36 63 1 SM
36 63 1 SM
Naskah diterima : 16 Maret 2013; Direvisi : 10 Oktober 2013; Disetujui : 17 Oktober 2013
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kegunaan/manfaat dan persepsi
kemudahan menggunakan terhadap minat berperilaku mahasiswa menggunakan internet di Kota
Banda Aceh. Sampel penelitian sebanyak 100 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah
yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan
selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik regresi linier
berganda. Penelitian menemukan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
menggunakan berpengaruh positif terhadap minat berperilaku menggunakan internet dikalangan
mahasiswa. Sebesar 33,5 persen minat berperilaku menggunakan internet dipengaruhi oleh
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan menggunakan. Sisanya sebesar 66,5 persen lagi
dipengaruhi oleh variabel lain selain dua variabel tersebut. Hasil pengujian statistik
menunjukkan nilai F hitung > F tabel dan nilai t hitung masing-masing variabel independen
lebih besar dari nilai t tabel, dapat disimpulkan baik secara simultan maupun parsial, persepsi
kegunaan dan persepsi kemudahan menggunakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
minat berperilaku menggunakan internet dikalangan mahasiswa. Kesimpulan yang dapat
diambil dari penelitian ini adalah tinggi rendahnya minat berperilaku menggunakan internet
dikalangan mahasiswa dipengaruhi secara nyata oleh persepsi kegunaan dan persepsi
kemudahan menggunakan.
Kata Kunci : Minat Berperilaku, Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Menggunakan
ABSTRACT
This study aims to determine the effect of perceived usefulness and perceived ease of use on
behavioral intention using internet in Banda Aceh City. The numbers of samples in this
research are about 100 students of management departement of Economics Faculty of Syiah
Kuala University taken by purposive sampling. Data collection using questionnaires and
subsequent data is analyzed by using multiple linear regressions. The study found that
perceived usefulness and perceived ease of use have positively effect on behavioral intention.
Amounting to 33.5% behavioral intention to use for internet is effected by perceived usefulness
and perceived ease of use. The remaining 66.5 percent is effected by other variables. Statistical
test results showed F test > F table and t test each independent variable is greater than t tables,
it can be concluded either simultaneously or partially, the perception of usefulness and
perceived ease of use have positively and significant effect on the behavioral intention to use
internet. The conclusion of this study is behavioral intention to use internet among college
students effected by perceived usefulness and perceived ease of use.
Keywords : Behavioral Intention to Use, Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use
67
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
68
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
69
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
70
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
dalam menggunakan internet juga memberikan sesuai dengan intensitas urgensi pemenuhan
pengaruh positif terhadap tingkah laku atau kebutuhan penggunaan teknologi tersebut.
sikap pelajar menggunakan internet, perilaku Mereka yang termasuk dalam kelompok ini
pelajar dalam menggunakan internet, dan menggunakan teknologi internet dengan
penggunaan nyata teknologi internet oleh frekuensi yang relatif jarang sesuai dengan
pelajar. Sikap pelajar dalam menggunakan intensitas kebutuhan mereka akan teknologi
internet seperti rasa senang yang diperoleh atau internet. Di sisi lain, banyak di antara
dirasakan pelajar ketika berinternet akan mahasiswa yang sudah menjadikan
memberikan dampak yang positif pada penggunaan teknologi internet sebagai
peningkatan keinginan untuk menggunakan bagian aktivitas sehari-hari.
internet. Kripanont (2007) juga menemukan Adanya perbedaan intensitas
bahwa persepsi kegunaan dan persepsi penggunaan teknologi internet dikalangan
kemudahan menggunakan berpengaruh mahasiswa dapat dijadikan salah indikasi
signifikan terhadap minat menggunakan bahwa minat berperilaku menggunakan
internet. internet juga relatif berbeda. Yang menjadi
Penggunaan teknologi internet sudah pertanyaan adalah, apakah minat
familiar dikalangan mahasiswa yang kuliah berperilaku mahasiswa dalam menggunakan
pada PTN dan PTS di Kota Banda Aceh. internet terkait dengan berbagai konstruk
Mereka memanfaatkan teknologi internet untuk yang terdapat dalam technologi acceptance
memenuhi berbagai kebutuhan, baik kebutuhan model (TAM) terutama persepsi kegunaan
yang berhubungan langsung dengan status dan persepsi kemudahan menggunakan
mereka sebagai mahasiswa seperti pencarian teknologi tersebut ? Penelitian ini bertujuan
jurnal ilmiah dan literatur-literatur terkait untuk mengetahui pengaruh persepsi
dengan materi perkuliahan misalnya, maupun kegunaan/manfaat dan persepsi kemudahan
untuk memenuhi kebutuhan lain seperti hiburan, penggunaan terhadap minat berperilaku
komunikasi, pembelian online dan lain mahasiswa menggunakan internet di Kota
sebagainya. Di antara sekian banyak mahasiswa Banda Aceh.
yang menggunakan teknologi internet,
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah relatif METODOLOGI PENELITIAN
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang
Lokasi dan Objek Penelitian
lebih baik tentang penggunaan teknologi
Penelitian ini dilakukan pada Fakultas
tersebut. Namun demikian harus diakui masih
Ekonomi Unsyiah. Objek penelitian
ada di antara mahasiswa yang menggunakan
berhubungan dengan minat berperilaku
internet hanya dalam waktu-waktu tertentu saja
71
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
72
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
pada masing-masing alternatif pilihan jawaban Persepsi kegunaan internet terdiri dari
(tingkat kesetujuan) pada setiap item pernyataan 5 (lima) indikator meliputi: Internet bisa
kuesioner. Karena setiap item pernyataan mempercepat penyelesaian tugas kuliah,
berbentuk pernyataan positif, maka pemberian Internet bisa meningkatkan kualitas sebagai
skor/bobot tersebut berlaku skor rendah poin mahasiswa, Internet bisa memudahkan
rendah dan skor tinggi poin tinggi, dimana skor pengerjaan tugas termasuk tugas kuliah,
1 = tidak setuju, skor 2 = kurang setuju, skor 3 Internet bisa meningkatkan efektifitas
= ragu-ragu, skor 4 = setuju, dan skor 5 = pekerjaan dan Internet memberikan banyak
sangat setuju. manfaat. Selanjutnya variabel persepsi
kemudahan menggunakan terdiri dari 5
Operasional Variabel (lima) indikator meliputi Belajar
menggunakan internet sangat mudah,
Variabel yang dioperasionalkan dalam
Mudah mendapatkan sesuatu yang
penelitian ini terdiri dari minat berperilaku
dibutuhkan dari internet, Menu internet
menggunakan internet sebagai variabel
jelas dan mudah dipahami, Mudah untuk
dependen (terikat) dengan persepsi
menjadi ahli menggunakan internet dan
kegunaan/manfaat dan persepsi kemudahan
Internet mudah digunakan. Keseluruhan
menggunakan internet sebagai variabel terikat.
indikator-indikator tersebut diadopsi dari
Minat berperilaku menggunakan internet
Kripanont dan Widiatmika.
dikalangan mahasiswa terdiri dari 7 (tujuh)
indikator yang diadopsi dari Kripanont (2007)
Peralatan Analisis Data
dan Widiatmika (2007) yang kemudian
Peralatan analisis data yang digunakan
disesuaikan dengan kepentingan penelitian.
untuk menganalisis pengaruh variabel
Indikator-indikator tersebut meliputi: minat
independen terhadap variabel dependen
menggunakan internet ketika menyelesaikan
adalah analisis regresi linier berganda
tugas-tugas kuliah, minat menggunakan internet
(multiple regression analysis). Analisis
untuk meningkatkan pengetahuan, membuat
regresi linier berganda (Gujarati, 2005:124)
jadwal/waktu menggunakan internet, minat
diformulasikan sebagai berikut:
untuk terus menggunakan internet di masa
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
mendatang, adanya harapan untuk selalu
Dimana:
menggunakan internet dikemudian hari, minat
a = Konstanta
menggunakan internet untuk mencari informasi
Y = Minat berperilaku.
yang inginkan dan minat menggunakan internet
X1 = Persepsi kegunaan
untuk berbagai kegunaan termasuk berbelanja
X2 = Persepsi kemudahan menggunakan
melalui internet.
73
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
persepsi kegunaan nilai skor rata-rata tersebut minat berperilaku dikalangan mahasiswa
berada pada interval 2,61 – 3,40 dapat diartikan dalam menggunakan internet sebagai fungsi
secara umum persepsi mahasiswa terhadap dari persepsi kegunaan dan persepsi
kegunaan internet termasuk dalam katagori kemudahan menggunakan dapat
biasa-biasa saja atau sedang, tidak termasuk diformulasikan dalam persamaan berikut.
dalam katagori baik dan tidak pula masuk Y = 1,671 + 0,339X1 + 0,253X2
dalam katagori tidak baik. Terakhir nilai skor Persamaan di atas memperlihatkan nilai
rata-rata untuk persepsi kemudahan konstanta sebesar 1,671. Secara statistik
menggunakan sebesar 4,124 berada pada dapat diartikan bahwa apabila variabel X1
interval 2,61 – 3,40 dapat diartikan secara (persepsi kegunaan) dan variabel X2
umum persepsi mahasiswa terhadap kemudahan (persepsi kemudahan menggunakan)
menggunakan internet termasuk dalam katagori bernilai 0 (nol), maka variabel Y (minat
baik. berperilaku menggunakan internet) akan
bernilai 1,671. Angka ini mendekati 1 (skor
Analisis Pengaruh Persepsi Kegunaan dan pilihan jawaban tidak setuju) pada satuan
Persepsi Kemudahan Menggunakan skala Likert yang bermakna bahwa minat
Terhadap Minat Menggunakan Internet berperilaku menggunakan internet termasuk
Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa katagori sangat rendah. Dengan demikian
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan nilai konstanta tersebut dapat
menggunakan berpengaruh positif terhadap diinterpretasikan bahwa apabila nilai
minat mahasiswa menggunakan internet. Hal ini variabel persepsi kegunaan dan persepsi
ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi masing- kemudahan menggunakan mendekati 0,00
masing variabel ditunjukkan dalam persamaan yang bermakna mahasiswa memiliki
regresi linier seperti terlihat di bawah ini. persepsi yang tidak baik terhadap kedua
variabel tersebut, maka minat berperilaku
Tabel 3. Koefisien Regresi pada Uji Individual
menggunakan internet termasuk katagori
Unstandardized Standardized Collinearity sangat rendah.
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tol VIF Persamaan di atas memperlihatkan nilai
1 (Constant) 1.671 .364 4.586 .000
Kegunaan .339 .063 .463 5.410 .000 .937 1.067 koefisien regresi untuk variabel persepsi
kemudahan .253 .086 .251 2.930 .004 .937 1.067
kegunaan (X1) sebesar 0,339. Hal ini dapat
a.Dependent Variable: Minat berperilaku
diartikan setiap kenaikan skor variabel
Sumber: Data Primer (Diolah), 2012.
persepsi kegunaan sebesar 1,00 pada satuan
Berdasarkan bagian tabel hasil SPSS di atas skala likert akan dapat meningkatkan skor
maka persamaan regresi yang memperlihatkan minat berperilaku menggunakan internet
75
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
sebesar 0,339. Dengan kata lain setiap Di antara dua variabel independent
peningkatan skor variabel persepsi kegunaan seperti dijelaskan di atas, variabel yang
sebesar 1% akan dapat meningkatkan skor paling dominan pengaruhnya terhadap
minat berperilaku menggunakan internet minat berperilaku menggunakan internet
sebesar 0,339%. Hal ini mengisyaratkan bahwa adalah persepsi kegunaan (X1) dengan nilai
persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap koefisien regresi sebesar 0,339 lebih besar
minat berperilaku menggunakan internet. bila dibandingkan dengan nilai koefisien
Sehingga jelaslah bahwa semakin baik persepsi regresi variabel persepsi kemudahan
kegunaan internet oleh seseorang mahasiswa, menggunakan (X2) sebesar 0,253. Dengan
akan semakin tinggi pula minat berperilaku demikian persepsi kegunaan memiliki
menggunakan internet untuk berbagai pengaruh positif yang lebih besar terhadap
keperluan. Sebaliknya apabila mahasiswa minat berperilaku menggunakan internet
memiliki persepsi yang kurang baik terhadap bila dibandingkan dengan perssepsi
kegunaan internet, maka minat berperilaku kemudahan menggunakan.
menggunakan internet juga rendah. Hubungan antara minat berperilaku
Nilai koefisien regresi variabel persepsi menggunakan internet dengan persepsi
kemudahan menggunakan (X2) menunjukkan kegunaan dan persepsi kemudahan
angka sebesar 0,253. Secara statistik angka menggunakan tergolong katagori tidak erat
tersebut dapat diartikan bahwa setiap dan tidak lemah. Hal ini ditunjukkan oleh
peningkatan skor variabel persepsi kemudahan nilai koefisien korelasi (R) bernilai positif
menggunakan sebesar 1,00 pada satuan skala sebesar 0,579 (berada pada interval 0,40-
likert, akan dapat meningkatkan skor minat 60,00; tolok ukur keeratan hubungan
berperilaku menggunakan internet sebesar menurut Sugiyono, 2008). Selanjutnya
0,253. Dengan kata lain, setiap peningkatan besarnya pengaruh kedua variabel
skor persepsi kemudahan menggunakan sebesar independen tersebut terhadap minat
1% dapat meningkatkan skor minat berperilaku berperilaku menggunakan internet dapat
menggunakan internet sebesar 0,253%. dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2).
sehingga jelaslah bahwa persepsi kemudahan Bagian output SPSS yang memperlihatkan
menggunakan juga berpengaruh positif terhadap nilai koefisien korelasi (R) dan nilai
minat berperilaku menggunakan internet koefisien determinasi (R2) seperti terlihat
dikalangan mahasiswa. Artinya semakin baik dibawah ini.
Model Summaryb
Hasil pengujian statistik menunjukkan
Adjusted Std. Error of Durbin- nilai F hitung sebesar 24,428 dengan nilai
Model R R Square R Square the Estimate Watson
1 .579a .335 .321 .45703 1.543 sig sebesar 0,000. Nilai F tabel pada tingkat
a. Predictors: (Constant), Persepsi kemudahan menggunakan, Persepsi
Kegunaan keyakinan 95 persen menunjukkan angka
b. Dependent Variable: Minat berperilaku
sebesar 3,090. Karena nilai F hitung > F
Sumber: Data Primer (Diolah), 2012. tabel (24,428 > 3,090) dapat diartikan
Berdasarkan bagian output SPSS di atas secara simultan kedua variabel independen
dapat dilihat nilai koefisien determinasi (R 2) (persepsi kegunaan dan persepsi
sebesar 0,335, dapat diartikan sebesar 33,5 kemudahan menggunakan) berpengaruh
persen variasi yang terjadi pada variabel minat signifikan terhadap minat berperilaku
berperilaku menggunakan internet dapat menggunakan internet dikalangan
dijelaskan oleh dua variabel independen mahasiswa, sehingga hipotesis Ha diterima
(persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan dan sebaliknya hipotesis Ho ditolak.
menggunakan). Sisanya sebesar 66,5 persen lagi Hasil pengujian secara parsial
(1-0,335) dijelaskan oleh variabel lain selain menunjukkan nilai t hitung sebesar 5,410
dua variabel tersebut. Dengan kata lain, sebesar untuk variabel persepsi kegunaan (X1) dan
33,5 minat berperilaku menggunakan internet sebesar 2,930 untuk variabel persepsi
dipengaruhi oleh persepsi kegunaan dan kemudahan menggunakan (X2). Kedua nilai
persepsi kemudahan menggunakan. Sisanya t hitung tersebut lebih besar bila
sebesar 66,5 persen lagi dipengaruhi oleh dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar
variabel lain diluar variabel tersebut seperti 1,984, sehingga dapat diartikan bahwa
sikap terhadap penggunaan (Attitude Towards secara parsial kedua variabel independen
Using) dan lain sebagainya. (persepsi kegunaan dan persepsi
kemudahan menggunakan) berpengaruh
Pembuktian Hipotesis signifikan terhadap minat berperilaku
Pembuktian hipotesis menggunakan menggunakan internet.
peralatan statistik yaitu statistik uji F untuk Berdasarkan pengujian statistik
menguji signifikansi pengaruh variabel dapat dipahami baik secara simultan
independen secara simultan, dan statistik uji t maupun secara parsial, persepsi kegunaan
untuk menguji signifikansi pengaruh variabel dan persepsi kemudahan menggunakan
independen secara parsial terhadap minat berpengaruh signifikan terhadap minat
berperilaku menggunakan internet dikalangan berperilaku menggunakan internet
mahasiswa. dikalangan mahasiswa.
77
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
Kesimpulan
Terakhir kepada peneliti yang akan datang, Gender Social Influence, and Their
Role in Technology Acceptance and
yang tertarik pada topik penelitian berkaitan
Usage Behavior”. MIS Quartely, 24
dengan minat berperilaku menggunakan No. 1, Pp. 115-139.
internet, sebaiknya memasukkan variabel lain Wibowo, A. (2007). Kajian Tentang
Perilaku Pengguna Sistem Informasi
selain persepsi kegunaan dan persepsi Dengan Pendekatan Technology
kemudahan sebagai predictor variable bagi Acceptance Model (TAM). Program
Studi Sistem Informasi, Fakultas
minat berperilaku. Hal ini dimaksudkan agar Teknologi Informasi, Universitas Budi
prediksi terhadap minat berperilaku Luhur arief@bl.ac.id.
menggunakan internet lebih tepat dan akurat. Widiatmika, I. M. dan Dana I S. (2007).
Pengembangan Model Penerimaan
Teknologi Internet Oleh Pelajar Dengan
DAFTAR PUSTAKA Menggunakan Konsep Technology
Gujarati, D. (2005). Ekonometrika Dasar, Cet. Acceptance Model (TAM). Jurnal
Keempat, Alih Bahasa : Drs. AK. Sumarno Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4,
Zein, MBA. Jakarta: Erlangga. Nomor 2, ISBN 1412-8896, Pp. 213-
224.
Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi
Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Widyarini dan Putro. (2008). Analisis
Hubungan Faktor-Faktor Technology
Kripanont, N. (2007). Examining a Technology Acceptance, Trust dan Risk Pada Niat
Acceptance Model of Internet Usage by
Nasabah Bank Untuk Menggunakan
Academics within Thai Business Schools Internet Banking. The 2nd National
(Thesis Doctor of Philosophy). School of Conference UKWMS Surabaya 6
Information Systems Faculty of Business September 2008, Pp. 135-144.
and Law Victoria University Melbourne,
Australia.
Ma’ruf, J. J. (2005). Riset Perilaku Konsumen
Niat Membeli Melalui Internet. MM-
Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
Palupi, M dan Heru, K. T .(2008). Aplikasi
Technology Acceptance Model (TAM)
Dengan Mempertimbangkan Gender Pada
Perilaku Penggunaan Internet. EKOBIS Vol.
9, No. 2, Juli 2006: Pp. 147-153.
Sanjaya, P. S. (2005). Pengaruh Rasa Manfaat
dan Kemudahan Terhadap Minat
Berperilaku (Behavioral Intention) Para
Mahasiswa dan Mahasiswi Dalam
Penggunaan Internet. KINERJA, Volume 9,
No.2, Th. 2005: Hal. 113-122.
Surachman, A. (2008). Analisis Penerimaan
Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS)
Terpadu Versi 3 di Lingkungan Universitas
Gadjah Mada (UGM). Hasil Penelitian,
Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga.
Venkatesh, V. dan Moris, M. (2000). ”Why
Don’ Men Ever Stop to Ask for Direction ?
80