Anda di halaman 1dari 5

JOB 3

Mikrokontroler AVR merupakan mikrokontroller berbasis arsitektur RISC (Reduced


Instruction Set Computing) 8 bit. Mikrokontroller AVR didesain menggunakan arsitektur
Harvard, dimana ruangdan jalur bus bagi memory program dipisahkan dengan memori data.
Memori program diakses dengan single-pipelening, dimana ketika sebuah instruksi dijalankan,
instruksi lain berikutnya akan di prefetchdari program memori. AVR mempunyai kepanjangan
Advance Versatilc RISC atau Alf and Vegard’s RISC prosesor yang berasal dari dua nama
mahasiswa yaitu Alf-Egil Bogel dan Vergerd Wollan.

AVR memiliki keunggulan dibandingkan mikrokontroller lain, keunggulan mikrokontroller


AVR yaitu AVR memiliki kecepatan eksekusi program yang lebih cepat karena sebagian instruksi
dieksekusi dalam satu siklus clock, lebih cepat dibandingkan dengan mikrokontroller MSC51,
Mikrokontroller AVR memiliki fasilitas yang lengkap (ADC internal, EEPROM internal,
timer/counter, watchdog timer, PWM, port I/O, komunikasi serial, komparator 12C, dan lain-
lain. Sehingga dengan fasilitas yang lengkap ini, programmer dan designer dapat
menggunakanya untuk berbagai aplikasi sistem elektronika seperti robot, otomasi industri,
peralatan telekomunikasi, dan berbagai keperluan lain. Secara umum, mikrokontroller
AVR dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega, dan Atiny.

Adapun tujuan yang ingin dicapai pada praktikum ini adalah, sebagai berikut:
1. Mengenal dan memahami pemograman I/O pada microcontroller.
2. Memahami rangkaian I/O pada pemograman I/O microcontroller.
3. Praktikan mampu memprogram microcontroller sebagai input dan output dengan
menggunakan Bascom AVR.

Mikrokontroler adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam


sebuah chip.  Mikrokontroler berbeda dari mikroprosesor serba guna yang digunakan dalam
sebuah PC, karena sebuah mikrokontroler umumnya telah berisi komponen pendukung sistem
minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka I/O. Mikrokontroler adalah sebuah chip
yang berfungsi sebagai pengontrol rangkaian elektronik dan umunya dapat menyimpan
program didalamnya. Mikrokontroler umumnya terdiri dari CPU (Central Processing Unit),
memori, I/O tertentu dan unit pendukung seperti Analog-to-Digital Converter (ADC) yang sudah
terintegrasi di dalamnya. Kelebihan utama dari mikrokontroler ialah tersedianya RAM dan
peralatan I/O pendukung sehingga ukuran board mikrokontroler menjadi sangat ringkas.
Mikrokontroler merupakan sebuah chip yang terdiri atas mikroprosesor, RAM,ROM, dan piranti
I/O sehingga biasanya disebut single chip microcomputer. Salah satu keunggulan
mikrokontroler adalah adanya RAM, ROM dan piranti I/O dalam sebuah chip sehingga tidak
perlu menambahkan komponen-komponen tersebut secara fisik.

ATMega8535 merupakan salah satu mikrokontroler 8 bit buatan Atmel untuk keluarga AVR
yang diproduksi secara masal pada tahun 2006. Karena merupakan keluarga AVR, maka
ATMega8535 juga menggunakan arsitektur RISC (ReducedInstruction Set Computing ). AVR
atau sebuah kependekan dari Alf and Vegard’s Risc Processor  merupakan chip mikrokontroler
yang diproduksi oleh Atmel. Mikrokontroler ATMega 8535 merupakan mikrokontroler 8-bit
teknologi CMOS dengan konsumsi daya rendah yang berbasis arsitektur enhanced RISC
AVR.  Dengan eksekusi instruksi yang sebagian besar hanya menggunakan satu
siklusclock,  ATMega8535 mencapai Throughput sekitar 1 MIPS per MHz yang mengizinkan
perancang sistem melakukan optimasi konsumsi daya versus kecepatan pemroses.

Mikrokontroller AVR memiliki arsitektur RISC 8 Bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam
kode 16-bit (16-bits word) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi
clock. Bandingkan dengan instruksi keluarga MCS-51 (arsitektur CISC) yang membutuhkan
siklus 12 clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah
Complex Instruction Set Computing. AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny,
keluarga AT90Sxx, keluarga ATmega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang
membedakan satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral dan
fungsinya. Dipilih Atmega8535 karena populasi yang banyak, sehingga ketersediaan komponen
dan referensi penunjang lebih terjamin.

Input/Output pada Mikrokontroler AVR ATMega8535:


1. Port A(PA0 – PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukkan ADC
2. Port B(PB0 – PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
timer/counter, komparator analog, dan SPI.
3. Port C(PC0 – PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI,
komparator analog, dan timer oscillator.
4. Port D(PD0 – PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu
komparator analog, interupsi eksternal, komunikasi serial

Gambar 2.1 Konfigurasi Pin ATMega853


Gambar: 2.2 Blok Diagram Mikrokontroler

Fitur-fitur Mikrokontroler ATMega8535 antara lain:


1. Saluran I/O sebanyak 32 buah, yang terdiri atas Port A, B, C dan D
2. ADC (Analog to Digital Converter)
3. Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan
4. CPU yang terdiri atas 32 register
5. Watchdog Timer dengan osilator internal
6. SRAM sebesar 512 byte
7. Memori Flash sebesar 8kb dengan kemampuan read while write
8. Unit Interupsi Internal dan External
9. Port antarmuka SPI untuk men-download program ke flash
10. EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi
11. Antar muka komparator analog
12. Port USART untuk komunikasi serial.

1.1 Pemograman I/O mikrokontroler

Port I/O pada mikrokontroler AVR dapat dikonfigurasi sebagai output atau input. Untuk
mengubah konfigurasi port I/O sebagai output atau input dapat dilakukan dengan mengubah
nilai I/O port register DDR ( Data Direction Register) yang bersangkutan. Misal port B
difungsikan sebagai input, maka nilai I/O register DDRB = 00h  dan sebaliknya apabila
difungsikan sebagai output, maka nilai I/O register DDRB = FFH

Setiap port output atau input mikrokontroler AVR telah mempunyai internal pull-up. Apabila
port I/O mikrokontroler AVR difungsikan sebagai input, maka internal pull-up dapat diaktifkan
atau tidak diaktifkan (menggunakan eksternal pull-up). Apabila port mikrokontroler AVR
difungsikan sebagai output, maka internal pull-up tidak bisa diaktifkan.

Tabel 2.1 setting I/O mikrokontroler


Status Kondisi DDR bit = 1 DDR bit = 0
Port bit = 1 Output high Internal pull-up
Port bit = 0 Output low Eksternal pull-
up /Input floating

Berikut penjelasan untuk melakukan setting I/O sebagai berikut.


Input : DDR bit 0 serta port bit 1
Output high : DDR bit 1 serta port bit 1
Output low : DDR bit 1 serta port bit 0

Logika port I/O bisa diubah pada program secara bit atau byte. Untuk merubah sebuah
keluaran bit I/O dapat dilakukan dengan menggunakan perintah cbi (clear bit I/O) untuk dapat
menghasilkan output low atau perintah sbi (set bit I/O) untuk dapat menghasilkan output high.
Perubahan secara byte dapat dilakukan dengan perintah IN atau OUT yang menggunakan
register bantu.

Port I/O fungsi output hanya mengeluarkan arus sebesar 20 mA saja, sehingga untuk
dapat menggerakan perangkat elektronik yang lain perlu diberikan penguat tambahan dengan
menggunakan rangkaian elektronik tambahan. Atau dapat juga dilakukan dengan konfigurasi
port sebagai sinking current, seperti pada port yang digunakan untuk menyalakan komponen
LED, yang akan menyala saat port diberikan logika low (VoL = 0,7 v) dan LED mati saat port
logika high (VoH = 4,2 v).

Keypad Matriks adalah tombol-tombol yang disusun secara maktriks (baris x kolom)
sehingga dapat mengurangi penggunaan pin input. Sebagai contoh, Keypad Matriks 4×4 cukup
menggunakan 8 pin untuk 16 tombol. Hal tersebut dimungkinkan karena rangkaian tombol
yang disusun secara horizontal membentuk baris dan secara vertikal membentuk kolom.

Keypad adalah salah jenis input yang paling banyak digunakan. Sebetulnya keypad adalah
saklar push-button yang disusun khusus, ada yang 3X3, 3X4, 4X4 atau susunan lainnya. Cara
kerja keypad sama dengan saklar push-button pada umumnya, bedanya alih-alih sendiri-sendiri,
keypad bekerja berdasarkan baris dan kolom untuk mengurangi jumlah pin. Dengan baris dan
kolom, sebuah keypad 4X4 yang terdiri dari 16 saklar hanya perlu 8 PIN (4 baris dan 4 kolom).

LCD (Liquid Crystal Display) dan Prinsip Kerjanya – LCD atau Liquid Crystal Display adalah
suatu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk
menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display (LCD) atau Penampil
Kristal Cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel,
layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game
portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya. Teknologi Display
LCD ini memungkinkan produk-produk elektronik dibuat menjadi jauh lebih tipis jika dibanding
dengan teknologi Tabung Sinar Katoda (Cathode Ray Tube atau CRT).

Jika dibandingkan dengan teknologi CRT, LCD juga jauh lebih hemat dalam mengkonsumsi
daya karena LCD bekerja berdasarkan prinsip pemblokiran cahaya sedangkan CRT berdasarkan
prinsip pemancaran cahaya. Namun LCD membutuhkan lampu backlight (cahaya latar
belakang) sebagai cahaya pendukung karena LCD sendiri tidak memancarkan cahaya. Beberapa
jenis backlight yang umum digunakan untuk LCD diantaranya adalah backlight CCFL (Cold
cathode fluorescent lamps) dan backlight LED (Light-emitting diodes).

Anda mungkin juga menyukai