Di susun oleh :
Nim : 711440119060
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan
berkatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan
Keperawatan pada Ny.M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di lingkungan 3
desa mubune Kecamatan likupang barat” ini dengan baik. Adapun tujuan penyusunan karya tulis
ilmiah (KTI) ini merupakan salah satu syarat untuk kerja lapangan pendidikan Program Studi
DIII Keperawatan poltekkes kemenkes manado
Pada penusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan
karena keterbatasan dan pengetahuan penulis, maka dari itu penulis mohon kritik dan saran
membangun kebaikan penulisan selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat berguna bagi
pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Keperawatan poltekkes kemenkes manado . Dan
semoga Tuhan yang Maha Esa selalu mencurahkan kasih karunia-Nya kepada semua pihak yang
telah membantu mendukung penulis. Sekian dan terima kasih.
Penulis
Heru mardiyono
DAFTAR ISI
Kata Pengantar I
Daftar isi II
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang 1-2
B. Tujuan 3
C. Manfaat 3
Bab II Pengelolaan Kasus
A. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi
1. Defenisi 4-8
2. Pengkajian 9-10
3. Analisa Data 10-11
4. Rumusan Masalah 11
5. Perencanaan 11-12
B. Asuhan Keperawatan Kasus
1. pembahasan kasus 13-25
Bab III Kesimpulan dan Saran
A. Kesimpulan 26-27
B. Saran 27
Daftar Pustaka
Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep nutrisi yaitu untuk mempelajari kebutuhan akan makanan yang diperlukan untuk
mempertahankan kesehatan yang baik. Pada hakikatnya,semua komponen dalam
makanan yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan dapat dipetahankan dengan
makanan yang ditentukan secara kimiawi. Pada perseptif keperawatan, status nutrisi
sangat berhubungan dengan sistem gastrointestinal,sering menemukan berbagai masalah
keperawatan yang berhubungan dengan nutrisi, seperti masalah keperawatan resiko
ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, resiko ketidakseimbangan
nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh atau pola perubahan pola intake nutrisi yang
dikembangkan untuk mengatasi atau menurunkan masalah salah satunya gastritis
(Muttaqin dan Sari,2011). Gastritis merupakan suatu peradangan mukosa lambung yang
bersifat akut, kronik difus, atau lokal dengan karakteristik anoreksia, rasa penuh, tidak
enak pada epigastrium, mual dan muntah (Suratun & Lusianah, 2010). Pembagian
gastritis ada dua yaitu gastritis akut dan gastritis kronis. Gastritis akut merupakan
inflamasi akut dari lambung, biasanya terbatas pada mukosa lambung dan biasanya
disebabkan oleh bahan kimia, infeksi bakteri. Komplikasi yang dapat timbul adalah
hematemesis atau melena. Sedangkan gastritis kronis merupakan kondisi dimana
peradangan lambung berlangsung lebih dari berminggu-minggu, komplikasi yang dapat
timbul adalah pendarahan saluran cerna bagian atas, ulkus, perforasi dan anemia karena
gangguan absorpsi vitamin B12 atau anemia pernisiosa (Suratun & Lusianah, 2010).
Faktor yang menyebabkan gastritis yaitu alkohol,virus,bakteri, jamur,stres,radiasi,alergi
dan dari bahan makanan dan minuman. Biasanya gastritis diawali oleh frekuensi
konsumsi makan dan minum yang tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitif bila
asam lambung meningkat dan menyebabkan kekurangan nutrisi. Depdiknas
mendefinisikan pola makan sebagai suatu usaha atau cara seseorang untuk makan demi
memenuhi kubutuhan sehari
harinya. Sedangkan menurut WHO pola makan yaitu suatu cara atau usaha yang
dilakukan oleh seseorang untuk makan guna memenuhi kebutuhan biologis dan fisiologis
tubuh terutama kebutuhan nutrisi tubuh. Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya
sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, melainkan banyak fungsi. Adapun fungsi umum
dari nutrisi diantaranya adalah sebagai sumber energi, memelihara jaringan tubuh,
mengganti sel tubuh yang rusak, mempertahankan vitalitas tubuh. Masalah kurang gizi
masih tersebar luas di negara-negara berkembang, termasuk di indonesia. Pemenuhan
nutrisi yang optimal sukar diberikan bagi setiap orang karena tergantung secara
individual dari gaya hidup, pekerjaan, dan kebutuhannya. Hingga saat ini indonesia masih
dihantui kasus gizi buruk dan hampir tidak mengalami kemajuan. Negara indonesia
adalah negara dengan kekurangan gizi nomor 5 di dunia. Peringkat kelima karena jumlah
penduduk indonesia juga di urutan empat terbesar dunia terutama pada lansia. Satu dari
sekian masalah yang terjadi pada lanjut usia yaitu nutrisi, tingginya prevalensi nutrisi
pada lansia serta banyaknyadampak yang di timbulkan membuat penilaian status nutrisi
menjadi penting untuk dilakukan sebagai langkah awaluntuk mempertahankan atau
memperbaikistatus nutrisi lansia/untuk memperbaiki kondisi pencernaan. Pada hasil
pengkajian yang dilakukan pada tanggal 06 juni 2017,klien mengatakan mual dan muntah
pada saat sebelum makan dan setelah makan jika terlambat, selera makan menurun.
Berdasarkan hasil tersebut saya mengangkat judul KTI yaitu Asuhan keperawatan dengan
masalah kebutuhan dasar nutrisi.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Penulisan karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada Ny. M
dengan prioritasmasalah kebutuhan dasar Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh di kelurahan Sari
Rejo Kecamatan Medan Polonia.
2. Tujuan Khusus
d. Melaksanakan implementasi sesuai rencana yang telah ditetapkan pada Ny.M dengan
masalahkebutuhan dasar nutrisi.
3. Manfaat
c. Klien dapat mengatasi dan mengurangi nutrisi yang harus dikonsumsi atau tidak.
d. Dapat digunakan untuk mengetahui cara memenuhi kebutuhan klien terkhususnya kebutuhan
nutrisi.
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
1. Defenisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh yang
bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh (Aziz,2006).
Sedangkan menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), nutrisi merupakan zatzat gizi atau
zat-zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan
proses dalam tubuh manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan tersebut
untuk aktivitas penting dalam tubuh serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat
dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang
terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit.
2. Elemen-Elemen Nutrisi atau Zat Gizi
Tubuh membutuhkan nutrisi untuk kelangsungan fungsi-fungsi tubuh. Zat gizi
berfungsi sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, untuk pergerakan, serta kerja
fisik. Sebagian zat gizi berperan dalam pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh
serta berperan sebagai pelindung dan pengatur (Tarwoto dan Wartonah, 2010).
Elemen nutrisi terdiri atas karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
1. Karbohidrat Karbohidrat merupakan sumberenergi utama tubuh. Karbohidrat akan
terurai dalam bentuk glukosa yang kemudian dimanfaatkan tubuh dan kelebihan
glukosa akan disimpan di hati dan jaringan otot dalam bentuk glikogen Tarwoto
dan Wartonah). Sumber energi tubuh hampir 80 % energi dihasilkan dari
karbohidrat.
Karbohidrat mempunyai fungsi antara lain:
a. Sumber energi yang murah
2. Protein Protein merupakan unsur zat gizi yang sangat berperan dalam
penyusunan senyawa-senyawa penting seperti enzim, horman, dan antibodi.
Protein mempunyai fungsi antara lain:
a. Sebagai sumber energi, memberikan kalori dimana dalam 1 gram lemak pada
peristiwa oksidasi akan menghasilkan kalori sebanyak 9 kkal.
b. Melarutkan vitamin sehinga dapat diserap oleh usus.
4. Vitamin
a. Vitamin B1
Fungsinya adalah mencegah terjadinya penyakit beri-beri, neuroparati
perifer, gangguan konduksi sistem saraf. Terdapat pada biji-bijian dan
tumbuhan.
b. Vitamin B2
Fungsinya adalah memperbaiki kulit, mata, serta mencegah terjadinya
hiperbilirubinemia pada bayi baru lahir yang mendapatkan fototerapi.
Terdapat pada ragi, hati, ginjal, susu, keju, kacang almond, dan yoghurt.
c. Vitamin B3
Fungsinya adalah menetralisasi zat racun, berperan dalam sintesis lemak,
memperbaiki kulit dan saraf. Terdapat pada jenis makanan hewani dan nabati
seperti sereal, beras dan kacang-kacangan.
d. Vitamin B5
Fungsinya sebagai katalisator reaksi kimia dalam pembentukan koenzim A
yang berperan dalam pembentukan ATP. Terdapat pada jenis makanan
tumbuhan dan hewani.
e. Vitamin B6
Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan dermatitis, bibir pecahpecah,
sariawan,anemia,dan kejang. Terdapat pada hati, ikan, daging, telur, pisang,
sayuran.
f. Vitamin B12
Membantu pembentukan sel darah merah, mencegah kerusakan sel saraf, dan
membantu metabolisme protein. Terdapat pada daging, ikan, kepiting, telur,
susu, dan tempe.
g. Vitamin C
Fungsinya membantu pembentukan tulang, otot, dan kulit, membantu
penyembuhan luka, meningkatkan daya tahan tubuh, membantu penyerapan
zat besi, serta melindungi tubuh dari radikal bebas. Terdapat pada buah dan
sayuran.
h. Asam folat
Fungsinya dalam membantu dalam metabolisme, pematangan sel darah
merah, mencegah terjadinya penyakit jantung bawaan. Terdapat pada hati,
daging, sayuran hijau, kacang-kacangan.
i. Vitamin D
Fungsinya adalah meningkatkan penyerapan kalsium, posfor, untuk kegiatan
tulang, dan gigi, pengaturan produksi hormon, pengaturan kadar kalsium
darah.
j. Vitamin A
Fungsinya adalah membangun sel-sel kulit, melindungi sel-sel retina dari
kerusakan. Terdapat pada ikan, telur, daging, hati, susu, wortel, labu dan
bayam.
k. Vitamin E
Fungsinya sebagai antioksidan dengan cara memutuskan berbagai reaksi
rantai radikal bebas. Terdapat pada minyak ikan, alpukat, kacang-kacangan,
daging, susu, telur, sayuran.
l. Vitamin K
Fungsinya adalah membantudalam proses pembekuan darah dan jika terjadi
kekurangan dapat menyebabkan penyakit perdarahan. Terdapat pada sayuran
dan hewan.
5. Mineral
Mineral merupakan ion anorganik esensial untuk tubuh karena peranannya
sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Adapun fungsinya antara lain:
a. Penentuan konsentrasi osmotik cairan tubuh
b. Mampertahankan transmembran potensial, pembentukan transmitter,
pembentukan hormon, pembekuan darah, transfor gas, dan sistem penyangga.
c. Sebagai kofaktor esensial berbagai reaksi enzimatik.
6. Air
Air merupakan media transpor nutrisi dan sangat penting dalam kehidupan
sel-sel tubuh. Absorpsi air terjadi pada usus halus dan usus besar (kolon) dan
terjadi melalui proses difusi. 3. Keseimbangan Energi Energi yang masuk
total pengeluaran energi (kebutuhan energi) sehingga keseimbangan energi
sama dengan energi yang masuk dikurangi pengeluaranenergi (Tarwoto dan
Wartonah, 2010).
1. Intake energi Intake energi merupakan energi yang dihasilkan selama
oksidasi makanan.
2. Output energi Pengeluaran energi merupakan energi yang digunakan oleh
tubuh untuk mendukung jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Output
energi ada 2 bagian yaitu:
a. Output energi saat istirahat Energi dibutuhkan untuk proses-proses tubuh
seperti aktivitas enzim, pergerakan jantung,pernafasan, dan lain-lain.
b. Output energi saat aktivitas Energi yang dikeluarkan saat aktivitas
tergantung dari jenis dari aktivitas yang dilakukan misalnya untuk aktivitas
duduk 40 kal/jam, berdiri 60 kkal/jam. Kebutuhan energi sesesorang
ditentukan oleh Basal Metabolisme Rate (BMR) dan aktivitas.
4. Status Nutrisi
Karakteristik status nutrisi menurut (Tarwoto dan Wartonah,2010) ditentukan
melalui adanya indeks massa tubuh (body mass index –BMI) dan berat tubuh
ideal (ideal body weight-IBW).
1. Body Mass Index (BMI) Merupakan ukuran dari berat badan dengan
seseorang dengan tinggi badan, yaitu BB (kg) dibagi TB (m).
2. Ideal Body Weight Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam
fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal adalah (TB dalam centimeter -
100) +10%.
Nilai Gizi Nutrisi Tabel Nilai Gizi Nutrisi
1. Pengkajian
1. Riwayat keperawatan dan diet
a. Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan?
b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?
c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama periode
waktunya?
d. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka bakar
dan demam?
e. Adakah toleransi makan atau minum tertentu?
2. Faktor yang mempengaruhi diet a. Status kesehatan.
b. Kultur dan kepercayaan.
c. Status sosial ekonimo
d. Faktor psikologis.
e. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan fisik : Apatis, lesu.
b. Berat badan : Obesitas,kurus.
c. Otot : Flaksia atau lemah, tonus kurang,tidak
mampu bekerja
d. Sistem saraf : Bingung, rasa terbakar.
e. Fungsi gastrointestinal : Anoreksia, konstipasi,diare, flatulensi.
f. Kardiofaskuler : Denyut nadi lebih dari 100 x/ menit
g. Rambut : Kusam, kering, pudar,
kemerahan,tipis.
h. Kulit : Kering, pucat,iritasi,ptekie.
i. Bibir : Kering, pecah-pecah,bengkak,lesi, membran
mukosa pucat.
j. Gusi : Pendarahan, peradangan.
k. Lidah : Edema, hiperemis.
l. Gigi : Karies, nyeri, kotor
m. Mata : Konjunctiva pucat, kering.
n. Kuku : Mudah patah
o. Pengukuran Antropometris :
- Berat badan ideal (TB-100) + 10 %
- Lingkar pergelangan tangan
- Lingkar lengan atas :
Nilai normal
Wanita : 28,5 cm
Pria : 28,3 cm
- Lipatan kulit
Nilai normal
Wanita : 16,5-18 cm
Pria : 12,5-16,5 cm
2. Analisa data
Data dasar adalah kumpulan data yang berisikan mengenai satu kesehatan klien
untuk mengelola kesehatan terhadap dirinya sendiri, dan hasil konsultasi dari
medis atau profesi kesehatanlainnya. Data fokus adalahdata tentang
perubahanperubahan atau respon klien terhadap kesehatan dan masalah
kesehatannya serta hal-hal yang mencakup tindakan yang dilaksanakan terhadap
klien. Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang
dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah serta kebutuhan-
kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien (Potter & Perri,2005). Tujuan
pengumpulan data:
1. Memperoleh informasi tentang kesehatan klien.
2. Untuk menentukan masalah keperawatan dan kesehatan klien.
3. Untuk menilai keadaan kesehatan klien.
4. Untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan langkahlangkah. Tipe
data
1. Data Subjektif
Data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu situasi dan
kejadian. Informasi tersebut tidak bisa ditentukan oleh perawat, mencaup
persepsi, perasaan, ide klien tentang status kesehatannya. Misalnya tentang nyeri,
perasaan lemah, ketakutan, kecemasan, frustasi, mual, dan perasaan malu (Potter
& Perri, 2005).
2. Data Objektif
Data yang di dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca
indera selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan
darah, edema, berat badan, tingkat kesadaran (Potter & Perri, 2005).
3. Rumusan masalah
Berdasarkan pengumpulan data yang selama pengkajian dimana perawat
menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya
berhubungan dengan kurang nutrisi. Diagnosakeperawatan yang mungkin muncul
pada kurang nutrisi yaitu (Potter & Perri, 2005):
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan asupan
nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
4.Perencanaan
Pengkajian keperawatan dan perumusan diagnosa keperawatan menggalilangkah
perencanaan dari proses keperawatan. Perencanaan adalah kategori dari perilaku
keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang di perkirakan
ditetapkan dan intervensi keperawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut.
Selama perencanaan di buat prioritas. Selain berkolaborasi dengan klien dan
keluarganya, perawat berkonsul dengan anggota tim perawat kesehatan lainnya
(Potter & Perri, 2005). Diagnosa keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh.
Faktor yang berhubungan :
- Penyakit kronis
- Kesulitan mengunyah atau menelan
- Faktor ekonomi
- Intoleransi makanan
- Kebutuhan metabolik tinggi
- Kurang pengetahuan dasar tentang nutrisi
- Hilang nafsu makan
- Mual dan muntah (NANDA 2011).
B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
1. Pengkajian
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. M
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 62 tahun
Status Perkawinan : kawin
Agama : Kristen protestan
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : desa mubune jaga III
Golongan Darah : -
Tanggal pengkajian : 09 november 2020
Tanggal Operasi : Ny. M tidak pernah dioperasi
II. KELUHAN UTAMA
Ny. M mengatakan jika makan akan mual dan jika dipaksakan akan muntah.
Keluhan lainnya : Nafsu makan berkurang, penurunan BB, dan sulit
untuk tidur.
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Provocative/palliative
a) Apa penyebabnya Ny. M mengatakan sering terlambat makan dan jika diisi
perut terasa penuh.
b) Hal-hal yang memperbaiki keadaan Ny. M mengatakan minum air hangat dan
minum obat.
Quantity/quality
a. Bagaimana dirasakan Ny. M mengatakan perut terasa penuh, jika diisi
denganmakanan akan terasa mual.
b. Bagaimana dilihat Bagaimana abdomen Ny. M terlambat buncit.
Region
a. Dimana lokasinya Di bagian abdomen.
b. Apakah menyebar Klien mengatakan tidak menyebar.
Severity
Akibat penyakitnya klien tampak lemas.
Time
Klien mengatakan waktunya tidak menentu .
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU
A. Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan penyakit yang pernah dialami adalah diare.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Klien mengatakan tidak pernah masuk di RS.
C.Pernah dirawat atau dioperasi
Klien mengatakan tidak pernah dirawat atau di operasi
d. Alergi
Klien mengatakan tidak ada alergi.
E .Imunisasi
Klien mengatakan tidak mendapat imunisasi
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
A. Orang tua
Klien mengatakan tidak ada penyakit keturunan .
b. Saudara kandung
Klien mengatakan saudaranya menderita hipertensi.
c. Penyakit keturunan yang ada
Klien mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan
d. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa
E. Anggota keluarga yang meninggal
Kedua orangtua sudah meninggal dan 1 orang anak nya.
F. Penyebab meninggal
Penyakit ,dan anaknya meninggal pada saat bayi.
G. Genogram
Keterangan :
: laki-laki
: pasien
: perempuan
: meninggal
3. Analisis data
No Data Etiologi Masalah
1 Ds : AsamLambung Ketidakseimbangan
Ny. M mengatakan meningkat nutrisi kurang dari
jika makan akan mual kebutuhan tubuh
dan jika dipaksakan
muntah, selera makan Inflamasi
menurun. mukosa lambung
Do :
Menolak untuk
makan, Mual dan muntah
BB =53 kg (sebelum
sakit 58 kg).
Makan hanya 3-5 Selera makan menurun
sendok.
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
2 Ds : Iritasi mukosa lambung Nyeri
Ny. M mengatakan
sering sulit untuk
tidur pada malam hari Meningkatnya sekresi
karena perut terasa mukosa
nyeri.
Do :
Skala nyeri : 3 Mukosa inflamasi
TD : 120/80 mmhg
RR : 70 x/ menit
Nyeri
3. Rumusan Masalah
1. Ketidakseimbangan nutrisi
2. Nyeri
4. Diagnosa Keperawatan (prioritas)
1.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan asupan nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
ditandai dengan klien tidak selera makan, Berat badan klien menurun.
2. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan klien
sulit untuk tidur.
Rencana asuhan keperawatan
perencanaan
No Diagnosa Tujuan/kriteria hasil Intervensi Rasional Jam Implementasi Evaluasi
1 Defisit nutrisi b/d Setelah di lakukan 1. Mendiskusikan 1. Meningkatka 08.00 Membantu pasien S:
n nafsu memilih makan Pasien mengatakan
ketidakmampuan tindakan keperawatan makanan yang disukai
makan yang tidak nafsu makanya
mencerna selama 4 × 24 jam di pasien mengandung gas meningkat dengan
2. Untuk BB menjadi 59 kg
makanan ditandai harapkan
membatasi 08.20 Memberikan
2. Mendiskusikan
dengan : Tujuan: Pemenuhan masukan makanan yang O:
dengan klien untuk nutrisi pasien suka Pasien tampak lahap
klien tidak selera nutrisi dapat teratasi
saat makan dengan
menghindari makanan
makan, Berat dan berat badan dapat 09.00 Menganjurkan menghabiskan 1
yang mengandung gas 3. Menenangkan pasien untuk porsi makanan
badan klien Meningkat. Kriteria
peristaltik dan istirahat sebelum
menurun. hasil : energi untuk makan A:
3. Menganjurkan
makan masalah teratasi
- Pemasukan nutrisi
istirahat sebelum 09.30 Memberi
yang adekuat 4. Menghindari makanan dalam P : hentikan
makan
terjadinya porsi sedikit tapi intervensi
- Mempertahankan
mual sering
berat badan dalam 4. Menganjurkan
5. Agar 10.00 Menimbang berat
batas normal makan sedikit tapi
mengetahui badan pasen
- Mentoleransi diet sering apakah ada
peningkatan 10.20 Memberikan
yang di anjurkan
berat badan vitamin
5. menimbang berat
- Memperlihatkan penambah nafsu
badan pasien 6. Agar nafsu makan
pola makan yang
makan pasien
teratur bertambah
6. memberi vitamin
2 Nyeri akut b / d Setelah di lakukan 1. Mengkaji dan 1. Untuk menentukan 11.00 Mencatat skala S:
intervensi. nyeri pasien Pasien mengatakan
agen pencederaan tindakan keperawatan mencatat skala nyeri.
rasa nyeri hulang
fisiologis ditandai selama 4 × 24 jam di 2. Makanan yang 11.25 Membantu skala nyeri 0-1 dari
2. Menjelaskan agar merangsang dapat memilih makanan 10 sudah bisa tidur
dengan : harapkan
mengiritasi mukosa yang tidak pedas, dengan nyenyak
klien mengindari
- klien sulit untuk Tujuan : Klien lambung. makanan yang
makanan yang asam, dan gas O : pasien tampak
tidur. mengatakan nyeri
3. Untuk rileks
merangsang lambung
-klien tampak sudah hilang/teratasi menurunkan nyeri. 13.00 Menganjurkan
seperti makanan pedas, pada pasien untuk A:
gelisah Kriteria Hasil :
4. Tehnik relaksasi tudur dengan Masalah teratasi
makanan asam dan gas.
• Klien dapat rileks dapat mengalihkan posisi tidur fetal
3. Mendiskusikan perhatian klien di lakukan dengan P:
• Klien dapat tidur
sehingga dapat memosisikan Hentikan intervensi
posisi tidur yang
• Skala nyeri 0-2 menurunkan nyeri. tubuh seperti
nyaman bagi klien. janin yaitu
menyamping dan
menekuku kaki
4. Menganjurkan klien
untuk melakukan 14.00 Mengajarkan
pada pasien
tehnik relaksasi seperti
teknik relaksasi
nafas dalam atau nafas dalam
menonton tv.
Hari / tanggal Implementasi Evaluasi ( SOAP )
Senin / 09 - 11 – 2020 -Mengajarkan pola makan S : Klien mengatakan Nafsu
DX : 1 hidup sehat seperti makan tepat makan menurun, mual dan
08.00 waktu. muntah sebelum dan sesudah
makan.
- Mendiskusikan bersama klien O : Porsi makanan tidak
kemungkinanpenyebab habis, berat badan 53 kg,
hilangnya nafsu makan . RR: 20 x/ menit
N : 78 x/ menit
- Menganjurkan klien untuk A:Masalah belum teratasi
makan dalam jumlah sedikit Pasien masih tidak selera
tapi sering . makan
P: Intervensi dilanjutkan Kaji
- Mengajarkan pasien pada kemampuan pasien untuk
kondisi menurunnya nafsu memenuhi kebutuhan nutrisi.
makan,batasi asupan cairan saat
makan.
DX: 2 -Mengukur skala nyeri (0-10) S : Klien mengatakan masih
Pukul: 10.45 merasakan nyeri dan sulit
- Mengajarkan tehnik relaksasi untuk tidur.
seperti tarik nafas dalam atau O : Skala nyeri 3
menonton tv. TD : 120/80 mmhg
N : 75 x/ menit
- Mendiskusikan posisi yang RR : 20 x/ menit
nyaman bagi kien A : Masalah belum teratasi
Klien mengatakan masih
- Membatasi makanan yang merasakan nyeri
dapatmenimbulkan P : Intervensi dilanjutkan
Ketidaknyamanan
Selasa / 10 – 11- 2020 09.00 wib S : Klien mengatakan masih
DX : 1 - Mendiskusikan makanan yang belum dapat menghabiskan
di sukai klien makanannya dan masih
09.10 wib merasa mual muntah
- Menganjurkan makan sedikit O : BB masih 53 kg dan
tapi sering. terlihat lemas
09.15 wib A : Masalah belum teratasi
- Menganjurkan minum air Klien mengatakan sesudah
hangat pada saat makan makan masih merasakan mual
09.25 wib dan porsi makan masih
- Menganjurkan pola makan berkurang.
hidup sehat P : Intervensi dilanjutkan
DX : 2 09.40 wib S : Klien mengatakan nyeri
- Mengevaluasi derajat nyeri sudah berkurang
09.50 wib O : Skala nyeri 3
- Menganjurkan tehnik tarik TD :120/80 mmhg
nafas dalam N : 73 x/menit
10.00 wib RR : 22 x/menit
- Mendiskusikan posisi yang A: Masalah teratasi sebagian
nyaman bagi kien Klien mengatakan nyeri
10.10 wib masih munculpada malam
- Membatasi makanan yang hari tetapi pola tidur sudah
dapatmenimbulkan mulai membaik
ketidaknyamanan P : Intervensi dilanjutkan
Rabu / 11- 11- 2020 9.30 wib S : Klien mengatakan nafsu
DX : 1 - Menganjurkan pola makan makan masih berkurang dan
hidup sehat merasa mual
09.40 wib O : Porsi makan tidakhabis
- Menganjurkan makan sedikit BB : 53 kg belum meningkat
tapi sering TD : 120/80 mmhg
09.50 wib A : Masalah belum teratasi
- Menganjurkan minum air Klien mengatakan porsimakan
hangat sebelum makan masih sedikit
10.00 wib P: Intervensi dilanjutkan
- Menganjurkan klien untuk
tidak memakan yang dapat
menimbulkan mual muntah
DX : 2 10.15 wib S : Klien mengatakan nyeri
- Mengevaluasi derajat nyeri sudah berkurang
10.25 wib O :Skala nyeri 2
- Menganjurkan tehnik tarik TD :120/80 mmhg
nafas dalam N : 73 x/menit
10.35 wib RR : 22 x/menit
- Mendiskusikan posisi yang A : Masalah teratasi sebagian
nyaman bagi kien Klien mengatakan nyeri sudah
10.45 wib berkurang
- Membatasi makanan yang P: Intervensi dilanjutkan
dapatmenimbulkanketidaknyam
anan
Kamis / 12-11-2020 11.00 wib – S : Klien mengatakan
DX : 1 Menganjurkan pola makan nafsumakan sudah mulai
hidup sehat meningkat.
11.10 wib O : Porsi makan habis
- Menganjurkan makan sedikit BB : 56 kg sudah meningkat
tapi sering TD : 120/80 mmhg
11. 20 wib A : Masalah teratasi porsi
- Menganjurkan minum air makan sudah habis,dan BB
hangat sebelum makan badan sudah naik
11.30 wib P:Intervensi dipertahankan
- Mengatasi makanan yang
dapat menimbulkan mual
muntah
11.40 wib
- Menganjurkan mengkonsumsi
buah
DX : 2 12.00 wib S : Klien mengatakan nyeri
- Mengevaluasi derajat nyeri sudah berkurang
12.10 wib O : Skala nyeri 0
- Menganjurkan tehnik tarik TD :120/80 mmhg
nafas dalam N : 73 x/menit
12.20 wib RR : 22 x/menit
- Mendiskusikan posisi yang A : Masalah teratasi Klien
nyaman bagi kien mengatakan nyeritidak ada
12. 30 wib lagi.
- Membatasi makanan yang P:Intervensi dipertahankan
dapat menimbulkan
ketidaknyamanan.
BAB III
A. Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan keperawatan pada Ny. M di mulai dari pengkajian, diagnosa,
perencanaan, implementasi dan evaluasi di simpulkan diagnosa yang di peroleh dari Ny.
M adalah :
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik ditandai dengan klien
tidak selera makan,berat badan klien menurun.
2. Nyeri berhubungan dengan iritasi mukosa lambung ditandai dengan klien sulit untuk
tidur. Data yang menjadi prioritas masalah keperawatan pada Ny. M adalah :
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
nutrisi tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolik ditandai dengan klien
tidak selera makan,berat badan klien menurun. Rencana asuhan keperawatan yang
dilakukan pada pasien pemenuhan kebutuhan nutrisi dngan tujuan klien akan
mempertahankan kebutuhan nutrisi yang adekuat, kriteria hasil : klien akan
mengkonsumsi kebutuhan nutrisi sesuai dengan tingkat aktivitas dan
kebutuhanmetabolik, membuat pilihan diet yang sesuai. Menganjurkan untuk
menghindari makanan yang dapat meningkatkan iritasi pada mukosa lambung,
menganjurkan untuk makan sering tetapi sedikit. Evaluasi yang dilakukan pada Ny. M
dengan ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh masalah sudah teratasi
yaitu klien mengatakan nafsu makan sudah meningkat, porsi makan sudah habis, dan BB
badan sudah naik.
Analisa yang di dapat pada Ny. M dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi klien mengalami
penurunan. Berdasarkan pengkajian nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia untuk
menerima makanan atau bahanbahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuh serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi
dan zatzat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit.
A. SARAN
1. Bagi pendidikan keperawatan Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
pendidikan yang lebih berkualitas dan profesional, sehingga mampu memberikan asuhan
keperawatan selanjutnya.
2. Bagi klien dan teman sejawat Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan informasi untuk
meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan kerjasasama yang baik antar tim,
kelompok maupun kerjasama dengan klien .
3. Bagi penulis Karya tulis ini diharapkan bisa memberikan tindakan pengelolaan dan
maningkatkan asuhan keperawatan selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA