Pekerjaan :
Lokasi :
Tahun Anggaran :
Satuan Kerja :
PASAL 1
UMUM
1. Semua bahan dan mutu pekerjaan harus menggunakan Standar Nasional (SNI) antara
lain:
a. SK.SNI T-15-1990-03 (Hal. 45 No. 4 Bidang Permukiman)
b. SK.SNI S-19-1990-03
c. SK.SNI T-22-1990-03 (Hal. 38 No. 5 Bidang Jalan)
d. SK.SNI M-150-1990-03 (Hal. 31 N0. 10 Bidang Jalan)
e. SK.SNI T-07-1990-F (Hal. 1 No. 8 Bidang Pengairan)
PASAL 2
RUANG LINGKUP PEKERJAAN
1. Umum
Ruang lingkup pekerjaan ini adalah sebagaimana diuraikan selanjutnya. Uraian tersebut
tidak membatasi luas ruang lingkup pekerjaan secara keseluruhan sebagaimana telah
ditentukan dalam spesifikasi dalam gambar-gambar, tetapi hanya merupakan uraian
secara umum.
2. Lingkup Pekerjaan
- Pembangunan Jalan Lingkungan ( Jalan Lapis Shand Sheet)
3. Lokasi Pekerjaan
Lokasi pekerjaan ini terletak di
4. Cara Pelaksanaan
Pekerjaan harus dilaksanakan dengan penuh keahlian, sesuai dengan ketentuan –
ketentuan dalam Rencana Kerja dan Syarat – syarat ( RKS ), gambar rencana, Berita
Acara Penjelasan serta mengikuti petunjuk Konsultan Pengawas dan Pengelola Teknik.
Pada akhir kerja Penyedia Barang / Jasa Pemborongan diharuskan membersihkan area
pekerjaan dari segala kotoran akibat kegiatan pembangunan, termasuk sisa – sisa
material bangunan serta gundukan tanah, bekas galian dan lain sebagainya.
PASAL 3
MACAM PEKERJAAN
2. Macam-macam pekerjaan tersebut di atas akan disesuaikan dengan BOQ (RAB) yang
ada.
a. Pekerjaan tersebut di atas dilengkapi dengan:
Mendatangkan, mengangkut dan menyediakan bahan-bahan dan alat-alat yang
dipergunakan untuk proyek tersebut;
Mendatangkan dan menyediakan tenaga ahli dan berpengalaman dalam bidang
konstruksi sipil dan beton;
Menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran pekerjaan selama dilangsungkan;
Membuat gambar lapangan oleh pemborong atas perubahan pekerjaan yang
dikerjakan.
Jenis dan mutu bahan yang dipakai diutamakan produksi dalam negeri sesuai dengan
Keputusan Bersama Menteri Perdagangan dan Koperasi, Menteri Perindustrian dan Menpan :
No. 472 / Kpb XII / 80, No. 64 / MENPAN / 1980, Tanggal 23 Desember 1980.
PASAL 5
PERATURAN TEKNIS PEMBANGUNAN YANG DIGUNAKAN
1. Dalam melaksanakan pekerjaan, kecuali bila ditentukan lain dalam Rencana Kerja dan
Syarat – syarat ( RKS ) ini, berlaku dan mengikat ketentuan – ketentuan di bawah ini
termasuk segala perubahan dan tambahannya :
a. Undang – undang No. 1 tahun 1970, tentang keselamatan kerja.
2. Untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tercantum pada pasal ini berlaku dan
mengikat bila :
a. Gambar bestek yang dibuat oleh Konsultan Perencana yang sudah disahkan oleh
Pemberi Tugas dan Unsur Teknis termasuk juga gambar – gambar detail
pelaksanaan ( shop drawing ) yang telah diselesaikan oleh Penyedia Barang / Jasa
Pemborongan dan sudah disahkan / disetujui Konsultan Pengawas.
b. Rencana Kerja dan Syarat – syarat.
c. Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.
d. Surat Perintah Mulai Kerja ( SPMK ).
e. Jadual Pelaksanaan ( Time Schedule ) yang telah disetujui Pengawas Lapangan /
Tim Pemeriksa dan Pejabat Pembuat Komitmen.
PASAL 6
PENYELESAIAN PEKERJAAN
1. Penyedia Barang / Jasa Pemborongan wajib meneliti semua gambar dan Rencana Kerja
dan Syarat – syarat ( RKS ) termasuk tambahan dan perubahannya yang dicantumkan
dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan ( Aanvulling ).
2. Apabila terdapat perbedaan antara gambar-gambar dan RKS, maka RKS-lah yang
mengikat;
3. Apabila di dalam gambar tertulis, tetapi dalam RKS tidak tercantum, maka gambarlah
yang mengikat;
4. Apabila ukuran-ukuran belum tercantum pada gambar dan RKS ini, maka pemborong
wajib dan harus segera melaporkan kepada Direksi / Pengawas Lapangan, untuk dapat
diadakan pemecahan;
5. Dalam jangka 7 (tujuh) hari setelah SPMK, pemborong diharuskan memulai pekerjaan
sesuai gambar dan RKS, dan perubahan-perubahan dalam penjelasan. Dan apabila
masalah kejanggalan, perbedaan gambar dan sebagainya, pemborong diwajibkan
konsultasi Pejabat Pembuat Komitmen ( Konsultan Pengawas ) jika ada hal ini bisa
dibicarakan penyelesaiannya dengan perencana.
PASAL 8
PEKERJAAN PERSIAPAN DI LAPANGAN
Penyedia Barang / Jasa Pemborongan harus menyediakan Direksi Keet dengan perlengkapan,
yaitu 1 set meja – kursi tamu, 3 set meja – kursi kerja, almari buku, papan tempel gambar
beserta alat – alat tulis, buku Konsultan Pengawas antara lain : buku tamu, laporan harian,
perintah kerja, konsultasi, pengawasan berskala perencana, PPPK dan lainnya yang
diperlukan. Selain itu Penyedia Barang / Jasa Pemborongan harus menyediakan ruangan
beserta perlengkapannya untuk mengadakan rapat koordinasi lapangan antar pihak yang
terkait, rapat diadakan paling lambat 2 minggu sekali.
Penyedia Barang / Jasa Pemborongan harus membuat bangsal kerja dan perlengkapannya
untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang – barang yang dapat dikunci, tempatnya
akan ditentukan oleh TBPK atau Konsultan Pengawas.
PASAL 9
JADWAL PELAKSANAAN
1. Sebelum mulai pekerjaan nyata di lapangan, Penyedia Barang / Jasa Pemborongan wajib
membuat Rencana Kerja Pelaksanaan dan bagian – bagian pekerjaan berupa Bar Chart
dan Curve untuk bahan dan tenaga.
2. Rencana Kerja tersebut harus sudah mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan
Pengawas paling lambat dalam waktu 7 ( tujuh ) hari kalender setelah Surat Perintah
Mulai Kerja ( SPMK ) diterima Penyedia Barang / Jasa Pemborongan.
Rencana kerja yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas, dan Pengelola Kegiatan
akan disahkan oleh Pemberi Tugas.
3. Penyedia Barang / Jasa Pemborongan wajib memberikan salinan Rencana
Kerja rangkap 4 ( empat ) kepada Konsultan Pengawas. Satu salinan Rencana Kerja
harus ditempel pada dinding di bangsal Penyedia Barang / Jasa Pemborongan di
lapangan yang selalu diikuti dengan grafik kemajuan pekerjaan ( prestasi kerja ).
4. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Penyedia Barang / Jasa
Pemborongan berdasarkan Rencana Kerja tersebut.
PASAL 10
KUASA PENYEDIA BARANG / JASA PEMBORONGAN DI LAPANGAN
PASAL 11
PENJAGAAN KEAMANAN LAPANGAN PEKERJAAN
PASAL 13
ALAT – ALAT PENUNJANG PELAKSANAAN
Semua alat yang akan digunakan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
oleh Penyedia Barang / Jasa Pemborongan, sebelum pekerjaan secara fisik dimulai dalam
keadaan baik dan siap dipakai antara lain :
1. Stom walss yang jumlahnya ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas.
2. Perlengkapan penerangan untuk kerja lembur.
3. Dan alat – alat lain yang diperlukan dalam pelaksanaan.
PASAL 14
SYARAT – SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN
1. Semua bahan yang didatangkan harus tetap mengacu / berpedoman pada Pasal 23
mengenai Standar Bahan.
2. Jika ada Konsultan Pengawas berwenang menanyakan asal bahan dan Penyedia Barang /
Jasa Pemborongan wajib memberitahukan.
3. Semua bahan bangunan yang akan digunakan harus diperiksakan dulu kepada Konsultan
Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.
4. Bahan yang telah mendapatkan persetujuan harus ditandai dengan paraf Konsultan
Pengawas jika ada atau pihak yang ditunjuk lalu disimpan di rak sample.
5. Bahan yang telah disetujui untuk dipakai tidak boleh dibawa keluar kegiatan.
6. Bahan bangunan yang telah didatangkan oleh Penyedia Barang / Jasa Pemborongan di
lapangan, tetapi ditolak pemakaiannya oleh Konsultan Pengawas harus segera
dikeluarkan dari lapangan pekerjaan selambat – lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam
terhitung dari jam penolakan.
7. Pekerjaan atau bagian pekerjaan yang telah dilaksanakan oleh Penyedia Barang / Jasa
Pemborongan tetapi ternyata ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dihentikan
dan selanjutnya dibongkar atas biaya Penyedia Barang / Jasa Pemborongan dalam waktu
yang ditetapkan oleh Konsultan Pengawas.
PASAL 15
PEMERIKSAAN PEKERJAAN
PASAL 16
UKURAN-UKURAN POKOK
Ukuran-ukuran pokok dapat dilihat dalam gambar kerja, sedang bila ukuran-ukuran tersebut
belum tercantum dalam gambar kerja, maka ukuran-ukuran tersebut dapat diminta TBPK /
Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas.
PASAL 17
TIMBANGAN DUGA
Timbangan duga (peil) sesuai dengan gambar perencanaan sebagai pedoman 0.00 adalah
1. permukaan lantai yang disesuaikan permukan lantai bangunan yang disambung bagi
pekerjaan konstruksi
2. elevasi tanah dasar atau yang ditunjukkan Direksi / Pengawas Lapangan/KOnsultan
Pengawas untuk pekerjaan jalan lingkungan dan drainase.
PASAL 18
PENGUKURAN DAN PEMATOKAN
1. Pemborong / Kontraktor harus melakukan pengukuran dengan alat ukur oleh tenaga
ahlinya serta melakukan pematokan-pematokan yang sesuai dengan kebutuhan atau yang
telah ditentukan sesuai dengan gambar kerja, namun demikian Pemborong / Kontraktor
harus mengecek secara keseluruhan mengenai kebenaran ukuran-ukuran tersebut sebelum
melakukan pematokan / pemasangan bouwplank;
2. Pematokan dan pemasangan bouwplank harus menggunakan pesawat penyipat datar
(water pass);
3. Patok-patok dan papan bouwplank harus dibuat dari kayu-kayu yang lurus dan kering;
4. Untuk membuat bouwplank harus dengan kayu tahun yang baik, serta satu sisi diketam
halus sebagai dasar muka yang ditentukan yang dimaksud harus disetujui oleh
TBPK/Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas;
5. Pemborong / Kontraktor harus membuat patok-patok tetap dengan letak ditentukan oleh
TBPK/Pengawas Lapangan/Konsultan Pengawas.
PASAL 19
PEKERJAAN PENEMPATAN KOMPONEN PEKERJAAN
Pembangunan Jalan Longkungan dan drainase letak-letak dan ukuran disesuaikan dengan
gambar, situasi dan gambar-gambar detail.
PASAL 20
PEKERJAAN PERSIAPAN
PASAL 21
PELAKSANAAN PEKERJAAN
PASAL 22
PENETAPAN PENCAMPURAN BAHAN
PASAL 23
STANDART BAHAN.
1. Dalam menggunakan bahan-bahan berdasarkan PUBI 1982 dan standart yang dipakai di
Indonesia, seperti terurai di bawah ini :
1.1. Pasir.
Pasir harus bersih, kadar lumpur maximum 5% tidak mengandung zat-zat organik
dan angka kehalusan yang lolos ayakan 0,3 mm minimal 15% sekulitas krasak.
1.2. Batu Belah
Batu kali pecah ukuran 3/4, 2/3, (30-40)mm, (10-20)mm dan 10 mm yang digunakan
bersih, tidak boleh bulat, tidak berpori.
1.3. Aspal
Aspal yang digunakan adalah aspal berkulitas baik dan buatan dalam negeri
PASAL 24
SYARAT-SYARAT BAHAN YANG DIGUNAKAN