Anda di halaman 1dari 4

NAMA : ARGA JUAN RIZKY M

NO. : 08
KELAS : XII MIPA 1

PERANAN BANGSA INDONESIA DALAM


PERDAMAIAN DUNIA

 Gerakan Nonblok (GNB)


Dalam KTT di Beograd inilah, didirikan GNB, yang diprakarsai oleh
lima negara, Indonesia, India, Yugoslavia, Ghana, dan Mesir. Beberapa
tujuan dari dibentuknya Gerakan Nonblok antara lain:

1. memelihara perdamaian dan keamanan internasional.


2. Mengusahakan tercapainya pelucutan senjata secara umum dan
menyeluruh dibawah pengawasan internasional efektif.
3. Mengusahakan agar PBB berfungsi secara efektif.
4. Mengusahakan terwujudnya tata ekonomi dunia baru.
5. Mengusahakan kerjasama di segala bidang dalam rangka
menwujudkan pembangunan ekonomi dan sosial.

Tujuan dari GNB juga tercantum dalam Deklarasi Havana tahun


1979, yaitu untuk menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas
teritorial, dan keamanan dari negara-negara nonblok dalam perjuangan
mereka menentang imperialisme, kolonialisme, apartheid, zionisme,
rasisme dan segala bentuk intervensi.

Selain sebagai negara pelopor berdirinya GNB, Indonesia memiliki


peran yang cukup besar dalam organisasi tersebut, di antaranya:

1. sebagai salah satu negara penggagas KAA yang merupakan cikal


bakal digagasnya Gerakan Nonblok
2. sebagai salah satu negara pengundang pada KTT GNB yang
pertama. Hal ini karena Indonesia merupakan salah satu pendiri
GNB dan berperan besar dalam mengundang mengajak negara lain
untuk bergabung dalam KTT.
3. menjadi ketua dan penyelenggara KTT GNB yang ke X yang
berlangsung pada 1-7 September 1992 di Jakarta dan Bogor.
Indonesia turut pula menjadi perintis dibukanya kembali dialog
utara-selatan, yaitu dialog yang memperkuat hubungan antara
negara berkembang (selatan) terhadap negara maju (utara).
 ASEAN
ASEAN merupakan singkatan dari Association of Southeast Asian
Nation atau Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara. Latar belakang
berdirinya organisasi ini didasarkan pada letak geografis, kepentingan
nasional, persamaan nasib, dan kebudayaan. ASEAN didirikan pada 8
Agustus 1967 di Bangkok, Thailand. Pendirian ASEAN dipelopori oleh
lima negara, yaitu:

1. Singapura : S. Rajaratnam
2. Thailand : Thanat Khoman
3. Malaysia : Tun Abdul Razak
4. Indonesia : Adam Malik
5. Filipina : Narciso Ramos

Prinsip-Prinsip ASEAN

1. Menghormati kemerdekaan, kedaulatan, kesetaraan, integritas


wilayah, dan identitas nasional negara-negara anggota.
2. Berkomitmen dan bertanggung jawab secara kolektif dalam
meningkatkan perdamaian, keamanan, dan kemakmuran di
kawasan.
3. menolak agresi, ancaman, penggunaan kekuatan, atau tindakan
lainnya dalam bentuk apa pun yang bertentangan dengan hukum
internasional.
4. Menyelesaikan sengketa secara damai.
 Organisasi Konferensi Islam (OKI)
Organisasi ini berdiri pada tanggal 25 September 1969 di Rabat,
Maroko, setelah para pemimpin sejumlah negara Islam mengadakan
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Islam. Organisasi Konferensi Islam ini
kemudian berubah nama menjadi Organisasi Kerjasama Islam pada 28
Juni 2011.

Organisasi ini lahir sebagai reaksi negara-negara Islam atas tindakan


Israel yang membakar Masjid Al-Aqsa pada 21 Agustus
1969. Pembentukan OKI antara lain ditujukan untuk meningkatkan
solidaritas Islam di antara negara anggota, mengkoordinasikan kerja sama
antarnegara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan
internasional, serta melindungi tempat-tempat suci Islam, dan membantu
perjuangan pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Saat ini, OKI beranggotakan 57 negara Islam atau negara yang memiliki
penduduk mayoritas muslim di kawasan Asia dan Afrika. Seiring
perkembangan zaman, OKI tidak hanya menangani masalah politik
terutama masalah Palestina, tetapi juga turut serta menangani
permasalahan ekonomi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan.

Dalam OKI, beberapa peran Indonesia adalah:

 Memfasilitasi upaya penyelesaian konflik antara Pemerintah


Filipina (GRP) dengan Moro National Liberation Front (MNLF)
dengan mengacu kepada Final Peace Agremeent/ Perjanjian
Damai, 1996.
 Indonesia memberi dukungan bagi berdirinya negara Palestina
yang merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem sebagai
ibukotanya. Dukungan dilanjutkan dengan pembukaan hubungan
diplomatik antara pemerintah RI dan Palestina pada tanggal 19
Oktober 1989.
 Indonesia juga aktif dalam memperkenalkan Islam sebagai agama
yang menjunjung tinggi perdamaian dan toleransi.
 Jakarta Informal Meeting (JIM)
JIM telah dilaksanakan sebanyak tiga kali di antara tahun 1988-1990.
Pada JIM I, Pemerintahan Koalisi Demokratik Kamboja mengusulkan
tiga tahap rencana penyelesaian Perang Indocina 3. Tiga usul tersebut
adalah melakukan gencatan senjata antara kedua belah pihak,
diturunkannya pasukan penjaga perdamaian PBB untuk mengawasi
penarikan pasukan Vietnam dari Kamboja, dan penggabungan semua
kelompok bersenjata Kamboja ke dalam satu kesatuan. Usulan tersebut
disetujui dan akan kembali dibahas dalam Jakarta Informal
Meeting kedua.

Pada JIM II, Australia juga turut serta. Melalui perdana menterinya,
Gareth Evans, Australia mengusulkan rancangan Cambodia Peace
Plan yang berisi:

1. mendorong upaya gencatan senjata;


2. menurunkan pasukan penjaga perdamaian PBB di wilayah yang
konflik;
3. mendorong pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk
menjaga kedaulatan Kamboja sampai pemilihan umum diadakan.

Pertemuan terakhir JIM (JIM III) membahas tentang pengaturan


pembagian kekuasaan di antara pihak Pemerintahan Koalisi Demokratik
Kamboja dengan Republik Rakyat Kamboja dengan membentuk
pemerintah persatuan yang dikenal dengan nama Supreme National
Council (SNC).

Peran Indonesia setelah JIM

Keberhasilan Indonesia menyelenggarakan Jakarta Informal


Meeting ternyata mendapat apresiasi dari Dewan Keamanan PBB.
Seluruh anggota Dewan keamanan PBB menyetujui upaya pembentukan
pemerintahan transisi di Kamboja dengan membentuk United Nation
Transitional Authority in Cambodia (UNTAC) tanggal 28 Februari 1992
berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 745.

Pasca pembentukan UNTAC, Indonesia mengambil peran dengan


mengirimkan pasukan Kontingen Garuda XII A – XII D untuk menjaga
transisi pemerintahan di Kamboja. Bahkan jumlah pasukan Kontingen
Garuda Indonesia di UNTAC sebanyak 2.000 personil militer ataupun
polisi. 

Anda mungkin juga menyukai