Dari ayat tadi bisa kita telaah bahwa kehidupan manusia itu selalu berubah-ubah. Roda
َونَقُ ْو َم،الس َعا َد ِة
َّ الرِّض ا َوَ اَ ْل َح ْم ُد هللِ الَّ ِذيْ أَ َم َرنا َ أَ ْن نُصْ لِ َح َم ِع ْي َشتَنَا لِنَ ْي ِل kehidupan selalu berputar, terkadang kita jumpai kemudahan dalam segala bidang, dan
pada lain waktu, kita temukan kesulitan hidup. Di satu saat kita bisa bersedih, di saat
َ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَل إِلَهَ إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري،ت فِ ْي ِعبَا َدتِ ِه َوتَ ْق َوا ْه
،ُْك لَه ِ اجبَا ِ بِ ْال َو lain kita bisa tiba-tiba menjadi gembira. Semua dinamika ini dinamakan sebagai ujian
dari Allah subhânahu wa ta’âlâ agar iman kita bisa menjadi tebal, kedekatan kita kepada
ص لِّ َو َس لِّ ْم َعلَى َ اَللَّهُ َّم.ُي بَ ْع َدهَّ َِوأَ ْشهَ ُد أَ َّن ُم َح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُهُ َم ْن اَل نَب Allah akan selalu bertambah.
أَ ّما بَ ْع ُد،صحْ بِ ِه أَجْ َم ِعي َْن َ ف اأْل َ ْنبِيَا ِء َو ْال ُمرْ َسلِي َْن َو َعلَى آلِ ِه َو ِ أَ ْش َر
Dalam kitab matan al-Kharidah al-Bahiyyah, Syekh Ahmad Dardir mendendangkan
ال هللاُ تَ َع الَى َ َ ق.از ْال ُمتَّقُ ْو َن
َ َ فَقَ ْد ف،ص ْينِي نَ ْف ِسي بِتَ ْق َوى هللا ِ اُ ْو،فَيَا ِعبَا َد هللا sebuah syair:
َ يَا أَيُّهَا الّذين آمن وا اتَّقُ ْوا هللا.َّحي ِْم ِ بِس ِْم هللاِ الرَّحْ َم ِن الر،فِ ْي ِكتَابِ ِه ْال َك ِريْم َ َو ُك ْن َعلَى بَالَئِ ِه،َو ُك ْن َعلَى آاَل ئِ ِه َش ُك ْورًا
صب ُْورًا
ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُم ْوتُ َّن إِالَّ َوأَ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم ْو َن
َّ َح
Artinya: “Dan bersyukurlah atas nikmat-nikmat Allah, dan bersabarlah atas cobaan-
Hadirin jamaah Jumat hafidhakumullah, cobaan-Nya.”
Kami berwasiat kepada pribadi kami sendiri, juga kepada para hadirin sekalian, marilah Qasidah ini menjelaskan tentang tugas kita, agar pandai-pandai bersyukur atas karunia
kita tingkatkan takwa kita kepada Allah subhânahu wa ta’âlâ dengan selalu Allah. Anugerah yang diberikan tidak membuat kita lena tentang bagaimana cara
menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. menggunakan nikmat tersebut secara baik dan benar. Begitu pula sebaliknya. Pada
waktu kita dikasih cobaan oleh Allah, tugas kita adalah bersabar. Kita harus selalu ber-
Hadirin… husnudhan kepada Allah. Kita perlu yakin, Allah akan memberikan kemudahan kepada
kita, mungkin saja nanti atau di kemudian hari.
Di tengah krisis multidimensi yang menimpa bangsa kita ini, mulai dari krisis moral, Allah berfirman:
krisis ideologi, krisis ekonomi, dan lain sebagainya, marilah renungkan firman Allah