1-9
Inamas Anna Sholekhah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. A nalisis Biaya Pendidikan dengan Metode
Cost Volume Profit (CVP) pada SMK Swasta X di Surakarta. Agustus, 2018
ANALISIS BIAYA PENDIDIKAN DENGAN METODE COST VOLUME PROFIT (CVP) PADA
SMK SWASTA X DI SURAKARTA
Inamas Anna Sholekhah, Sigit Santoso, Nurhasan Hamidi*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
inamasanna11@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) cara perhitungan unit cost pada SMK Swasta X di Surakarta
dengan menggunakan metode variable costing; (2) break even point biaya pendidikan pada SMK Swasta X
di Surakarta dengan menggunakan analisis cost volume profit. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Teknik sampling menggunakan teknik purposive sampling dengan
sampel yang dipilih adalah kepala sekolah, wakil kepala bagian sarana prasarana dan bendahara sekolah.
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik studi dokumentasi, wawancara, dan observasi. Validitas data
menggunakan teknik triangulasi sumber dan triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis
interaktif. Prosedur penelitian meliputi tahap pra lapangan, tahap lapangan, dan tahap analisis data. Hasil
penelitian adalah sebagai berikut: Pertama, metode variable costing dapat diterapkan pada SMK Swasta X di
Surakarta dengan langkah identifikasi komponen biaya, deskripsi dan penggolongan biaya, pemisahan biaya
semi variabel, rekapitulasi pemisahan biaya, dan perhitungan unit cost. Kedua, rasio margin kontribusi
sebesar 31,64%, hal tersebut menunjukkan bahwa penerimaan sekolah pada tahun pelajaran 2016/2017
memberikan kontribusi sebesar 31,64% untuk menutup biaya tetap setelah menutup biaya variabel dan break
even point jumlah siswa sejumlah 378 siswa.
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate: (1) the unit calculation method at Vocational High
School Swasta X of Surakarta with the variable costing; and (2) the break even point of tuition at Vocational
High School Swasta X of Surakarta with the cost volume profit analysis. This research employed a descrip-
tive qualitative method with case study approach. Purposive sampling technique was used to determine its
samples. They consisted of Principal, Vice Principal of Facility and Infrastructure Affairs, and Treasurer of
the school. The data of the research were collected through documentation, in-depth interview, and observa-
tion. They were validated by using the data source and method triangulations and validated by using the in-
teractive model of analysis. The research procedure included pre-field stage, field stage, and data analysis
stage. The result of the search are as follows: Firstly, the variable costing method could be applied at Voca-
tional High School Swasta X of Surakarta through cost component identification, cost description and clas-
sification, semi-variable cost separation, cost separation recapitulation, and unit cost calculation respec-
tively. Secondly, the rasio of the contribution margin was 31.64%, indicating that the school revenue in Aca-
demic Year 2016/2017 was 31.64% to cover the fixed cost following the coverage of variable cost, and the
break even point of the number of students was 378.
tersebut apabila dijumlahkan akan membentuk perubahan pada setiap tahun, maka sekolah tidak
harga pokok produksi. Istilah harga pokok dapat mencapai target yang direncanakan dan
produksi lebih cenderung digunakan pada sektor hal tersebut akan berdampak pada jumlah
manufaktur, sedangkan pada sektor jasa seperti penerimaan dan pelayanan sekolah. Untuk
lembaga pendidikan disebut sebagai harga mempertahankan penerimaan dan pelayanan
pokok jasa pendidikan. sekolah tentunya berhubungan dengan
Menurut Mulyadi (2014:17) penentuan harga penentuan harga pokok jasa pendidikan oleh
pokok jasa pendidikan dapat dilakukan dengan pihak sekolah.
dua metode, yaitu metode full costing dan Dalam penentuan harga pokok jasa
variable costing. Pada metode full costing pendidikan SMK Swasta X di Surakarta
seluruh komponen biaya baik yang bersifat tetap menggunakan metode full costing. Penggunaan
maupun variabel diperhitungkan untuk metode full costing dengan pertimbangan bahwa
penentuan harga pokok jasa pendidikan, seluruh biaya yang dikeluarkan harus
sedangkan pada metode variable costing yang dibebankan kepada siswa, hal tersebut
diperhitungkan untuk penentuan harga pokok digunakan untuk menjaga kelangsungan usaha
jasa pendidikan hanya biaya variabel saja. sekolah. Haryono (2014) menjelaskan bahwa
Penentuan harga pokok jasa pendidikan yang metode full costing tidak cukup memadai untuk
tepat dapat membantu pihak sekolah untuk penerapan analisis CVP dalam rangka
mengetahui jumlah biaya yang akan dikeluarkan perencanaan, pengendalian dan pengambilan
dan membantu penetapan unit cost dengan tepat, keputusan, sehingga perhitungan biaya
sehingga pihak sekolah mampu mencapai target pendidikan lebih rendah daripada yang
yang diharapkan. seharusnya dibebankan kepada siswa. Lain
SMK Swasta X di Surakarta merupakan halnya dengan metode variable costing yang
lembaga pendidikan yang mempunyai target memisahkan antara biaya variabel dan biaya
untuk dicapai, yaitu mempunyai kuota jumlah tetap, sehingga memadai untuk penerapan
siswa yang diharapkan dapat terpenuhi pada analisis CVP. Dengan adanya analsis CVP dapat
setiap tahunnya sebanyak 288 siswa. Pada memudahkan pihak sekolah dalam melakukan
kenyataannya jumlah siswa di sekolah tersebut perencanaan, pengendalian, dan pengambilan
setiap tahun selalu mengalami perubahan, hal ini keputusan dengan tepat.
dipengaruhi oleh faktor internal maupun Beberapa penelitian terdahulu yang
eksternal. Sumber dana utama bagi sekolah menerapkan analisis CVP adalah Osazevbaru
swasta berasal dari orang tua atau wali peserta (2014) yang menerapkan analisis CVP pada
didik. Apabila jumlah siswa mengalami organisasi nirlaba, Shim (1997) menyatakan
4 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 4, No. 2
e. Perhitungan unit cost biaya tetap yang lebih besar daripada biaya
Perhitungan unit cost dengan metode variable variabel. Biaya tetap tersebut dikeluarkan
costing didasarkan pada rekapitulasi biaya tanpa memperhatikan jumlah siswa yang
pada tahap sebelumnya. Ada dua macam unit dimiliki, sehingga pada saat jumlah siswa
cost yang ditentukan pada penelitian ini, menurun secara otomatis jumlah penerimaan
yaitu unit cost per tahun dan unit cost per sekolah juga mengalami penurunan, tetapi
bulan. jumlah biaya tetap tidak akan berubah. Hal
Berdasarkan hasil analisis menunjukkan tersebut menyebabkan sekolah dapat
bahwa total biaya pendidikan terdiri dari mangalami defisit anggaran, karena harus
biaya variabel sebesar 41% dan biaya tetap menutup biaya yang bersifat tetap. SMK
sebesar 59%. Dengan membandingkan Swasta X di Surakarta banyak bergantung
persentase biaya variabel dan biaya tetap, pada biaya tetap karena apabila biaya tetap
maka dapat diprediksi potensi resiko pada tidak terpenuhi akan mengganggu proses
SMK Swasta X di Surakarta. Apabila biaya pembelajaran. Oleh karena itu sekolah harus
pendidikan di sekolah mayoritas adalah biaya menemukan alternatif cara untuk mengatasi
variabel artinya sekolah memiliki unit cost biaya tetap yang tinggi tersebut. Komponen
yang lebih stabil, dengan asumsi jumlah biaya tetap yang paling besar adalah biaya
siswa yang dimiliki juga stabil, sehingga penyusutan yaitu sebesar 67% dari total biaya
aliran surplus dari biaya pendidikan akan tetap. Secara faktual dalam pengelolaan
lebih kokoh. Namun, apabila biaya keuangan sekolah belum memperhitungkan
pendidikan di sekolah mayoritas adalah biaya biaya penyusutan, namun dalam penelitian ini
tetap, maka dapat merusak kesehatan telah memperhitungkan biaya penyusutan
keuangan sekolah. Hal tersebut disebabkan yang seharusnya dikeluarkan oleh sekolah.
biaya tetap tidak menurun secara otomatis Alternatif cara untuk mengurangi resiko
ketika jumlah siswa menurun, maka sekolah kerugian dapat dilakukan dengan
yang terlalu banyak mempunyai biaya tetap meningkatkan jumlah siswa dan
dapat menanggung kerugian. Idealnya sebuah meminimalkan pembelian aset tetap berupa
sekolah harus berusaha mencari peralatan dan meubeler.
keseimbangan antara biaya variabel dan biaya Break Even Point Menggunakan Analisis
tetap untuk meminimalkan resiko yang akan Cost Volume Profit (CVP)
dihadapi. a. Perhitungan Margin Kontribusi
SMK Swasta X di Surakarta tahun Berdasarkan perhitungan biaya aktual
pelajaran 2016/2017 mempunyai proporsi pada SMK Swasta X di Surakarta tahun
Inamas Anna Sholekhah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. A nalisis Biaya Pendidikan dengan 7
Metode Cost Volume Profit (CVP) pada SMK Swasta X di Surakarta. Agustus, 2018.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 4, No. 2, hlm. 1-9
Perhitungan break even point dapat dicapai di Surakarta akan mengalami kondisi impas
apabila total penerimaan dapat menutup pada saat jumlah penerimaan sebesar
BEP per unit (jumlah siswa): yang disebabkan oleh pihak manajemen
sekolah belum memperhitungkan biaya
penyusutan dalam anggaran belanja. Bagi
8 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 4, No. 2
sekolah dengan reputasi yang kurang baik Rp193.520.456,00 dan rasio margin kontribusi
memperoleh jumlah siswa sebanyak 378 sebesar 31,64%. Hal ini menunjukkan
siswa bukanlah hal yang mudah. Oleh karena kemampuan sekolah untuk menutup pengeluaran
itu, untuk memperkecil titik impas dapat biaya tetap hanya sebesar 31,64%. BEP pada
dilakukan dengan cara memperkecil biaya SMK Swasta X di Surakarta terdapat dua jenis,
tetap dalam satu periode. Sekolah sebaiknya yaitu BEP dalam rupiah sebesar Rp
mengurangi pembelian peralatan dan 1.876.825.575,00 dan BEP dalam jumlah siswa
meubeler yang dianggap kurang memberikan adalah 378 siswa. Hasil analisis tersebut
manfaat bagi proses pembelajaran. menunjukkan bahwa pada tahun pelajaran
2016/2017 jumlah penerimaan SMK Swasta X
SIMPULAN DAN SARAN di Surakarta berada dibawah titik BEP, sehingga
Perhitungan biaya pendidikan pada SMK dalam hal ini terjadi defisit anggaran sebesar
Swasta X di Surakarta dilakukan menggunakan Rp400.267.500,00. Defisit anggaran tersebut
analisis CVP yang berdasarkan keadaan disebabkan oleh pihak manajemen sekolah
sesungguhnya memperoleh hasil biaya satuan belum memperhitungkan biaya penyusutan
pendidikan sebesar Rp1.011.940.635,96 per bangunan serta peralatan dan meubeler. Batas
tahun yang terdiri dari biaya tetap sebesar titik impas jumlah siswa sejumlah 378 siswa dan
Rp593.787.955,96 per tahun dan biaya variabel pada tahun pelajaran 2016/2017 jumlah siswa
sebesar Rp 418.152.680,00 per tahun. Hasil yang dimiliki hanya 123 siswa. Hal ini berarti
perhitungan unit cost pertahun dengan metode jumlah siswa berada di bawah titik impas.
variable costing sebesar Rp 3.399.615,28 dan Berdasarkan simpulan penelitian yang telah
unit cost per bulan sebesar Rp283.301,27. Biaya diungkapkan maka dapat diuraikan saran bagi
pendidikan pada SMK Swasta X di Surakarta pihak-pihak terkait antara lain bagi SMK Swasta
lebih dominan dengan unsur biaya tetap yaitu X di Surakarta sebagai bahan masukan untuk
59% dari total biaya. Biaya tetap yang tinggi menggunakan metode variable costing sebagai
akan menimbulkan resiko yang tinggi pula pada alternatif menghitung unit cost pendidikan.
pihak sekolah, karena sekolah harus Penerapan metode variable costing mendukung
menanggung jumlah yang cukup besar secara adanya analisis CVP yang dapat digunakan
tetap tanpa memperhitungkan jumlah siswa yang sebagai alat untuk memprediksi jumlah siswa
dimiliki. yang harus dipenuhi untuk menutup pengeluaran
Hasil perhitungan margin kontribusi pada biaya tetap pada satu tahun pelajaran, mencegah
SMK Swasta X di Surakarta pada tahun adanya kerugian atau defisit anggaran dan
pelajaran 2016/2017 adalah sebesar sebagai dasar penentuan kebijakan yang
Inamas Anna Sholekhah, Sigit Santoso, dan Nurhasan Hamidi. A nalisis Biaya Pendidikan dengan 9
Metode Cost Volume Profit (CVP) pada SMK Swasta X di Surakarta. Agustus, 2018.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 4, No. 2, hlm. 1-9
Bagi pemerintah, penelitian ini dapat Jurnal Reviu Akuntansi dan Keu-
dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam hal angan. ISSN: 2088-0685. 2 (1), 227-241.
menetapkan alokasi anggaran bagi sekolah Mulyadi, (2014). Akuntansi Biaya. Edisi ke-5.
swasta, sehingga dapat mengurangi biaya yang Yogyakarta: UPP-STIM YKPN.
Carter & Usry. (2005). Akuntansi Biaya. Buku Osazevbaru, H.O. (2014). Financial Modeling in
2. Terj. Krista. Jakarta: Salemba Empat. Non-Profit Organizations: The Cost
Volume Profit Approach. Journal of
Hansen, D.R & M.M Mowen. (2009). Akuntansi Finance and Accounting. ISSN 2222-2847.
Manajerial. Buku 2. Terj. Deny Arnos Vol 5, No 6.
Kwary. Jakarta: Salemba Empat.
Shim, Jae K. (1997). Break even and cost
Haryono, S. (2014). Analisis Break Even Point volume revenue analysis for nonprofit
di SMK Negeri 1 Karanganyar Tahun organizations. Academy of Accounting and
Pelajaran 2012/2013. Jurnal Akuntansi dan Financial Studies Journal. Januari, 1997
Sistem Teknologi Informasi Vol. 10, No. Volume 1, Issue 1.
1. April 2014: 88-96