Anda di halaman 1dari 18

SlideShareExplore You

Search


 Upload
 Login
 Signup


Submit Search

 Home

 Explore

Share

Like

Save

Next SlideShares 
Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak
ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
23,921

views

Ummah Sadiyah
2 uploads 

Published on Mar 30, 2016

Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan pihak yang indepenen terhadap laporan

...

Published in: Education

 Recommended

View in full-screen with the SlideShare app


Download at Google Play
Makalah auditing i (sasaran, tujuan, dan bukti audit) kel. 3
8 years ago
47,285 views

 Makalah auditing dan profesi akuntan publik


1. 1. 1 PEMERIKSAAN AKUNTANSI 1 (AUDITING) “Auditing dan Profesi Akuntan Publik”
Dosen Pengampu : Drs. Masyhad, M.Si., Ak DISUSUN OLEH : 1. CHOIRUL UMMAH
SA’DIYAH (13.322.024) 2. SITI SHOLIKHATIN (13.322.016) 3. MALIKHATUL
ADAWIYAH (13.322.015) 4. KUSMITA (13.322.018) AKUNTANSI A SORE FAKULTAS
EKONOMI PRODI AKUNTANSI 2013 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK 2014
2. 2. 2 DAFTAR ISI COVER DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................1 1.1 Latar
Belakang........................................................................................................1 1.2 Rumusan Masalah
.................................................................................................2 1.3 Tujuan
Penulisan ...................................................................................................2 BAB II
PEMBAHASAN ......................................................................................................4 2.1
AUDITING ............................................................................................................4 2.1.1 Definisi
Auditing ...........................................................................................4 2.1.2 Elemen Penting Dari
Definisi Auditing .........................................................5 2.1.3 Jenis-Jenis
Audit ............................................................................................6 2.1.4 Pengertian Auditor dan
Jenis-Jenis Auditor ................................................10 2.2 PROFESI AKUNTAN
PUBLIK .........................................................................12 2.2.1 Pengertian Akuntan
Publik ..........................................................................12 2.2.2 Perizinan Akuntan
Publik ............................................................................13 2.2.3 Hirarki Kantor Akuntan
Publik….................................................................14 2.2.4 Jasa yang Diberikan Akuntan
Publik ...........................................................15 2.2.5 Standar Profesi Akuntan
Publik ...................................................................17
3. 3. 3 2.26 Kepribadian Akuntan Publik.........................................................................18 2.2.7
Kecakapan Profesional Akuntan Publik ......................................................19 2.2.8 Tanggung
Jawab Akuntan Publik ................................................................19 2.2.9 Lima Elemen
Pengendalian Kualitas Kantor Akuntan Publik…..................21 BAB III
PENUTUP ............................................................................................................24 3.1
Simpulan ..............................................................................................................24 3.2
Saran ....................................................................................................................25 DAFTAR
PUSTAKA .........................................................................................................26
4. 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai akuntan publik, profesionalisme
merupakan syarat utama profesi ini. Karena selain profesi yang bekerja atas kepercayaan
masyarakat, kontribusi akuntan publik terhadap ekonomi sangatlah besar. Peran auditor untuk
meningkatkan kredibilitas dan reputasi perusahaan sangatlah besar. Selain itu beberapa peneliti
seperti Peursem (2005) melihat bahwa auditor memainkan peranan penting dalam jaringan
informasi di suatu perusahaan. Sejalan dengan pendapat tersebut, Gjesdal (1981) dalam Suta dan
Firmanzah (2006) juga mengatakan bahwa peranan utama auditor adalah menyediakan informasi
yang berguna untuk keperluan penyusunan kontrak yang dilakukan oleh pemilik atau manajer
perusahaan. Logika sederhananya bahwa agar mesin perekonomian suatu negara dapat
menyalurkan dana masyarakat kedalam usaha-usaha produktif yang beroperasi secara efisien,
maka perlu disediakan informasi keuangan yang andal, yang memungkinkan para investor untuk
memutuskan kemana dana mereka akan di investasikan. Untuk itu dibutuhkan akuntan publik
sebagai penilai kewajaran informasi yang disajikan manajemen. Jadi jelas bahwa begitu besarnya
peran akuntan publik dalam perekonomian, khususnya dalam lingkup perusahaan menuntut
profesi ini untuk selalu profesional serta taat pada etika dan aturan yang berlaku. Beranjak dari itu,
dewasa ini peran auditor telah menjadi pusat kajian dan riset dikalangan akademisi. Tidak hanya
itu, praktisi juga semakin kritis dengan selalu menganalisa kontribusi apa yang telah diberikan
auditor. Hal tersebut sah-sah saja
5. 5. 5 dilakukan mengingat pentingnya peran auditor. Apalagi auditor bisa dibilang sebagai pihak
kepercayaan masyarakat (investor) dalam memastikan informasi yang andal. Jadi wajar rasanya
jika masyarakat turut mengawasi hasil pekerjaan auditor. Selain itu beberapa tahun terakhir,
terutama sejak runtuhnya beberapa perusahaan raksasa dunia, profesi akuntan publik banyak
mendapat sorotan dan kritikan dari masyarakat. Akuntan publik menjadi salah satu kandidat
penyebab runtuhnya perusahaan tersebut. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa definisi auditing? 2. Apa
saja elemen penting dari definisi auditing? 3. Bagaimana jenis-jenis audit? 4. Apa pengertian
auditor dan jenis-jenis auditor? 5. Apa pengertian akuntan publik? 6. Bagaimana perizinan
akuntan publik? 7. Bagaimana hirarki kantor akuntan publik? 8. Apa saja jasa yang diberikan
akuntan publik? 9. Bagaimana standar profesi akuntan publik? 10. Bagaimana kepribadian
akuntan publik? 11. Bagaimana kecakapan profesional akuntan publik? 12. Apa saja tanggung
jawab akuntan publik? 13. Apa saja elemen pengendalian kualitas kantor akuntan publik? 1.3
Tujuan Penulisan 1. Menjelaskan ciri-ciri umum kegiatan yang membentuk definisi auditing. 2.
Mengenal perbedaan antara berbagai jenis audit dan auditor.
6. 6. 6 3. Mengetahui tentang profesi akuntan public dan cara mendirikan kantor akuntan publik. 4.
Mengetahui berbagai tipe standar profesi akuntan publik. 5. Mengetahui berbagai tanggung jawab
dan ke-profesionalan akuntan publik.
7. 7. 7 BAB II PEMBAHASAN 2.1 AUDITING 2.1.1 Definisi Auditing Ada beberapa penulis yang
memberikan pengertian audit, diantaranya :  Mulyadi : “Auditing adalah suatu proses sistematik
untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan
tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
penyataan -pernyataan tersebut dengan kreteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-
hasilnya kepada pemakai yang bekepentingan“.  Sukrisno Agoes : “Auditing adalah suatu
pemeriksaan yang dilakukan pihak yang indepenen terhadap laporan kuangan yang telah disusun
oleh pihak manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan, beserta catatan-catatan pembukuan
dan bukti- bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan tersebut”. Pengertian Auditing “Report of the Committee on Basic
Auditing Concepts of the American Account Association” (Accounting Review, vol.47)
memberikan definisi auditing sebagai : “suatu proses sistematis untuk memperoleh serta
mengevaluasi bukti secara objektif mengenai asersi – asersi kegiatan dan peristiwa ekonomi,
dengan tujuan menetapkan derajat kesesuaian antara asersi – asersi tersebut dengan kriteria yang
telah
8. 8. 8 ditetapkan sebelumnya serta penyampaian hasil – hasilnya kepada pihak – pihak yang
berkepentingan”. 2.1.2 Elemen Penting Dari Definisi Auditing Beberapa ciri penting yang ada
dalam definisi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : a. Suatu proses sistematis, berupa
serangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur, dan terorganisir. b. Memperoleh dan
mengevaluasi bukti secara objektif, berarti memeriksa dasar asersi serta mengevaluasi hasil
pemeriksan tersebut tanpa memihak dan berprasangka, baik untuk atau terhadap perorangan (atau
entitas) yang membuat asersi tersebut. c. Asersi tentang kegiatan dan peristiwa ekonomi,
merupakan representasi yang dibuat oleh perorangan atau entitas. Asersi ini merupakan subjek
pokok auditing. Asersi meliputi informasi yang dimuat dalam laporan keuangan, laporan operasi
intern, dan surat pemberitahuan pajak (SPT). d. Derajat kesesuaian menunjuk pada kedekatan
dimana asersi dapat diidentifikasi dan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Ekspresi kesesuaian ini dapt berbentu kuantitas, seperti jumlah kekurangan dana kas kecil, atau
dapat juga berbentuk kualitatif, seperti kewajaran (atau keabsahan) laporan keuangan. e. Kriteria
yang telah ditetapkan, adalah standar – standar yang digunakan sebagai dasar untuk menilai asersi
atau pernyataaan. Kriteria dapat berupa peraturan – peraturan spesifik yang dibuat oleh badan
legislative, anggaran atau ukuran kinerja lainnya yang ditetapkan oleh manajemen, Generaaly
Accepted Accounting Principles (GAAP = prinsp – prinsip yang Akuntansi yang Berlaku Umum)
yang
9. 9. 9 ditetapkan oleh Financial Accounting Standards Board (FASB = Badan Standar Akuntansi
Keuangan) serta badan – badan pengatur lainnya. f. Penyampaian hasil, diperoleh melalui laporan
tertulis yang menunjukkan derajat kesesuaian antara asersi dan kriteria yang telah ditetapkan. g.
Pihak – pihak yang berkepentingan, adalah mereka yang menggunakan (atau mengandalkan)
temuan – temuan auditor. Dalam lingkungan bisnis, mereka adalah para pemegang saham,
manajemen, kreditor, kantor pemerintah, dan masyarakat luas. Sedangkan definisi menurut
Auditing Practices Committee (APC) dapat disimpulkan menjadi tiga (3) elemen fundamental
dalam auditing yaitu : 1. Seorang auditor harus independen. 2. Auditor bekerja mengumpulkan
bukti-bukti untuk mendukung pendapatnya. 3. Hasil pekerjaan auditor adalah laporan (report).
2.1.3 Jenis – Jenis Audit  Menurut Kell dan Boyton klasifikasi audit berdasarkan tujuannya
dibagi dalam 3 (tiga) kategori : 1. Audit Laporan Keuangan (financial statement accounting)
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan mengevaluasi bukti tentang laporan – laporan entitas
dengan maksud agar dapat memberikan oendapat apakah laporan – laporan tersebut telah disajikan
secara wajar sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan, yaitu prinsip – prinsip akuntansi yang
berlaku umum (GAAP).
10. 10. 10 Audit laporan keuangan dari perusahaan – perusahaan besar sangat diperlukan untuk
memfungsikan pasar sekuritas nasional.Secara signifikan, audit laporan keuangan dapat
menurunkan risiko investor dan kreditor dalam membuat berbagai keputusan investasi dengan
tidak menggunakan informasi yang beermutu rendah. 2. Audit Kepatuhan (compliance audit)
Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan memeriksa bukti – bukti untuk menetapkan apakah
kegiatan keuangan atau operasi suatu entitas telah sesuai dengan persyaratan, ketentuan, atau
peraturan tertentu.kriteria yang ditetapkan dalam audit jenis ini dapat berasal dari berbagai
sumber. Audit kepatuhan juga harus didasarkan pada kriteria yang ditetapkan kreditor. Aplikasi
yang paling luas dari audit kepatuhan berkaitan dengan kriteria yang didasarkan pada ketentuan
pemerintah. 3. Audit Operasional (operational audit) Berkaitan dengan kegiatan memperoleh dan
mengevaluasi bukti – bukti tentang efisiensi dan efektivitas kegiatan operasi entitas dalam
hubungannya dengan pencapaian tujuan tertentu.dalam suatu perusahaan bisnis, lingkup audit ini
dapat meliputi seluruh kegiatan dari : a. Suatu departemen, cabang, atau divisi. b. Suatu fungsi
yang mungkin merupakan fungsi lintas unit usaha, seperti pemasaran dan pengolahan data. Audit
operasional pada pemerintah federal dapat dilakukan pada seluruh kegiatan dari suatu lembaga
seperti Federal Emergency Management Agency (FEMA, atau suatu program tertentu seperti
distribusi kupon makanan.Kriteria atau tujuan yang diguanakan untuk mengukur efisiensi dan
efektivitas dapat
11. 11. 11 ditentukan oleh manajemen atau lembaga yang berwenang. Pada sisis lain, auditor
operasional dapat juga membantu menyusun kriteria yang akan digunakan. Secara khas, laporan
untuk audit operasioanal tidak hanya memuat pengukuran efisiensi dan efektivitas saja, namun
juga memuat rekomendasi untuk peningkatan kerja.  Klasifikasi Atas Dasar Audit Operasional,
Menurut Ricchiute tipe audit selain financial statements audit meliputi :  Operational Audits,
yakni suatu audit yang dirancang untuk menilai efisiensi dan efektifitas dari prosedurpprosedur
operasi manajemen. Pelaksananya adalah Auditor Internal.  Financial dan Compliance Audits,
yakni audit yang menyerupai audit laporan keuangan tetapi dapat dilakukan oleh sektor publik
serta audit eksternal.  Economy dan Efficiency Audits, yakni menyerupai operasional audit tetapi
dilakukan oleh sektor publik atau sektor pemerintahan.  Program Results Audits, yakni audit
yang dilakukan oleh pemerintah. Untuk menentukan apakah suatu entitas mencapai hasil-hasil
yang diinginkan oleh lembaga legislative, dan apakah entitas tsb telah mempertimbangkan
alternatif-alternatif yang tersedia dengan hasil yang sama tetapi dengan biaya yang lebih rendah.
Ikhtisar Komparatif Jenis – Jenis Jenis audit Sifat asersi Kriteria yang ditetapkan Sifat laporan
auditor Laporan Keuangan Data laporan keuangan Prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum
Pendapat atas kewajaran laporan keuangan
12. 12. 12 Kepatuhan Klaim atau data berkenaan dengan kepatuhan kepada kebijakan, perundangan,
peraturan, dan sebagainya Kebijakan manajemen, hukum, peraturan, atau persyaratan lain pihak
ketiga Ringakasan temuan atau keyakinan tentang derajat kepatuhan Operasional Data operasional
atatu kinerja Menetapkan tujuan, misalnya, yang dilakukan oleh manajemen atau pihak yang
berwenang Efisiensi dan efektivitas yang diamati, rekomendasi untuk peningkatan  Klasifikasi
Berdasarkan Pelaksana Audit. 1. Auditing Eksternal Merupakan kontrol sosial yang memberikan
jasa untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk pihak luar perusahaan dengan tujuan
memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan. Pelaksana adalah Akuntan Publik
yang dibayar oleh manajemen perusahaan yang diperiksa. 2. Auditing Internal Merupakan kontrol
organisasi yang mengukur dan mengevaluasi efektifitas organisasi dan hasilnya untuk manajemen
organisasi itu sendiri. Auditor internal ini bertanggung jawab terhadap pengendalian intern
perusahaan demi tercapainya efisiensi, efektifitas dan ekonomis serta ketaatan pada kebijakan
yang diambil
13. 13. 13 oleh perusahaan. Fungsi auditor internal adalah membantu manajemen dalam
meningkatkan efisiensi dan efektifitas kegiatan perusahaan. 3. Auditing Sektor Publik Merupakan
kontrol atas organisasi pemerintah yang memberikan jasanya kepada masyarakat seperti
pemerintah pusat maupun daerah. Auditor ini dibayar oleh pemerintah. 2.1.4 Pengertian Auditor
dan Jenis-Jenis Auditor Auditor adalah seseorang yang memiliki kualifikasi tertentu dalam
melakukan audit atas laporan keuangan dan kegiatan suatu perusahaan atau organisasi. Jenis –
Jenis Auditor 1. Auditor Independen (independent auditors) / Akuntan Publik Auditor indpenden
bekerja berdasarkan imbalan. Para pengguna mengandalkan jasa auditor independen serta menarik
manfaat yang bernilai dengan adanya kenyataan bahwa auditor tidak memihak klien yang sedang
diaudit. Auditor Independen (Akuntan Publik) adalah para praktisi individual atau anggota kantor
akuntan publik yang memberikan jasa auditing profesional kepada klien. Disamping itu, auditor
juga menjual jasa konsultasi pajak, konsultasi manajemen, penyusunan sistem akuntansi,
penyusunan laporan keuangan, serta jasa-jasa lainnya.
14. 14. 14 2. Auditor Internal (internal auditors) Adalah pegawai dari organisasi yang diaudit. Auditor
jenis ini melibatkan diri dalam suatu kegiatan penilaian independen, yang dinamakan audit
internal, dalam lingkngan organisasi sebagai suatu bentuk jasa bagi organisasi. Tujuan audit
internal adalah untuk membantu manajemen organisasi dalam memberikan pertanggungjawaban
yang efektif. Lingkup fungsi audit internal meliputi semua tahap dalam kegiatan organisasi. Para
auditor internal terutama melibatkan diri pada audit kepatuhan dan operasional. Para auditor
internal kebanyakan adalah pemegang sertifikat CIA (Certified Internal Auditors), yang beberapa
diantaranya juga bersertifikat CPA. Asosiasi Internasional untuk para unuk para auditor internal
adalah IIA (Institue of International Auditors), yang menetapkan kriteria sertifikasi serta
mengelola ujian CIA. Selain itu, IIA juga telah menetapkan standar praktis untuk audit internal
dan sebuah kode etik. 3. Auditor Pemerintah (government auditors) Untuk melaksanakan fungsi
audit bagi kepentingan Kongres, para auditor GAO (General Accounting Office) bertugas pada
lingkup kegiatan audit yang luas, termasuk melakukan audit laporan keuangan, audit kepatuhan,
dan audit operasional. Para auditor IRS (Internal Revenue Service) melakukan audit atas Surat
Pemberitahuan Pajak Penghasilan para pembayar pajak untuk ketaatan pada perundangan pajak
yang berlaku. Organisasai nasional untuk para akuntan di pemerintah A.S. adalah AGA
(Association of Governement Accountants). Sampai saat ini AGA belum
15. 15. 15 mengembangkan program sertifikasi untuk para akuntan pemerintah,. Namun, beberapa
auditor pemerintah adalah pemegang sertifikat CPA dan atau CIA. Disamping ketiga jenis auditor
tersebut, sering dikenal juga istilah akuntan pendidik.Akuntan pendidik ialah ahli-ahli akuntansi
yang menjadi pengajar akuntansi terutama disuatu fakultas ekonomi jurusan akuntansi. Di USA,
untuk menjadi akuntan publik harus mengantongi sertifikat yang disebut Certified Public
Accountant (CPA). Sertifikat ini dikeluarkan oleh AICPA dan ujiannya dilaksanakan tiga kali
setahun. Ujian CPA mencakup: a. Praktek Akuntansi (Accounting Practice) b. Pemeriksaan Audit
c. Teori Akuntansi (Accounting Theory) d. Hukum Dagang (Business Law) 2.2 PROFESI
AKUNTAN PUBLIK 2.2.1 Pengertian Profesi Akuntan Publik Profesi berasal dari kata latin
profess yang berarti pengakuan atau pernyataan di muka umum.Menurut Buchori dalam Harefa
(1999) konsep profesi mengandung dua dimensi pengertian. Dimensi pertama berkaitan dengan
sifat kegiatan, di dalam dimensi ini dapat dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan mencari nafkah
(occupation) dan kegiatan untuk kesenangan semata-mata (hobi atau kegemaran). Dimensi kedua
berkaitan dengan tingkat kemahiran, yang dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu kegiatan
16. 16. 16 yang dilakukan dengan tingkat kemahiran yang sangat tinggi, kemahiran sedang, dan
kemahiran rendah atau tidak memiliki kemahiran sama sekali. Akuntan publik adalah akuntan
yang telah memperoleh izin dari menteri keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di
Indonesia. Ketentuan mengenai akuntan publik di Indonesia diatur dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik dan Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa Akuntan Publik. Setiap akuntan publik wajib
menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), asosiasi profesi yang diakui oleh
Pemerintah. 2.2.2 Perizinan Akuntan Publik Izin akuntan publik dikeluarkan oleh Menteri
Keuangan dan berlaku selama 5 tahun (dapat diperpanjang). Akuntan yang mengajukan
permohonan untuk menjadi akuntan publik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1.
Memiliki Sertifikat Tanda Lulus USAP yang sah yang diterbitkan oleh IAPI atau perguruan tinggi
terakreditasi oleh IAPI untuk menyelenggarakan pendidikan profesi akuntan publik. 2. Apabila
tanggal kelulusan USAP telah melewati masa 2 tahun, maka wajib menyerahkan bukti telah
mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL) paling sedikit 60 Satuan Kredit PPL (SKP)
dalam 2 tahun terakhir. 3. Berpengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan
paling sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500 (lima ratus) jam diantaranya
memimpin dan/atau mensupervisi perikatan audit umum, yang disahkan oleh Pemimpin/Pemimpin
Rekan KAP.
17. 17. 17 4. Berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan Kartu Tanda
Penduduk (KTP) atau bukti lainnya. 5. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). 6. Tidak
pernah dikenakan sanksi pencabutan izin akuntan publik. 7. Tidak pernah dipidana yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam
dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih. 8. Menjadi anggota IAPI. 9. Tidak berada dalam
pengampuan. 10. Membuat Surat Permohonan, melengkapi formulir Permohonan Izin Akuntan
Publik, membuat surat pernyataan tidak merangkap jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
46, dan membuat surat pernyataan bermeterai cukup yang menyatakan bahwa data persyaratan
yang disampaikan adalah benar. Ujian Sertifikasi Akuntan Publik Untuk dapat menjalankan
profesinya sebagai akuntan publik di Indonesia, seorang akuntan harus lulus dalam ujian profesi
yang dinamakan Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP) dan kepada lulusannya berhak
memperoleh sebutan "CPA Indonesia" (sebelum tahun 2007 disebut "Bersertifikat Akuntan
Publik" atau BAP). Sertifikat akan dikeluarkan oleh IAPI. Sertifikat akuntan publik tersebut
merupakan salah satu persyaratan utama untuk mendapatkan izin praktik sebagai akuntan publik
dari Kementerian Keuangan.
18. 18. 18 2.2.3 Hirarki Kantor Akuntan Publik Hirarki staf oraganisasi kantor akuntan publik sbb. : 1.
Partner (1 orang) Merupakan Top Legal Client Relationship dengan tugas me-review (menelaah)
pekerjaan audit, menandatangani laporan audit, menyetujui masalah fee dan penagihannya, dan
penanggungjawab atas segala hal yang berkaitan dengan pekerjaan audit. 2. Manajer (1-2 orang)
Merupakan staf yang banyak berhubungan dengan klien, mengawasi langsung pelaksanaan tugas-
tugas audit, me-review lebih rinci terhadap pekerjaan audit, dan melakukan penagihan atas fee
audit. 3. Akuntan Senior (3-4 orang) Merupakan staf yang bertanggung jawab langsung terhadap
perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit,dan me-review pekerjaan para akuntan yunior yang
dibawahinya. 4. Akuntan Yunior (5-6 orang) Merupakan staf pelaksana langsung dan bertanggung
jawab atas pekerjaa lapangan. 2.2.4 Jasa yang Diberikan Akuntan Publik A. Jasa Atestasi adalah
suatu pernyataan pendapat atau pertimbangan seseorang yang independen dan kompeten mengenai
kesesuaian, dalam segala hal yang signifikan, asersi suatu entitas dengan kriteria yang telah
ditetapkan. Ada 4 (empat) jenis jasa atetasi yang diberikan oleh kantor akuntan publik :
19. 19. 19 1) Audit Contoh : Audit atas laporan keuangan untuk memberikan pendapat mengenai
kewajaran laporan keuangan. 2) Pemeriksaan (Examination) Contoh : pemeriksaan proyeksi bisnis
atau laporan keuangan prospektif, dan pemeriksaan kesesuaian pengendalian internal perusahaan
dengan kriteria yang ditetapkan pemerintah. 3) Penelaahan (Review) Dilakukan dengan
wawancara dengan manajemen dan analisis komparatif informasi keuangan suatu perusahaan. 4)
Prosedur yang disepakati bersama (Agreed-Upon Procedures) Contoh : auditor dan klien sepakat
bahwa prosedur tertentu akan dilakukan atas elemen tertentu laporan keuangan misalnya akun atau
rekening kas dan surat berharga. B. Jasa Nonatestasi Jasa ini diberikan oleh Kantor Akuntan
Publik meliputi ; 1) Jasa Akuntansi melalui aktifitas pencatatan, penjurnalan, posting, jurnal
penyesuaian dan penyusunan laporan keuangan klien serta perancangan sistem akuntansi klien) 2)
Jasa Perpajakan Meliputi pengisian surat laporan pajak, perencanaan pajak dan juga penasihat
dalam masalah perpajakan dan melakukan pembelaan bila perusahaan yang menerima jasa sedang
mengalami permasalahan dengan Kantor Pajak.
20. 20. 20 3) Jasa Konsultasi Manajemen Fungsi pemberian konsultasi dengan memberikan saran dan
bantuan teknis kepada klien untuk peningkatan penggunaan kemampuan dan sumber daya untuk
mencapai tujuan perusahaan klien. 2.2.5 Standar Profesi Akuntan Publik Sesuai Standar
Profesional Akuntan Publik / SPAP (IAI, 2001) ada 6 (enam) tipe yaitu : 1) Standar Auditing.
Merupakan panduan audit atas laporan keuangan historis. Standar ini terdiri 10 standar yang
dirinci dalam bentuk PSA (Pernyataan Standar Auditing) yaitu : Interpretasi Pernyataan Standar
Auditing (IPSA) yang merupakan intrepretasi resmi yang dikeluarkan oleh Dewan terhadap
ketentuan-ketentuan yang diterbitkan oleh Dewan PSA. 2) Standar Atestasi Memberikan rerangka
untuk fungsi atestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup tingkat keyakinan tertinggi yang
diberikan dalam jasa audit atas laporan keuangan historis, pemeriksaan atas laporan keuangan
prospektif, serta tipe perikatan atestasi lain yang memberikan keyakinan yang lebih rendah
(review, pemeriksaan dan prosedur yang disepakati). Yang termasuk didalam pernyataan standar
atestasi adalah IPSAT ( Interpretasi Pernyataan Standar Atestasi). 3) Standar Jasa Akuntansi dan
Review. Memberikan rerangka untuk fungsi nonatestasi bagi jasa akuntan publik yang mencakup
jasa akuntansi dan review. Yang termasuk didalam jasa akuntansi
21. 21. 21 dan review adalah IPSAR (Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi dan Review). 4)
Standar Jasa Konsultasi Memberikan panduan bagi praktisi yang memberikan jasa konsultasi bagi
kliennya melalui kantor akuntan publik. Jasa ini hanya menyajikan temuan, kesimpulan dan
rekomendasi 5) Standar Pengendalian Mutu Memberikan panduan bagi kantor akuntan publik
didalam melaksanakan pengendalian kualitas jasa yang dihasilkan oleh kantornya dengan
mematuhi berbagai standar yang diterbitkan oleh Dewan Standar Profesional Akuntan Publik dan
Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik yang diterbitkan oleh Kompartemen Akuntan Publik,
Ikatan Akuntan Indonesia. 6) Aturan Aturan Etika Kompartemen Akuntan Publik. 2.2.6
Kepribadian Akuntan Publik Kepribadian akuntan disini diartikan sebagai kepribadian yang
independen dan obyektif. Independen diartikan sebagai sikap yang bebas dan tidak tergantung
kepada pihak lain. Sedangkan sikap yang obyektif diartikan sebagai sikap yang tidak memihak
dalam mempertimbangkan fakta dan terlepas dari kepentingan pribadi. Indenpendensi akuntan
publik mempunyai tiga aspek yaitu : 1. Independen dalam diri akuntan yang berupa kejujuran
dalam melakukan pemeriksaan fakta yang ditemukan. Sikap ini disebut independen in fact
22. 22. 22 2. Independen dalam penampilan atau independen in appearance. Independen ini dipandang
dari sudut pandang pihak lain yang mengetahui informasi yang bersangkutan dengan diri akuntan.
3. Independen dipandang dari sudut keahlian Misalnya akuntan yang tidak mengetahui tentang
computer jika memeriksa laporan keuangan yang diolah dengan computer dikatakan tidak
independen. Hal ini disebabkan akuntan tidak mempertimbangkan dengan obyektif informasi
keuangan yang dihasilkan computer. Independen merupakan hal yang unik dalam profesi akuntan,
karena akuntan dituntut independen dari pengaruh klien sedangkan dilain sisi akuntan dituntut
memenuhi keinginan klien karena klienlah yang membayar honorarioum. 2.2.7 Kecakapan
Professional Akuntan Publik Hal – hal yang diatur pada bagian ini adalah : a. Kewajiban akuntan
publik untuk menjelaskan kepada staf dan ahli yang bekerja padanya tentang keterikatannya
dengan kode etik akuntan Indonesia. b. Akuntan publik tidak boleh menerima pekerjaan kecuali ia
atau kantornya mampu menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan kompetensi professional . c.
Melarang akuntan publik mengaitkan namanya dengan prediksi untuk mencegah timbulnya kesan
bahwa ia menjamin terwujudnya prediksi. 2.2.8 Tanggung Jawab Akuntan Publik  Tanggung
Jawab Akuntan Publik Terhadap Kliennya Disini mengatur tentang dua hal yaitu :
23. 23. 23 a. Mengatur mengenai penjagaan kerahasiaan informasi yang diperoleh akuntan selama
penugasan professional. Informasi yang diperoleh tidak boleh diungkapkan kepada pihak ketiga
kecuali : - Atas izin dari klien - Dikehendaki oleh hukum atau Negara b. Mengatur mengenai
honorarium untuk jasa yang diserahkan. Akuntan tidak boleh menerima honorarium berdasarkan
atas manfaat yang akan diterima klien.  Tanggung Jawab Kepada Rekan Seprofesi Tanggung
jawab kepada rekan seprofesi ini mengatur dua hal yaitu : a. Akuntan public wajib menjaga
hubungan baik dengan akuntan lain apabila klien memutuskan menggunakan akuntan lain. b. Jika
orang atau badan yang sedang diperiksa suatu kantor akutnan meminta saran atau pendapat dari
akuntan public lain , akuntan public ini harus berkonsultasi dulu dengan kantor akuntan yang
sedang memeriksanya.  Tanggung jawab lain Terdapat tiga perilaku lain yang dipandang tidak
etis dalam profesi akuntan publik: a. Mengiklankan diri atau mengijinkan pihak lain mengiklankan
nama atau jasa yang dijualnya b. Membayar imbalan untuk memperoleh pekerjaan c. Menawarkan
jasa secara tertulis kepada calon klien
24. 24. 24 Pelanggaran kode etik yang diadukan secara tertulis akan ditindak oleh dewan kehormatan
yang dibentuk Ikatan Akuntan Indonesia. Dewan kehormatan akan menjatuhkan sanksi kepada
anggota IAI yang melanggar kode etik. Sanksi tersebut dapat berupa peringatan tertulis, teguran
tertulis, pemberhentian sementara atau pemberhentian. 2.2.9 Lima Elemen Pengendalian Kualitas
Kantor Akuntan Publik 1. Intdependensi, Integritas, dan Objektivitas Persyaratan : Semua
personalia yang terlibat dalam penugasan harus memelihara independensi baik secara nyata
mauoun secara penampilan, melaksanakan sekuruh tanggung jawab profesionalnya dengan
segenap integritas, serta memelihara objektivitas dalam melaksanakan tanggung jawab
professional mereka. Contoh Prosedur : Setiap tahun, setiap rekan dan karyawan harus mengisi
formulir “kuosioner independensi” yang berkaitan dengan hal seperti kepemilikan saham serta
keanggotaan pada dewan direksi. 2. Manajemen Sumber Daya Manusia Persyaratan : Dalam
perusahaan akuntan publik kebijakan dan prosedur harus disusun supaya dapat memberikan
tingkat keandalan tertentu bahwa : Semua karyawan baru memiliki kualifikasi sehingga mampu
melaksanakan tugasnya secara kompeten. Pekerjaan dibebankan pada mereka yang telah
mendapatkan pelatihan teknis yang cukup serta memiliki kecakapan. Semua karyawan harus
berpartisipasi dalam pelaksanaan pendidikan profesi berkelanjutan serta
25. 25. 25 aktifita pengembangan profesi sehingga membuat mereka mampu melaksanakan tanggung
jawab yang dibebankan kepada mereka. Karywan yang terpilih untuk dipromosikan adalah mereka
yang memiliki kualifikasi yang diperlukan supaya menjadi bertanggung jawab dalam penugasan
berikutnya. Contoh Prosedur : Setiap professional harus dievaluasi pada setiap kali penugasan
dengan pengisian formulir evaluasi penugasan individual. 3. Penerimaan Serta Kelanggengan
Klien Persyaratan : Kebijakan dan prosedur harus disusun agar dapat menentukan apakah akan
menerima klien baru atau meneruskan bekerjasama dengan klien yang telah ada. Kebijakan dan
prosedur ini harus mamp meminimalkan resiko yang berkaitan dengan klien yang memiliki tingkat
integritas manajemen yang rendah. Perusahaan akuntan public hanya boleh melaksanakan
penugasan yang dapat dilakukan dengan kompetensi professional. Contoh Prosedur : Formulir
evaluasi klien, yang memuat masalah-masalah seputar komentar auditor terdahulu dan evaluasi
manajemen, harus dipersiapkan untuk setiap kliaen baru sebelum perushahaan akuntanpublik
memutuskan menerima klien tersebut. 4. Kinerja Atas Penugasan Persyaratan : Kebijakan dan
prosedur harus hadir terutama ntuk memastikan bahwa penugasan yang dilaksanakan oleh auditor
telah memenuh standar kualitas perusahaan akuntan public.
26. 26. 26 Contoh Prosedur : Direktur akuntansi dan auditing perusahaan akuntan public dapat diajak
berkonsultasi serta harus telah memberikan persetujuannya pada semua penugasan sebelum
penugasan itu dianggap selesai. 5. Pemantauan Persyaratan : Harus terdapat kebijakan dan
prosedur untuk memastikan bahwa keempat elemen penendalian kualitas lainnya diterapkan
secara efektif. Contoh Prosedur : Rekan yang bertugas mengendalikan kualitas harus menguji
prosedur pengendalian kualitas minimal setahun sekali untuk memastikan bahwa perusahaan
akuntan public masih mematuhi prosedur itu.
27. 27. 27 BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Auditing menawarkan berbagai beragam peluang karir
dalam akuntan publik, industri dan pemerintahan. Masyarakat luas mengakui kelebihan
pengetahuan dan keterampilan auditor yang telah menjadikan profesi auditor demikian tanggap
pada permintaan yang kuat atas beragam jasa atestasi lain dan jasa non asestasi. Peluang
profesional yang memiliki keterampilan auditing dan atestasi meningkat secara pesat dengan
adanya teknologi informasi yang berdampak sangat luas terhadap sistem laporan keuangan. Secara
khusus, Proyek Visi CPA menjadi penting dalam pembahasan tentang nilai-nilai inti dan
kompetensi yang akan menunjang profesi auditor serta CPA dan lainnya dimasa depan. Profesi
modern dipengaruhi oleh sejumlah profesional dan organisasi- organisasi pengatur yang berasal
dari sektor swasta maupun publik yang menaruh perhatian pada mutu kerja profesional.
Bagaimanapun, dalam melakukan pemeriksaan seorang akuntan harus selalu berpedoman pada
tiga hal yakni : norma pemeriksaan akuntan, prinsip akuntansi Indonesia, kode etik profesi. Norma
pemeriksaan akuntan merupakan tolak ukur mutu pekerjaan akuntan
28. 28. 28 3.2 Saran Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan sebelumnya ada beberapa saran
yang kami rangkum, yakni saran bagi kantor akuntan publik : - Kantor akuntan publik diharapkan
dapat lebih baik dalam pengangkatan auditor jika menggunakan auditor junior harus terlebih
dahulu diberi pelatihan yang memadai sehingga ia mampu melaksanakan tugasnya secara
kompeten.
29. 29. 29 DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. (2001). Auditing (Pemeriksaan Akuntan) oleh
Kantor Akuntan Publik. Jilid Satu. Jakarta:Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Boynton, Johnson, and Kell. Modern Auditing. Jakarta: Erlangga, 2003. Prof. Dr.
Abdul Halim MBA., Akt, Auditing, Jogjakarta, 2003 www.wikipedia.com
http://www.iaiglobal.or.id http://id.scribd.com/doc/931629/Auditing-dan-profesi-akuntan-publik
 English 
 Español 
 Português 
 Français 
 Deutsch
 About
 

 Dev & API


 Blog
 

 Terms
 

 Privacy
 

 Copyright
 Support

Anda mungkin juga menyukai