Anda di halaman 1dari 2

POLA TANAM PETANI

Menurut Basa dan Effendi pada tahun 1981, berkenaan dengan pengembangan
pola tanam pada lahan basah menyimpulkan beberapa hal pokok, sebagai berikut :

1. Produksi tanaman pangan pada lahan basah banyak dipengaruhi oleh tersedianya air
irigasi dan hujan, jenis tanah, kemampuan wilayah (lahan) dan teknologi pertanian.
2. Pola tanam rekomendasi pada sawah berpengairan 9-10 bulan adalah padi sawah-padi
sawah-palawija, dengan hasil setara 15,40 ton gabah/ha.
3. Pada sawah berpengairan 7 bulan, pola tanam introduksi adalah padi gogo rancah-
padi walik jerami-palawja. Pada tanah Alluvial/Entisol di Indramayu dan
Planosol/Tropaquept di Serang dapat dihasilkan 11,57 ton dan 8,93 ton/ha setara
gabah.
4. Pola tanam anjuran pada sawah berpengairan 5 bulan adalah gogo rancah-padi sawah-
palawija (kacang tunggak).
Di Indramayu mampu dihasilkan 10,81 ton/ha setara gabah, sedangkan di
Nambah Dadi (Lampung) dengan jenis tanah Podsolik (Ultisol), pola tanam yang
sama dapat menghasilkan 9,41 ton/ha setara gabah.

Anda mungkin juga menyukai