Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut catatan WDR research, pertumbuhan pengguna internet di Indo
nesia mencapai 105% per tahun dan merupakan pertumbuhan paling tinggi di an
tara negara-negara di Asia setelah China (Boerhanoeddin, 2003 dalam Ainur, 200
7). Ada enam alasan mengapa adanya teknologi internet begitu sangat populer. K
eenam alasan tersebut adalah internet yang memiliki konektivitas dan jangkauan
yang sangat luas, dapat mengurangi dampak dari biaya komunikasi, biaya dari tra
nsaksi yang lebih rendah lagi adalah dapat mengurangi adanya biaya agency, inte
raktif, fleksibel, dan mudah, serta memiliki berbagai kemampuan untuk mendistr
ibusikan banyaknya pengetahuan secara cepat dan efisien. Konsep yang dinilai sa
lah satunya mengenai paradigma sebuah bisnis component baru adalah e-bankin
g. E-banking sendiri berdiri sebagai bidang kajian yang relatif masih baru dan aka
n terus berkembang selama perubahan internet semakin menyeluruh dan merat
a, e-banking sendiri tentu sangat berdampak besar pada praktek perbankan, hal i
ni setidaknya dalam hal berbagai penyempurnaan sebuah pelayanan dan adanya
kemudahan akses didalam perbankan. Bagi pihak bank, cyberbanking memberika
n alternatif yang cenderung lebih bersifat kepada ke-efisienan dibandingkan bran
ch banking (melayani nasabah di kantor cabang).
Bank juga dapat menggunakan pemanfaatan teknologi E-Banking untuk k
eperluan implementasi strategi relationship marketing. Selain itu, perbankan jug
a bisa melayani nasabah yang lokasinya susah dijangkau atau belum dilayani den
gan berbagai kantor cabang yang bersangkutan. Bagi nasabah, layanan cyberban
king memberikan sejumlah manfaat seperti hemat biaya dan waktu, transaksi rel
atif aman, dan melakukan berbagai transaksi secara fleksibel tanpa terikat waktu
(misalnya membayar tagihan listrik dan telepon, memeriksa saldo, mentransfer u
ang, membayar tagihan kartu kredit, mengajukan kredit dan layanan lainnya). Ke
untungan dari menyediakan layanan internet banking Bank Central Asia bagi ban
k adalah internet banking Bank Central Asia bisa menjadi solusi murah pengemba
ngan infrastruktur dibanding membuka outlet ATM, contohnya klik bca saat ini te
lah menggantikan fungsi 160 ATM dan menghemat biaya pencetakan formulir ya
ng harus diisi satu per satu oleh nasabah untuk bertransaksi, brosur, katalog, dan
menggantinya dengan data elektronik (Sutadi, 2001 dalam Sri Maharsi, 2006). Te
tapi internet banking Bank Central Asia juga membuka peluang adanya penimbul
annya sebuah kejahatan menggunakan internet banking. Seberapa besar tingkat
keamanan dan kerahasiaan data-data pribadi maupun keuangan dalam internet
banking Bank Central Asia seringkali menjadi pertanyaan besar oleh Sebagian bes
ar nasabah sebelum mereka memutuskan untuk menggunakan internet banking.
Untuk melihat kesuksesan dalam penerapan internet banking Bank
Central Asia harus adanya sebuah perhatian khusus dari aspek perilaku. Aspek pe
rilaku tersebut tercermin dalam Technology Acceptance Model yang dikembangk
an oleh Davis (1986 dalam Sri Maharsi dan Yuliani Mulyadi, 2007). Konsep ini dig
unakan untuk melihat pengaruh dari adanya variabel perceived ease of use (pers
epsi kemudahan untuk menggunakan), perceived usefulness (persepsi pada daya
guna), variabel perceived of credibility (sikap pengguna) terhadap behavior inten
tion (minat untuk menggunakan) teknologi informasi. Selain variabel tersebut ya
ng tidak kalah penting yaitu resiko (risk) dan kepercayaan (trust) transaksi intern
et banking Bank Central Asia merupakan hal yang sangat perlu untuk dipertimba
ngkan dalam melakukan transaksi maya (virtual) karena jarak, kemampuan tekno
logi dalam memfasilitasi sebuah transaksi, layanan yang tidak bertatap muka den
gan teller / customer service dan banyak hal yang dipertimbangkan nasabah ban
k dalam transaksi melalui online banking (Shergill dan Li, 2005). Variabel risk dan
trust ditambahkan untuk melihat bagaimana perilaku nasabah bank untuk mengg
unakan teknologi dari internet banking Bank Central Asia ini sendiri.

B. Rumusan Masalah
Perumusan Masalah yang terkait dengan latar belakang di atas adalah
1. Bagaimana pengaruh trust, risk and technology acceptance models, perce
ived case of use, perceived usefulness, perceived of credibility, didalam p
engaruh minat nasabah dalam menggunakan internet banking?
2. Bagaimana pengaruh minat nasabah dalam penggunaan sebuah internet
banking Bank Central Asia terhadap keputusan dalam bertransaksi didala
m internet banking?
3. Bagaimana pengaruh dari minat nasabah dalam menggunakan internet b
anking Bank Central Asia yang menjembatani sebuah hubungan antara tr
ust, risk and technology acceptance models dengan keputusan dalam ber
transaksi di dalam sebuah internet banking?

C. Tujuan Peneliti an
Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui
1. Pengaruh didalam sebuah trust , risk and technology acceptance models,
perceived case of use, perceived usefulness, perceived of credibility, terh
adap banyaknya minat nasabah ketika menggunakan internet banking di
Bank Central Asia?
2. Menganalisa Pengaruh minat nasabah didalam menggunakan internet ba
nking terhadap keputusan dalam bertransaksi dengan internet banking di
Bank Central Asia?
3. Menganalisa Pengaruh minat nasabah dalam menggunakan internet bank
ing memediasi hubungan antara trust, risk and technology acceptance mo
dels dengan keputusan dalam bertransaksi dengan internet banking di
Bank Central Asia?

D. Manfaat Peneliti an
Manfaat dari adanya Penelitian ini bagi kalangan akademisi, dapat memb
erikan informasi secara ilmiah dan dapat dijadikannya sebuah referensi penelitia
n pada tahap selanjutnya. Sedangkan bagi pihak bank, diharapkan dapat menjadi
masukan faktor-faktor berbagai hal yang dapat mempengaruhi besar kecilnya mi
nat nasabah dan pengguna terhadap internet banking di Bank Central Asia dan k
eputusan bertransaksi didalam Bank Central Asia.

E. Jadwal Peneliti an
Jadwal penelitian yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan pelaporan
hasil penelitian dalam bentuk bar cart. Jadwal maksimal 1 bulan sampai di
tanggal 28 November sebelum berakhirnya pengumpulan terakhir penelitian

BAB II
Landasan Teori

A. Variabel Terikat
Variabel terikat atau dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiono, 2011:61).
A. Variabel Bebas
Variabel Bebas atau independen, menurut Sugiono (2011:61) adalah“Merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
varibel dependen (terikat)”.
B. Technology Acceptance Model
Model TAM dilandasi oleh Theory of Reasoned Action (TRA) (Ajzen dan Fisbein, 198
0, dalam Sanjaya, 2005). TRA adalah suatu well-researched intention sebagai model khus
us yang telah terbukti berhasil untuk memprediksi dan menjelaskan tentang perilaku ses
eorang dalam memanfaatkan dengan beraneka ragam bidang. TRA telah digunakan untu
k memprediksi suatu perilaku dalam banyak hal. TRA juga dapat di jelaskan sebagai sebu
ah model yang mempelajari secara luas psikologi sosial berkaitan dengan perilaku seseor
ang yang dilakukan secara sadar (Fishbein & Ajzen, 1975. dalam Sanjaya, 2005).
Dalam TRA, perilaku merupakan seperangkat perbuatan dan tindakan seseorang dal
am melakukan respon terhadap sesuatu dan kemudian dijadikan kebiasaan karena adan
ya nilai yang diyakini. Jadi minat berperilaku adalah suatu ukuran tentang tujuan seseora
ng untuk melakukan tindakan khusus. Attitude adalah perasaan positif seseorang tentan
g penentuan tujuan dan target perilaku. Berdasarkan TRA, pengguna suatu system diten
tukan oleh persepsi individu dan sikap yang pada akhirnya akan membentuk perilaku ses
eorang dalam penggunaan suatu teknologi informasi. Menurut Venkatesh & Morris (200
0) dalam Sanjaya (2005), TAM di gunakan untuk melihat pemahaman individual yang sec
ara terus menerus menggunakan teknologi informasi dalam aktifitanya. Penggunaan sist
em informasi pada individu untuk melakukan aktivitas dan pemanfaatannya masih menj
adi perhatian penting bagi peneliti, walaupun terdapat kemajuan yang cukup berarti dal
am kemampuan hardware dan software.
Tingginya penggunaan suatu sistem informasi menandakan bermanfaat dan mudah
nya suatu sistem informasi. Seseorang akan memanfaatkan sistem informasi dengan alas
an bahwa sistem tersebut akan menghasilkan manfaat bagi dirinya. Tujuan dari TAM ada
lah untuk dapat menjelaskan faktor-faktor utama perilaku pengguna teknologi informasi
tehadap penerimaan pengguna teknologi informasi itu sendiri. Model ini menggambarka
n bahwa pengguna sistem infornasi akan dipengaruhi oleh variabel manfaat (usefulines
s) dan variabel kemudahan pemakaian (ease of use), dimana keduanya memiliki determi
nan yang tinggi dan validitas yang telah teruji secara empiris. TAM meyakini bahwa peng
gunaan sistem informasi akan meningkatkan kinerja individu atau organisasi, disamping i
tu penggunaan sistem informasi tergolong lebih mudah dan tidak memerlukan usaha ker
as untuk memakainya. Namun pada perkembangan selanjutnya, sejumlah peneliti dibida
ng TAM tidak menyertakan variabel attitude dalam analisisnya, karena berdasarkan fakt
a empiris ditemukan hubungan mediasi attitude yang lemah antara belierfs dan behavior
intention (Vankatesh, 1999 dalam Wijaya, 2006).
 Manfaat adalah kecenderungan seseorang menggunakan atau tidak menggu
nakan aplikasi karena suatu keyakinan bahwa aplikasi tersebut akan dapat m
embantu mereka untuk melakukan aktifitasnya lebih baik lagi. Manfaat meru
pakan penentu yang kuat terhadap penggunaan suatu teknologi, adopsi, dan
perilaku para pengguna (Davis, 1989, Mathinshon, 1991, serta Venktesh & D
avis, 2000 dalam Sanjaya, 2005).
 Kemudahan adalah tingkat kepercayaan seseorang bahwa penggunaan suatu
teknologi akan membebaskannya dari usaha (Davis, 1989 dalam Sanjaya, 200
5). Sementara kemudahan dapat didefinisikan sebagai tingkat dimana seseor
ang menyakini bahwa penggunaan sistem informasi merupakan hal yang mu
dah dan tidak memerlukan usaha yang keras dari pemakainya. Konsep ini me
ncakup kejelasan penggunaan sistem informasi dan kemudahan penggunaan
sistem untuk tujuan yang sesuai dengan keinginan pemakai.
C. Populasi
Populasi adalah sekumpulan data yang mempunyai karakteristik yang sama dan
menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua konsep
dasar, populasi sebagai keseluruhan data, baik nyata maupun imajiner, dan sampel,
sebagai bagian dari populasi yang digunakan untuk melakukan inferensi
(pendekatan/penggambaran) terhadap populasi tempatnya berasal. Populasi
menurut Sugiyono (2013:117), adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek
atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
D. Sample
Pengertian sampel menurut Sugiyono (2012:73) adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut sampel yang diambil dari populasi
tersebut harus betul-betul representative (mewakili). Ukuran sampel merupakan
banyaknya sampel yang akan diambil dari suatu populasi. Menurut Arikunto
(2012:104) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang, maka jumlah sampelnya
diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih besar dari 100 orang,
maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah populasinya
E. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel (Sugiyono 2012, hlm. 91). Untuk
menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang
digunakan. Secara sistematis, macam-macam teknik sampling dijelaskan pada
Gambar 1 berikut :

Gambar 1 Penjelasan Teknik Sampling


F. Hipotesis
Secara etimologis, hipotesis berasal dari dua kata hypo yang berarti “kurang dari”
dan thesis yang berarti pendapat. Jadi, hipotesis adalah suatu pendapat atau
kesimpulan yang belum final, yang harus diuji kebenarannya (Djarwanto, 1994 : 13).
Hipotesa Penelitian atau biasa disebut hipotesis penelitian adalah jawaban
sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian. Jadi para peneliti akan
membuat hipotesa dalam penelitiannya, yang bertujuan untuk menjadikannya
sebagai acuan dalam menentukan langkah selanjutnya agar dapat membuat
kesimpulan-kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukannya.
Penelitian kuantitatif pasti membutuhkan hipotesa penelitian. Sedangkan penelitian
kualitatif belum tentu mempunyai hipotesa penelitian. Kalaupun ada, dalam
penelitian kualitatif, hipotesa yang dibuat adalah hipotesa tentative atau disebut
juga dengan hipotesa kira-kira. Hipotesa Penelitian atau biasa disebut hipotesis
penelitian adalah jawaban sementara terhadap pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Jadi para peneliti akan membuat hipotesa dalam penelitiannya, yang bertujuan
untuk menjadikannya sebagai acuan dalam menentukan langkah selanjutnya agar
dapat membuat kesimpulan-kesimpulan terhadap penelitian yang dilakukannya.
Dalam penelitian kuantitatif, keberadaan hipotesis dipandang sebagai komponen
penting dalam penelitian. Oleh karena itu sebelum terjun ke lapangan hendaknya
peneliti telah merumuskan hipotesis penelitiannya. Pentingnya dalam penelitian
dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Hipotesis yang mempunyai dasar yang kuat menunjukkan bahwa peneliti telah
mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penelitian pada bidang
tersebut.
2. Hipotesis memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data.
3. Hipotesis adalah petunjuk tentang prosedur apa saja yang harus diikuti dan
jenis data apa saja yang harus dikumpulkan.

G. Regresi

Analisis regresi (regression analysis) merupakan suatu teknik untuk


membangun persamaan dan menggunakan persamaan tersebut untuk
membuat perkiraan (prediction). Dengan demikian, analisis regresi sering
disebut sebagai analisis prediksi. Dikatakan prediksi karena nilai prediksi
tidak selalu tepat dengan nilai riilnya. Semakin kecil tingkat penyimpangan
antara nilai prediksi dengan nilai riilnya, maka semakin tepat persamaan
regresi yang bentuk. Hal ini dapat didefinisikan bahwa analisa regresi adalah
metode statistika yang digunakan untuk menentukan kemungkinan bentuk
hubungan antara variabel-variabel dengan tujuan pokok dalam penggunaan
metode untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari suatu variabel lain
yang diketahui. Ada dua jenis Persamaan Regresi Linier, yaitu analisis regresi
linier sederhana dan analisis regresi linier berganda.

H. Penelitian Terdahulu

Adapun temuan hasil penelitian sebelumnya yang dijadikan sebagai


rujukan oleh penulis yang berkaitan dengan penerimaan Internet Banking
Bank Central Asia oleh penggunanya disajikan dalam tabel berikut:

No. Peneliti Variabel Alat Data Hasil


Statistik

1 Tan dan teo Variabel Regresi Nasabah Relative


(2000) Independen Linier Perbankan Advantage,
Berganda di Romania Compatibility,
Relative Internet
Advantage, experience,
Compatibility, Banking
Internet needs,
experience, Trialability,
Banking Risk,
needs, Selfefficacy,
Complexity,
Trialability, and
Risk, Self- government
efficacy, support have
technology a positive
support, and effect on
government Intention to
support use internet
banking
Variabel services.
Dependen
Complexity
Intention to and
use internet technology
banking support have
services a negative
effect on
Intention to
use internet
banking
services

2 Rizky (2010) Variabel Regresi Nasabah Persepsi


Independen Linier Bank BCA di Teknologi,
Berganda kota Kemudahan
Persepsi Semarang dalam
Teknologi, Penggunaan,
Kemudahan Resiko, dan
dalam Fitur Layanan
Penggunaan, berpengaruh
Resiko, dan terhadap
Fitur Layanan minat ulang
nasabah
Variabel
dalam
Dependen
menggunakan
Minat Internet
Menggunaka Banking
n Ulang
Internet
Banking
3 Kallanmarthod Variabel Regresi Nasabah Perceived
i dan Independen Linier Perbankan Usefulness,
Vaithiyanathan Berganda di kota Perceived
(2012) Perceived Coimbatore, Ease of Use,
Usefulness, India and Perceived
Perceived Risk have a
Ease of Use, positive effect
and Perceived on EBanking
Risk Adoption

Variabel
Dependen

E-Banking
Adoption

4 Sohrabi, et al Variabel Regresi Nasabah Trust, Cost,


(2013) Independen Linier Perbankan Privacy, and
Berganda di Malaysia Security have
Trust, Cost, a positive
Privacy, and effect on
Security Adoption of
Online
Variabel
Banking
Dependen

Adoption of
Online
Banking

I. Kerangka Penelitian
Penelitian ini menggunakan model dasar dari penelitian Lui dan Jamieson
(2003) serta penelitian Shergill dan Li (2005). Lui dan Jamieson menggunakan
konsep TRITAM yang merupakan modifikasi dari model TAM, sedangkan Shergill
dan Li meneliti mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi trust.

Berdasarkan penelitian Maharsi dan Fenny (2006) dapat diketahui


Kepercayaan pengguna pada internet banking (TRU) terbukti memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pengguna untuk menggunakan
internet banking. penelitian tersebut maka disusun hipotesis penelitian sebagai
berikut:
H1 : Trust berpengaruh terhadap terhadap minat nasabah dalam menggunakan
internet banking.

Modifikasi model TAM juga dilakukan oleh Venkantesh (2002) dengan


menambahkan variabel trust dengan judul : Trust enhanced Technology
Acceptance Model. Modifikasi TAM lain yaitu Trust and Risk in Technology
Acceptance Model (TRITAM) yang menggunakan variabel kepercayaan dan resiko
bersama variabel TAM (Lui dan Jamieson, 2003). Berdasarkan penelitian Lui dan
Jamieson (2003) dapat diketahui perceived risk memiliki pengaruh terhadap
intensitas untuk bertransaksi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka
disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
H2 : Risk berpengaruh terhadap terhadap minat nasabah dalam menggunakan
internet banking.

Berdasarkan penelitian Lui dan Jamieson (2003) dapat diketahui


perceived case of use dan perceived usefullnes memiliki pengaruh terhadap
intensitas untuk bertransaksi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka
disusun hipotesis penelitian sebagai berikut:
H3 : Perceived case of use berpengaruh terhadap minat nasabah dalam
menggunakan internet banking.
H4 : Perceived usefullnes berpengaruh terhadap minat nasabah dalam
menggunakan internet banking.

Berdasarkan penelitian Maharsi dan Fenny (2006) dapat diketahui


Kepercayaan pengguna pada Perceived of credibility terbukti memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap loyalitas pengguna untuk menggunakan
internet banking. Berdasarkan hasil penelitian tersebut maka disusun hipotesis
penelitian sebagai berikut:
H5 : Perceived of credibility berpengaruh terhadap minat nasabah dalam
menggunakan internet banking.

Keputusan seorang konsumen dalam melakukan transaksi


dilatarbelakangi oleh minat. Setelah konsumen berminat tahap selanjutnya
adalah melakukan pembelian. Berdasarkan penelitian Prabowo (2007) dapat
diketahui bahwa minat berpengaruh terhadap keputusan konsumen dalam
bertransaksi, sehingga dirumuskan hipotesis:
H6 : Minat nasabah dalam menggunakan internet banking berpengaruh terhadap
keputusan dalam bertransaksi.

Berdasarkan penelitian terdahulu dapat diketahui adanya pengaruh trust,


risk and technology acceptance models terhadap minat nasabah sebagai variabel
intervening dengan analisa deskriptif serta minat berpengaruh terhadap
keputusan nasabah, maka disusun hipotesis.
H7 : Minat nasabah dalam menggunakan internet banking dapat memediasi
hubungan antara trust, risk and technology acceptance models dengan
keputusan dalam betransaksi dengan internet banking

Gambar 2 Kerangka Peneleitian


`

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis Penelitian yang digunakan adalah analisis Deskriptif Kuantitatif
yaitu metode penelitian yang menggambarkan obyek penelitian pada saat
sekarang berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari penyebaran kuisioner
online dengan bantuan Google forms.
Dari hasil data dan angka yang diperoleh, dibuatlah sebuah hipotesis-
hipotesis dan dilakukannya serangkaian pengujian hipotesis tersebut. Apabila
telah dilakukan serangkaian pengujian bisa didapat kesimpulan dan saran-
saran yang sangat bermanfaat.
Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei
Lapangan (field research) dengan instrumen penelitian berupa kuisioner. Survei
Lapangan adalah usaha pengumpulan data dan informasi secara intensif
disertai analisa dan pengujian kembali atas semua yang telah dikumpulkan.
Sedangkan kuisioner atau angket bemakna suatu cara untuk mengumpulkan
data dengan mengajukan pertanyaan yang dijawab secara tertulis. Penggunaan
angket dipilih karena secara kuantitatif peneliti dapat memperoleh data yang
cukup banyak tersebar secara merata dalam wilayah atau area yang diselidiki.
2. Objek Penelitian
Objek penelitian kali ini adalah Internet Banking di lingkungan jabodetabek
jumlah sampel penelitian sebanyak 90 orang. Pemilihan responden
menggunakan accidental sampling karena adanya keterbatasan dalam
memperoleh kerangka sampling yang sesungguhnya. Hal ini dikarenakan daftar
pengguna internet banking sangat sulit untuk diperoleh dari adanya pihak bank
yang bersedia memberikan data yang diinginkan oleh peneliti. Instrument
pengumpulan data yang digunakan berupa kuisioner yang diadaptasi dari
bebeapa penelitian yang menggunakan technology acceptance model, yang
lebih dikhususkan pada 5 variabel utama yaitu Trust, Risk, Percieved Case of
Use, Percieved Usefullnes, Percieved of Credibillity.
Pengukuran variabel PEOU , dan PU menggunakan Likert Summarted
Rating dengan 5 kisaran skala mulai dari sangat tidak setuju sampai sangat
setuju. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian
fenomena ini telah ditetapkan bahwa secara spesifik dari peneliti, yang
selanjutnya akan disebut sebagai variabel penelitian. Jumlah butir pertanyaan
dari Trust sebanyak 3 butir, Risk sebanyak 4 butir, PEOU sebanyak 4 Butir, PU
sebanyak 3 Butir, PC Sebanyak 3 Butir, dan berikut ulasan isi pertanyaa :
a) Trust (X1)
Trust adalah kredibilitas atau keandalan yang dirasa dari hasil yang
sesungguhnya. Dalam penelitian ini trust adalah kepercayaan nasabah dalam
bertransaksi dengan internet banking. Indikator yang digunakan adalah:
i. Yakin dengan pelayanan yang sesuai dengan janji
ii. Keamanan dalam menggunakan internet banking Bank Central Asia
iii. Internet banking Bank Central Asia mampu memenuhi harapan nasabah
b) Risk (X2)
Risk adalah risiko yang dapat mengakibatkan kerugian bagi konsumen. Dalam
penelitian ini risk adalah risiko ketidakpuasan nasabah akibat dari transaksi
dengan internet banking. Indikator yang digunakan adalah:
i. Risiko tidak kenal teknologi
ii. Risiko tidak ada pelayanan secara personal
iii. Risiko kesalahan bertransaksi
iv. Risiko adanya hacker
c) Perceived easy of use (X3)
Perceived easy of use adalah suatu motivasi bagi pengguna teknologi yang
didasarkan pada penilaian aspek instrinsik dari penggunaan teknologi. Dalam
penelitian ini perceived easy of use misalnya interface dan proses dalam
penggunaan teknologinya. Indikator yang digunakan adalah:
i. Kemudahan regristrasi
ii. Kemudahan menggunakan internet banking Bank Central Asia
iii. Menu internet banking Bank Central Asia mudah dipahami
iv. Pelayanan 24 jam

d) Perceived usefullnes (X4)


Perceived usefullnes adalah persepsi dalam menggunakan suatu produk dapat
meningkatkan kinerja pemakai barang tersebut. Dalam penelitian ini perceived
usefullnes adalah persepsi menggunakan internet banking Bank Central Asia
dapat meningkatkan kinerja nasabah. Indikator yang digunakan adalah:
i. Transaksi yang singkat
ii. Transaksi yang mudah
iii. Transaksi yang fleksibel
e) Perceived credibility (X5)
Perceived credibility adalah persepsi atas suatu kondisi yang dapat diberikan
kepercayaan, karena memiliki kredibilitas yang baik. Dalam penelitian ini
perceived credibility adalah persepsi terhadap kredibilitas internet banking.
Indikator yang digunakan adalah:
i. Dapat dipercaya
ii. Informasi akurat
iii. Tidak ada rasa kawatir dalam bertransaksi.
f) Keputusan (Y2)
Keputusan adalah proses pengintegrasian yang mengkombinasikan
pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan
memilih salah satu diantaranya. Indikator yang digunakan untuk menilai
keputusan adalah:
i. Benefit Association
ii. Frekuensi pembelian
g) Minat (Y1)
Minat adalah suatu sikap antara suka atau tidak suka terhadap penggunaan
suatu produk. Minat dalam penelitian ini adalah keinginan menggunakan
internet banking Bank Central Asia yang diukur berdasarkan indikator :
i. Niat untuk menggunakan internet banking Bank Central Asia di masa
mendatang
ii. Efektiv dalam penggunaan internet banking Bank Central Asia
iii. Efisien dalam penggunaan internet banking Bank Central Asia
iv. Internet banking Bank Central Asia adalah pilihan utama
3. Teknik Penulisan
Teknik penulisan laporan dalam penelitian ini akan merujuk pada “Pedoman
Penulisan Skripsi” yang diterbitkan oleh Fakultas Teknologi dan Desain
Universitas Bunda Mulia pada tahun 2018.
4. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini bersifat kuantitatif yang
bersumber dari data primer yang diperoleh dari kuisioner yang disebar pada
beberapa responden yang kemudian diolah dengan menggunakan piranti lunak
SPSS 22.
5. Teknik Analisa Data
Mendasarkan pada jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan
permasalahan sosiatif yakni penelitian yang bersifat hubungan antara dua
variabel atau lebih dengan bentuk hubungannya yang bersifat kausal, sebab
akibat, maka analisis data yang digunakan adalah Korelasi Rank Spearman.
Adapun rumus atau penghitungan untuk pengujian hipotesis rank
spearman adalah :

2
6d
  1 i
n n^ 2  1

Dimana  = Koefisien Korelasi Rank Spearman

n = Jumlah Sample
6. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,
Manfaat Penelitian, Jadwal Penelitian.
BAB II LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan diuraikan tentang pengertian dari technology acceptance
model, berikut model-model yang digunakan didalamnya trust, risk, precieved
ease of use, precieved of usefullnes, precieved credibility variabel bebas dan
terikat, metode kuantitatif, sampel, populasi, teknik sampling, hipotesis,
regresi, penelitian terdahulu, kerangka penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini dijelaskan mengenai beberapa hal yang disampaikan mengenai
jenis penelitian, objek penelitian, teknik penulisan, jenis dan sumber data yang
dikumpulkan, teknik dalam menganalisa data, serta sistematika penulisan
penelitian ini.
BAB IV HASIL PENELITIAN
Pada bab ini akan menghasilkan sebuah hasil dari penelitian ini yang
menggunakan teknik deskriptif analisis , dari kuisioner akan diolah kedalam
piranti lunak SPSS v.22 untuk mendapatkan hasil.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini penulis mencoba membuat kesimpulan dari pembahasan yang
telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dan memberikan saran-saran yang
kiranya bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Pengumupulan data penelitian
Adapun proses pengambilan sampel berdasarkan responden pada Bank B
CA tersebut ditunjukkan sebagaimana terlihat dalam tabel IV. I.
Kriteria Jumlah
Kuisioner Disebar Online
Kuisioner yang direspon 90
Response Rate 100%
Data diperoleh 90
Data yang tidak dapat diolah 0
Jumlah Kuisioner Siap di analisis 90
Usable respon rate : 90/90 x 100% 100%

a) Trust Produk E-Banking (Bank Central Asia) (X1)


b) Risk Produk E-Banking (Bank Central Asia)(X2)
c) Perceived easy of use Produk E-Banking (Bank Central Asia) (X3)
d) Perceived usefullnes Produk E-Banking (Bank Central Asia) (X4)
e) Perceived credibility Produk E-Banking (Bank Central Asia) (X5)
f) Minat Produk E-Banking (Bank Central Asia) (Y1)
g) Keputusan Produk E-Banking (Bank Central Asia) (Y2)
B. Sebaran Data Pribadi Faktor Sosial Ekonomi Pengguna Internet Banking
Peneliti telah menyebarkan angket sebanyak 90 angket, dengan proporsi terbesar
di responden S1 sebesar 54,4% dengan jumlah responden sebanyak 41, lalu dilanjutkan
dengan pendidikan SLTA sebesar 33,3% yaitu sebanyak 30 responden, lalu responden
S2/S3 sebesar 5,6% atau diangka 5 responden, Lalu di pengisi Diploma dan SD/SLTP
dengan angka yang sama sebesar 3,3% atau dideskripsikan dengan masing - masing 3
responden. Angket - angket data ini di-isi dengan lengkap lalu di-isi karena menyatakan
mandatori untuk melakukan pengisian apabila tidak dilakukan pengisian maka tidak
dapat lanjut kedalam proses respon berikutnya, lalu dilanjutkan dengan faktor pengguna
harus menggunakan internet banking , agar lebih mudah dalam mengisi.

Dilihat dari responden untuk pengisian usia yaitu untuk responden dibawah 25
tahun sebesar 81 responden, lalu 25 - 40 tahun sebesar 7 responden dilanjutkan dengan
40 - 55 tahun dan diatas 55 tahun diangka responden masing - masing 1 responden.

Dari 90 Angket yang dinyatakan sah maka analisa yang didapat dari analisa jenis kelamin
yaitu sebesar 41% di-isi oleh jenis kelamin perempuan sebesar 37 responden , lalu
disusul dengan responden terbanyak sebesar 58,9% dengan angka 53 responden di jenis
kelamin laki-laki.

Dari sisi pendidikan sebanyak 54,4% dengan pengisian angket sebanyak 49 responden
menjawab bahwa mereka sedang menempuh ke jenjang S1 atau sudah menjadi S1,
sebesar 33,3% juga ditunjukan oleh jenjang pendidikan SLTA/SMA/SMK yaitu sebanyak
30 responden, lalu di isi dengan
Dari sisi pekerjaan diisi oleh 40% untuk tidak bekerja di isi 36 responden, dilanjutkan
dengan pegawai swasta di angka 30% di isi pegawai swasta dan 10% di isi oleh
wiraswasta dan 20% diisi oleh freelance dari sisi ekonomi hal ini masi dapat ditinjau
apakah pekerjaan dengan pendidikan S1 langsung bekerja atau tidak, hal ini
dikelompokan dengan beberapa hal seperti melihat dari sisi faktor virus corona ini
membuat banyak dari mereka yang terkena imbasnya tidak bekerja, tetapi masih
dikurang 10% diisi oleh pekerja swasta , yang dimana lulusan SMA dapat langsung
bekerja di perusahaan swasta

Ditinjau dari sisi penghasilan yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah masih
diangka terbesar yaitu hampir menempati 50% , atau standartnya masih diangka 47,8%
hal ini membuktikan bahwa responden masih setengahnya bekerja dan dibayar dengan
kurang dari 2 juta, ditempati 21,1% untuk pendapatan diangka 2juta - 4juta , lalu diikuti
lebih dari 6 juta , dan di terakhir dipenghasilan standart UMR (Upah Minimum Rakyat)
sebesar 4 juta sampai 6 juta.
C. Peninjauan Produk E-Banking Bank Central Asia (X1)
Analisa Deskriptif :
1. Sebagai nasabah saya yakin dengan pelayanan bank BCA sesuai dengan janji dalam pemasaran produknya
 Disisi pertanyaan ini responden sangat menyukai Bank Central Asia dalam pemenuhan janjinya maka nilai sangat setuju
dan setuju sangat mendominasi antara 51,1 % dan 44,4% dalam hal ini bca sangat dipercaya dalam memberikan janjinya
dan yang menjawab keraguannya hanya diangka 4,4%.ini berarti Bank Central Asia sangat memperhatikan nasabahnya
dalam memberikan ketepatan janji dan kepercayaan nasabahnya

2. Saya merasa aman bertransaksi dengan bank BCA menggunakan internet banking
 Bank Central Asia juga menggunakan internet banking yang sangat aman hal ini terlihat jelas dari tingkat sangat ssetuju
yang melonjak di angka 55,6% keperacayaanya Sangat Setuju, dan diangka Setuju mencapai 36,7%, disusul ragu-ragu
sebesar 5,6% dan tidak setuju di tempati 2,2%. Terlihat jelas bahwa Bank Central Asia kembali mendapatkan hati
nasabahnya disisi keamanan untuk menjaga rahasia transaksi dan data dari nasabahnya

3. Internet banking yang diterapkan oleh bank BCA mampu memenuhi harapan saya sebagai nasabah
 Bank Central Asia memenuhi harapan nasabah dalam menggunakan Internet Banking hal ini tunjang dari angka kusioner
yang memperlihatkan penurunan tingkat keraguan dan tingkat tidak setuju, dimana Setuju menempati persentase 50%
sedangkan sangat setuju di angka 45,6% , disusul dengan ragu-ragu 2,2% dan tidak setuju 2,2% tingakat ragu menurun
dan tingkat tidak setuju masih sama di angka persentase 2,2%. Faktor hal ini adalah faktor paling krusial dalam
pemenuhan harapan karena nasabah yang berharap sangat besar dan Bank Central Asia telah memenuhi standart nya
untuk membuat Nasabahnya memakai Produk Internet Banking mereka.
D. Risk Produk E-Banking Bank Central Asia (X2)

Analisa Deskriptif :
1. Diantara nasabah masih ada yang belum kenal dengan teknologi Internet banking dengan baik
 Menggunakan internet banking tentunya membuat nasabah hampir
merasa terbantunya beban mereka dari transaksi secara konvensional atau harus datang
ke ATM / Teller membuat nasabah berfikir untuk menggunakan Internet Banking hal ini
didukung oleh 53,3% responden yang sangat setuju mengenai banyaknya nasabah yang
belum menggunakan internet banking yang merupakan sebuah teknologi yang
merupakan kewajiban terkhusus untuk orang yang belum menggunakan internet
banking,
2. Adanya penerapan internet banking membuat nasabah tidak merasakan pelayanan secara personal d
engan karyawan bank BCA

3. Bertransaksi dengan internet banking memiliki risiko kesalahan bertransaksi akibat kesalahan nasabah
sendiri

4. Dunia maya ada hacker yang bisa mengancam keamanan bertransaksi


E. Precieved easy of use produk Bank Central Asia (X3)

F. Precieved usefullnes produk E-Banking Bank Central Asia (X4)


G. Perceived credibility Produk E-Banking (Bank Central Asia) (X5)
H. Minat Produk E-Banking (Bank Central Asia) (Y1)

I. Keputusan Produk E-Banking (Bank Central Asia) (Y2)

Anda mungkin juga menyukai