Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

ANALISIS RESORT WISATA KESEHATAN DAN RELAKSASI DI KABUPATEN

POHUWATO

4.2 Analisa Kabupaten Pohuwato sebagai Lokasi Proyek

4.2.3 Kondisi Fisik Kabupaten Pohuwato

Kabupaten Pohuwato merupakan salah satu kabupaten di provinsi Gorontalo. Luas

Kabupaten Pohuwato adalah 4.244,31 km² atau 36,77% dari total luas Provinsi Gorontalo

dengan jumlah penduduk sebanyak 137.831 jiwa. (Pohuwato dalam angka,2016).

a. Letak geografis

Secara geografis kabupaten Pohuwato berbatasan langsung dengan Kabupaten Buol

(Sulawesi tengah) dan Kecamatan Sumalata(Kabupaten Gorontalo Utara) di sebelah utara.

Sementara disebelah timur berbatasan dengan Kecamatan mananggu (Kabupaten Boalemo).

Di sebelah selatan berbatasa dengan Teluk Tomini dan di sebelah barat berbatasan dengan

Kabupaten Parigi Moutong (Sulawesi Tengah) dan Kabupaten Buol (Sulawesi Tengah).

(Pohuwato dalam Angka,2016)

Kabupaten Pohuwato terletak antara 00.22’- 00.57’ Lintang Utara dan

1210.23’- 1220.19’ Bujur Timur. Kabupaten pohuwato terdiri atas 13 kecamatan yaitu

Dengilo, Paguat, Marisa, Buntulia, Duhiadaa, Patilanggio, Randangan, Taluditi, Wonggarasi,

Lemito, Popayato Timur, dan Popayato Barat.

b. Rencana Tata ruang Wilayah Kabupaten Pohuwato

Penataan Ruang Kabupaten Pohuwato bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah

Kabupaten Pohuwato yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan berbasis agroindustri

dan perikanan guna meningkatkan perekonomian wilayah menuju masyarakat sejahtera.

52
Gambar 4.1 Peta RTRW Kabupaten Pohuwato 2012-2032

Sumber: BAPPEDA Kabupaten Pohuwato

Pusat-pusat kegiatan yang ada di Kabupaten Pohuwato sebagaimana dimaksud dalam Pasal

5ayat (1) huruf a, terdiri atas :

a. PKWP ( Pusat Kegiatan Wilayah Promosi) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi

untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan yaitu Kecamatan

Marisa dan Buntulia.

b. PKL (Pusat Kegiatan Lokal) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk melayani

kegiatan skala kabupaten atau beberapa kecamatan yaitu Paguat dan Popayato.

c. PPK ( Pusat Pelayanan kawasan) adalah kawasan perkotaan yang berfungsi untuk

melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa yaitu kawasan Perkotaan Lemito

di Kecamatan Lemito dan Kawasan Perkotaan Motolohu di Kecamatan Randangan.

d. PPL ( Pusat Pelayanan Lingkungan) adalah pusat permukinan yang berfungsi untuk

melayani kegiatan skala antar desa terdiri atas Desa Panca Karsa II di Kecamatan Taluditi,

53
Desa Molosipat Utara di Kecamatan Popayato Barat, dan Desa Wanggarasi Timur di

Kecamatan Wanggarasi.

Gambar 4.2 Peta Rencana Pola Ruang Kabupaten Pohuwato Tahun 2012-2032
Sumber: BAPPEDA Kabupaten Pohuwato

Tabel 4.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di


Kabupaten Pohuwato pada tahun 2015

Luas Area Penduduk (Jiwa)


Jumlah Kepadatan

KM² % Pendudu % Penduduk


Kecamatan
k (Jiwa/Km²)

(Jiwa)
Popayato 90,92 2,14 9565 6,94 105
Popayato Barat 578,24 13,62 6835 4,96 12
Popayato timur 723,74 17,05 7798 5,66 11
Lemito 619,5 14,60 10972 7,96 18
Wanggarasi 188,08 4,43 4748 3,44 25
Marisa 34,65 0,82 20112 14,59 580
Patilanggio 298,82 7,04 9517 6,90 32
Buntulia 375,64 8,85 10986 7,97 29
Duhiadaa 39,53 0,93 11518 8,36 291
Randangan 331,9 7,82 16512 11,98 50
Taluditi 159,97 3,77 7829 5,68 49
Paguat 560,93 13,22 15748 11,43 28 54
Dengilo 242,39 5,71 5691 4,13 23
Jumlah 4244,31 100 137831 100 32
Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato, 2016

c. Morfologi

Jumlah Penduduk Kabupaten Pohuwato yang paling banyak berada pada Kecamatan

Marisa 20.112 jiwa (14,49), Penduduk yang paling banyak berada pada Kecamatan

Wanggarasi 4.748 jiwa (3,56%). Akan tetapi tingkat kepadatan penduduk yang tinggi yaitu

pada kecamatan Duhiadaa dan Kecamatan Marisa.

Tabel 4.1 Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan di


Kabupaten Pohuwato pada tahun 2015
Sumber : BPS Kabupaten Pohuwato, 2016

d. Klimatologi Luas Area Penduduk (Jiwa)


Jumlah Kepadatan
Di
KM² % Pendudu % Penduduk
Kecamatan
k (Jiwa/Km²)

(Jiwa)
Popayato 90,92 2,14 9565 6,94 105
Popayato Barat 578,24 13,62 6835 4,96 12
Popayato timur 723,74 17,05 7798 5,66 11
Lemito 619,5 14,60 10972 7,96 18
Wanggarasi 188,08 4,43 4748 3,44 25
Marisa 34,65 0,82 20112 14,59 580
Patilanggio 298,82 7,04 9517 6,90 32
Buntulia 375,64 8,85 10986 7,97 29
Duhiadaa 39,53 0,93 11518 8,36 291
Randangan 331,9 7,82 16512 11,98 50
Taluditi 159,97 3,77 7829 5,68 49
Paguat 560,93 13,22 15748 11,43 28
Dengilo 242,39 5,71 5691 4,13 23
Jumlah 4244,31 100 137831 100 32

Indonesia hanya dikenal dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Pada

Bulan juni sampai dengan september arus angin berasal dari Australia dan tidak banyak

mengandung uap air, sehingga mengakibatkan musim

kemarau. Sebaliknya pada bulan Desember sampai dengan maret arus angin banyak berasal

dari Asia dan Samudra pasifik yang banyak mengandung uap air yang menyebabkan terjadi

55
musim hujan. Keadaan seperti itu berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa

peralihan pada bulan April sampai Mei dan Oktober sampai November. (Pohuwato dalam

Angka,2016)

4.1.2 Kondisi Non Fisik Kabupaten Pohuwato

A. Tinjauan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi kabupaten pohuwato dari tahun ke tahun cukup meningkat dinamis,
tahun 2003 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,93% tahun 2006 mencapai 7,40% dan hingga
tahun 2009 rata-rata mencapai 7,25%. Untuk konstribusi PDRB atas dasar harga belaku dan
atas harga konstan juga menglami pekembangan yang sama dan turut memicu tingkat
investasi pembangunan daerah, baik pemerintah maupun swasta yaitu sebesar
Rp.460.000.000.

B. Kondisi Sosial Penduduk

proses tidak terlepas dari tersedianya sumber daya manusia ( SDM ) sebagai potensi

sumber daya yang dimiliki oleh suatu daerah/kabupaten, karena penduduk tidak saja berperan

sebagai obyek pembangunan tetapi sebagai subyek pembangunan. Berdasarkan sensus

penduduk tahun 2016, jumlah penduduk kabupaten pohuwato sebesar 137.831 jiwa (SP

2016) dan tingkat kepadatan penduduk sebesar 32 jiwa/km2 . perkembangan jumlah penduduk

di kabupaten pohuwato ini dapat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan baik daerah

fisik, ekonomi, sosial maupun politik.

4.2 Analisa pengadaan fungsi bangunan

4.2.1 Perkembangan Resort Wisata kesehatan dan Relaksasi

56
Kabupaten pohuwato merupakan salah satu kabupaten yang dalam tahap berkembang.

dimana hal ini ditandai dengan banyaknya pembangunan dalam segala bidang termasuk

pedagangan dan jasa . dalam rangka pembangunan di segala bidang maka suatu daerah

membutuhkan sumber daya manusia berkualitas.

Masyarakat kabupaten pohuwato sangan butuh wadah seperti ini. karena di kabupaten

pohuwato wadah wisata kesehatan dan relaksasi mampu memahami keluhan masyarakat yang

gunanya menjaga kesehatan dan kecantikan tubuh yang ditangani oleh pekerja profesional

dan pada bidang kesehatan tubuh.

4.2.2 Kondisi Fisik

Secara umum kondisi fiik pada suatu bangunan harus memperhatikan perencanaan

pada sistem struktur dan keamanan dengan tetap memperhatikan segi estetika dari suatu

bangunan.

Adapun perencanaan sistem struktur dan kostruksi dipengaruhi oleh :

a. Keseimbangan, dalam proposi dan kestabilan agar tahan terhadap gaya yang

ditimbulkan oleh gempa dan angin.

b. Kekuatan, bagi struktur dalam memiliki beban yang terjadi.

c. Fungsional dan Ekonomis.

d. Estetika, struktur merupakan suatu pengungkapan bentuk arsitektur yang

serasi dan logis.

e. Tuntutan segi konstruksi yaitu terhadap faktor luar, yaitu kebakaran,

gempa/angin, dan daya dukung tanah.

f. penyesuaian terhadap unit fungsi yang mewadahi tuntutan dimensi ruang,

aktivitas dan kegiatan persyaratan dan perlengkapan bangunan, fleksibel dan

penyatuan ruang.

57
g. disesuikan dengan keadaan geografi dan topografi setempat.

4.2.3 Faktor Penunjang dan Hambatan-Hambatan

4.2.3.2 Faktor Penunjang

Faktor penunjang Resort wisata kesehatan dan relaksasi

a. Menyediakan fasilitas penunjang seperti cottage, resto and caffe, aula, mesjid

dan fasilitas lain bagi para pengunjung dan memberikan pelayanan yang prima

pada seluruh pengunjung.

b. Dengan luasnya lahan wisata kesehatan dn relaksasi yang bisa dkembangkan

untuk sarana penunjang yang lain yang dapat mendukung proses kegiatan wisata

kesehatan dan relaksasi.

4.2.3.2 Hambatan-Hambatan

Hambatan yang mempengaruhi pembangunan wisata kesehatan dan relaksasi

dikabupaten pohuwato. Diantaranya sebagai berikut :

a) Kurangnya konektivitas, pelayanan dasar, dan infrasrtuktur untuk melayani

wistawan.

b) Kebersihan dan kesehatan

4.3 Analisa Pengadaan Resort Wisata Kesehatan dan Relaksasi di Kabupaten

Pohuwato

4.3.1 Analisa Kebutuhan Resort Wisata Kesehatan dan Relaksasi di Kabupaten

Pohuwato

a. Analisa Kualitatif

Dibangunnya Resort Wisata Kesehatan dan Relaksasi di Kabupaten Pohuwato

mempunyai prospek yang cukup baik dan potensial untuk dikembangkan, hal ini

mengingat :

58
 Kondisi masyarakat dikabpaten pohuwato yang masih perlu adanya

pembenahan dan kesadaran diri untuk memperhatikan perawatan jasmania.

Selain itu kegunaan fasilitas kebutuhan ruang untuk kegiatan ini agar

masyarakat bisa lebih mudah dan nyaman untuk berkunjung dan memakai

jasa perawatan pada wisata kesehatan dan relaksasi ini.

b. Analisa Kuantitatif

Meningkatkan jumlh masyarakat yang berkunjung di Resort Wisata Kesehatan

dan Relaksasi di Kabupaten Pohuwato setiap bulannya. Mak harus dipertimbangkan

juga sesuai dengan standar maximum seperti pelayanan dan fasilitas, sehingga

masyarakat kabupaten pohuwato bisa puas dengan pelayanannya dan tidak terjadi

berkurangnya pengunjung.

4.3.2 Penyelenggaraan pada esort Wisata Kesehatan dan Relaksasi Di Kabupaten

Pohuwato

a. Sisitem Pengelolaan

Pengelolaan wisata kesehatan dan relaksasi di kabupaten pohuwato ini mliputi tapak,

site, interior, eksterior dan fungsi bangunan yang akan dibangunan yakni sebagai pusat

perawatan kesehatan dan relaksasi bagi masyarakat kabupaten pohuwato yang

pengelolaannya masih dari pihak swasta serta diawasi langsung dari dinas kesehatan

kabupaten pohuwato.

b. Sistem Peruangan

Sistem peruangan pada resort wisata kesehatan dan relaksasi dikabupaten pohuwato

adalah sebagai berikut :

59
NO Fasilitas Jenis Ruang Sifat Ruang
1. Main Enterance Publik
SPA Publik
Sauna Publik
2. Fasilitas Utama
Kolam renang Publik
Pemandian air panas Publik
Cottage Publik
3. Fasilitas Penunjang
Resto And Caffe Publik
Aula Publik
ATM centre Publik
Mesjid Publik
4. Fasilitas Service
Toilet Service
Ruang Kontrol Privat
Gudang Service
Ruang Manager Privat
Ruang Sekretaris Privat
Ruang staff admnistrasi Privat
5. Fasilitas Pengelola
Ruang bagian wisata dan staff
Privat
pelayanan
4.4 Struktur Kelembagaan dan Struktur Organisasi

4.4.1 Struktur Kelembagaan

Resort Wisata kesehatan dan relaksasi di kabupaten pohuwato ini merupakan suatu

wadah dan pusat perawatan kesehatan serta relaksasi di bawah pengawasan dinas kesehatan

bagi masyarakat dalam menjalani aktivitasnnya sehari-hari karena kesehaatan modal utama

yang harus di jaga.

4.4.2 Struktur Organisasi

60
Wisata Kesehatan dan Relaksasi memiliki struktur organinasi dalam menjalankan

administrasi pengelolaannya, yaitu :

Pemerintah Daerah

(Dinas Pariwisata)

Manager

Sekretaris Staff Administrasi Bendahara

Karyawan

Service
Gambar 4.2 struktur organisasi

sumber: analisa pribadi,2017

4.5 Pola Kegiatan yang di Wadahi

4.5.1 Identifikasi Kegiatan

61
Kegiatan yang diwadahi dalam resort wisata kesehatan dan relaksasi dikabupaten

pohuwato ini, yaitu :

a. Kegiatan Utama

Merupakan kegiatan wisata dn relaksasi kesehatan jasmania bagi masyarakat yang

peduli dengan kesehatan kebugaran jasmani.

b. Kegiatan Pengelolaan

Fasilitas yang ada didalamnya harus mampu mewadahi semua kegiatan yang ada.

4.5.2 Pelaku Kegiatan

1. Kelompok Kegiatan Utama

Pengunjung adalah masyarakat pada umumnya yang menggunakan jasa perawatan

dan kebugaran untuk melakukan perubahan penampilan aktivitas kebugaran.

2. Kelompok kegiatan pengelola

a. Manager

Merupakan tenaga yang diberikan tugas untuk memimpin dan mengelola

dimana pendidikan seseorang manager minimal S2 dari perguruan tinggi yang

program studinya berakeditas A, memiliki kompetensi managerial, jiwa

kepemimpinan, dan entrepreneur yang kuat.

b. Sekretaris

Merupakaan sebuah profesi administrative yang bersifat asisten atau

mendukung dalam menjalankan tugas manager. pendidikan seorang sekretars minimal

S1.

c. Karyawan

62
Sebagai pelaksana kegiatan yang diarahkan atau menjadi tugas pokok

pekerjaan.

d. Bendahara

Setiap orang diberi tugas menerima, menyimpan, membayar atau

menyerahkan uangatau surat berharga. Bendahara sekaligus mengatur pemasukan dan

pengeluran biaya dari segala keperluan.

e. Staff

Seseorang yang ahli atau orang yang memiliki keterampilan khusus dalam

bidangnya, memberikan saran dan pelayanan.

3. Kelompok Kegiatan Service

a. Teknisi

Bagian yang mengatur dan mengurus masalh-masalah yang bersifat teknis

b. Cleaning Service

Bagian yang menjaga kebersihan lingkungan

c. Satpam

Profesi yang menjaga keamanan dan informasi yang masuk dilingkungan sekitar.

4.5.3 Aktivitas dan Kebutuhan Ruang

Adanya pengelolaan dalam sebuah bangunan Resort Wisata Kesehatan dan Relaksasi

dengan masing-masing kegiatan yang berlangsung didalamnya, maka harus difasilitasi

dengan berbagai ruang yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut :

1. Kegiatan Penunjang (Indor)

 Cottage

 Caffe and Resto

 Aula

63
 Mesjid

 Gudang

 Toilet

2. Kegiatan Penunjang ( Outdorr )

 Parkir

 Area Taman

 Pos Satpam

 Ruang Kontrol

3. Kegiatan Resort Wisata Kesehatan Dan Relaksasi

 Ruang SPA

 Ruang Sauna

 Kolam Renang

 Tempat pemandian air panas

 Toilet

4. Kegiatan Pengelola

 Ruang Manager

 Ruang Sekretaris

 Ruang Administrasi Keuangan

 Ruang bagian wisata dan pelayanan

 Toilet

4.5.4 Pengelopokkan Kegiatan

Agar setiap kegiatan dapat berjalan secara efisien serta anatara kegiatan satu dan

lainnya dapat saling menunjang maka diperlukan pengelopokkan kegiatan. pengelopokkan

kegiatan tersebut didasarkan pada sifat kegiatan dan waktu kegiatan.

64
Tabel 4.1 sifat kegiatan Resort Wisata Kesehatan dan Relaksasi

Kegiatan Utama Sifat


 Merupakan kegiatan untuk
Umum, Formal, dan Tenang
berwisata kesehatan
Kegiatan Penunjang Sifat
Kegiatan yang menunjang yang

mendukung kegiatan wisata kesehatan

dan relaksasi untuk pengunjung seperti :

 Ruang SPA Umum, tenang dan aman

 Ruang Sauna

 Kolam Renang

Tempat pemandian air panas


Kegitan Pengelola Sifat
Kegiatan administrasi sebagai tempat

berlangsungnya kegiatan wisata Aman, tenang dan tertutup

kesehatan dan relaksasi.


Kegiatan Pelengkap Sifat
 Parkir Terbuka, aman, dan tenang

 Kebutuhan lain (ME,Toilet) Tertutup dan tenang

4.5.5 Waktu Kegiatan

Resort wisata kesehatan dan relaksasi dikabupaten pohuwato ini merupakan suatu

pengelolaan jasa kesehatan dan relaksasi yang memiliki waktu kegiatan. pertimbangan-

pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam kondisi dan tuntutan kegiatan waktu adalah :

a. Merupakan Pelayanan kesehatan dan relaksasi yang dibuat untuk masyarakat

khususnya kabupaten pohuwato yang dibuka untuk umum dari pukul 18.00 wita –

21.00 wita.

65
b. Kegitan pada resort wisata kesehatan dan relaksasi pada pengunjung yang

menginap pelayanan berlaku 1x24 jam.

Dengan demikian harus diperhatikan penyelenggaran kegiatan yang

mempunyai waktu yang berbeda agar terjadi hubungan antara kegiatan dalam

bangunan hingga tercipta proses yang baik, pemakaian yang optimal, serta

memberikan kemudahan bagi pengguna yang yang ada didalamnya dengan semua

kegiatan yang ada. maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang ada ini berlangsung

antara pukul 18.00 wita hingga 21.00 wita. Namun untuk pengunjung yang menginap

berlaku pelayanan 1x24 jam.

Dengan demikian harus diperhatikan penyelenggaraan kegiatan yang

mempunyai waktu yang berbeda agar terjadi hubungan antara kegiatan dalam

berwisata sehingga tercipta proses yang baik. pemakaian yang optimal, serta

memberikan kemudahan bagi pengguna wisata yang ada didalamnya dengan semua

kegiatan yang ada. Maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang ada ini berlangsung

tidak ada batasan waktu.

66

Anda mungkin juga menyukai