Anda di halaman 1dari 12

“TANI’S MARKET BALEREJO (TMB)

MODUL
PROSPEK USAHA BUDIDAYA JAGUNG
MODUL SDM DAN PENGELOLAAN KEUANGAN

“Digitalisasi pertanian di pedasaan untuk


menumbuhkan ekonomi kreatif berlandaskan
pembangunan partisipatif”
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat dan
rahmatNya penyusunan Modul Analisa Usaha Budidaya Tanaman Jagung
Hibrida. Analisa usaha budidaya jagung diharapkan dapat membantu pelaku
usaha tani untuk merencanakan teknik budidaya dan manajeman pembiayaannya
sehingga dapat meningkatkan efektifitas usaha yang dijalani

Dalam menjalankan usaha budidaya jagung, manajeman pembiayaan sangat


penting untuk direncanakan dengan baik, karena secara umum penggunaan biaya
akan mempengaruhi pendapatan pelaku usaha tani dari hasil panennya. Semakin
efektif penggunaan biaya pada saat budidaya maka akan semakin meningkatkan
penghasilan petani

Penyusunan modul ini dimaksudkan untuk membantu pelaku usaha petani jagung
dalam melaksanakan budidayanya. Mudah-mudahan modul singkat ini dapat
bermanfaat bagi pelaku usaha petani jagung dan penyuluh pertanian serta petugas
lainnya.

Bangunrejo, November 2020

Penulis

DAFTARISI
DAFTARISI............................................................................................................ii
I. LATAR BELAKANG.......................................................................................1
II. METODEPEMBELAJARAN...........................................................................2
III. PRE TEST..........................................................................................................3
IV. ISIMATERI.......................................................................................................4
V. LATIHAN........................................................................................................10
VI. POSTTEST......................................................................................................10

LATAR BELAKANG
Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan yang
palingbanyak dibudidayakan di Indonesia. Besarnya sebaran budidaya jagung di
Indonesia menjadikan Indonesia sebagai lumbung panen jagung dunia dengan
produksi panen mencapai 20,000 ton/tahun dengan luas lahan pertanian jagung
mencapai 3.7 juta hektar. Sebagai salah satu penopang utama jagung dunia selain
Amerika dan Brazil, Indonesia masih sangat bergantung pada kondisi alam
sehingga hasil panennya tidak efisien jika dibandingkan dengan luasan lahan yang
ada. Provinsi Lampung dengan luasan lahan panen jagung sebesar 300,000 hektar
hanya menghasilkan panen di besaran 1.5 juta ton/tahun. Kondisi ini
menggambarkan produktivitas pertanian jagung masih sangat rendah. Perlu suatu
metode budidaya yang lebih efektif dan efisien untuk dapat meningkatkan
produktivitas panen, sehingga mampu memenuhi pasar industri dan pangan
nasional bahkan Internasional.
Jika melihat pada teknik dan kebiasaan budidaya masyarakat Indonesia,
sangat wajar jika produktivitas lahan pertanian jagung kita masih sangat rendah
jika dibandingkan dengan negara-negara produsen jagung lainnya. Kondisi ini
dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya budidaya bergantung pada curah
hujan, penggunaan teknologi masih manual, dan rencana usaha tani yang belum
terstruktur dengan baik. Sehingga diperlukan budidaya dengan pendekatan
teknologi tepat guna dan manajeman terkontrol. Dengan harapan dapat
meningkatkan produktivitas panen budidaya jagung dan sebagai Demonstrasi Plot
(Demplot) yang akan menjadi acuan budidaya jagung.

METODE PEMBELAJARAN
Metode pembelajaran yang digunakan dalam pelatihan ini adalah berupa
pembelajar aktif (activelearning) dengan pusat pembelajaran berada pada peserta.
Metode pembelajaran aktif merupakan metode yang cocok bagi peserta dan
efektif dalam pencapaian learning out comes (capaian pembelajaran). Metode
pembelajaran aktif yang digunakan berupa:
1. Petani sebagai peserta belajar mandiri melalui membaca modul pengelolaan
keuangan, mengerjakan pre-test mengerjakan latihan, mengerjakan post-test,
dan mempraktekkan langsung.
2. Kegiatan pelatihan melalui tatap muka, baik secara daring maupun luring,
serta sebagai sesi untuk berdiskusi dan berkonsultasi.
3. Pendampingan selama proses pelatihan untuk menciptakan iklim komunikasi
dan transfers of tskill dua arah.
4. Kegiatan presentasi laporan keuangan petani sebagai bentuk evaluasi dan
feedback positif.
PRETEST

Soal Pre-Test:
1. Apa yang anda ketahui tentang budidaya jagung efektif?
2. Apa yang anda ketahui tentang RUT (Rencana Usaha Tani) ?
3. Apakah anda sudah pernah membuat RUT selama kegiatan usaha berbudidaya
jagung?
4. Menurut anda apa manfaat dari RUT untuk kegiatan usaha pertanian?
5. Berapa keuntungan rata-rata yang anda peroleh dalam satu tahun produksi?

ISIMATERI

PROSPEK BUDIDAYA JAGUNG

Dewasa ini jagung tidak hanya digunakan untuk bahan pangan tetapi juga untuk
pakan. Dalam beberapa tahun terakhir proposi penggunaan jagung oleh industri
pakan telah mencapai 50% dari total kebutuhan nasional. Dalam 20 tahun ke
depan, penggunaan jagung untuk pakan diperkirakan terus meningkat dan bahkan
setelah tahun 2020 lebih dari 60% dari total kebutuhan nasional. Ditinjau dari
sumberdaya lahan dan ketersediaan teknologi, Indonesia sebenarnya memiliki
peluang untuk berswasembada jagung dan bahkan berpeluang pula menjadi
pemasok di pasar dunia mengingat makin meningkatnya permintaan dan makin
menipisnya volume jagung di pasar internasonal.

Upaya peningkatan produksi jagung di dalam negeri dapat ditempuh melalui


perluasan areal tanam dan peningkatan produk- tivitas. Perluasan areal dapat
diarahkan pada lahan-lahan potensial seperti lahan sawah irigasi, lahan sawah
tadah hujan, dan lahan kering yang belum dimanfaatkan untuk pertanian.
Berdasarkan penyebaran luas sawah dan tipe irigasinya, diperkirakan terdapat
457.163 ha yang potensial untuk peningkatan indeks pertanaman. Di luar Jawa
terdapat 20,5 juta ha lahan kering yang dapat di-kembangkan untuk usahatani
jagung. Selain melalu perluasan areal tanam dan peningkatan produk-tivitas,
upaya pengembangan jagung juga memerlukan peningkatan efisiensi produksi,
penguatan kelembagaan petani, peningkatan kualitas produk, peningkatan nilai
tambah, perbaikan akses pasar, pengembangan unit usaha bersama, perbaikan
sistem per-modalan, pengembangan infrastruktur, serta pengaturan tataniaga dan
insentif usaha. Dalam kaitan ini diperlukan berbagai dukungan, termasuk
dukungan kebijakan pemerintah.

Dari aspek teknis, teknologi yang diperlukan untuk mendukung pengembangan


jagung antara lain adalah varietas hibrida dan komposit yang lebih unggul
(termasuk penggunaan bioteknologi), di antaranya memiliki sifat toleran
kemasaman tanah dan ke-keringan, teknologi produksi benih sumber dan sistem
perbenihan-nya, teknologi budidaya yang efisien dengan pendekatan pengelolaan
tanaman terpadu (PTT), dan teknologi pascapanen untuk meningkatkan kualitas
dan nilai tambah produk. Investasi yang diperlukan untuk pengembangan jagung
bergantung kepada pencapaian target yang diinginkan. Berkaitan dengan hal ini,
ada dua skenario pengembangan jagung nasional dalam periode 2005-2025.
Skenario 1 atau skenario moderat, laju pertumbuhan produksi 4,24%/tahun.
Skenario 2 atau skenario optimis, volume ekspor meningkat menjadi 15%.
Kebutuhan investasi untuk pengembangan jagung melalui skenario 1 dan 2 dalam
kurun waktu 2005-2025 masing-masing adalah Rp 29,0 trilyun, dan Rp 33,7
trilyun. Biaya investasi mencakup perluasan areal tanam pada lahan sawah,
pembukaan lahan baru (lahan kering) dan infrastruktur, perbenihan, penyuluhan,
penelitian dan pengembangan. Proporsi investasi yang menjadi tanggung jawab
masyarakat 4%, sedangkan yang bersumber dari pemerintah dan swasta masing-
masing dengan proporsi 74% dan 22%.

Kebijakan yang diperlukan dalam pengembangan jagung adalah kebijakan


pengembangan insentif investasi, kelembagaan keuangan dan permodalan,
peningkatan dukungan teknologi yang siap diterapkan di lapang, peningkatan
kualitas sumberdaya manusia, kelembagaan agribisnis, dukungan pemasaran, serta
dukungan peraturan dan perundangan.

RENCANA USAHA TANI

Berdasarkan Komposisi Unsur hara yang dibutuhkan tanaman jagung dari


PT Tanindo Subur Prima (BISI). Terdapat komposisi pupuk makro terbesar yang
diperlukan oleh tanaman, yaitu kandungan N, P dan K. Pupuk makro tersebut
diperoleh dari komposisi pupuk yang akan diuraikan di bawah ini.

Kebutuhan ketercukapan nutrisi:


N = 200 kg/ha
P2O6 = 50 kg/ha
K2O = 75 kg/ha

Sehingga pupuk yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi


tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 1 Analisis kebutuhan pupuk


Aplikasi Pupuk 1  
Kandunga Ketercukupa Pupuk yang Ket
Kebutuhan N
n Nutrisi n nutrisi (kg) diperlukan Pupuk
(%) (kg)
Urea (46%) 0,46 92 200  
Phonska (15:15:15) 0,15 18,75    
Jumlah 110,75    
Kebutuhan P2O5        
SP-36 (36%) 0,36 36 100  
Phonska (15:15:15) 0,15 18,75    
Jumlah 54,75    
Kebutuhan K2O        
Phonska (15:15:15) 0,15 18,75 125  
Aplikasi Pupuk 2  
Kandunga Pupuk yang
Ketercukupa
Kebutuhan N n Nutrisi diperlukan
n nutrisi (kg)
(%) (kg)  
Urea (46%) 0,46 80,5 175  
Phonska (15:15:15) 0,15 18,75    
Jumlah 99,25    
Kebutuhan P2O5        
Phonska (15:15:15) 0,15 18,75    
Jumlah 18,75    
Kebutuhan K2O        
Phonska (15:15:15) 0,15 18,75 125  
KCl (60 %) 0,6 45 75  
Jumlah 63,75    
TOTAL (kg/ha)  
Total Kebutuhan Nutrisi yg
Nutrisi dibutuhka Nutrisi Kebutuhan
n teraplikasi Pupuk  
Kebutuhan N 200 210 375 Urea
Kebutuhan P2O5 50 73,5 100 SP-36
Kebutuhan K2O 75 82,5 75 KCL
Ponsk
      250 a
TOTAL (kg) 800

ANALISIS KEBUTUHAN BENIH

Analisis kebutuhan benih diperlukan untuk mengetahui jumlah yang


diperlukan untuk penanaman jagung dalam satuan (kg). Analisis ini menjadi
penting guna sebagai perencanaan usaha tani jagung dalam penyediaan benih
jagung. Benih menjadi salah satu hal terpenting dalam usaha tani. Benih yang
memiliki daya tumbuh baik diharapkan akan menghasilkan panen jagung sesuai
dengan produktivitas yang diharapkan. Jumlah benih yang dibutuhkan dapat
dihitung dengan mengetahui jarak tanam penanaman jagung dan daya tumbuh
benih jagung itu sendiri. Berikut ini adalah analisis yang diperlukan untuk
mengetahui jumlah benih yang dibutuhkan untuk penanaman 3 ha.

Perencanaan:
Jarak tanam : 20 x 80 cm
Jumlah benih per lubang : 1 benih
Daya tumbuh : 95%
Asumsi jumlah benih/kg : 4200 benih (varietas Bisi 2) *literatur

Berikut ini adalah perhitungannya.

luas tanah
Populas i tanaman=
jarak baris x jarak antar tanaman

10.000
Populasi tanaman= =62.500 tanaman
0,8 x 0,2

Kepadatan tanam x daya tumbuh


Banyaknya benih( kg)=
jumla h benih per kg

62.500 x 0.95
Banyaknya benih ( kg )= =14,14 kg
4200 butir
Berdasarkan analisis tersebut, maka kebutuhan jagung per hektar adalah
15 kg, dengan asumsi ketersediaan di pasaran adalah 1 pack/5 kg, sehingga dalam
1 hektar kebutuhan benih adalah 3 pack. Sedangkan untuk kebutuhan benih seluas
3 hektar, benih yang dibutuhkan sebanyak 9 pack. Berdasarkan analisis tersebut
maka dapat direncanakan usaha tani untuk budidaya jagung yang disajikan pada tabel
berikut:

Tabel 2. Rencana Usaha Tani Budidaya jagung


Lua
N
s
o
Kegiatan Oprasional Vol Sat (ha) Harga Per ha
1 Persiapan lahan          
  Babat tebon dan rumut 2 HOK 3 Rp 70,000.00 Rp 140,000.00
  Mikro ferti Magnet 6 Btl 3 Rp 120,000.00 Rp 240,000.00
  Tenaga kerja semrot mikro fertilizer 2 HOK 3 Rp 70,000.00  
2 Tanam Benih          
  Benih 10 Kg 3 Rp 90,000.00 -
  Insektisida Benih 9 bks 3 Rp 25,000.00 Rp 75,000.00
  Tenaga Kerja 12 HOK 3 Rp 70,000.00 Rp 840,000.00
  Konsumsi          
3 Perawatan          
  Pupuk Kandang (Ayam) 150 Krg 3 Rp 5,000.00 Rp 750,000.00
  Transportasi ecer pupuk 2 lt 3 Rp 8,000.00 Rp 16,000.00
  Tenaga Kerja 7 HOK   Rp 70,000.00 Rp 490,000.00
4 Penyemprotan Rumput Selektif          
  Herbisida Purna Tumbuh 3 liter 3 Rp 320,000.00 Rp 960,000.00
  Tenaga Kerja 2 HOK 3 Rp 70,000.00 Rp 140,000.00
5 Pupuk Kimia I (10-15 HST)          
  Urea 200 Kg   Rp 2,000.00 Rp 400,000.00
  SP 36 100 Kg   Rp 2,500.00 Rp 250,000.00
  Phonska 125 Kg   Rp 3,000.00 Rp 375,000.00
  Tenaga Kerja 4 HOK   Rp 70,000.00 Rp 280,000.00
  konsumsi          
6 Insektisida granul 4 bks   Rp 85,000.00 Rp 340,000.00
  Tenaga Kerja 3 HOK   Rp 70,000.00 Rp 210,000.00
7 Penyemprotan Rumput Kuat          
  Herbisida Parakuat 9 Lt   Rp 60,000.00 Rp 540,000.00
  Tenaga Kerja 3 HOK   Rp 70,000.00 Rp 210,000.00
8 Pupuk Kimia II ( 25-30 HST)          
  Urea 175 Kg   Rp 2,000.00 Rp 350,000.00
  KCL 75 Kg   Rp 5,000.00 Rp 375,000.00
  Phonska 125 Kg   Rp 3,000.00 Rp 375,000.00
  Tenaga Kerja 4 HOK   Rp 70,000.00 Rp 280,000.00
  Konsumsi          
9 Fungisida (30-45 HST) 6 Btl   Rp 65,000.00 Rp 390,000.00
  Tenaga Kerja 3 HOK   Rp 70,000.00 Rp 210,000.00
10 Insektisida Lanjut 6 btl   Rp 85,000.00 Rp 510,000.00
  Tenaga Kerja 3 Hok   Rp 70,000.00 Rp 210,000.00
11 Fungisida Lanjut 6 Btl   Rp 65,000.00 Rp 390,000.00
  Tenaga Kerja 3 HOK   Rp 70,000.00 Rp 210,000.00
12 Panen          
  Tenaga Kerja panen 150 karung 3 Rp 7,000 Rp 1,050,000
  konsumsi tenaga kerja 4 HOK 3   Rp 100,000
  mesin pipil 1 unit 3 Rp 40,000 Rp 240,000
  tenaga kerja mipil 2 unit 3 Rp 80,000 Rp 480,000
  konsumi pemipil          
unjal/kirim jagung dari lahan ke
  150 karung 3 Rp 1,000 Rp 150,000
rumah ari
  mobil kirim ke pabrik 5 unit 3 Rp 80,000 Rp 480,000
  biaya bongkar          
            Rp 12,056,000.00

LATIHAN

Soal latihan.

Buatlah rencana usaha tani budidaya jagung pada luas lahan yang anda
dimiliki dengan asumsi varietas benih jagung Bisi 18 dan metode tanam
jajar legowo.

POST TEST

Soal Post-Test:
1. Apa yang anda ketahui tentang budidaya jagung?
2. Apa yang anda ketahui tentang RUT (Rencana Usaha Tani) ?
3. Apakah anda sudah pernah membuat RUT selama usaha budidaya
jagung?
4. Menurut anda apa manfaat dari RUT untuk kegiatan usaha
pertanian?
5. Berapa keuntungan rata-rata yang anda peroleh dalam satu masa
panen berdasarkan hasil panen satu tahun?

Anda mungkin juga menyukai