Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN

Pengasaman air laut merupakan salah satu “penyakit” pada lautan dan ekosistem di
sekitarnya yang disebabkan oleh polutan antropogenik (sumber pencemaran yang tidak alami
timbul, karena ada pengaruh atau campur tangan manusia atau aktifitas manusia). Istilah
pengasaman air laut diberikan untuk proses turunnya pH air laut yang kini tengah terjadi akibat
penyerapan karbon dioksida di atmosfer. Tumpukan gas karbon dioksida di angkasa melesat
tinggi semenjak revolusi industry yang menandai penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak
bumi dan batu bara untuk menggerakkan mesin dan pembangkit listrik. Saat kadar karbon
dioksida di atmosfer meningkat, lautan akan menyerapnya dan mengubahnya menjadi asam
karbon. Akibatnya pH ukuran keasaman air laut terus menurun yang berarti air laut menjadi
semakin asam. Pada 2005 Jacobson mencatat pH di permukaan laut diperkirakan turun dari 8,25
menjadi 8,14 sejak 1751 hingga 2004.
Laut adalah penyerap CO2 alami terbesar di bumi, dimana CO2 dapat larut di dalam air
atau termanfaatkan oleh fitoplankton menjadi biomassa melalui proses fotosintesis. Siklus
karbon global yang kontinyu menjaga keseimbangan CO2 di lautan dan CO2 di atmosfer. Saat
ini diperkirakan sepertiga atau 30% CO2 antropogenik (hasil aktifitas manusia) diserap oleh laut.
Peningkatan kadar karbon di lautan dipengaruhi oleh kelarutan dari CO2 itu sendiri dan
transfer karbon ke lapisan perairan yang lebih dalam oleh biological pump. Meskipun presentase
CO2 di atmosfer relative kecil, akan tetapi keberadaan gas CO2 di perairan relative banyak,
karena CO2 memiliki sifat kelarutan yang tinggi. Sementara Biological Pump didefinisikan
sebagai fiksasi bahan-bahan anorganik pada zat organic melalui proses fotosintesis dan
rangkaian jaring-jaring makanan serta dipengaruhi oleh pengadukan secara fisis dan gravitasi
yang ada di dalam laut.
Menurut buku Oxford karangan …..Pengasaman air laut merujuk pada penurunan pH
lautan dalam periode yang panjang, biasanya hingga beberapa dekade atau lebih lama lagi.
Penyebab utama pengasaman laut disebabkan oleh penyerapan CO2 dari atmosfer. Tetapi,
pengasaman air laut juga bisa disebabkan oleh tambahan bahan kimia yang lain atau substraksi
dari laut itu sendiri.
Terumbu karang merupakan ekosistem perairan laut dangkal yang sangat produktif,
ekosistem ini sangat beragam taksonominya yang bertempat pada pelataran kalsium karbonat
(CaCo3) yang keras (tapi berpori), terbentuk selama periode yang panjang melalui pertumbuhan
yang bergantian pengendapan dan konsolidasi sisa-sisa cangkang terutama karang (ordo
scleractinia) hermatipik (pembentuk terumbu) serta kalsifikasi sisa-sisa cangkang molusca dan
alga berkapur.
Terumbu karang merupakan suatu organisme yang memiliki tingkat keanekaragaman
paling tinggi serta merupakan ekosistem yang paling penting di muka bumi. Ekosistem tersebut
memiliki peran yang sangat vital dalam menunjang perekonomian manusia serta memiliki peran
dalam dunia perikanan, perlindungan pantai, material, bahan biokimia, serta pariwisata.
Organisme laut fotosintetik memainkan peran utama ekologi menyediakan lebih dari 99%
dari bahan organic digunakan oleh jaring makanan laut. Konversi CO2 terlarut ke karbon
organic, mereka menjelaskan hanya dibawah setengah dari total produktifitas primer di bumi itu
sebagian besar terjadi mikroskopis sebagai floating fitoplankton, atas seluruh permukaan laut.
Mereka memperbaiki sekitar 50 Gt karbon per tahun ke dalam tubuh mereka. Sebagian besar
bahan organic yang dihasilkan oleh fotosintesis ini organisme segera atau pada akhirnya
dikonsumsi oleh mikroorganisme lain.

Menurut buku Masa Depan Bumi karangan…. Meningkatnya konsentrasi gas rumah kaca
di atmosfer merupakan perubahan yang secara potensial paling mengganggu dan paling mahal
secara ekonomi. Perubahan itu telah ditimbulkan oleh masyarakat industri modern kita. William
Cline, seorang pakar ekonomi yang bekerja pada Institute for International Economics di
Washington, telah meninjau akibat-akibat ekonomi secara jangka panjang pemanasan global itu.
Sebagai bagian dari kajiannya ini, ia menganalisis pengaruh berlipat gandanya gas-gas rumah
kaca itu terhadap ekonomi Amerika Serikat. Ia memperkirakan bahwa tekanan panas dan
kekeringan akan merugikan para petani Amerika Serikat dalam bentuk hasil panen seharga 18
miliar dollar, bahwa meningkatnya listrik untuk pendinginan udara akan memerlukan tambahan
11 miliar dollar, dan bahwa penanganan naiknya permukaan laut dapat memakan biaya sekita 7
miliar dollar per tahun. Seluruhnya, Cline memperkirakan kerugiannya mencapai hampir 60
miliar dollar, kurang lebih 1% PNB Amerika Serikat tahun 1990.
Tidak semua Negara akan mengalami pengaruh yang sama. Sejumlah Negara kepulauan,
misalnya Republik Maladewa di Samudra Hindia, akan menjadi tidak dapat didiami. Delta-delta
yang rendah letaknya, seperti Mesir dan Bangladesh, akan terbenam mengusir jutaan
penduduknya. Pada akhirnya laut-laut yang naik dalam pemanasan global bukan saja secara
ekonomi mahal melainkan secara politik pun merisaukan.
Setiap masyarakat tengah membayar kerugian atas polusi lingkungan hidup. Polusi udara,
air, dan lapisan tanah oleh bahan-bahan kimia dan radioaktif, bersamaan dengan meningkatnya
radiasi ultraviolet sedang merusak kesehatan manusia, meningkatkan biaya-biaya pemeliharaan
kesehatan. Suatu penilaian mutu udara perkotaan yang secara bersama-sama dijalankan oleh
WHO serta United Nations Environment Programme (UNEP) melaporkan bahwa 625 juta orang
terkena sulphur dioksida tempat pembuangan sampah berbahaya, hasil dari berpuluh-puluh tahun
pembuangan yang tidak bertanggung jawab. Pembersihannya diperkirakan memakan biaya 3-6
miliar dollar bagi Norwegia yang kecil itu.

Anda mungkin juga menyukai