Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

HUBUNGAN SOSIOLOGI DENGAN ILMU AGAMA

Disusun oleh :

KELOMPOK V/KELAS 1B

1. Yupitari estu pratiwi 2020B1D066

2. Sukirman 2020B1D010

4. Wibbi dwitra 2020B1D069

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

TAHUN AJARAN 2020/2020


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul hubungan sosiologi dengan ilmu agama tepat waktu. hubungan sosiologi
dengan ilmu agama disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah pengantar sosiologi di
universitas muhammadiyah mataram . Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca tentang masail khamsah agama dan dunia.

Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada bapak Ayatullah Hadi,S.IP.,M.I.P selaku
dosen mata kuliah sosiologi . Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan kami terkait bidang ke-muhammadiyahan. kami juga mengucapkan terima kasih pada semua
pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 25 Desember 2020 Kelompok V


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................ 1

A. Latar belakang.................................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah............................................................................................................... 1

C. Tujuan................................................................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................ 2

A. Pengertian sosiologi........................................................................................................... 2

B. pengertian agama ............................................................................................................. 5

C. hubungan sosiologi dengan ilmu agama............................................................................ 9

BAB III PENUTUP............................................................................................................... 10

A. Kesimpulan..................................................................................................................... 10
B. DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 10
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Agama merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan masyarakat yang perlu
dipelajari oleh antropolog ataupun para ilmuan social lainnya. Di dalam kehidupan
masyarakat, agama muncul karena sifat ketauhidan masyarakat tersebut. Oleh karena itu
agama perlu dipelajari dan dihayati oleh manusia karena kebutuhan manusia terhadap sang
maha pencipta.
Di dalam agama dijumpai ungkapan materi dan budaya dalam tabiat manusia serta
dalam system nilai, moral, etika, kajian, agama, khususunya agama islam merupakan
kebutuhan hidup bagi masyarakat Indonesia, khususnya mayoritas. Oleh karena itu, kajian
agama seperti Islam, Budha, Hindu, tidak hanya sebatas konsep saja, teori dan aspek-aspek
kehidupan manusia beserta hukumnya. Tapi harus dihayati dan direnungi untuk diamalkan
dalam kehidupan manusia
Ide-ide keagamaan dan konsep-konsep keagamaan itu tidak dipaksa oleh hal-hal
yang bersifat fisik tapi bersifat rohani. Karenanya agama merupakan suatu institusi ajaran
yang menyajikan lapangan ekspresi dan implikasi yang begitu hukum ataupun undang-
undang yang dibuat oleh masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian sosiologi menurut para ahli ?
2. Apa pengertian agama menurut pandangan sebagian ulama ?
3. Apa hubungan sosiologi dengan ilmu agama ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Ingin mengetahui pengertian sosiologi menurut para ahli?
2. Ingin mengetahui pengertian agama menurut pandangan sebagian ulama ·  
3. Ingin mengetahui hubungan sosiologi dengan ilmu agama ?

D. MANFAAT PENULISAN
Memberi pengetahuan kepada setiap Individu, mengenai pengertian sosiologi menurut
para ahli, pengertian agama menurut pandangan sebagian ulama, pengertian
masyarakat menurut beberapa ahli dan kajian agama bagi masyarakat berskala kecil
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SOSIOLOGI

Definisi-definisi sosiologi yang dikemukakan beberapa ahli :


1. Emile Durkheim
Sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari fakta-fakta social,
yakni fakta yang mengandung cara bertindak, berfikir, berperasan yang berada diluar
individu dimana fakta-fakta tersebut memiliki kekuatan untuk mengendalikan individu.
2. Selo Sumardjandan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur social dan proses- proses
sosial termasuk perubahan social.
3. Soerjono Soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang
bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
Sosiologi secara umum adalah ilmu pengetahu an yang mempelajari masyarakat secara emp
iris untuk mencapai hukum kemasyarakatan yang seumum-umumnya. Sosiologi juga dapat
diartikan sebagai ilmu tentang perilaku social ditinjau dari kecenderungan individu dengan
individu lain, dengan memperhatikan simbol-simbol interaksi.

Manfaat yang bisa dipetik bila kita mempelajari Sosiologi: ü  Sosiologi secara sakartik
sering juga dikatakan oleh sebagian orang sebagai suatu usaha mengumpulkan apa yang
diketahui  setiap orang dan menuliskannya kedalam kata-kata yang tidak bisa dipahami
siapapun. Sudah menjadi rahasia umum, dimata sebagian orang hasil-hasil kajian sosiologi
kebanyakan hanya dipahami berupa buku laporan yang sangat tebal, penuh dengan
terminologi-terminologi yang membingungkan, dan karena itu bagi sebagian birokrat buku itu
kemudian hanya disimpan dirak-rak lemari tanpa terlebih dahulu mau membacanya secara sah
sesama. Sosiologi pada hakikatnya bukanlah semata-mata ilmu murni (pure science) yang
hanya mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak demi usaha peningkatan kualitas
ilmu itu sendiri, namun sosiologi bisa juga menjadi ilmu terapan (applied science) yang
menyajikan cara-cara untuk mempergunakan pengetahuan ilmiahnya guna memecahkan
masalah praktis atau masalah social yang perlu ditanggulangi. (Horton dan Hunt,1987:41)[1]
B. PENGERTIAN AGAMA
Agama menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah system atau prinsip
kepercayaan kepada Tuhan, atau juga disebut dengan nama dewa atau nama lainnya dengan
ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Kata
“Agama” berasal dari bahasa Sangsekerta agama yang berarti “Tradisi”. Sedangkan kata lain
untuk menyatakan konsep ini adalah realigi yang berasal dari bahasa latin religio dan berakar
pada kata kerja re-ligare yang berarti “Mengikat kembali”. Maksudnya dengan bereligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari kita sering
mendengar kata Agama.
Agama adalah bentuk hubungan pribadi antar manusia dengan Allah. Beragama
menyangkut aspek hubungan vertical dan horizontal.
a. Vertical Dimana manusia dalam hubungannya dengan sang pencipta. Harus hormat,
tunduk, patuh pada hukum dan perintahnya. Melaksanakan perintah Allah dengan
kesungguhan. Itulah ibadah manusia.
b. Horizontal Dimana manusia dalam hubungannya dengan manusia lain sebagai ciptaan
Allah. Manusia waji bersahabat, saling menyayangi, saling menghargai bekerja sama
dengan orang lain dalam usaha mencintai kebahagiaan besama disurga.

Namun akan sedikit sulit mendefinisikan pengertian agama itu sendiri. Hal tersebut diakui
sendiri oleh Mukti Ali, salah seorang pakar ilmu perbandingan agama di Indonesia yang
mengatakan; “Barangkali tak ada kata yang paling sulit diberikan pengertian dan definisinya
selain dari kata Agama”.Ketiga konsep tentang agama akan dipengaruhi oleh tujuan orang
yang memberikan pengertian agama.
Mohammad Natsir pernah mengatakan agama adalah hal yang disebut sebagai
problem of ultimate concern, suatu problem kepentingan mutlak, yang berarti jika seseorang
membicarakan soal agamanya maka ia tidak dapat tawar menawar. Namun begitu bukan
berarti agama tidak dapat diberikan pengertian secara umum
Din berasal dari bahasa arab yang berarti undang-undang atau hukum yang harus di tunaikan
oleh manusia dan mengabaikannya berarti hutang yang akan dituntut untuk ditunaikan dan
akan mendapatkan hukuman atau balasan jika ditinggalkan. Dari etimologis ketiga kata di
atas maka dapat diambil pengertian bahwa agama (religi,din) :

1. Merupakan jalan hidup yang harus ditempuh oleh manusia untuk mewujudkan kehidupan
yang aman, tentram dan sejahtera;
2. Bahwa jalan hidup tersebut berupa aturan, nilai atau norma yang mengatur kehidupan
manusia yang dianggap sebagai kekuatan mutlak, gaib dan suci yang harus diikuti dan
ditaati;
     3. Aturan tersebut ada, tumbuh dan berkembang bersama dengan tumbuh dan
berkembangnya kehidupan manusia, masyarakat dan budaya. Secara terminology dalam
ensiklopedia Nasional Indonesia, agama diartikan aturan atau tata cara hidup manusia
dengan hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Dalam Al-Qur’an agama sering
disebut dengan istilah Din. Istilah ini merupakan istilah bawaan dari ajaran islam
sehingga mempunyai kandungan makna yang bersifat umum dan universal. Artinya
konsep yang ada pada istilah din seharusnya mencakup makna-makna yang ada pada
istilah agama dan religi. Konsep din dalam Al-Qur’an diantaranya terdapat pada surat Al-
Maidah ayat 3 yang mengungkapkan konsep aturan, hukum atau perundang-undangan
hidup yang harus dilaksanakan oleh manusia

Ada beberapa definisi sosiologi agama yang dapat kita ketahui, diantaranya adalah :
Sosiologi agama adalah ilmu yang membahas tentang hubungan antara berbagai kesatuan
masyarakat, perbedaan atau masyarakat secara utuh dengan berbagai system agama, tingkat
dan jenis spesialisasi berbagai peranan agama dalam berbagai masyarakat dan system
keagamaan yang berbeda.  

Sosiologi agama adalah studi tentang fenomena social, dan memandang agama sebagai
fenomena social. sosiologi agama selalu berusaha untuk menemukan prinsip-prinsip umum
m engenai hubungan agama masyarakat. Sosiologi agama adalah suatu cabang sosiologi
umum yang mempelajari masyarakat agama secara sosiologis guna mencapai keterangan-
keterangan ilmiah dan pasti, demi kepentingan masyarakat agama itu sendiri dan masyarakat
luas pada umumnya. Sosiologi agama menjadi disiplin ilmu tersendiri sejak munculnya
karya Weber dan Durkheim. Jika tugas dari sosiologi umum adalah untuk mencapai hukum
kemasyarakatan yang seluas-luasnya, maka tugas dari sosiologi agama adalah untuk
mencapai keterangan-keterangan ilmiah tentang masyarakat agama khususnya . Dalam
perkembangannya, sosiologi agama memiliki empat mazhab, yaitu Klasik positivisme, Teori
konflik, dan Fungsional (Hendropuspito, 1983:24)    

C. HUBUNGAN ANTARA SOSIOLOGI DENGAN ILMU AGAMA.

Untuk menjelaskan kaitan antara kedua disiplin ilmu tersebut, maka konsep eksternalisasi
dalam teori dialektika Berger harus dijelaskan lebih jauh lagi. kemampuan eksternalisasi diri pada
manusia tidak hanya sebatas terbentuknya kelompok masyarakat, tetapi juga menyangkut pranata
perangkat-perangkat sosial yang ada didalamnya juga, seperti kebudayaan, pendidikan, hukum,
bahkan agama sendiri. Artinya agama secara sosiologis diyakini sebagai hasil ekspresi /buatan
manusia juga. Oleh karena agama dilihat sebagai suatu kenyataan sosial maka ia bisa didekati dari
sudut ilmu pengetahuan juga, dan dalam hal ini sosiologi pengetahuan mencoba untuk
menjelaskannya. Agama tidak lagi dilihat sebagai sesuatu yang non-empiris sehingga tidak dianalisa
oleh ilmu pengetahuan. Namun demikian, penjelasan dari sosiologi pengetahuan berifat umum saja.
Dalam kerangka demikian, muncullah sosiologi agama untuk benar-benar melihat agama secara
spesifik sebagai suatu gejala sosial, dan menjelaskannya lebih dalam dan rinci. Dengan demikian
sosiologi agama bermaksud menganalisa keberadaan agama beserta peranan dan fungsinya dalam
masyarakat lebih detail.

Pertanyaannya, mengapa agama didekati secara sosiologis (Ilmu pengetahuan)? Karena bahwa  agama
sungguh-sungguh dilihat sebagai suatu kenyataan sosial secar historis agama merupakan salah satu
bentuk legitimasi yang paling efektif dalam memperthankan tatanan sosial. Mengapa? Karena setiap
masyarakat selalu mengahadapi persoalan  bagaimana meneruskan peranan sosial  yang telah
dibangun  kepada generasi berikutnya peorses ini di sebut sosialisasi. Dalam peorses sosialisasi ini
makna dari pranata sosial harus dijelaskan sedekian rupa, sehingga dapat di terima oleh individu.
Fungsi legitimasi adalah koknitif atau rasional, yaitu menjelaskan mengenai makna masyarakat dan
norma-norman serta memberikan pedoman bagaimana seseorang ahrus bertingkah-laku . tujuan dari
segala bentuk legitimasi adalah mempertahankan tatanan sosial. Ada berbagai betu legitimasi
seperti  kata-kata mutiara,legenda,perumpamaan,perintah-perintah moral bahkan agama. Agama
sendiri menjadi satu bentuk legitimasi kepada tatanan masyarakat. sebagai contoh; dalam masyarakat
kuno pemimpin harus ditaati oleh rakyatnya kerena diyakini sebagai utusan atau pilihan dari yang
ilahi, dan karenanya rakyat hanya boleh tunduk terhadap setiap perintahnya tampa perlawana.

Jadi, hubungan antara sosiologi pengetahuan dan sosiologi agama sama dekat dan saling timbal balik.
di satu sisi, sosiologia pengetahuan mencoba memaami masyarakat dan segala perangkat sosialnya
secara umum saja. Misalnya mampu mengidentifikasi hubunagn antara manusia di dalamnya, antara
manusia dengan peranata-pranata sosialnya; hukum, kebudayaan, agama, dll. Namun penjelasanya
hanay bersifat umum. Pada sisi lain  sosiologi agama, sebagai suatu sub disiplin dari sosiologi
pengetahuan secara spesifik meneliti keberadaan agama serta peranana dan fungsinya dalam
masyarakat. Kedua disiplin ini saling menguntungkan, oleh karena sosiologi pengetahuan melahirkan
sosiologi agama guna memperkaya dirinya, dan sosiologia gaam sendiri masih di bantu oleh teori-
teori sosial (sosiologi pengetahuan ) dalam memahami persoalan pokok agama dalam masyarakat. 
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat
umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. Sosiologi secara
umum adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat secara empiris untuk mencapai
hukum kemasyarakatan yang seumum-umumnya. Sosiologi juga dapat diartikan sebagai ilmu
tentang perilaku social ditinjau dari kecenderungan individu dengan individu lain, dengan
memperhatikan simbol-simbol interaksi.

2.  Agama dalam arti sempit ialah seperangkat kepercayaan, dogma, peraturan etika, praktek
penyembahan, amal ibadah terhadap Tuhan atau dewa-dewa tertentu. Dalam arti luas, agama
adalah suatu kepercayan atau seperangkat nilai yang menimbulkan ketaatan pada seseorang atau
kelompok tertentu kepada sesuatu yang mereka kagumi, cita-citakan dan hargai.
3. ilmu sosiologi mempelajari kehidupan bersosial dan bermasyarakat keterkaitannya yaitu agama
memberikan petunjuk mengenai tata cara bersosial dan bermasyarakat agar tidak bertentangan
dengan ajaran tuhan.

B. SARAN

Kami menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini akan tetapi pada
kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu kami perbaiki. Hal ini dikarenakan masih
minimnya pengetahuan kami. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Narwoko J, Dwi, Suyanto Bagong, Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan, Jakarta , 2004 Drs.
Widyasusanto Laurent, Penuntun Belajar Sosiologi, Jakarta, 1996

Campbell Tom, Tujuh Teori Social Sketsa Penilaian Perbandingan, Jokjakarta, 1994

Supardan Dadang, Pengantar Ilmu Social Sebuah Kajian Pendekatan Structural, Jakarta , 2007

M. Munandar  Sulaeman,  Ilmu Social Dasar Teori Dan Konsep Social Edisi Revisi, Bandung, 1993

Berry David, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Sosiologi, Jakarta, 2003

R. Schraf Betty, Sosiologi Agama, Jakarta, 2004

Anda mungkin juga menyukai