Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rudi Ferdinan M

Kelas : 2 Reguler B
NIM : P3.73.20.1.19.069
Matkul : Manajemen Keperawatan

NURSING CARE DELIVERY SYSTEM


A. PENGERTIAN
Adalah suatu sistem, baik menyangkut struktur, proses dan nilai-nilai professional, yang
memungkinkan perawat profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk
lingkungan untuk mendukung pemberian asuhan keperawatan.
Dalam manajemen asuhan keperawatan metoda pemberian pelayanan keperawatan yang
digunakan merupakan faktor penting dalam menentukan mutu asuhan keperawatan.
Model / metoda pemberian asuhan memberikan gambaran jelas tentang tugas, tanggung
jawab dan kewenangan perawat dalam menyelesaikan asuhan.

B. SISTEM KLASIFIKASI PASIEN


Adalah pengelompokan pasien menurut jumlah dan kompleksitas pelayanan yang
dibutuhkan. (Giilies, 1994)
Adalah pengelompokan pasien sesuai standar pengkajian pelayanan keperawatan yang
dibutuhkan. (Hubert, 1996)
1. Tujuan Sistem Klasifikasi Pasien:
- Menentukan jumlah dan jenis staf yang dibutuhkan
- Menentukan sistem penugasan yang efektif
- Menentukan anggaran biaya rawat yang sebenarnya
- Memberi kemampuan pada manajer kep untuk mengendalikan dan menguasai pelayanan
- Keberimbangan produktifitas output dan input
2. Klasifikasi Pasien Derajat ketergantungan pasien (Douglas, 1992)
- Perawatan minimal (minimum care)
Waktu perawatan 1-2 jam/24 jam, kebersihan diri dilakukan sendiri, makan dan minum
dilakukan sendiri.
- Perawatan parsial (partial care)
Waktu perawatan 3-4 jam/24 jam, kebersihan diri dibantu, makan dan minum dibantu, pasien
dengan kateter urin, pengobatan yang memerlukan prosedur
- Perawatan total (total care)
Waktu perawatan 5-6 jam/24 jam, semua keperluan pasien dibantu, makan melalui NGT,
terapi IV, suction, gelisah/disorientasi.

 Kriteria Pemilihan Model


- Tingkat ketergantungan pasien
- Costly – effective
- Kualitas asuhan dan kepuasan konsumen
- Jumlah dan kualitas pelaksanaan asuhan
- Memberikan kepuasan kerja bagi pelaksanaannya
C. JENIS-JENIS MAKP
1. Fungsional
Orientasi pada jenis tugas tertentu, dibutuhkan uraian kerja, protap jelas, kontrol terstruktur.
Semua jenis pekerjaan akan terkelola dan terkontrol. Waktu pengerjaan lebih singkat.
Seseorang dengan jenis tugas tertentu untuk jangka waktu lama akan menjadi sangat trampil
terhadap tugas tsb.
 Keuntungan
1) Trampil utk tugas tertentu
2) Mudah memperoleh “kepuasan kerja” tugas selesai
3) Kekurangan staf ahli dapat diganti dgn perawat terampil yg segera dapat
dilatih
4) Memudahkan utk peserta didik yg belajar ketrampilan
 Kerugian
1) Yankep terpilah-pilah
2) Proses kep sulit dilaksanakan
3) Selesai tugas perawat cenderung melakukan tugas non keperawatan
4) Perawat hanya melihat tugas sbg ketrampilan semata
2. Metode Tim
Metoda tim merupakan suatu metoda pemberian asuhan keperawatan oleh sekelompok
perawat (Tim) kepada sekelompok pasien.
Perawat profesional yang berijazah, berpengalaman serta memiliki pengetahuan dibidangnya
ditunjuk untuk memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok pasien.
 Keuntungan
1) Memanfaatkan semua kekuatan anggota tim
2) Tim mendukung pengembangan dan produktifitas kelompok
3) Pengambilan keputusan organisasi mendekati ”groos root”
4) Komunikasi antar anggota tim baik Kontribusi dalam tim terpelihara baik
5) Meningkatnya kepuasan pasien
6) Biaya efektif
 Kerugian
1) Perlu ketua tim yang berpengalaman dan trampil
2) Perlu staf yang cukup
3) Perlu mix-skill yang sesuai
4) Bila tidak diimplementasikan secara total dapat terjadi fragmentasi
5) Sering mendapat kesulitan dalam menetapkan waktu untuk konferensi dan
membuat rencana keperawatan
3. Metode Primer
Metode keperawatan primer merupakan suatu metoda pemberian asuhan keperawatan,
dimana seorang perawat register bertanggung jawab dan bertanggung gugat untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dalam 24 jam.
Dalam metoda ini terdapat hubungan yang dekat dan berkesinambungan antara klien dan
seorang perawat tertentu yang bertanggung jawab dalam perencanaan, implementasi, evaluasi
dan koordinasi asuhan keperawatan klien sejak masuk unit perawatan sampai keluar.
 Keuntungan
1) Memungkinkan Perawat Primer untuk pengembangan diri melalui
implementasi ilmu pengetahuan
2) Model praktek didasarkan pada pengetahuan
3) Fokus pada kebutuhan pasien
4) Meningkatnya otonomi perawat
5) Memungkinkan asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
6) Membaiknya kontinuitas dan koordinasi asuhan
7) Meningkatkan kesempatan untuk pengembangan hubungan antara perawat –
pasien/keluarga
8) Peningkatan mutu asuhan, karena Hanya ada 1(satu) perawat yang
bertanggungjawab dalam perencanaan dan koordinasi asuhan keperawatan,
Jangkauan observasi setiap perawat hanya 4-6 klien, Asuhan keperawatan
diberikan secara komprehensif. PP bertanggungjawab selama 24 jam,
Rencana pulang klien dapat diberikan lebih awal, Rencana asuhan
keperawatan dan medik berjalan paralel
9) Perbaiki retensi perawat
10) Meningkatnya kepuasan perawat, dokter dan pasien/keluarga
 Kerugian
1) Perlu perawat pendidikan tinggi dan berpengalaman
2) Perlu kemampuan komunikasi yang baik antara perawat primer dengan rekan
perawat (Perawat asosiat)
3) Perawat primer dapat mengambil tanggung jawab rekan perawat untuk
mengimplementasaikan asuhan keperawatan yang diberikan
4) Karena pindah keunit yang berbeda pasien dalam kondisi kritis kemungkinan
mempunyai beberapa perawat primer
5) Biaya tinggi
6) LOS menjadi singkat
4. Metode Kasus
Metoda kasus merupakan sistem pemberian dimana seorang perawat profesional
memberikan asuhan keperawatan langsung kepada sejumlah pasien sewaktu dia bertugas.
Dasar pemikiran metoda ini adalah seorang perawat profesional paling siap untuk
melaksanakan semua asuhan keperawatan yang diperlukan pasien.
Metoda kasus ini biasa digunakan pada unit perawatan yang memerlukan keahlian
keperawatan pada tingkat ahli, seperti pada unit perawatan kritis atau ruang pemulihan setelah
di anestesi.
 Keuntungan
1) Pasien mendapat asuhan keperawatan secara holistik dan terus menerus oleh
ahlinya
2) Komunikasi antara perawat – pasien dan dokter dengan anggota staf lainnya
berlangsung terus menerus
3) Perawat mendapat kepuasan karena dapat melakukan semua yang menjadi
wewenangnya
 Kerugian
1) Perawat profesional banyak menghabiskan waktu untuk melaksanakan tugas
yang dapat dilakukan orang yang tidak trampil
2) Perencanaan yang dibuat kemungkinan tidak dapat terlaksana karena
kurangnya waktu
3) Pengkajian yang dilakukan oleh perawat tidak akurat karena kurangnya
komunikasi
4) Asuhan keperawatan tidak terkoordinasi dari shift ke shift atau hari kehari
karena perubahan dalam penugasan
5) Tidak ada seorangpun perawat yang bertanggung jawab mengkoordinasikan
asuhan selama 24 jam
5. Metode Moduler
Metoda modifikasi keperawatan tim-primer, yang dicoba untuk meningkatkan efektifitas
konsep keperawatan tim melalui penugasan modular.
Sistem ini dipimpin oleh perawat register (Ners). Anggota memberikan asuhan keperawatan
dibawah pengarahan dari pimpinan Modulnya.
Idealnya 2-3 perawat memberikan asuhan keperawatan terhadap 8-12 pasien.
Aktifitas tim sebagai suatu kesatuan mempunyai pandangan yang holistik terhadap setiap
kebutuhan pasien.
 Keuntungan
1) Tim mendukung pengembangan dan produktifitas kelompok
2) Asuhan keperawatan diberikan secara komprehensif
3) Membaiknya kontinyuitas dan koordinasi asuhan
4) Meningkatnya kepuasan pasien
5) Biaya efektif
 Kerugian
1) Sedikit perawat register yang digunakan untuk mengatasi kondisi pasien yang
tidak diharapkan
2) Diperlukan pengalaman dan ketrampilan ketua tim
3) Diperlukan campuran ketrampilan yang tepat
6. Manajemen Kasus
Suatu Sistem pemberian asuhan keperawatan yang berfokus pada pencapaian hasil dalam
kerangka waktu dan sumber yang tepat dan efektif.
Sering digunakan dalam perangkat pelayanan kesehatan masyarakat, psikiatri dan diadopsi
dalam asuhan pasien rawat inap, berfokus pada populasi semua pasien.
Model yang digunakan untuk identifikasi, koordinasi, dan monitoring implementasi
kebutuhan pelayanan untuk mencapai asuhan yang diinginkan dalam periode waktu tertentu.
 Keuntungan
1) Meningkatnya mutu asuhan karena:
a) Perkembangan kesehatan pasien dimonitoring terus menerus sehingga
selalu ada perbaikan bila asuhan yang diberikan tidak memberikan perbaikan
b) Adanya kerjasama yang harmonis antara manajer kasus dengan tim
kesehatan lain
2) Menurunnya komplikasi
3) Menurunnya biaya
7. Partnership Model
Model ini kombinasi antara perawat primer dengan perawat vokasi (LPN/LVN) atau perawat
pembantu (asisten nurse)untuk bekerja bersama secara konsisten.
 Keuntungan
1) Biaya lebih efektif dari keperawatan primer
2) Perawat primer dapat mendorong peningkatan dan melatih partnernya
 Kerugian
1) Kemungkinan perawat primer mengalami kesulitan dalam mendelegasikan
pada partnernya
2) Partnership yang konsisten sulit dipertahankan karena jadwal yang bervariasi
8. Patient Care Center MODEL
Merupakan perkembangan model terbaru dari pelayanan. Model ini lebih berfokus pada
pasien dan penerapan tergantung pada fasilitas.
Tim yang ” cross-functional” dari perawat profesional dan asisten bekerja sebagai ”unit
based team”.
 Keuntungan
1) Pasien hanya kontak dengan petugas
2) Perawat hanya bekerja di unit sehingga bisa menggunakan lebih banyak
waktu untuk memberikan pelayanan keperawatan langsung
3) Tim di supervisi oleh perawat profesional
4) Perawat profesional bertanggung jawaab dan gugat untuk pelayanan secara
luas dan berfungsi lebih tinggi
 Kerugian
1) Perubahan struktur organisasi yang besar
2) Unit/deparatemen lain harus mengakui kepemimpinan keperawatan
3) Kepala ruangan harus mensupervisi berbagai macam pegawai

Anda mungkin juga menyukai