Anda di halaman 1dari 5

Dasar Perawatan Sistem Pendingin

1. Fungsi sistem pendinginan


Fungsi sistem pendingin adalah untuk mengurangi panas yang diserap oleh bagian-bagian
motor sehingga tidak terjadi kerusakan. Mesin pembakaran dalam yang menjadi sumber tenaga
pada kendaraan bermotor memerlukan komponen pendingin untuk menjaga suhu kerja tetap
optimal.,

Sistem pendinginan pada mesin kendaraan bermotor terbagi menjadi beberapa jenis menurut
sistem kerjanya yaitu:
a. Sistem pendingin udara
Sistem pendingin udara adalah sistem pendingin pada mesin yang memanfaatkan aliran
udara yang melewati sirip di blok mesin. Sirip pada blok mesin membantu memudahkan
pelepasan panas yang dihasilkan oleh mesin saat terjadi proses pembakaran.

Gambar 1. Sirkulasi pendinginan mesin dengan udara

Sistem pendingin udara terbagi dua jenis yaitu sistem pendingin udara alami dan
sistem pendingin udara paksa.
1) Pada sistem pendingin udara alami, udara mengalir bebas secara alami melalui sirip
di mesin saat motor mulai berjalan untuk melakukan pendinginan.
2) Pada sistem pendinginan udara paksa, udara mengalir ke blok mesin dengan bantuan
kipas yang didesain sedemikan rupa sehingga aliran udara dapat mengalir
mendinginkan blok mesin.
Kelebihan dari sistem pendinginan udara paksa adalah proses pendinginan yang
tetap optimal meskipun saat melalui kondisi jalanan macet. Sedangkan
kekurangannya adalah beban mesin menjadi bertambah dengan adanya kipas
pendingin yang menempel diporos engkol dan berputar mengikuti putaran mesin.

b. Sistem Pendingin Oli

Sistem pendingin oli secara mendasar berfungsi mendinginkan oli pelumas mesin agar
suhunya tetap terjaga sehingga kekentalamya tetap dapat melumasi mesin sebagaimana
mestinya. Karena oli berfungsi melumasi area gesek dari komponen mesin, seperti poros
engkol, piston dan silinder, maka oli juga potensi menjadi panas. Oli yang panas,
Viskositasnya akan berubah menjadi lebih`encer sehingga kemampuannya melumasi Mesin
menjadi kurang maksimal. Untuk itu, oli pada mesin perlu didinginkan dengan sistem

Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XI Page 1


pendingin oli yang secara konstruksi hampir mirip dengan sistem pendingin air. Dengan
menggunakan radiator yang biasanya berukuran lebih kecil dari radiator pendingin air.

Gambar 2. Pendinginan mesin dengan oli

Sistem pendingin oli dapat ditemukan pada motor Satria FU, namun pada blok mesinnya
tetap mengandalkan sirip pendingin udara sebagai pelepas panas yang dihasilkan blok
mesin. Sistem pendingin oli sebenamya bukanlah sebagai pendingin mesin utama, namun
sangat berguna untuk tetap menjaga kondisi mesin tetap pada suhu kerja idealnya. Sistem
Pendingin oli dapat berfungsi sebagai pendukung sistem pendingin utama (sistem pendingi
air/udara) untuk menjaga suhu mesin tetap optimal. Ketika suhu oli tetap terjaga secara tidak
langsung suhu mesin juga tetap terkondisikan dengan baik karena oli yang kembali ke mesin
dalam kondisi dingin yang otomatis akan membantu mendinginkan area mesin yang
dilewatinya.

c. Sistem pendingin air


Sistem pendingin air dikenal memiliki kemampuan mendinginkan yang lebih baik,
namun begitu, komponen yang dibutuhkan untuk sistem pendingin air lebih kompleks
dibanding sistem pendingin udara.
Sistem pendingiri air memanfaatkan cairan sebagai coolant. Air yang ditampung pada
radiator disalurkan ke blok mesin dengan bantuan pompa. Panas yang dihasilkan oleh blok
mesin akan diserap oleh air yang mengalir kembali ke radiator untuk didinginkan dengan
bantuan kipas.
Sistem pendingin air banyak di temukan pada kendaraan roda empat, namun seiring
perkembangan jaman dan teknologi, sekarang kendaraan roda dua pun telah banyak yang
mengaplikasikan sistem pendingin air untuk mendinginkan mesin.

Gambar 3. Pendinginan mesin dengan air

Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XI Page 2


2. Komponen sistem pendinginan Air

a. Air Pendingin
Air merupakan media pendingin yang mengambil panas dari mesin. Air yang telah panas
dialirkan ke radiator untuk didinginkan, setelah dingin dihisap oleh pompa untuk
disirkulasikan ke blok mesin. Guna meningkatkan efektifitas pendingin maka air pendingin
dicampur dengan water treatment anti beku (coolant). Komposisi campuran adalah 50 % air
dan 50 % coolant, dengan tambahan bahan tersebut titik beku air dapat mencapai -35 ° C.

b. Radiator
Radiator berfungsi untuk mendinginkan air pendingin yang telah panas setelah melewati
water jacket. Radiator terdiri dari tangki atas (upper tank), tangki bawah (lower tank), inti
radiator (radiator core). Radiator core terdiri dari pipa kecil yang dapat dialiri air panas dari
tangki atas ke tangki bawah, antara pipa kecil dilengkapi sirip pendingin. Sirip pendingin
berfungsi untuk menyerap dan meradiasikan panas yang melewati pipa sehingga air pendingin
sampai di tangki bawah temperaturnya lebih rendah.

Gambar 4. Konstruksi radiator

Gambar 5. Tipe radiator core

c. Tutup Radiator
Tutup radiator berfungsi untuk:
1) Menutup lubang saluran pengisi air pendingin,

Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XI Page 3


2) Mempertahankan tekanan didalam sistem pendingin lebih tinggi dari tekanan udara luar
agar titik didih cairan pendingin lebih tinggi, penguapan air pendingin lebih kecil,
sehingga penambahan cairan lebih kecil pula.
3) Mengatur sirkulasi air ke reservoir tank.
Air akan mendidih pada temperatur 100 °C, pada tekanan 1 atm atau 0 kg/cm2 ,
namun bila tekanan dinaikan menjadi 0,3 -1,0 kg/cm2 maka air akan mendidih pada
temperature 110 -120 °C.
Pada tutup radiator terdapat 2 katup, yaitu katup tekan (relief valve) dan katup
vacuum (vacuum valve). Katup tekan berfungsi untuk mempertahankan tekanan air
pendingin. Saat temperatur mesin semakin naik maka temperature air juga naik, air
mendingin memuai sehingga volume naik, naik naiknya volume menaikkan tekanan, saat
tekanan air lebih tinggi dari tekanan pegas relief valve (0,3 ~ 1,0 kg/cm2 ) maka relief
valve akan terbuka, saat katup tekan terbuka maka air pendingin dari radiator akan
mengalir ke reservoir.

Gambar 6. Tutup radiator

Saat temperatur air pendingin turun, maka air pendingin menyusut, tekanan di
dalam radiator turun, turunnya tekanan menyebabkan katup vacuum terbuka, sehingga air
pendingin dari reservoir tank akan terhisap masuk ke dalam radiator.

d. Pompa Air Pendingin (Water Pump)


Pompa air pendingin berfungsi sebagai pompa siskulasi air pendingin. Menghisap air
pendingin dari tangki bawah radiator, menekan ke water jacket, tutup radiator, termostat,
tangki atas, radiator core, demikian seterusnya sehingga air pendingin bersirkulasi.

Gambar 7. Pompa air pendingin

Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XI Page 4


3. Termostat
Termostat berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pendingin dari mesin ke radiator
Termostat dipasang antara mesin dengan saluran atas radiataor. Saat mesin masih dingin maka
saluran air ke radiator ditutup, agar panas kerja mesin cepat terpenuhi, setelah panas kerja mesin
terpenuhi yaitu 80-90 °C, maka temostat akan terbuka, sehingga air mengalir ke radiator untuk
proses pendinginan.

Gambar 8. Konstruksi thermostat

4. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Pendinginan Mesin Sepeda Motor


Baik sistem pendinginan udara maupun sistem pendinginan cairan mempunyai kelebihan
dan kekurangan.

a. Sistem pendinginan cairan


Kelebihan sistem pendinginan cairan:
1) Dapat mengendalian panas dengan baik
2) Pendinginan lebih efektif
3) Dapat mengurangi kebisingan suara mesin
Kekurangan sistem pendinginan cairan:
1) Bobot mesin bertambah
2) Perlu komponen tambahan
3) Perawatan lebih rumit

b. Sistem pendinginan udara


Kelebihan sistem pendinginan udara:
1) Tidakperlu disediakan secara khusus
2) Tidak perlu komponen tambahan seperti radiator dan thermostat
3) Mudah perawatamya
4) Tahan lama
Kekurangan sistem pendinginan udara:
1) Kurang dapat mengendalikan panas
2) Pada kondisi jalan mendaki pendinginan kurang

Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor Kelas XI Page 5

Anda mungkin juga menyukai