MANAJEMEN PAJAK
“Dasar-Dasar Manajemen Perpajakan”
Anggota Kelompok:
Al Ghiffari (19233008)
Alhutari Restu Illahi (19233015)
Ashifa Salsa Bila (19233019)
Deden Permana Nofen (19233023)
Dinda Hafiziah Azzahara (19233024)
Farahaini Novely Putri (19233030)
Ghian Riffany (19233036)
MANAJEMEN PAJAK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, taufik serta
Hidayahnya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul tentang Dasar-Dasar
Manajemen Perpajakan.
Makalah ini kami susun dari berbagai macam referensi dan bantuan dari berbagai pihak dan kami
juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak mengalami kekurangan. Oleh karena
itu saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan dan kami terima untuk
perbaikan makalah selanjutnya.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu kami
dalam penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, mauapun pedoman bagi pembaca serta dapat menambah pengetahuan khususnya untuk
meningkatkan motivasi semangat belajar terhadap Mata Kuliah Manajemen Pajak.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................................3
A. Pengertian Manajemen Pajak.............................................................................................................3
B. Fungsi Manajemen Pajak...................................................................................................................4
C. Motivasi Perencanaan Pajak..............................................................................................................5
D. Manfaat Perencanaan Pajak...............................................................................................................6
E. Tujuan Perencanaan Pajak..................................................................................................................6
F. Persyaratan Tax Planning yang Baik..................................................................................................7
G. Kapan dilaksanakan Tax Planning.....................................................................................................7
H. Resistensi Pembayaran Pajak.............................................................................................................7
I. Cara-Cara Pengelakan Pajak...............................................................................................................8
BAB III PENUTUP.................................................................................................................................10
A. Kesimpulan......................................................................................................................................10
B. Saran................................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia termasuk dalam kategori negara berkembang. Indonesia masih terus
melaksanakan pembangunan negara untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat sehingga
terciptalah kesejahteraan nasional. Dalam melaksanakan pembangunan, Indonesia membutuhkan
dana yang tidak sedikit pajak merupakan salah satu unsur terbesar dalam penerimaan Indonesia
yang digunakan pemerintah dalam membiayai pengeluaran negara baik rutin maupun untuk
pembangunan. Pelaksanaan perpajakan di Indonesia diatur pemerintah agar tetap mampu
mempertahan penerimaan negara. Penentu kebijakan pembayaran pajak adalah wakil rakyat di
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) bersama eksekutif yang hasilnya dituangkan dalam undang-
undang perpajakan. Tujuan dituangkannya kebijakan perpajakan itu ke dalam bentuk undang-
undang adalah untuk mengikat semua orang agar dapat mematuhi aturan yang berlaku dan
terciptanya keadilan serta kepastian hukum dalam pelaksanaannya.
Berbagai cara dilakukan pemerintah dalam mensosialisasikan pentingnya pajak.
Sosialisasi dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran warga negara untuk berpartisipasi
dalam pembangunan negara melalui pembayaran pajak. Pemerintah pun selalu melakukan
perubahan dan penyempurnaan terhadap peraturan-peraturan perpajakan di Indonesia dengan
memperbaiki sistem perpajakan dan meningkatkan jumlah penerimaan negara dibagian pajak,
yang dikenal dengan reformasi pajak. Banyak hal yang dipertimbangkan oleh pemerintah dalam
menyusun reformasi pajak. Reformasi pajak yang kurang optimal yang diperparah dengan
pertumbuhan ekonomi yang rendah, justru akan menyebabkan pemerintah semakin sulit dalam
memungut pajaknya.
Pajak merupakan sumber pendanaan bagi negara tetapi bagi perusahaan pajak akan
dihitung sebagi beban yang dapat mengurangi laba bersih suatu perusahaan. Kepentingan fiskus
yang menginginkan penerimaan pajak yang besar dan rutin akan bertolak belakang dengan
kepentingan perusahaan yang menginginkan pembayaran pajak seminimum mungkin. Dalam
meminimumkan jumlah pajak yang harus dibayarkan, perusahaan melakukan manajemen pajak.
Manajemen pajak adalah sarana memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah
pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang
1
diharapkan. Tujuan manajemen pajak dapat dibagi menjadi dua, yaitu menerapkan peraturan
perpajakan secara benar dan usaha efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya.
Manajemen pajak disini tidak hanya sekedar mengatur jumlah pajak yang harus dibayarkan,
namun juga memastikan bahwa perusahaan sudah memenuhi aturan perpajakan dengan benar
sehingga di kemudian hari dapat terhindar dari denda pajak. Dan salah bentuk manajemen pajak
adalah perencanaan pajak (tax planning)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan masalah
dalam makalah ini, sebagai berikut:
1. Apa pengertian Manajemen Pajak ?
2. Apa fungsi dari Manajemen Perpajakan?
3. Apa saja motivasi dari Perencanaan Pajak?
4. Apa saja manfaat dari Perencanaan Pajak?
5. Apa Tujuan dari Perencanaan Pajak?
6. Apa saja persyaratan Tax Planning yang Baik?
7. Kapan dilaksanakan Tax Planning?
8. Apa saja Resistensi Pembayaran Pajak?
9. Bagaimana Cara-Cara Pengelakan Pajak?
C. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui pengertian Manajemen Pajak
2. Untuk mengetahui fungsi dari Manajemen Pajak
3. Untuk mengetahui motivasi Perencanaan Pajak
4. Untuk mengetahui manfaat dari Perencanaan Pajak
5. Untuk mengetahui tujuan dari Perencanaan Pajak
6. Untuk mengetahui persyaratan Tax Planning yang Baik
7. Untuk mengetahui kapan dilaksanakan Tax Planning
8. Untuk mengetahui resistensi Pembayaran Pajak
9. Untuk mengetahui cara-cara Pengelakan Pajak
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
perpajakan bertujuan untuk melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan
perpajakan dengan tanpa membebani cash flow perusahaan serta terhindar dari penerbitan sanksi
administrasi perpajakan dan pemeriksaan pajak.
4
Memastikan bahwa pelaksanaan kewajiban perpajakan telah memenuhi peraturan
perpajakan yang berlaku. Apabila pada tahap perencanaan pajak telah dilakukan sesuai dengan
faktor-faktor yang akan dimanfaatkan untuk melakukan penghematan pajak maka langkah
selanjutnya adalah mengimplementasikannya baik secara formal maupun material. Harus
dipastikan bahwa pelaksanaan kewajiban perpajakan telah memenuhi peraturan perpajakan yang
berlaku. Manajemen pajak tidak dimaksudkan untuk melanggar peraturan dan jika dalam
pelaksanaanya menyimpang dari peraturan yang berlaku, maka praktik tersebut telah
menyimpang dari tujuan manajemen pajak.
3. Pengendalian Pajak (Tax Control)
Memastikan bahwa peraturan perpajakan telah dilaksanakan. Yang terpenting adalah
pengecekan pembayaran pajak. Pengendalian pajak bertujuan untuk memastikan bahwa
kewajiban pajak telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan dan telah memenuhi
persyaratan formal maupun material. Hal terpenting dalam pengendalian pajak adalah
pemeriksaan pembayaran pajak.Oleh sebab itu, pengendalian dan pengaturan arus kas sangat
penting dalam strategi penghematan pajak, misalnya melakukan pembayaran pajak pada saat
terakhir tentu lebih menguntungkan jika dibandingkan dengan membayar lebih awal.
Pengendalian pajak termasuk pemeriksaan jika perusahaan telah membayar pajak lebih besar
dari jumlah pajak terutang. Cara untuk mencapai tujuan manajemen pajak, memahami ketentuan
peraturan perpajakan. Dengan mempelajari undang-undang, keputusan dan edaran, kita dapat
melihat celah-celah yang menguntungkan untuk melakukan penghematan pajak.
Motivasi yang mendasari dilakukannya suatu perencanaan pajak. Ada 3 (tiga) unsur
perpajakan yang memotivasi dilakukannya perencanaan pajak:
1. Kebijaksanaan Perpajakan (Tax Policy)
Kebijakan perpajakan merupakan alternatif dari berbagai sasaran yang hendak dituju
dalam sistem perpajakan. Terdapat faktor yang mendorong dilakukannya suatu perencanaan
pajak, yaitu:
a. Pajak yang akan dipungut
b. Siapa yang akan dijadikan subjek pajak
c. Apa saja yang merupakan objek pajak
5
d. Berapa besarnya tarif pajak
e. Bagaimana prosedurnya
Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari adanya perencanaan pajak antara lain
sebagai berikut:
1. Penghematan kas keluar, perencanaan pajak dapat menghemat pajak yang merupakan
biaya bagi perusahaan.
2. Mengatur aliran kas ( cash flow ), perencanaan pajak dapat mengestimasi kebutuhan kas
untuk pajak dan menentukan saat pembayaran sehingga perusahaan dapat
menyusun anggaran kas secara lebih akurat.
6
Secara umum tujuan dari perencanaan pajak sebagai berikut:
1. Meminimalisasi beban pajak yang terutang
Tindakan yang harus diambil dalam rangka perencanaan pajak tersebut berupa usaha–usaha
mengefisiensikan beban pajak yang masih dalam ruang lingkup pemajakan yang tidak melanggar
peraturan perpajakan.
2. Memaksimalkan laba setelah pajak.
3. Meminimalkan terjadinya kejutan pajak (tax surprise) jika terjadi pemeriksaan pajak oleh
fiskus.
4. Memenuhi kewajiban perpajakannya secara benar, efisien dan efektif sesuai dengan
ketentuan perpajakan.
Tax Planning merupakan tahap awal dari manajemen pajak, dimana dilakukan penelitian
terhadap peraturan perpajakan agar diseleksi jenis dan tindakan pajak yang akan dilakukan.
Untuk dapat meminimumkan kewajiban pajak dapat dilakukan dengan berbagai cara baik yang
masih memenuhi ketentuan perpajakan (lawful) maupun yang melanggar peraturan perpajakan
(unlawful) seperti tax avoidance dan tax evasion. Perencanaan perpajakan umumnya selalu
dimulai dengan meyakinkan apakah suatu transaksi atau fenomena terkena pajak. Kalau
fenomena tersebut terkena pajak, apakah dapat diupayakan untuk dikecualikan atau dikurangi
jumlah pajaknya. Selanjutnya, apakah pembayaran pajak dimaksud dapat ditunda
pembayarannya:
Pada dasarnya, perencanaan pajak harus:
1. Tidak menyimpang dari peraturan perpajakan. Apabila melanggar ketentuan perpajakan,
maka akan beresiko bagi Wajib Pajak. Hal ini dapat mengancam keberhasilan dari Tax
Planning tersebut.
2. Bukti transaksi dan data lainnya tidak fiktif (sesuai dengan keadaan yang sebenarnya)
3. Dapat diterima secara bisnis dan pajak. Hal ini berkaitan erat dengan perencaan
perusahaan secara menyeluruh. Jika pelaksaan Tax Planning tidak masuk akal secara
bisnis, maka akan melemahkan perencanaan itu sendiri.
Pajak itu melihat pada subjek yang sudah terbebani sebagai wajib pajak orang pribadi
atau badan sejak awal, misalnya perusahaan baru berdiri, kemudian mulai berjalan dan,
kemudian bubar. Jadi walaupunsudah bubar, pajaknya belum selesai. Maka planning nya
dilakukan sepanjang usia perusahaan. Jadi sejak saat berdiri, aktivitas manajemen sudah dimulai,
banyak sekali tax management yang harus dilaksanakan. Pada saat perusahaan bubar ata pada
saat WP orang pribadi meninggal, masalah pajaknyamasih ada. Jadi pajak tidak habis karena WP
meninggal, karena warisan-warisan oleh fiskus masih diotak-atik.
7
H. Resistensi Pembayaran Pajak
Ada dua bentuk perlawanan pajak yang dilakukan oleh warga Negara menurut R. Santoso
Brotihardjo, yaitu:
2. Kapitalisasi pajak
Pengurangan harga objek pajak yang besarnya sama dengan jumlah pajak yang akan
dibayarkankemudian oleh pembeli.
3. Transformasi
8
Cara pengelakan pajak yang dilakukan oleh pabrikan dengan cara menanggung beban
pajak yangdikenakan terhadapnya.
4. Tax avoidance
Menunjuk pada rekayasa tax affairs yang masih dalam bingkai ketentuan perpajakan,
sedangkan taxevasion berada diluar bingkai peraturan perpajakan.
5. Pengecualian pajak
Pengecualian pengenaan pajak yang diberikan kepada perorangan atau badan berdasarkan
undang-undang pajak.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Di Indonesia masih banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa membayar pajak
sangat penting bagi kemajuan dan kesejahteraan negara. Hal ini terbukti bahwa masih banyak
masyarakat atau wajib pajak yang tidak membayarkan kewajibannya kepada negara. Oleh karena
itu, penulis berharap dengan adanya makalah tentang Dasar-Dasar Manajemen Perpajakan ini
10
dapat menambah pengetahuan serta wawasan kepada penulis dan pembaca akan pentingnya
pajak.
DAFTAR PUSTAKA
Pohan, Chairil Anwar. 2013. Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Unknow. (2015, September 10). Pengantar Manajemen Pajak. Retrieved from Tax Planning:
http://belajartaxplanning.blogspot.com/2015/03/pengantar-manajemen-pajak.html
11