II.4 PERALATAN
1. Mikroskop polarisasi dengan diameter pandang 1,6 mm.
2. Pinsil warna.
3. Tabel penamaan batuan.
4. Lampu jika mikroskop tidak dilengkapi dengan lampu untuk
penerangannnya.
5. Pensil 2 B dan karet penghapus.
1. Kristalinitas
- Holokristalin - Hipokristalin - Holo Hialin
2. Fabrik In Equigranular
- Porfiritik - Vitrovirik - Pilotaksitik
3. Fabrik Equigranular
- Hipidiomorfik granular - Allotriomorfik granular - Panidiomorfik granular
II NOMENCLATURE
Coarse focusing
range=68mm Observation Tube
Fine adjustment
knob Bertrand lens
control knob
Fine focusing
range=2mm
Objective mount
Analyzer slide
mount
Objective
Slot for
compensator
plate
Positionin
g holes for
Clamping screw mechanica
for stage l stage
rotation
Base
POTASH
– POTASH - FELDSPAR < 10% TOTAL –
FELDSP FELDSPAR
AR >
10% CHIEFLY
QUARTZ TOTAL – FERROR SPECIA
ESSENTIAL MINERALS
KOMPOSISI MINERAL
HORNBL
ENBE PEGMAT
MIN TAMBAHAN CHARACTERIZING HORNBLENDE, BIOTITE, HORNBLENDE, BIOTITE, HORNBLENDE, BIOTITE, PYROXENE, URALITE,
SERPENINE, IRON ORE BIOTITE ITE
ACCESORY MINERALS PYROXENE, MUSCOVITE PYROXENE, AUGIT PYROXENE, AUGIT OLIVINE, TURMALIN
IRON APLITE
ORE
MISSOU
RITE
INEQUI
QUART NEPHELI QUA IJOLITE
HOLO GRANULA NEPHELI DIA THER LAMPR
PHAN GRA Z MONZON NE GRANOD RTZ GABR FERGUS
CRYSTALI R INEQUI SYENITE NE DIORITE BAS ALIT PERIDOTITE O
ERITIC NITE MONZO ITE MONZOL IORITE DIOR O ITE
NE GRANULA SYENITE E E PHYRE
NITE ITE ITE UNOOHP
R PONIDIC
AN
TEKSTUR
GRITE
NEPHELI
HOLO NORPHIC
NITE
CRYSTALI HYPIDIC RHY QUART NEPHELI
PHONOL ANDESI BASA TEPH LEUCITI
NE NORPHIC ODIT TRACHYTE Z LATITE NE DACITE LIMBURGITE
ITE TE LT RITE TE
APHA HYPOCRY ALLOTRIC E LATITE LATITE TRAP
MELILITI
NITIC STALINE MORPHIC FALSITE
TE
EQUI
HOLO
GRANULA OBSIDIAN PITCHSTONE VITROPHYRE PERLITE PUMICE SCRIA
HYALINE
R
No. Peraga :
Tanggal: Tanggal:
No. Peraga :
Warna : Bening dengan bercak kecoklatan dan noda hitam.
Tekstur : Holokristalin feneritik dengan Kristal berbentuk
subhedral hingga anhedral.
Komposisi mineral :
a. Plagioklas : 45 %
b. Piroksin : 28 %
c. Olivin :8 %
d. Mineral bijih :3 %
e. Klorit sekunder :2 %
f. Serpentin sekunder: 2 %
g. Epidot sekunder : 1.5 %
h.Oksida besi : 0.5 %
Pemerian mineral :
a.
b..
Kesimpulan: Batuan beku plutonik, basaltic, warna bening dengan bercak
kecoklatan dan noda hitam, merupakan hasil pembekuan terobosan
dalam, berkembang dangan ukuran kristal sedang, relatif masih segar
dengan mineral sekunder yang jumlahnya sangat terbatas. Batuan
berstruktur masif, bertekstur holokristalin faneritik dengan Kristal
berbentuk subhedral hingga anhedral berukuran mencapai 2.8 mm.
Nama batuan : Gabro norit.
Tanda Tangan Pembimbing: Tanda Tangan Praktikan:
Tanggal: Tanggal:
No. Peraga :
Warna : Keruh kecoklatan.
Tekstur : holohialin afanitik
- Dengan struktur: gelas isotropik sebagai penyusun
utama.
Komposisi mineral :
a. Kuarsa : 2,0 %
b. Plagioklas : 1,5 %
c. Biotit : 0,5 %
Tanggal: Tanggal:
No. Peraga :
Tekstur : Granoblastik
- Dengan struktur : Granulosa
Komposisi mineral :
a. Dolomit : 90 %
b. Kalsit : 10 %
c. : %
Pemerian mineral :
a. Dolomit: Warna dengan nikol abu-abu berkembaran, belahan tiga arah,
relief sedang, bentuk euhedral – subhedral.
b. Kalsit: Bintik-bintik kekuningan dengan nikol silang bentuk hablur
terdapat tidak beraturan.
c.
Tanggal: Tanggal:
No. Peraga :
Tekstur : Granoblastik
Struktur : massif tanpa pengarahan Kristal.
Komposisi mineral :
a. Kalsit : 99.0 %
b. Dolomit :1%
Pemerian mineral :
a. Kalsit:
Pada umumnya berbentuk xenoblastik, dan berukuran mencapai 0.55
mm, rata rata 0.3 mm yang terdistribusi relative seragam (unimodal), dan
berstruktur kristal mozaik, hingga sukrosik granular.
b. Dolomit
Kesimpulan: Batuan malihan (metamorf), dengan ukuran kristal sedang
hingga halus, berwarna bening sedikit kecoklatan, Batuan berstruktur
masif tanpa pengarahan kristal, berstekstur granoblastik, dengan kristal
penyusun batuan yang didominasi oleh kalsit, pada umumnya berbentuk
xenoblastik, terdistribusi relatif seragam (unimodal), dan berstruktur kristal
mozaik hingga sukrosik granular. Diantara kalsit ini mengandung dolomit.
Nama batuan tersebut: Marmer.
Tanggal: Tanggal:
No. Peraga :
Warna : Bening kecoklatan dengan bercak hijau dan hitam.
Tekstur : Grano-lepidoblastik.
Struktur : Folisasi (pengarahan kristal).
Komposisi mineral :
a. Kuarsa : 60,0 %
c. Amfibol : 18,0 %
d. Epidot : 1,0 %
Tanggal: Tanggal:
Tekstur :
- Bentuk : Amorf
- Sortasi : Baik
- Ukuran butir : Halus
Komposisi mineral :
a. Kalsit : 95 %
b. Clay :5 %
c. : %
Pemerian mineral:
a. Kalsit: Warna dengan nikol hijau, kuning bintik-bintik ukuran tepung/
halus, belahan tidak tampak, indeks bias N > ncb. Relief tinggi
b. Clay: Coklat seperti keabuan / dengan nikol silang ukuran halus, bentuk
tablur-halus
c.
Kesimpulan: Nama batuan limestone.
Tanggal: Tanggal:
No. Peraga :
Warna : Bening hingga keruh kecoklatan
Tekstur : Bioklastika fragmental
- Bentuk : Meruncing hingga membundar tanggung
- Sortasi : Sedang
- Ukuran butir : rata-rata 2.4mm
Komposisi mineral :
a. Intaklas : 18 %
b. Bioklas (fosil) : 50 %
c. Fragmen batuan vulkanik : 16 %
d. Feldspar :1 %
e. Kuarsa : 0.5 % f. Mineral bijih (opak): 1 %
g. Semen karbonat : 12 % h. Oksida besi : 1.5 %
Pemerian mineral :
a.
b.
Kesimpulan : Batuan sedimen karbonat yang berkembang
berukuran butir kasar. Berwarna bening hingga keruh kecoklatan. Struktur
masif, tekstur bioklastika fragmental, sortasi sedang, ukuran butiran
mencapai 2.4 mm (rata-rata 1.2 mm), bentuk meruncing hingga
membundar tanggung. Batuan merupakan pengendapan dari
pengendapan batuan terdahulu yaitu batu gamping dan batuan beku
volkanik. Nama batuan: Batugamping gainstone pasiran.
Tanggal: Tanggal:
No. Peraga :
Warna : Bening sedikit keruh kecoklatan.
Tekstur : Bioklastika fragmental.
- Bentuk : Meruncing tanggung hingga membundar.
- Sortasi : Buruk.
- Ukuran butir : Mencapai 3,20 mm (rata-rata 0,80 mm)
Komposisi mineral :
a. Fosil : 22,0 %
b. Kuarsa : 12,0 %
c. Feldspar : 4,0 %
Tanggal: Tanggal: