbulkan hal-hal yang mempengaruhi
perkembangan fisik, kesehatan, dan daya tahan tubuh. Menurut WHO pula, kematian
jiwa/tahun. Dari semua kematian yang bersumber pada buruknya kualitas air dan sanitasi,
diare merupakan penyebab kematian terbesar yaitu 1.400.000 jiwa/tahun (Ditjen PP dan
PL, 2013:1).
proyek sanitasi yang gagal, padahal penyampaian program sanitasi terutama jamban telah
lama dilakukan. Keadaan ini disebabkan antara lain karena pembangunan masih
berorientasi pada target fisik serta belum berorientasi pada perubahan perilaku
menurun pada pasca proyek dan kurangnya kebersamaan dalam mengatasi permasalahan
tinggi. Hal ini memicu untuk melaksanakan program yang lebih baik dari sebelumnya
domestik dan sampah untuk menjamin kebersihan dan lingkungan hidup sehat, baik di
tingkat rumah tangga maupun di lingkungan perumahan. Sanitasi terbagi dalam 3 (tiga)
subsektor, yaitu: air limbah, persampahan dan drainase tersier. Sanitasi adalah hal yang
sangat penting untuk menunjang kehidupan masyarakat. Setiap kegiatan masyarakat
dalam keseharian memerlukan sanitasi yang baik. Setiap orang memerlukan sanitasi
sebagai sarana dan prasarana paling dasar dalam kehidupan sehari-harinya sebagai upaya
pencegahan terhadap berbagai macam penyakit berbasis lingkungan seperti; diare, ispa,
dan lain-lain sebagainya. Salah satu upaya pencegahan tersebut adalah dengan cara
memperbaiki kualitas sanitasi dan lingkungan yang sehat secara total, melalui
peningkatan sanitasi sebagai wadah atau tempat bagi mereka baik keadaan
masyarakatnya yang telah secara total mempunyai akses sanitasi yang layak melalui
lingkungan di Indonesia saat ini dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya melalui
peningkatan akses sanitasi yang layak dengan mengajak masyarakat khususnya daerah
pelosok dalam membangun sarana dan prasarana sebagai akses penunjang dalam
berbagai aktivitas mereka salah satunya dengan mewujudkan perilaku hygiene dan tidak
melakukan aktivitas BABS (Stop Buang air besar sembarangan). BAB sembarangan
ataupun jamban sederhana. Karena hal itulah banyak ditemui warga yang melakukan
BAB sembarangan.
Masyarakat di Provinsi NTT masih memiliki perilaku buang air besar ke sungai,
sawah, kolam, kebun, dan tempat terbuka lainya . Hasil riset kesehatan dasar Propinsi
NTT pada tahun 2013 menunjukkan bahwa rumah tangga yang memiliki akses terhadap
sanitasi Improved adalah yang terendah yaitu 30,5 %. Seluruh Kabupaten di Provinsi
Nusa Tenggara Timur masih terdapat 21,3% rumah tangga yang belum memiliki fasilitas
buang air besar dengan kisaran antara 0,2% di Kupang, hingga 57,2 % di Sumba Timur.
Untuk di Manggarai, sudah ada 3 orang kaum disabilitas yang telah mengikuti
Training Of Trainers (TOT) sehingga bisa menjadi pembicara dalam program itu.
meeting project water for women di Labuan Bajo pada tanggal 29 Juli sampai 3 Agustus
2019, sekaligus evaluasi. Program ini juga mendorong pemerintah daerah agar
sarana sanitasi publik yang bisa diakses dengan nyaman, seperti menyediakan tempat
yang berisi kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi secara komprehensif pada
tingkat kabupaten / kota yang dimaksudkan untuk memberikan arah yang jelas, tegas dan
menyeluruh bagi pembangunan sanitasi kabupaten Manggarai Timur dengan tujuan agar
berkelanjutan.
sembarangan, mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang
aman, mengelola sampah dengan benar, mengelola limbah cair rumah tangga dengan
bersih dan aman. Sanitasi total yang berbasis pada masyarakat adalah sebuah kegiatan
evaluasi program. STBM adalah upaya atau pendekatan untuk mengubah perilaku
hygiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Salah
Open Defecation Free(ODF)/Stop Buang air besar sembarangan, yang ditandai dengan:
keseluruhan masyarakat telah BAB hanya di jamban dan membuang tinja/kotoran hanya
ke jamban, tidak terlihat tinja manusia di lingkungan sekitar, upaya peningkatan kualitas
jamban yang ada supaya semua menuju jamban aman, kuat, sehat, dan nyaman,
penerapan sanksi, peraturan atau upaya lain oleh masyarakat untuk mencegah kejadian
telah dilakukan oleh berbagai penggiat dari berbagai lokasi oleh lembaga, baik
berbagai resiko yang dapat ditimbulkan dengan melakukan BABS tersebut. Seperti
sumber berbagai penularan penyakit bagi masyarakat dan terlebih sangat mengganggu
aktivitas dan segi estetika akibat bau yang ditimbulkan, serta lingkungan dan kondisi
kesehatan yang buruk dengan melakukan BABS tersebut. Pemicuan STBM ini dilakukan
oleh lembaga LAZ Harfa kabupaten Pandeglang dengan program utama yaitu Stop BAB
Sembarangan.
pencapaian pilar , yaitu Stop BABS (BAB sembarangan), dan cuci tangan pakai sabun.
Program pemicuan STBM yang dilakukan oleh lembaga LAZ Harfa ini tidak
memberikan bantuan dana untuk membangun sarana fisik, tetapi berorientasi pada upaya
kesadaran untuk melakukan perubahan perilaku masyarakat. Pembangunan sarana fisik
dari awal hingga akhir penuntasan jamban. Pembangunan fisik dianggap sebagai salah
Stop BAB Sembarangan adalah suatu kondisi di mana ketika setiap individu
dalam komunitas tidak buang air besar sembarangan. Perilaku stop BAB diikuti dengan
pemanfaatan sarana sanitasi yang saniter berupa jamban yang sehat. Saniter merupakan
kondisi fasilitas sanitasi yang memenuhi standar dan persyaratan kesehatan yaitu; tidak
manusia akibat pembuangan kotoran manusia dan, dapat mencegah penyebaran penyakit
di lingkungan sekitarnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Hasil penelitian ini dapat sebagai informasi baru tentang ilmu keperawatan terutama
kesehatan di masyarakat.
3. Praktis
Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan menguatkan data bagi Dinas
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. SANITASI LINGKUNGAN
1. Pengertian
meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat untuk mengontrol dan
terutama lingkungan fisik, yaitu tanah, air, dan udara. Jadi dari pengertian di
atas bisa disimpulkan bahwa sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit
perlindungan makanan dari kontaminasi biologi dan kimia; udara yang bersih
dan aman, rumah yang bersih dan aman (Bagja Waluyo, 2016).
mencuci tangan sebelum dan sesudah makan, buang air besar atau
kecil sembarangan, minum air yang belum dimasak secara benar dan
lain-lain.
Kamar mandi dan toilet merupakan bagian dari rumah yang paling
penyakit. Karena itu, kamar mandi dan toilet harus lebih sering
selalu tertutup.
genangan air yang dibiarkan lama, terutama pada musim hujan dapat
bekas yang sedianya dapat menampung air seperti botol, kaleng, ban
Air bekas mencuci, mandi, masak, dan air dari kakus akan masuk
yang mengalir sangat kotor dari limbah cair maupun sampah. Jika
yang tidak bersih untuk keperluan mencuci dan mandi serta memasak
maupun minum. Selain itu, proses masak yang tidak sempurna juga
1. Pengertian
Sanitasi dasar adalah sanitasi rumah tangga meliputi sarana buang air
besar. Sarana pengelolahan sampah dan limbah rumah tangga (kurikulum dan
adalah cara untuk mendorong perubahan perilaku higiene dan saniter individu
air minum dan makanan yang aman di rumah tangga; setiap rumah tangga dan
sehingga semua orang mencuci tangan dengan benar; dan setiap rumah tangga
sanitasi yang dimaksud antara lain tidak buang air besar sembarangan,
mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman,
mengelola sampah dengan benar dan mengelola limbah cair rumah tangga
2015).
masyarakat sadar, mau dan mampu untuk melaksanakan sanitasi total yang
timbul dari dirinya sendiri, bukan melalui paksaan. Melalui cara ini
perilaku hidup bersih dan sehat pada masyarakat guna untuk mencegah
penyakit berbasis lingkungan. Faktor-faktor yang harus dipicu antara lain rasa
jijik, rasa malu, takut sakit, aspek agama, privacy, dan kemiskinan. Setelah
tersebut. Komite dibentuk supaya rencana aksi dari masyarakat yang terpicu
dapat berjalan dengan lancar dan baik. Selain itu monitoring dari tim
fasilitator juga harus diterapkan (ODF/ Open Defecation Free) (Ditjen PP dan
PL, 2011).
syarat kesehatan.
perbaikan hygiene.
3) Semua sarana jamban digunakan dan dipelihara
Beberapa pilar tersebut antara lain (Kepmenkes RI, 2010 dan Ditjen PP
dan PL,2011):
Tujuan dari pilar ini adalah untuk mencegah dan menurunkan penyakit
1) Jamban cemplung
Merupakan jamban yang penampungannya berupa
b) Tidak berbau
dan tikus.
air bersih yang mengalir dan sabun. Sarana CTPS harus memiliki
kriteria utama yaitu air bersih yang dapat dialirkan, sabun dan
mengalir pada 5 waktu kritis. Lima waktu kritis tersebut antara lain
makan bayi. Tujuan jangka panjang dari pilar kedua adalah untuk
Indonesia.
beberapa orang.
2008).
bergantian.
saling mengunci.
bergantian.
(Permenkes, 2014).
1) Sebelum makan
3) Sebelum menyusui
2) Sabun
(Permenkes, 2014).
RT)
sumber air yang akan digunakan untuk air minum, serta untuk
minum dan air yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan
bahan kimia.
keramik filter.
tablet.
dengan kran.
pengolahannya
dan makanan.
hari.
c) Pengelolahan makanan
dibersihkan.
e) Pengangkutan makanan
f) Penyajian makanan
sampah.
nada penutupnya
lama.
berikutnya.
dengan cara:
a) Sampah tidak boleh ada dalam rumah dan harus
anorganik.
penampungan sampah.
Air limbah merupakan sisa dari suatu usaha atau kegiatan dalam
industri yang terdiri atas tiga faktor yaitu tinja, urin dan air bekas
Limbah cair rumah tangga yang berupa tinja dan urin di salurkan
sisa buangan dapur, kamar mandi, dan saran cuci tangan disalurkan ke
lantai licin
a) Gangguan kesehatan
Chayatin,2009).
C. MASYARAKAT
1. Pengertian
sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana sebagian besar interaksi
untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam satu komunitas
b. Max Weber, Masyarakat sebagai suatu struktur atau aksi yang pada
warganya.
ekonomis.
2. Ciri-ciri masyarakat
Ciri-ciri suatu masyarakat pada umumnya sebagai berikut:
b. Bergaul dalam waktu cukup lama. Sadar bahwa mereka merupakan satu
kesatuan.
3. Golongan Masyarakat
a. Masyarakat Tradisional
masih banyak dikuasai oleh adat istiadat yang lama. Jadi, masyarakat
bekerja sama, dan berhubungan erat secara tahan lama, dengan sifat-sifat
yang hampir sama. Istilah desa dapat merujuk pada arti yang berbeda-
b. Masyarakat Modern
c. Masyarakat Transisi
yaitu pergeseran tenaga kerja dari pertanian, dan mulai masuk ke sektor
industri.
4. Unsur Masyarakat
a. Golongan sosial
Golongan sosial dalam masyarakat dapat terjadi dengan sendirinya
1) Ukuran Kekayaan
menjadi:
direktur, komisaris.
karyawan.
ini:
laku.
d. Alat solidaritas di antara individu/kelompok yang menduduki sistem
D. KONSEP PERILAKU
1. Pengertian Perilaku
biologis, perilaku dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau aktivitas organisme
yang bersangkutan, baik yang diamati secara langsung maupun tidak langsung.
Perilaku manusia adalah suatu aktivitas dari manusia itu sendiri (Notoatmodjo,
1993).
respons organisme atau seseorang terhadap rangsangan (stimulus) dari luar subjek
Perilaku baru dapat terjadi apabila ada sesuatu yang diperlukan untuk
psikis. Sebagaimana yang diketahui bahwa perilaku atau aktivitas yang ada pada
individu atau organisme itu tidak timbul dengan sendirinya, tetapi sebagai akibat
dengan adanya stimulus atau rangsang yang mengenai individu atau organisme
itu.
berarti bahwa perilaku itu dapat diatur oleh individu yang menyangkut, perilaku
manusia merupakan perilaku yang terintergrasi. Yang berarti bahwa keseluruhan
keadaan individu atau mausia itu terlibat dalam perilaku yang bersangkutan,
dikataka wajar ada penyesuaian diri yang harus diselaraskan peran manusia
Karena setiap perilaku didorong oleh keinginan atau motivasi untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Artinya setelah adanya stimulus yang diterima oleh
individu, maka stimulus itu melalui proses dalam diri individu tersebut seperti
adalah perbuatan manusia yang berarti bagi si pelaku, baik perbuatan yang terlihat
keputusan.
manusia tidak mutlak ditentukan oleh individu. Menurut parson peran individu
tersebut sewaktu – waktu akan atau bisa lenyap di balik peran – peran yang
dilambangkan melalui struktur sosial dan pola – pola perilaku. Itu artinya menurut
Parson, di samping otoritas individu manusia bertindak sesuai dengan apa yang
ditentukan dan ditetapkan oleh kebudayaan setempat bagi pelaku. Perilaku bisa
saja menjadi positif (menguntungkan) dan bisa juga menjadi negatif (merugikan).
2. Klasifikasi
Perilaku atau usaha seseorang untuk menjaga kesehatan agar tidak sakit,
pemeliharaan gizi.
b) Olahraga teratur
c) Tidak merokok
penyakit.
3. Bentuk-bentu perilaku
respon dan reaksi terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian,
atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat orang lain
(Sunaryo, 2015).
4. Tingkatan perilaku
Perilaku seseorang yaitu sangat kompleks, dan mempunyai bentangan
(sunaryo, 2009).
di peroleh melalui media cetak atau surat kabar dan majalah, media elektronil
toko agama (toga), sikap dan perilaku para petugas termasuk petugas
kesehatan.
2010).
6. Perubahan perilaku
perubahan lingkungan fisik atau sosial budaya dan ekonomi, maka anggota-
sering terjadi adalah sebagian orang sangat cepat menerima inovasi atau
perubahan tersebut.
c. Kesediaan untuk Berubah (Readiness to change)
dalam masyarakat, maka yang sering terjadi adalah sebagian orang yang
E. LANDASAN TEORI
Landasan teori dalam penelitian ini merujuk pada teori (Kepmenkes RI,
2010 dan Ditjen PP dan PL,2011): yaitu Stop BABS, Cuci Tangan Pakai
Tangga. Landasan teori ini dituangkan ke dalam kerangka teori seperti bagan
berikut:
1. Lingkungan
2. Perilaku Program STBM
3. Pelayanan
kesehatan
Pengelolaan Air
Stop BABS Cuci Tangan Minum RT & Pengelolaan Pengelolaan Air
Pakai Sabun Makanan Sehat Sampah RT Limbah RT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Literatur Riview
Literatur review adalah bahan yang tertulis berupa buku, jurnal yang membahas tentang
topik yang hendak diteliti. Literatur review membantu peneliti untuk melihat ide-ide,
pendapat dan kritik tentang topik tersebut yang sebelumnya telah dibangun dan dianalisi
oleh para ilmuwan sebelumnya. Pentingnya Literatur review untuk melihat dan
Kajian literatur atau literatur riview merupakan langka pertama dan penting dalam
penyusunan sebuah rencana penelitian. Kajian literatur adalah satu penelusuran dan
penelitian kepustakaan dengan membaca berbagai buku, jurnal dan terbitan-terbitan lain
yang berkaitan dengan topik penelitian, untuk menghasilkan satu tulisan berkenan dengan
satu topik atau isyu tertentu (Marzali, 2017). Literatur Review didefenisikan sebagai
proses mengidentifikasi, menilai dan menafsirkan semua bukti penelitian yang tersedia
dengan tujuan untuk memberikan jawaban untuk pertanyaan penelitian tertentu (Latifah
B. Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Literatur Review, yaitu
penelitian dilakukan dengan cara mengumpulkan informasi dan data yang ada di
perpustakaan seperti buku referensi, hasil penelitian sebelumnya yang sejenis, artikel,
catatan, skripsi serta berbagai jurnal yang berkaitan dengan masalah atau penelitian yang
Menurut (Okoli, 2015) penelitian yang menggunakan metode literatur riview ada
1. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat adanya faktor-faktor yang
2. Pencarian data
Dalam penelitian sumber pustaka yang digunakan adalah jurnal, buku, skripsi,
artikel, yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan, sumber penyediaan jurnal
yang terkait. Adapun kata kunci pencarian mencakup kata sanitasi. Sumber
penyediaan jurnal yang terkait yaitu menggunakan Google Scolar yang dapat diakses
3. Screening
Kriteria inklusi yang digunakan dalam penelitian ini adalah jurnal kesehatan
total berbasis masyarakat, serta rentang tahun terbit jurnal yang digunakan mulai dari
tahun 2010-2020. Pemilihan jurnal yang terkait dengan penelitian yaitu dengan
metode Cross sectional. Data diperoleh dari jurnal nasional dan internasional
Penilaian kualitas pada metode Literatur Review yang dimaksud adalah kriteria
eksklusi yang dapat membatalkan data atau jurnal yang sudah didapat untuk dianalisa
lebih lanjut. Pada penelitian ini kriteria eksklusi yang digunakan yakni jurnal
sanitasi total berbasis masyarakat, serta jurnal penelitian yang terbitnya sebelum
tahun 2010.
5. Ekstrasi data
Ekstraksi data dapat dilakukan jika semua data yang telah memenuhi syarat telah
diklasifikasikan untuk semua data yang ada. Setelah proses screening dilakukan maka
hasil dari ekstraksi data ini dapat diketahui pasti dari jumlah awal data yang dimiliki
berapa yang masih memenuhi syarat untuk selanjutnya di analisa lebih jauh
6. Analisa data
Dalam penelitian ini setelah melewati tahapan screening sampai dengan ekstraksi
data maka analisa dapat dilakukan dengan menggabungkan semua data yang
atau keduanya. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan teknik analisa data
1. Populasi
1) Populasi yang digunakan oleh peneliti ini adalah jurnal nasional dan jurnal
internasional terindeks sinta yang telah melalui masa screening dan masuk
dalam kriteria inklusi yang telah ditetapkan yakni jurnal yang berkaitan
total berbasis masyarakat. serta dengan jurnal dalam rentang waktu 2010-
2020.
2. Sampel
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 10 jurnal penelitian
a. Kriteria inklusi
masyarakat.
b. Kriteria eksklusi