Anda di halaman 1dari 5

1. Mohon dilengkapi untuk setiap jembatan cross section rencana jalan.

2. Meliputi tebal perkerasan yg digunakan, tipe timbunan yg digunakan, ret. wall yang
digunakan untuk menahan oprit.
3. Lengkapi dengan hitungan tebal perkerasan jalan dan hitungan tinggi timbunan kritis.
4. Untuk oprit juga mohon dilengkapi untuk safety berupa guardrail atau minimal guide
post dan ploting rambu2 yg diperlukan.
5. Untuk laporan akhir mohon dimasukin keperluan untuk luasan dan biaya pembebasan
lahan (larap) mengingat jembatan yang kita rencanakan rata2 duplikasi.
6. Untuk pengelolaan lingkungan akibat rencana duplikasi juga mohon dibahas.
7. Metode konstruksi setiap jembatan yang direncanakan dimasukin ke final report.
8. Hasil perbaikan dibuat lembar asistensi yang diperbaiki apa saja.
9. Untuk analisa hidrologi pada laporan antara mohon dimasukin analisa scouring atau
gerusan pada abutment dan pier.
10. Untuk gambar pada pier/pilar mohon dimasukin desain fender untuk pelindung dari
bahaya tumbukan pada pilar.
11. Untuk laporan akhir mohon dimasukin juga ringkasan analisa soil test, dari mulai
CPT, SPT sampai data laboratorium.
12. Metode konstruksi yang digunakan juga akan berpengaruh ke Engineer estimate/biaya
pekerjaan.
13. Penggunaan diameter boredpile yg umum digunakan saja, misalnya diameter 80cm,
diameter 100cm atau diameter 120cm.
14. Untuk kedepan di nomori supaya mempermudah cross checknya.
15. Dengan tebal standar minimal perlu 47.5cm = 30cm base A + 7.5cm ac base + 6 cm
ac-bc + ac wc 4cm.
16. Gambar dilengkapi detail ekspansiont joint yg akan digunakan type apa, stripseal
joint/asphsltic plugh/modular joint.
17. Untuk estimasi masa pelaksanaan dibuatkan s-curve sehingga nanti PPK fisik tidak
kebingungan untuk penentuan masa pelaksanaan pekerjaan.
18. Mohon ditinjau apakah timbunan perlu perforated pipe untuk drainase di bawah
permukaan.
19. Pada gambar rencana mohon dimasukin daya dukung aksial izin dan daya dukung
laterl izin nanti ini berguna untuk uji acuan PDA test, pile integirty test, ultrasonic
logging dll.
20. Untuk analisis pondasi mohon dimasukin deformasi lateral dan vertikal, cek
penurunan yg terjadi terhadap penurunan vertikal harus kurang dari 25mm dan
deformasi lateral maksimum 10mm.
21. Untuk gambar sambungan lewatan dan panjang penyaluran harap mengikuti kaidah
penggambaran penulangan supaya tidak terjadi kesalahan pada saat pelaksanaan
nantinya.

22. Periksa tegangan tanah dibawah box, apakah diperlukan mini pile atau sejenisnya,
agar box tdk turun.
23. Tulangan angkur, dari top bore pile, terhadap pier footing terlalu pendek ikuti
ketentuan L = k x d dimana k= konstanta.
24. Untuk tulangan pokok pier, di way terusan 2 diameter 29-15 cm, dan tulangan dia 29
mm spesial order dari produsen, mohon pertimbangkan 2 diameter 25mm jarak lebih
kecil dari 15 cm, mungkin jarak 10 cm, dihitung kembali.
25. Gambar weephole ditunjukan pada long section/buat typikal khusus biar lebih jelas.
26. Ketidaksesuian data boring vs dalam borpile elevasi agar disinkronkan gunakan
bidang DATUM, dan kenapa elevasi bottom bore pile jauh melebihi dari data boring?,
beri penjelasan diskripsi tanah (core box) kedalaman 11 m, spt lebih besar 60.

Anda mungkin juga menyukai