Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN

Praktikum Biologi Uji Kandungan


Bahan Makanan

Nama : Fadilatul Agnia


Kelompok :
XI Mipa 8
A.TUJUAN
Tujuan umum kegiatan uji coba zat makanan adalah kita dapat
mengidentifikasi zat makanan yang terdapat didalam bahan yang telah
ditentukan.Selanjutnya, melakukan uji zat-zat makanan terdapat berbagai
bahan makanan,secara rinci kita dapat melakukan hal-hal berikut :
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung karbohidrat;
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber
karbohidrat;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung lemak;
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber
lemak;
 Mengidentifikasi bahan-bahan makanan yang mengandung protein;
 Mengelompokkan bahan-bahan makanan yang dapat dijadikan sumber
protein.

B.DASAR TEORI
1. KARBOHIDRAT
Karbohidrat atau sakarida adalah segolongan besar senyawa organik yang
tersusun hanya dari atom karbon,
Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan tubuh. Tubuh
menggunakan karbohidrat seperti layaknya mesin mobil menggunakan bensin.
Selain sebagai sumber energi, karbohidrat juga berfungsi untuk menjaga
keseimbangan asam basa di dalam tubuh, berperan penting dalam proses
metabolisme dalam tubuh, dan pembentuk struktur sel dengan mengikat
protein dan lemak.

2. AMILUM
Pati atau amilum (CAS# 9005-25-8) adalah karbohidrat kompleks yang tidak
larut dalam air, berwujud bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Pati
merupakan bahan utama yang juga dihasilkan oleh tumbuhan untuk
menyimpan kelebihan glukosa (sebagai produk fotosintesis) dalam jangka
panjang. Hewan dan manusia juga menjadikan pati sebagai sumber energi
yang penting.
Pati tersusun dari dua macam karbohidrat, amilosa dan amilopektin, dalam
komposisi yang berbeda-beda. Amilosa memberikan sifat keras (pera)
sedangkan amilopektin menyebabkan sifat lengket. Amilosa memberikan
warna ungu pekat pada tes iodin sedangkan amilopektin tidak bereaksi.
Penjelasan untuk gejala ini belum pernah bisa tuntas dijelaskan.

3. GULA (GLUKOSA)
Pemecahan karbohidrat (misalnya pati) menghasilkan mono- dan disakarida,
terutama glukosa. Melalui glikolisis, glukosa segera terlibat dalam produksi
ATP, pembawa energi sel. Di sisi lain, glukosa sangat penting dalam produksi
protein dan dalam metabolisme lipid. Karena pada sistem saraf pusat tidak ada
metabolisme lipid, jaringan ini sangat tergantung pada glukosa.
Glukosa diserap ke dalam peredaran darah melalui saluran pencernaan.
Sebagian glukosa ini kemudian langsung menjadi bahan bakar sel otak,
sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang menyimpannya sebagai
glikogen ("pati hewan") dan sel lemak, yang menyimpannya sebagai lemak.
Glikogen merupakan sumber energi cadangan yang akan dikonversi kembali
menjadi glukosa pada saat dibutuhkan lebih banyak energi. Meskipun lemak
simpanan dapat juga menjadi sumber energi cadangan, lemak tak pernak
secara langsung dikonversi menjadi glukosa. Fruktosa dan galaktosa, gula lain
yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut ke hati, yang
mengkonversinya menjadi glukosa.

4.PROTEIN
Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti "yang paling
utama") adalah senyawa organik kompleks berbobot molekul tinggi yang
merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang
dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein
mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur
serta fospor danvirus.

Kebanyakan protein merupakan enzim atau subunit enzim. Jenis protein


lain berperan dalam fungsi struktural atau mekanis, seperti misalnya
protein yang membentuk batang dan sendi sitoskeleton. Protein terlibat
dalam sistem kekebalan (imun) sebagai antibodi, sistem kendali dalam
bentuk hormon, sebagai komponen penyimpanan (dalam biji) dan juga
dalam transportasi hara. Sebagai salah satu sumber gizi, protein
berperan sebagai sumber asam amino bagi organisme yang tidak
mampu membentuk asam amino tersebut (heterotrof).
5. LEMAK
Lemak sama dengan minyak. Orang menyebut lemak secara khusus bagi
minyak nabati atau hewani yang berwujud padat pada suhu ruang. Lemak juga
biasanya disebutkan kepada berbagai minyak yang dihasilkan oleh hewan,
lepas dari wujudnya yang padat maupun cair. 1 gram lemak menghasilkan 9,3
kalori. lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
Dalam pengujisn makanan diperlukan reagen sebagai berikut :

 BIURET
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia H 2 NC (O) NHC (O)
NH 2 . Ini adalah hasil dari kondensasi dua molekul urea dan merupakan
kotoran yang bermasalah di berbasis pupuk urea. Putih solid ini larut
dalam air panas. Istilah biuret juga menggambarkan keluarga senyawa
organik dengan gugus fungsional - (HN-CO-) 2 N-. Jadi biuret dimetil
adalah CH 3 HN-CO-NR'-CO-NHCH 3 . Berbagai turunan organik yang
mungkin. uji biuret sebuah uji kimia untuk protein dan polipeptida . Hal
ini didasarkan pada pereaksi biuret , larutan biru yang mengubah violet
pada kontak dengan protein, atau zat-zat denganikatan peptida . Uji dan
reagen tidak benar-benar mengandung biuret, mereka dinamakan
demikian karena baik biuret dan protein memiliki respon yang sama
untuk menguji.
 BENEDICT
digunakan sebagai ujian bagi kehadiran mengurangi gula . Hal Ini termasuk
semua monosakarida dan disakarida , laktosa dan maltosa . Bahkan lebih
umum, kita coba Benediktus akan mendeteksi kehadiran aldehid (kecuali
yang aromatik), dan alpha-hydroxy-keton , termasuk yang terjadi di ketoses
tertentu. Jadi, meskipun ketose fruktosa tidak sepenuhnya mengurangi
gula, itu adalah alpha-hydroxy-keton, dan memberikan tes positif karena
dikonversi ke aldoses glukosa dan mannose oleh dasar dalam
reagen. reagen Benedict biru mengandung tembaga (II) ion (Cu 2 + ) yang
berkurang menjadi tembaga (I) (Cu + ). Ini adalah diendapkansebagai
merah tembaga (I) oksida yang tidak larut dalam air.
Cara kerja Benedict
Ketika reagen benedict dicampurkan dan dipanaskan dengan glukosa, di
mana glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga(salah satu
kandungan di reagen benedict) akan menerima elektron tersebut dan
mengalami reduksi sehingga terjadilah perubahan warna. Selama
proses ini CU2+ tereduksi menjadi CU+. Ketika Cu  mengalami reduksi,
glukosa memberikan salah satu elektronnya dan dioksidasi. Karena
glukosa mampu mereduksi Cu pada benedict, maka glukosadisebut
sebagai gula pereduksi.
 LUGOL
 Lugol yodium, juga dikenal sebagai solusi Lugol, pertama  kali dibuat
pada tahun 1829, merupakan solusi dari unsur iodium dan iodida kalium
dalam air, yaitu setelah dokter Prancis JGALugol. larutan yodium Lugol
sering digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan, untuk desinfeksi
darurat air minum, dan sebagai reagen untuk deteksi pati di
laboratorium rutin dan tes medis. 
Telah digunakan lebih jarang untuk mengisi kekurangan yodium Namun.,
Iodida kalium murni, mengandung ion iodida relatif jinak tanpa unsur
iodium lebih toksik, lebih disukai untuk tujuan ini. 
Solusi Lugol terdiri dari 5 g yodium (I2) dan 10 g kalium iodida (KI)
dicampur dengan air suling yang cukup untuk membuat larutan coklat
dengan total volume 100 mL dan kadar yodium total 150 mg / mL. Kalium
iodida menerjemahkan yodium SD larut dalam air melalui pembentukan
triiodida (I- 
3) ion. Hal ini tidak boleh disamakan dengan tingtur solusi yodium, yang
terdiri dari unsur iodium, dan garam iodida dilarutkan dalam air dan
alkohol. solusi Lugol mengandung alkohol. 
 Nama lain untuk solusi Lugol adalah I2KI (iodine-potassium iodide);
Markodine, solusi Strong (sistemik), dan berair yodium Solusi BCP. 
Lugol diperoleh dari ahli kimia dan apoteker yang berlisensi untuk
mempersiapkan dan mengeluarkan solusi. Indikator ini, juga disebut
noda, digunakan di berbagai bidang. Solusi ini digunakan sebagai tes
indikator keberadaan pati dalam senyawa organik, dengan yang bereaksi
dengan memutar sebuah dark-blue/black. 

C .ALAT DAN BAHAN


>Alat :
1. Penjepi tabung reaksi
2.      Pipet tetes
3.      Lumpang porselin
4.      Tabung reaksi
5.      Pembakar spritus
6.      Pemes/pisau
7.      Papan proselin
8.      Spatula/pengaduk
9.      Rak tabung reaksi
10.  Gelas ukur

>Bahan :
1. Reagen (lugol, biuret, benedict)
2.      Kertas buram
3.      Bahan makanan yang ingin di uji ( roti, putih telur, mentega,tempe,
kemiri,pisang ambon,jeruk).

D.CARA KERJA
1. Uji karbohidrat (Amilum)
 5 bahan makanan digerus secara
terpisah(roti,tempe,kemiri,pisang,putih telur) lalu letakkan di
cawan petri;
 Dari hasil gerusan diambil secukupnya, dimasukkan kedalam plat
tetes dan kemudian di beri label;
 Penampilan awal didokumentasikan
 Kemudian masing-masing bahan di tetesi 5 tetes (lugol,kalium
iodida/betadin)
 Perubahan warna yang terjadi dicatat dan di dokumentasikan.
 Apabila warna berubah menjadi biru atau hitam maka bahan
makanan tersebut mengandung amilum.

2.Uji Lemak
 Semua bahan makanan yang ada dioleskan secara terpisah di
kertas buram yang telah di sediakan.
 Kertas buram yang telah diolesi kemudian di diamkan sampai
kering.
 Diamati dibawah cahaya
 Apabila diamati tembus pandang atau transparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.

3.Uji Gula (Glukosa)


 Makanan yang sudah digerus terlebih dahulu kemudian
dimasukkan kedalam tabung reaksi.
 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Kemudian ditetesi Benedict(fehling A,fehling B)kemudian
dipanaskan di atas lampu spiritus
 Kemudian didiamkan selama beberapa menit
 Perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi pada bahan
makanan diamati kemudian di catat hasil pengamatan nya.
 Apabila terjadi perubahan warna menjadi merah bata maka
bahan makanan tersebut mengandung glukosa.
4.PROTEIN
 terlebih dahulu kemudian dimasukkan ke dalam tabung raksi
 Masing-masing tabung reaksi diberi label
 Diteteskan 3 tetes NaOH dan kemudian 3 tetes CUSO4
 Perubahan warna yang terjadi kemudian diaminatidan dicatat
sebelum dan sesudah ditetes
 Apabila bahan makanan berubah menjadi warna biru atau ungu
maka bahan makanan tersebut mengandung protein.

E.TABEL DATA PENGAMATAN


N Bahan Perubahan Warna
o makanan
Benedict Lugol/betad Biuret Kertas
(Glukosa) in (Protein) buram
(Amilum) (Lemak
1 Roti Tawar Hijau(tetap Biru Putih(teta Tidak
) p) mengandu
ng lemak
2 Tempe Biru Coklat Muda Ungu Tidak
mengandu
ng lemak
3 Putih Telur Ungu Tidak Ungu Transpara
berubah n
warna
4 Pisang Kemerah2h Hitam Kuning Sedikit
Ambon an Transpara
n
5 Kemiri Ungu Coklat Muda Ungu Transpara
n
6 Margarin Hijau Coklat Biru Transpara
n
7 Sari Jeruk Hijau Coklat Muda Kuning Tidak
Shikuwasa Transpara
n

F.PEMBAHASAN
Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang
digunakan untuk mengetahui persediaan makanan, antara lain:
Lugol digunakan untuk membantu apakah makanan mengandung
karbohidrat (amilum). Bila makanan yang ditransfer lugol berubah
menjadi biru, maka makanan tersebut mengandung
karbohidrat. Semakin gelap warnyanya berarti makanan ini banyak
mengandung karbohidrat.
Biuret adalah reagen yang digunakan untuk mengandung protein. Jika
bahan makanan itu mengandung protein maka setelah disetujui dengan
biuret akan menghasilkan warna ungu / warna lembayung. Hal itu terjadi
karena ada ikatan protein dengan biuret yang menghasilkan dasar
reaksi sebagau berikut: Kompleksitas antara Cu 2 + dengan gugus -C = O
dan NH ikatan peptida dalam larutan alkali, akan membentuk warna
lembayung.
Benediktus adalah reagen yang digunakan untuk mengisi cadangan
glokusa pada bahan makanan. Hasil reaksi menghasilkan warna merah
bata kompilasi reagen Benedict campuran dan dipanaskan dengan
emisi. Glukosa memiliki elektron untuk diberikan, tembaga (salah satu
cadangan di reagen benedict) akan menerima elektron ini dan
mengurangi reduksi sehingga terjadilah perubahan warna.
Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena
kertas buram mudah menyerap udara / minyak jadi sangat cocok untuk
pengujian ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk
di atas kertas pada saat itu di panaskan di atas pembakar sepritus
sehingga cadangan udara mudah untuk mongering, jika ada yang
transparan maka bahan makanan tersebut mengandung lemak.
Dari hasil pemeriksaan yang kami peroleh di hasil yang diperoleh
dari hasil berikut:
Uji Roti

 Uji amilum , roti di tetesi dengan reagen, disetujui dan


menghasilkan warna biru kehitaman. Maka dari itu roti
mengandung amilum.
 Uji Protein, roti tidak mengandung protein karena ditetesi reagen
biuret warna ungu hanya sedikit diatas dan sisanya hanya warna
putih.
 Uji glukosa, setelah ditedesi dan di panaskan di atas bunsen
berubah menjadi hijau. Ini menunjukkan bahwa roti tidak
mengandung glukosa.
 Uji lemak, roti yang ada di atas kertas buram masuk
transparan. Roti ini mengandung lemak.

Uji Tempe

 Uji amilum, tempe di tetesi dengan reagen dan dapatkan warna


coklat muda. Hal ini membuktikan bahwa tempe tidak
mengandung amilum.
 Uji protein, tempe tidak mengandung protein karena kompilasi
ditetesi dengan reagen biuret warna menjadi setengah ungu.
 Uji glukosa,  Saat ditedesi dan dipanaskan diatas busen berubah
warna jadi biru.jadi tempe tidak mengandung glukosa.
 Uji lemak, kompilasi di atas kertas buram tempe tidak
meninggalkan noda transaparan. Ini membuktikan bahwa tempe
tidak mengandung lemak.

Uji Putih Telur

 Uji amilum, putih telur di tetesi dengan reagen dan menghasilkan


warna tetap bening. Hal itu berarti tidak menunjukkan bahwa telur
putih memiliki amilum.
 Protein uji, putih telur mengandung protein karena ditetesi reagen
biuret warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, putih telur ditedesi kemudian di panaskan di atas
bunsen tampak berwarna ungu.putih telur tidak mengandung
glukosa.
 Uji lemak, putih telur yang di oleskan pada kertas buram masuk
noda transparan. Maka putih telur mengandung lemak.

Uji Pisang

 Uji amilum, pisang ditetesi dengan reagen, menghasilkan warna


coklat kehitaman. Hal itu menunjukkan bahwa pisang memiliki
amilum hanya sebagian saja.
 Protein uji, pisang tidak mengandung protein karena setelah
ditetesi reagen biuret tidak terjadi perubahan.
 Uji glukosa, lalu tabung reaksi ditetesi dan dipanaskan pada busen
pisang menjadi warna kemerahan. Maka pisang tak memiliki
emulasi.
 Uji lemak, pisang sedikit mengandung lemak karena kertas buram
yang diolesi gerusan pisang sedikit mengandung transparansi.

Uji Kemiri

 Uji amilum, kemiri yang ditetesi dengan reagen, menghasilkan


warna coklat kehitaman. Maka kemiri sebagian besar memiliki
kandungan amilum.
 Uji protein, kemiri memiliki kandungan protein karena setelah
ditetesi oleh reagen biuret warna menjadi ungu.
 Uji glukosa, kemiri berubah menjadi ungukemudian ditetesi dan
dipanskan di atas bunsen. Hal ini berarti kemiri tidak memiliki
glukosa.
 Uji lemak, kemiri tmengandung lemak. Karena kertas buram yang
diolesi meninggalkan noda transparan.

Uji Margarin
Margarin hanya digunakan pada saat uji lemak. Hasil dari koleksi yang
kami dapatkan adalah margarin yang mengandung lemak karena
kompilasi margarin dioleskan pada kertas buram yang dikirim
transparan.
Uji Sari Jeruk
Sama halnya dengan margarin, sari jeruk hanya digunakan pada saat uji
lemak. Bagaimana, sari jeruk sama sekali tidak memiliki kandungan
lemak karena kertas buram yang dioleskan sari jeruk tidak mengandung
zat saripati.
G. JAWABAN PERTANYAAN
1. Bahan apa ajakah yang mengandung amilum dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung amilum adalah roti karena
perubahan warna yang terjadi saat gerusan roti di tetesi lugol / kalium
iodida warnanya berubah menjadi biru kehitaman. Dan juga kemiri
karena berubah menjadi coklat kehitaman.
2. Bahan apa sajakah yang mengandung glukosa dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung glukosa adalah roti dan
tempe. Pada saat roti ditedangkan warna berubah menjadi oranye
sedangkan tempe perubahan warna warnanya agak oranye
3. Bahan apa sajakah yang mengandung protein dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung protein adalah telur putih dan
kemiri. Kedua perubahan warna sama-sama berwarna ungu
4. Bahan apa sajakah yang mengandung lemak dan apa buktinya?
Bahan makanan yang mengandung lemak adalah margarin dan
roti. Margarin sepenuhnya meninggalkan transparan pada kertas buram
sedangkan roti hanya sedikit menempel transparan yang
tertinggal. Maka, roti sedikit memiliki lemak H.
H.SIMPULAN
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat ditarik simpulan sebagai
berikut:

 Yang mengandung amilum adalah roti.


 Yang mengandung kalori adalah roti dan tempe.
 Protein yang mengandung putih telur dan kemiri.
 Yang mengandung lemak adalah margarin dan roti.

Dalam satu bahan makanan tidak hanya mengandung nutrisi, tetapi


banyak yang memiliki lebih dari dua nutrisi atau lebih. Seperti roti yang
mengandung amilum, ditempatkan dan lemak.

Anda mungkin juga menyukai