Anda di halaman 1dari 28

PENGARUH NON PERFORMING FINANCING (NPF) DAN CAPITAL ADEQUACY

RATIO (CAR) TERHADAP PROFITABILITAS DENGAN FINANCING TO DEPOSIT


RATIO (FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERBANKAN SYARIAH
DI INDONESIA PERIODE 2014-2018

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian Bisnis Islam
Dosen Pengampu : Abdul Aziz NP, DR.,S.Ag., M.M.

Disusun Oleh :
WILANTIKA (63010170028)

PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Mengingat begitu pentingnya fungsi dan peranan perbankan syariah di Indonesia,
maka pihak bank syariah perlu meningkatkan kinerjanya agar tercipta perbankan dengan
prinsip syariah yang sehat dan efisien. Profitabilitas merupakan indikator yang paling
tepat untuk mengukur kinerja suatu bank (Syofyan, 2002). Menurut Karya dan Rakhman,
tingkat profitabilitas bank syariah di Indonesia merupakan yang terbaik di dunia diukur
dari rasio laba terhadap asset (ROA), baik untuk kategori bank yang full fledge maupun
untuk kategori Unit Usaha Syariah (Diah Aristya, 2010 : 8).
Pada saat ini perkembangan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari sektor
perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas
ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus menjaga kinerja
keuangannya. Kinerja keuangan suatu bank dinilai dengan berbagai indikator. Salah
satunya adalah laporan keuangan bank tersebut. Bank dalam melakukan kegiatan
operasionalnya memiliki tujuan utama, yaitu dapat mencapai profitabilitas maksimal.
Profitabilitas adalah kemampuan bank menghasilkan laba dengan efektif serta efisien.
Penelitian ini menggunakan Return On Assets (ROA) dalam mengukur profitabilitasnya.
Meskipun ada berbagai indikator penilaian profitabilitas yang sering digunakan oleh
bank, peneliti menggunakan rasio ROA, karena ROA memperhitungkan kemampuan
manajemen dalam memperoleh profitabilitasnya dan menjadi efisiensi secara menyeluruh
Anggreni (2014: 28).
Kinerja profitabilitas bank yang sehat sangat diperlukan untuk kelancaran fungsi
bank sebagai lembaga intermediary, laporan keuangan bank merupakan sumber utama
penilaian kinerja profitabilitas bank. Rasio yang dihitung dalam laporan keuangan dapat
menjadi dasar penilaian kinerja bank. Non Performing Financing (NPF), Financing to
Deposit Ratio (FDR), dan Capital Adequency Ratio (CAR) adalah rasio-rasio yang akan
digunakan untuk mengukur profitabilitas dalam penelitian ini (Kasmir, dalam
Simatupang 2016).
Dalam penelitian ini penulis juga mengunakan cakupan wilayah atau objek yang
lebih luas dibandingkan dengan penelitian yang terdahulu yaitu bank syariah (Bank
Umum Syariah, Unit Usaha Syariah). Berdasarkan uraian latar belakang diatas penulis
bermaksud untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH NON
PERFORMING FINANCING (NPF) DAN CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR)
TERHADAP PROFITABILITAS (ROA) DENGAN FINANCING TO DEPOSIT RATIO
(FDR) SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERBANKAN SYARIAH DI
INDONESIA PERIODE 2014-2018”.

B. Rumusan Masalah
Mengacu pada latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas (ROA)
pada Perbankan Syariah periode 2014-2018 ?
2. Bagaimana pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap profitabilitas (ROA)
pada Perbankan Syariah periode 2014-2018 ?
3. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas (ROA) pada
Perbankan Syariah periode 2014-2018?
4. Bagaimana pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap profitabilitas (ROA)
yang dimediasi oleh Financing To Deposit Ratio (FDR) pada Perbankan Syariah periode
2014-2018 ?
5. Bagaimana pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap profitabilitas (ROA) yang
dimediasi Financing To Deposit Ratio (FDR) pada Perbankan Syariah periode 2014-
2018?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan
a. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Perbankan Syariah periode 2014-2018.
b. Untuk menganalisis pengaruh Financing To Deposit Ratio (FDR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Perbankan Syariah periode 2014-2018.
c. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) pada Perbankan Syariah periode 2014-2018.
d. Untuk menganalisis pengaruh Non Performing Financing (NPF) terhadap
profitabilitas (ROA) yang dimediasi Financing To Deposit Ratio (FDR) pada
Perbankan Syariah periode 2014-2018.
e. Untuk menganalisis pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap
profitabilitas (ROA) yang dimediasi Financing To Deposit Ratio (FDR) pada
Perbankan Syariah periode 2014-2018.
2. Manfaat
a. Bagi Peneliti
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, peneliti mendapatkan ilmu baru
mengenai variabel yang diteliti seta dapat berbagi ilmu dengan yang lain.
b. Bagi Perguruan Tinggi
Diharapkan dengan adanya penelitian ini, dapat dijadikan sebagai
referensi untuk penelitian di masa yang akan datang.
c. Bagi Bank
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai koreksi untuk terus
meningkatkan kinerjanya.
BAB II
LANDADASAN TEORI

A. Telaah Pustaka
Telaah pustaka berisi ringkasan penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti-
peneliti terdahulu dan mempunyai kaitan dengan penelitian yang akan dilakukan. Oleh
karena itu, peneliti menggambarkan penelitiannya dengan membandingkan hasil dari
penelitian terdahulu sebagai gambaran.
Pengaruh NPV terhadap ROA
No Peneliti Judul Variabel Hasil
1. Anggreni, R. M, dan Pengaruh Dana DPK, Kecukupan NPF
Suardhika, I. M.S, Pihak Ketiga, Modal, NPF, berpengaruh
(2014) Kecukupan Modal, Suku Bunga negatif
Risiko Kredit dan Kredit, dan terhadap
Suku Bunga Kredit Profitabilitas profitabilitas
pada Profitabilitas

2. Marginingsih, R., Faktor-Faktor yang Faktor-faktor NPF


(2018) Mempengaruhi Profitabilitas berpengaruh
Profitabilitas Bank negatif
Umum Syariah di terhadap
Indonesia ROA.

3. Budihariyanto, et. Pengaruh Pembiayaan, NPF


all, (2018) Pembiayaan (Bagi FDR, NPF, dan berpengaruh
Hasil dan Jual Beli), Profitabilitas signifikan
Financing to negative
Deposit Ratio terhadap
(FDR), dan Non profitabilitas
Performing bank umum
Financing (NPF) syariah
Terhadap
Profitabilitas Bank
Non Devisa Syariah
(Tahun penelitian
2015 -2017)

4. Setiawan, U. N. A., Pengaruh Dana DPK, CAR, NPF, NPF


dan Indriani, A., Pihak Ketiga (DPK), dan Profitabilitas berpengaruh
(2016) Capital Adequacy negatif
Ratio (CAR), dan signifikan
Non Performing terhadap
Financing (NPF) profitabilitas
terhadap
Profitabilitas Bank
Syariah dengan
Pembiayaan sebagai
Variabel Intervening.

5. Yusuf, M., (2017) Dampak Indikator Indikataor Rasio NPF


Rasio Keuangan Keuangan dan berpengaruh
terhadap Profitabilitas signifikan
Profitabilitas Bank positif
Umum Syariah di terhadap
Indonesia. ROA pada
bank syariah

6. Zulifiah, F., dan Pengaruh Inflasi, BI Inflasi, BI Rate, NPF


Susilowibowo, J., Rate, CAR, NPF, CAR, NPF, berpengaruh
(2014) BOPO terhadap BOPO, dan positif
Profitabilitas Bank Profitabilitas terhadap
Umum Syariah ROA.
Periode 2008-2012.

7. Munir, M., (2018) Analisis Pengaruh CAR, NPF, FDR, NPF secara
CAR, NPF, FDR dan dan Profitabilitas parsial
Inflasi terhadap berpengaruh
Profitabilitas positif dan
Perbankan Syariah signifikan
di Indonesia terha-dap
ROA.

Pengaruh FDR terhadap Profitabilitas (ROA)

N Peneliti Judul Variable Hasil


o
1. Yusuf, M., Dampak Indikator Rasio FDR
(2017) Rasio Keuangan Keuangan dan berpengaruh
terhadap Profitabilitas signifikan
Profitabilitas Bank terhadap
Umum Syariah di ROA.
Indonesia

2. Simatupang, A., Capital Adequacy CAR, NPF, Financing to


dan Franzlay, Ratio (CAR), Non BOPO, FDR Deposit Ratio
D., (2016) Performing dan (FDR)
Financing (NPF), Profitabilitas berpengaruh
Efisiensi signifikan
Operasional secara
(BOPO) dan parsial
Financing to terhadap
Deposit Ratio profitabilitas
(FDR) terhadap Bank Umum
Profitabilitas Bank Syariah
Umum Syariah di
Indonesia.
3. Almunawwaroh, Pengaruh CAR, CAR, NPF, FDR
M., dan NPF dan FDR FDR, dan berpengaruh
Marlina, R., terhadap Profitabilitas positif
(2018) Profitabilitas Bank terhadap
Syariah di Profitabilitas
Indonesia (ROA).

4. Pravasanti, Y. Pengaruh NPF dan NPF, FDR, FDR


A., (2018) FDR terhadap CAR, dan ROA berpengaruh
CAR dan signifikan
Dampaknya negatif
terhadap ROA terhadap
pada Perbankan ROA.
Syariah di
Indonesia

5. Hakiim, N., dan Pengaruh Internal CAR, FDR, FDR secara


Rafsanjani, H., Capital Adequency BOPO, dan parsial
(2016) Ratio (CAR), Profitabilitas berpengaruh
Financing to negatif dan
Deposit Ratio tidak
(FDR), dan Biaya signifikan
Operasional per terhadap
Pendapatan profitabilitas.
Operasional
(BOPO) dalam
Peningkatan
Profitabilitas
Industri Bank
Syariah di
Indonesia
Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas (ROA)

No. Peneliti Judul Variable Hasil


1. Sukarno, K. W., Analisis Faktor- CAR, BOPO, CAR
(2016) Faktor yang NPF, FDR,dan berpengaruh
Mempengaruhi Profitabilitas positif dan
Kinerja Bank signifikan
Umum di terhadap
Indonesia ROA.

2. Pardede, D. N., Analisis Pengaruh CAR, DPK, CAR


et. all., (2016) CAR, Dana Pihak NIM, LDR, dan berpengaruh
Ketiga (DPK), Profitabilitas positif dan
NIM, dan LDR signi-fikan
terhadap terhadap
Profitabilitas ROA.
Perbankan dengan
LDR sebagai
Variabel
Intervening

3. Suryani, A., et. Pengaruh Rasio CAR, BOPO, CAR pada


all., (2016) Capital Adequacy LDR, NIM, penelitian ini
Ratio, BOPO , NPL, dan ROA tidak
Loan to Deposit berpengaruh
Ratio, Net Interest signifikan
Margin dan Non terhadap
Performing Loan ROA .
terhadap Return
On Assets (Studi
pada Bank Umum
yang Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia Periode
2012-2014)

4. Hasanah, E. M., Pengaruh Capital CAR, NPF, CAR


(2017) Adequacy Ratio FDR, dan berpengaruh
(CAR) dan Non Profitabilitas negatif dan
Performing (ROA) signifikan
Financing (NPF) terhadap
terhadap ROA
Profitabilitas
(ROA) dengan
Financing to
Deposit Ratio
(FDR)
sebagai Variabel
Intervening pada
Bank Umum
Syariah (Periode
2012-2016)

5. Wibisono, M. Pengaruh CAR, CAR, NPF, CAR


Y., (2017) NPF, BOPO, FDR BOPO, FDR, berpengaruh
terhadap ROA NOM dan ROA negatif tidak
yang dimediasi signifikan
oleh NOM terhadap
ROA.

Pengaruh NPF terhadap FDR

No. Peneliti Judul Variable Hasil


1. Mutia, R., dkk Analisis Faktor- Faktor-Faktor NPL
(2014) Faktor yang Mem- yang berpengaruh
pengaruhi Fungsi mempenga-ruhi positif tidak
In-termediasi Bank Fungsi Inter- signifikan
Umum di Kota mediasi terhadap
Banda Aceh LDR Bank
Umum di
Kota Banda
Aceh

2. Hersugondo dan Pengaruh CAR, CAR, NPL, NPL


Tamtomo, H. S., NPL, DPK dan DPK, ROA, berpengaruh
(2012) ROA terhadap dan LDR negatif dan
LDR Perbankan signifikan
Indonesia terhadap
LDR
Perbankan
Indonesia

3. Sulibendika, K. Non Performing NPL, BOPO, NPL


A., (2017) Loan, Biaya LDR, dan ROA berpengaruh
Operasional negatif dan
terhadap signifikan
Pendapatan Ope- terhadap
rasional, sebagai LDR pada
Prediktor Loan To Perusahaan
Deposit Ratio dan Perbankan di
Return On Assets Bursa Efek
pada Perusahaan Indonesia
Per-bankan di
Bursa Efek
Indonesia
4. Fadila, D., et. Peran ROA CAR, NPL, NPL tidak
all., (2015) sebagai Pemediasi LDR, dan ROA berpengaruh
CAR, NPL, dan signifikan
LDR Bank terhadap
Pembangunan LDR Bank
Daerah di Pembangunan
Indonesia Daerah di
Indonesia.

Pengaruh CAR terhadap FDR

No. Peneliti Judul Variable Hasil


1. Pardede, D. N., Analisis Pengaruh CAR, DPK, CAR tidak
et. all., (2016) CAR, Dana Pihak NIM, LDR, dan berpengaruh
Ketiga (DPK), Profitabilitas signi-fikan
NIM, dan LDR terhadap
terhadap LDR.
Profitabilitas
Perbankan dengan
LDR sebagai
Variabel
Intervening

2. Ervina, et., all, Pengaruh Dana DPK, NPF, CAR


(2016) Pihak Ketiga, Non CAR, ROA berpengaruh
Performing postif dan
Financial, Capital signifikan
Adequacy Ratio, terhadap FDR
dan Return on
Asset terhadap
Tingkat Likuiditas
3. Ariyanti, I., et. Pengaruh CAR, CAR, NPF, CAR
all., (2017) NPF, NIM, BOPO, NIM, BOPO, berpengaruh
dan DPK terhadap DPK, FDR, dan positif dan
Profitabilitas Profitabilitas signifikan
dengan FDR terhadap
sebagai Variabel FDR.
Intervening (Studi
Kasus Perbankan
Umum Syariah
Tahun 2011-2014)

4. Fitria, L. N., Dana Pihak Ketiga CAR, BOPO, CAR


(2017) terhadap NPF, DPK, berpengaruh
Profitabilitas FDR, dan positif tetapi
melalui Financing Profitabilitas tidak
to Deposit Ratio signifikan
sebagai Variabel terhadap FDR
Intervening pada
Perbankan Syariah
(Studi pada Bank
Umum Syariah
Periode 2011-
2015)

5. Hasanah, E. M., Pengaruh Capital CAR, NPF, CAR


(2017) Adequacy Ratio FDR, dan berpengaruh
(CAR) dan Non Profitabilitas positif dan
Performing (ROA) signifikan
Financing (NPF) terhadap FDR
terhadap
Profitabilitas
(ROA) dengan
Financing to
Deposit Ratio
(FDR) sebagai
Variabel
Intervening pada
Bank Umum
Syariah (Periode
2012-2016)

B. Kerangka Teori
1. Teori Keagenan (Agency Theory)
Teori Keagenan (Agency Theory) memberikan fokus terhadap fakta yang
berkembang bahwa dalam setiap organisasi individu akan bertindak sebagai pihak
yang dipercaya oleh individu atau sekelompok individu lainnya. Teori Keagenan
menyatakan bahwa hubungan antara manajemen sebagai pengelola perusahaan akan
lebih banyak mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan dibandingkan
pemegang saham, sehingga terjadi asimetri informasi antara manajer dan pemegang
saham yang menimbulkan konflik kepentingan (Boroastuti,2015:4-5).

2. Bank Syariah
Bank syariah didirikan dengan tujuan untuk mempromosikan dan
mengembangkan penerapan prinsip-prinsip Islam, Syariah dan tradisinya ke dalam
transaksi keuangan dan perbankan serta bisnis lain yang terkait (Arifin, 2002:3).
Aktivitas keuangan dan perbankan dalam ajaran Al-Qur’an ada dua yaitu: (Arifin,
2002:11-12)
a. Prinsip at-Ta’awun, yaitu saling membantu dan saling bekerja sama di antara
anggota masyarakat untuk kebaikan.
b. Prinsip mengindari al-iktinaz, yaitu menahan uang (dana), dan membiarkannya
menganggur (idle) dan tidak berputar dalam transaksi yang bermanfaat bagi
masyarkat umum.

3. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan mendapatkan laba melalui semua
kemampuan, dan sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah
karyawan, jumlah cabang, dan sebagainya (Harahap, 2007:304).Rasio ini
menunjukkan tingkat efektivitas yang dicapai melalui usaha operasional bank, yaitu
Profit Margin dan Return on Asset (ROA) (Suwiknyo, 2010:148).
Rasio yang digunakan dalam penelitian ini, untuk menentukan tingkat
profitabilitas perbankan syariah menggunakan Return on Asset (ROA). Semakin besar
ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut
dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya,
2003:118). Secara sistematis, ROA diukur dengan menggunakan rumus sebagai
berikut (Dendawijaya, 2003:118):
𝑅𝑂𝐴 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ ×100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑘𝑡𝑖𝑣𝑎

4. Non Performing Financing (NPF)


Menurut Dendawijaya (2003:82) Non Performing Financing (NPF) atau yang
sering disebut kredit bermasalah merupakan kegagalan pihak debitur memenuhi
kewajibannya untuk membayar angsuran (cicilan) pokok kredit beserta bunga yang
telah disepakati kedua belah pihak dalam perjanjian kredit. Semakin tinggi NPF pada
suatu bank, maka risiko bank tersebut akan mempengaruhi pendapatan bank sehingga
menurunkan laba bank dan ikut menurunkan ROA dari bank tersebut. NPF
merupakan situasi dimana persetujuan pengembalian kredit mengalami risiko
kegagalan, bahkan menunjukkan kepada bank akan mengalami risiko kegagalan
(Yusuf, 2017:143).
Secara sistematis, NPF diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut
(Zulifiah dan Susilowibowo, 2014:764):
NPF= Total Pembiayaan Bermasaalah X100%
Total Pembiayaan

5. Financing Deposit Ratio (FDR)


Financing Deposit Ratio (FDR) adalah menunjukkan kesehatan bank dalam
memberikan pembiayaan (Suwiknyo, 2010:148). FDR (Financing Deposit Ratio)
adalah perbandingan antara pembiayaan yang diberikan oleh bank dengan dana pihak
ketiga (DPK) yang berhasil dikerahkan oleh bank. FDR tersebut menyatakan
seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang
dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber
likuiditasnya. Dengan kata lain, seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah
kredit dapat mengimbangi kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan
deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk
memberikan kredit (Lukman dalam Yusuf, 2017: 143). Rasio ini untuk mengetahui
kemampuan bank dalam membayar kembali kewajiban kepada para nasabah yang
telah menanamkan dana dengan pembiayaan yang telah diberikan kepada para
debiturnya. Semakin tinggi rasionya semakin tinggi tingkat likuiditasnya.
Secara sistematis, FDR diukur menggunakan rumus sebagai berikut (Yusuf, 2017:
143).
FDR = PembiayaanDana ×100%
Pihak Ketiga

6. Capital Adequacy Ratio (CAR)


Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio kecukupan modal yang
menunjukan kemampuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi dan
kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasi, dan
mengontrol risiko-risiko yang timbul yang dapat berpengaruh terhadap besarnya
modal bank (Sukarno, 2006:48). Capital Adequacy Ratio menunjukkan sejauh mana
modal pemilik saham dapat menutupi aktiva beresiko (Harahap, 2002: 307).
Pemenuhan kebutuhan Rasio Modal Minimal Bank ditentukan oleh BSI (Bank for
International Setlement) sebesar 8% (Ariyanti, 2017:7).
Secara sistematis, menurut Kasmir (2010:286) perhitungan CAR dapat dijelaskan
dengan rumus sebagai berikut :
CAR=Modal Sendiri x 100%
ATMR

C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan uraian penelitian terdahulu dan landasan teori diatas, maka kerangka
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

H1
NPF
H4
H2
Profitabilitas
FDR
(ROA)

CAR H5
H3

D. Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2017:93) merupakan jawaban sementara terhadap
rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun
dalam kalimat pertanyaan.Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
berdasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang
diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai
jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik.
1. Pengaruh NPF terhadap profitabilitas (ROA)
Dalam penelitian Anggreni, R. M, dan Suardhika, I. M.S, (2014) menunjukkan
Non Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif pada profitabilitas. Temuan ini
menunjukkan peningkatan Non Performing Loan (NPL) akan menyebabkan
penurunan profitabilitas. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa kenaikan Non
Performing Loan (NPL), yang mencerminkan kredit macet dalam pengelolaan kredit
bank, akan menurunkan tingkat pendapatan bank sehingga menyebabkan ROA
semakin kecil. Penelitian ini didukung dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Marginingsih, R., (2018) yang menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif terhadap
ROA. Pembiayaan bermasalah pada perbankan syariah masih tinggi. Dalam hal ini
bank syariah perlu memperbaiki proses iternalnya agar semakin hati-hati dalam
menyalurkan pembiayaan. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Budihariyanto, et. all, (2018) menunjukkan bahwa Non Performing Finacing (NPF)
berpengaruh negatif signifikan terhadap Profitabilitas (ROA). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa salah satu permasalahan yang dialami oleh bank yaitu kredit
macet yang sangat tinggi jika hal ini terjadi maka laba yang akan didapat oleh bank
sangat rendah. Hal ini dikarenakan tingkat kredit macet yang sangat tinggi dan bank
sulit untuk mengembalikan dana yang telah dipinjam kepada nasabah tidak sebanding
dengan dana yang dihimpun oleh suatu bank tersebut sehingga bank susah
menjalankan operasional bank dan dapat berdampak negatif signifikan pada tingkat
laba. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, U. N. A., dan Indriani, A., (2016)
menunjukkan bahwa NPF berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas.
Berdasarkan temuan Anggreni, R. M, dan Suardhika, I. M.S, (2014),
Marginingsih, R., (2018), Budihariyanto, et. all, (2018), Setiawan, U. N. A., dan
Indriani, A., (2016) menyimpulkan bahwa Non Performing Finacing (NPF)
berpengaruh negatif terhadap Profitabilitas (ROA). Ini berarti semakin tinggi rasio
NPF akan berakibat penurunan pada ROA.
Maka dari itu hipotesis dalam penelitian ini yaitu:

H1 = Non Performing Finacing (NPF) berpengaruh negatif terhadap


Profitabilitas (ROA)
2. Pengaruh FDR Terhadap Profitabilitas (ROA)
Dalam penelitian Riyadi, S., dan Yulianto, A., (2014) menyatakan bahwa
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan kemampuan bank dalam
menyediakan dana dan menyalurkan dana kepada nasabah, dan memiliki
pengaruh terhadap profitabilitas. Nilai FDR menunjukkan efektif tidaknya bank
dalam menyalurkan pembiayaan, apabila nilai FDR menunjukkan presentase
terlalu tinggi maupun terlalu rendah maka bank dinilai tidak efektif dalam
menghimpun dan menyalurkan dana yang diperoleh dari nasabah, sehingga
mempengaruhi laba yang didapat. Arah hubungan yang timbul antara FDR
terhadap ROA adalah positif, karena apabila bank mampu menyediakan dana dan
menyalurkan dana kepada nasabah maka akan meningkatkan return yang didapat
dan berpengaruh kepada meningkatnya ROA yang didapat oleh bank syariah.
Hasil Almunawwaroh, M., dan Marliana, R., (2018) menunjukkan bahwa FDR
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Hal ini menunjukkan
bahwa semakin besar FDR akan berdampak pada peningkatan profitabilitas bank
syariah.
Selain itu, penelitian dari Yusuf, M., (2017) menyatakan FDR
berpengaruh signifikan positif terhadap ROA pada Bank Umum Syariah (BUS).
Dengan Demikian, semakin tinggi rasio ini mencerminkan bahwa Bank Umum
Syariah (BUS) semakin efektif dalam menyalurkan pembiayaannya. Dengan
asumsi bahwa rasio ini berada dalam batas yang ditetapkan oleh Bank
Indonesia.Penelitian dari Yunita, R., (2014) menyatakan FDR berpengaruh positif
terhadap ROA, artinya tinggi atau rendahnya FDR dapat memprediksi tinggi atau
rendahnya ROA. Semakin besar kredit maka pendapatan yang diperoleh naik,
karena pendapatan naik maka otomatis laba juga akan meningkat. Simatupang,
A., dan Franzlay, D., (2016) menyatakan bahwa FDR berpengaruh signifikan
secara parsial terhadap profitabilitas bank umum syariah. Dengan penyaluran
dana pihak ketiga yang besar maka pendapatan bank (ROA) akan semakin
meningkat.
Berdasarkan temuan Riyadi, S., dan Yulianto, A., (2014), Almunawwaroh,
M., dan Marliana, R., (2018), Yusuf, M., (2017), Yunita, R., (2014), Simatupang,
A., dan Franzlay, D., (2016) menyebutkan bahwa FDR berpengaruh positif
terhadap Profitabilitas
Maka dari itu hipotesis dalam penelitian ini yaitu:
H2 = Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas (ROA)

3. Pengaruh CAR terhadap Profitabilitas (ROA)


Kondisi CAR yang lebih besar dalam satu periode memberikan
keuntungan yang lebih besar dari bank. Alasan mendasar adalah berkaitan dengan
upaya bank untuk tetap memperkokoh kecukupan modalnya, kecukupan modal
yang tinggi menunjukkan kemampuan bank untuk dapat memberikan kredit yang
semakin besar, yang akhirnya dapat meningkatkan ROA (Pardede, 2016:10).
Semakin tinggi kecukupan modalnya untuk menanggung risiko pinjaman
macetnya, sehingga kinerja bank semakin baik, dan dapat meningkatkan
kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah yang bersangkutan (Wibisono,
2017:54).
Berdasarkan penelitian dari Pardede (2016:10), Fitria (2017:188) dan
Pangestika (2018:144) memperoleh hasil bahwa CAR berpengaruh positif dan
signifikan terhadap ROA. Sedangkan penelitian dari Hasanah (2017:70) dan
Nurvarida (2017:87) CAR berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.
Jadi, besar kecilnya kecukupan modal bank belum tentu menyebabkan besar
kecilnya keuntungan bank. Bank yang memiliki modal besar namun tidak dapat
menggunakan modalnya secara efektif untuk menghasilkan laba maka modal pun
tidak akan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank.

Dari uraian tersebut, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai


berikut:
H3 = Capital Adequency Ratio (CAR) berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas (ROA)
4. Pengaruh NPF terhadap FDR
Non Performing Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh
bank. Banyaknya kredit bermasalah membuat bank tidak berani meningkatkan
penyaluran kreditnya apalagi bila dana pihak ketiga tidak dapat dicapai secara
optimal. Semakin besar NPF maka semakin buruk kualitas kredit yang dimiliki
oleh bank yang nantinya akan menyebabkan kerugian dan menurunkan FDR.
Penelitian Sulibendika, K.A (2017) NPL/NPF berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap ROA dengan FDR/LDR sebagai variable intervening. Hal ini
mengindikasikan bahwa peningkatan terhadap NPF, maka FDR akan menurun,
dimana dengan meningkatnya kredit bermasalah yang terdapat pada bank, maka
akan berdampak pada menurunnya kredit yang disalurkan oleh pihak bank.
Tingginya kredit bermasalah menyebabkan bank enggan untuk meningkatkan
penyaluran kreditnya. Mutia, R. (2014) menyatakan bahwa NPF berpengaruh
positif tidak signifikan terhadap ROA dengan FDR sebagai variable intervening.
Semakin tinggi rasio NPF mengindikasi semakin buruk kualitas pembiayaan dan
kredit yang disalurkan. Dan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap penurunan
kinerja fungsi intermediasi bank yang bersangkutan karena bank akan semakin
ketat dalam penyaluran pembiayaan dan kredit.
Herusugondo dan Tamtomo, H. S. (2012) menyatakan bahwa NPF
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap FDR. Banyaknya kredit bermasalah
juga membuat bank tidak berani meningkatkan penyaluran kreditnya apalagi bila
dana pihak ketiga tidak dapat dicapai secara optimal maka dapat mengganggu
likuiditas suatu bank.

Berdasarkan uraian diatas, maka perumusan hipotesisnya sebagai berikut :


H4 = NPF berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA yang dimediasi
oleh FDR

5. Pengaruh CAR terhadap FDR


Modal merupakan aspek yang paling penting bagi perusahaan perbankan
guna meningkatkan kepercayaan masyarakat. Capital Adequacy Ratio (CAR)
adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh aktiva bank yang
mengandung risiko (kredit, penyertaan, surat berharga, tagihan pada bank lain)
ikut dibiayai dari dana modal sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari
sumber-sumber diluar bank, seperti dana masyarakat, pinjaman (utang), dan lain-
lain (Dendawijaya, 2009: 121). Capital Adequacy Ratio atau sering disebut rasio
kecukupan modal yaitu bagaimana sebuah perbankan mampu membiayai aktivitas
kegiatannya dengan kepemilikan modal yang dimilikinya (Fahmi, 2014). Menurut
Aryani (2010: 108) apabila nilai CAR tinggi (sesuai ketentuan BI 8%) berarti
bank tersebut mampu membiayai operasi bank, keadaan yang menguntungkan
bank tersebut akan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.
Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan Defri (2012), Anggreni dan
Suardika (2014), Fiscal dan Lusiana (2014) menjelaskan CAR memiliki pengaruh
positif dan signifikan terhadap profitabilitas. Apabila tingkat kecakupan modal
yang dimiliki suatu bank baik, maka masyarakat akan tertarik untuk mengambil
kredit di bank tersebut, dan pihak bank akan mempunyai dana cadangan apabila
sewaktu-waktu terjadi kredit macet. Bank dengan rasio CAR yang tinggi maka
kreditnya juga baik, sehingga apabila CAR meningkat maka akan meningkatkan
Financing Deposit Ratio (FDR).
Berdasarkan kajian teori dan penelitian terdahulu, maka dapat dirumuskan
hipotesis berikut:
H5 = CAR berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA yang dimediasi
oleh FD

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan data
sekunder baik variabel Non Performing Financing (NPF), Financing To Deposit
Ratio (FDR), Capital Adequacy Ratio (CAR), maupun Return on Asset (ROA)
Perbankan Syariah di Indonesia. Menurut Sugiyono (2012:8) metode kuantitatif
adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan
untuk meneliti pada populasi dan sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Data ini terdapat
pada laporan Statistik Perbankan Syariah periode tahun 2014 sampai dengan
tahun 2018.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Perbankan Syariah di Indonesia pada tahun
2014-2018, melalui akses internet di situs resmi Otoritas Jasa Keuangan.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kuanitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2017:61). Populasi
dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah di Indonesia yang terdaftar di
Otoritas Jasa Keungan dan Bank Indonesia mulai tahun 2014 sampai dengan
2018. Jumlah Bank Umum Syariah (BUS) dan Unit Usaha Syaruiah (UUS) yang
tercatat pada saat ini mencapai 14 Bank Umum Syariah (BUS dan 20 Unit Usaha
Syariah (UUS).
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2017:62). Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling yaitu
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel yang
terseleksi dengan menggunakan metode purposive sampling sebanyak 26 bank
syariah yaitu 11 Bank Umum Syariah dan 15 Unit Usaha Syariah.
D. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder.
Menurut (Supranto, 2012:21), data sekunder (secondary data) yaitu data yang
diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi. Data sekunder didapat
melalui studi kepustakaan yang bisa didapatkan melalui artikel-artikel yang ada,
baik itu dari jumlah buku maupun yang bersumber dari internet yang terkait
dengan penelitian ini.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengumpulan data
melalui obervasi secara tidak langsung, yaitu dengan mengumpulkan data-data
laporan keuangan tahunan perbankan tahun 2014-2018.
F. Teknik Analisis Data
1. Uji Stasioneritas
Uji Stasioneritas digunakan untuk menguji data agar data yang digunakan
bersifat flat, tidak mengandung komponen trend, dengan keragaman konstan
dan tidak terjadi fluktuasi periodic
2. Uji Regresi Data Panel
Untuk menguji regresi pada data panel maka ada tahapan yang perlu
dilakukan untuk mendapatkan hasil regresi yang tepat. Pertama yang harus
dilakukan adalah dengan menentukan model mana yang paling tepat untuk
mengestimasi data yaitu dengan Common Effect Model, Fixed Effect Model,
dan Random Effect Model dengan penentuan metode estimasinya
menggunakan Chow Test, Lagrange Multiple, dan Hausman Test.
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen)
(Ghozali, 2013: 105).

b. Uji Heteroskedastisitas
Untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dalam penelitian
ini digunakan uji glejser, yaitu dengan cara meregresikan nilai absolut
residual terhadap variabel independen
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya (Ghozali,
2013: 110).
d. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal
(Ghozali,2013: 160).
4. Uji Statistik
a. Uji T
Menurut Sujarweni (2015:161), uji T adalah pengujian koefisien
regresi parsial individual yang digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen (Xi) secara individual mempengaruhi variabel
dependen (Y).
b. Uji F
Menurut Sujarweni (2015:162), uji F adalah pengujian signifikansi
persamaan yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel bebas (X1, X2, X3) secara bersama-sama terhadap variabel tidak
bebas (Y).
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2 merupakan
suatu ukuran yang penting dalam regresi. Determinasi (R2) mencerminkan
kemampuan variabel dependen. Tujuan analisis ini adalah untuk
menghitung besarnya pengaruh variaabel independen terhadap variabel
dependen. Nilai R2 menunjukkan seberapa besar proporsi dari total variasi
variabel tidak bebas yang dapat dijelaskan oleh variabel penjelasnya.
Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen
(Ghozali, 2005 dalam Sujarweni, 2015:228).
5. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk menguji pengaruh variabel intervening digunakan metode analisis
jalur (Path Analysis).Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis linear
berganda, analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antar variabel (model casual) yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2013: 249).
G. Alat Analisis Data
Penelitian ini adalah merupakan data kuantitatif dimana data dapat
dinyatakan dalam bentuk angka, maka akan mudah untuk diaplikasikan ke dalam
olah data SPSS versi 18 dan Eviews 9 merupakan sebuah program komputer
statistik yang berfungsi untuk membantu dalam memproses data-data statistik
secara tepat dan cepat, serta menghasilkan berbagai output yang dikehendaki oleh
para pengambil keputusan.

DAFTAR PUSTAKA

Agustina dan Anthony Wijaya. 2013. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loan
Deposit ratio Bank Swasta Nasional di Bank Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi
Mikroskil, Volume 3, Nomor 02.
Astohar. 2016. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) dan Financing to Deposit Ratio
terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah diIndonesia dengan Inflasi
sebagaiVariabel Pemoderasi.Among Makarti, Vol. 9 No.18.
bankvictoriasyariah.co.id
Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Buchory, Herry Achmad. 2014. Analysis of The Effect of Capital, Credit Risk and
Profitability to Implementation Banking Intermediation Function. International
Journal of Business, Economicand Law, Vol. 4.
Defri. 2012. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Likuiditas dan Efisiensi
Operasional Terhadap Profitabilitas Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
BEI.Jurnal Manajemen. 1 (1).
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Edisi kedua, Bogor: Penerbit
Ghalia Indonesia.
Edo, Delsi Setiawati Ratu dan Ni Luh Putu Wiagustini. 2014. Pengaruh Dana Pihak
Ketiga, Non Performing dan Capital Adequacy Ratio terhadap Loan to Deposit
Ratio dan Return On Assets pada Perbankan di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Vol 3, No. 11.
Fadila, Dewi dan Yuliani. 2015. Peran ROA sebagai Pemediasi CAR, NPL, dan LDR
Bank Pembangunan Daerah di Indonesia.Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya,
Vol. 13, No. 2.
Fahmi, Irham. 2014. Pengantar PerbankanTeori dan Aplikasi.Bandung: Alfabeta.
Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Progam SPSS. Semarang:
Heryanto, Eric. 2013. Analisis Perbandingan Kredit Macet Antara Perbankan Syariah
dengan Perbankan Konvensional. Jakarta: Skripsi Universitas Gunadarma.
Indriyani, Putu Agustina, Dkk. 2016. Pengaruh Non Performing Loan (NPL), Loan to
Deposit Ratio (LDR) dan Net Interest Margin (NIM) terhadap Return On Assets
(ROA) pada Bank Umum yang Terdaftar di Bursa efek Indonesia Tahun 2014. E
Jurnal Bisma Universitas Pendidikan Ganesha.
Layaman dan Qoonitah Fitri Al-Nisa.(2016). Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio
(CAR) dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Profitabilitas Bank
Syariah.Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan Syariah, Volume, Nomor 1.
Lemiyana dan Erdah Litriani. 2016. Pengaruh NPF,FDR, BOPO terhadap Return On
Assets (CAR) pada Bank Umum Syariah. I-Economic, Vol. 2.No. 1.
Leny Nur Fitria. 2017. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan dan Dana Pihak Ketiga
Terhadap Profitabilitas Melalui Financing to Deposit Ratio (FDR) sebaga variabel
Intervening Pada Perbankan syariah.Jurusan Ekonomi Institut Universitas Islam
Negeri Malang.
Pardede, Desi Natalia, & Irene Rini Demi Pangestuti. 2016. Analisis Pengaruh CAR
Dana Pihak Ketiga (DPK), NIM, dan LDR Terhaadap Profitabilitas Perbankan
dengan LDR sebagai variabel Intervening. Diponegoro Journal Of Management
Volume 5, Nomor 3,1-13.

Anda mungkin juga menyukai