Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia
Daftar isi
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi................................................................................................................................. i
Prakata .................................................................................................................................. ii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................. 1
2 Acuan normatif................................................................................................................. 1
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................ 1
4 Klasifikasi......................................................................................................................... 2
5 Persyaratan teknik ........................................................................................................... 3
6 Bahan .............................................................................................................................. 11
7 Pengujian......................................................................................................................... 13
8 Penandaan ...................................................................................................................... 14
9 Cara penunjukan ............................................................................................................. 15
10 Penempatan .................................................................................................................... 16
11 Pemasangan.................................................................................................................... 16
Lampiran A Tekanan maksimum yang diijinkan untuk jendela sisi kapal ........................... 17
i
SNI ISO 1751:2007
Prakata
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) Bangunan kapal dan konstruksi kelautan – Jendela sisi
kapal menggantikan 3 (tiga) SNI lama yaitu SNI 10-0977-1989, Jendela sisi kapal dari
aluminium paduan, SNI 10-0978-1989, Jendela sisi kapal dari perunggu, dan SNI 10-0979-
1989, Jendela sisi kapal yang tidak dapat dibuka, karena harus disesuaikan dengan
perkembangan teknologi perkapalan dan K3L. SNI ini merupakan hasil adopsi identik
dengan metode terjemahan dari ISO 1751:1993, Shipbuilding and marine structure – Ships’
side scuttles.
Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 47-01, Bangunan Kapal dan Konstruksi Kelautan dan
telah dibahas dalam rapat konsensus di Jakarta pada tanggal 1 Desember 2006. Hadir
dalam rapat-rapat tersebut wakil dari produsen, kunsumen, peneliti serta instansi teknis
terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat pada
tanggal 28 Agustus – 28 Oktober 2007.
Sebagai informasi, ada beberapa standar ISO yang digunakan dalam acuan normatif telah
diadopsi menjadi SNI yaitu:
a. ISO 261:1973 diadopsi menjadi SNI 05-3517-1994, Ulir sekrup metrik untuk penggunaan
umum – Gambaran umum.
b. ISO 1207:1992 diadopsi menjadi SNI 05-2216-1991, Sekrup mesin alur kepala cheese
kelas A.
c. ISO 1580:1983 diadopsi menjadi SNI 05-2215-1991, Sekrup mesin alur kepala pan kelas
A.
d. ISO 2009:1983 diadopsi menjadi SNI 05-2218-1991, Sekrup mesin alur kepala benam
rata kelas A
e. ISO 2010:1990 diadopsi menjadi SNI 05-2217-1991, Sekrup mesin alur kepala benam
timbul kelas A
f. ISO 7045:1983 diadopsi menjadi SNI 05-2242-1991, Sekrup mesin tipe silang kepala pan
kelas A.
g. ISO 7046-2:1990 diadopsi menjadi SNI 05-2246-1991, Sekrup pengetap tipe silang
kepala benam rata.
h. ISO 7047:1983 diadopsi menjadi SNI 05-2247-1991, Sekrup pengetap tipe silang kepala
benam timbul.
ii
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1 Ruang lingkup
Standar ini menetapkan klasifikasi dari jendela sisi kapal (seri, tipe dan model) yang
memberikan ukuran dan dapat dipertukarkan berupa konstruksi, bahan, pengujian,
penandaan dan penunjukan dari jendela ini.
CATATAN 1 Standar ini berdasarkan pengalaman dari pembuat jendela kapal, pembuat kaca,
pembangun kapal, dan otoritas yang menerapkan Regulations of the International Convention for the
Safety of Life at Sea, 1974 (SOLAS 1974), dengan Amandements 1981, dan International Convention
on Load Lines, 1966.
2 Acuan normatif
ISO 261:1973, ISO general purpose metric screw threads – General plan.
ISO 614:1989, Shipbuilding and marine structures – Toughened safety glass panes for
rectangular windows and side scuttles – Punch method of non destructive strength testing.
ISO 1095:1989, Ship building and marine structures – Toughened safety glass panes for
side scuttles
ISO 1207:1992, Slotted cheese head screws – Product grade A.
ISO 1580:1983, Slotted pan head screws – Product grade A.
ISO 2009:1983, Slotted countersunk flat head screws (common head style) – Product grade
A.
ISO 2010:1983, Slotted raised countersunk head screws (common head style) – Product
grade A.
ISO 3902:1990, Shipbuilding and marine structures – Gaskets for rectangular windows and
side scuttles.
ISO 5780:1987, Shipbuilding – Side scuttles – Positioning.
ISO 5797-1:1989, Shipbuilding and marine structures – Windows and side scuttles for fire –
resistant constructions – Specifications – Part 1: ”B” class divisions.
ISO 6345:1990, Shipbuilding and marine structures – Windows and side scuttles –
Vocabulary.
ISO 7045:1983, Cross-recessed pan head screws – Product grade A.
ISO 7046-2:1990, Cross-recessed countersunk flat head screws (common head style) –
Grade A – Part 2: Steel of property class 8.8, stainless steel and non-ferrous metals.
ISO 7047:1983, Cross-recessed raised countersunk head screws (common head style) –
Product grade A.
1 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
4 Klasifikasi
Jendela sisi kapal diklasifikasikan berdasarkan seri, tipe, model dan ukuran nominal sesuai
dengan butir 4.1 sampai dengan butir 4.4.
CATATAN 2 Survei dari jendela sisi kapal yang sudah distandarkan terdapat pada butir 4.5 dan
Tabel 3.
Klasifikasi khusus selanjutnya tentang kelas bahan dapat dilihat pada butir 7.1 dan Tabel 12.
4.1 Seri
Jendela sisi kapal seri umum harus terdiri atas panel kaca pengaman yang diperkuat dan
memenuhi ISO 1095.
Jendela sisi kapal seri tahan api untuk pemasangan pada divisi kelas “A”1) atau “B”. Panel
kaca yang digunakan harus sesuai dengan ISO 5797-1.
Perubahan konstruksi dan pemasangan dari penahan kaca dan bingkai utama, serta
tambahan pengujian dan penandaan, harus sesuai dengan ISO 5797-1.
4.2 Tipe
4.3 Model
Berbagai kombinasi ini, harus sesuai dengan definisi pada ISO 6345 pada Tabel 1.
Ukuran nominal didefinisikan dengan ukuran pandangan bersih berdiameter d1 dari jendela
sisi kapal sesuai Tabel 2.
Survei jendela sisi kapal yang distandarkan sesuai Tabel 3 pada standar ini adalah untuk
jendela sisi kapal seri N (umum) dan P (tahan api).
1)
Divisi kelas “A” berdasarkan ISO 5797-2 bagian 2.
2 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 3 tidak mendefinisikan konstruksi, tapi hanya sebagai informasi.
5 Persyaratan teknis
5.1 Umum
Jendela sisi kapal untuk semua seri, tipe, model dan ukuran nominalnya harus dibuat
berdasarkan persyaratan (ukuran, bahan dan lainnya) yang ada pada standar ini. Jendela
sisi kapal ini harus memenuhi persyaratan uji sesuai butir 7.
Dalam hal jendela sisi kapal untuk konstruksi tahan api, penjepit kaca dan bingkai utama
harus terbuat dari bahan yang mampu mempertahankan karakteristik mekanisnya pada
temperatur seperti yang tertera pada ISO 5797-1.
Jendela ini harus di desain sedemikian rupa sehingga penambahan panas tidak
menyebabkan tegangan pada kaca yang bisa menyebabkan kaca pecah.
5.2 Ukuran
Ukuran utama jendela sisi kapal harus sesuai Gambar 1, Tabel 4 dan 5.
CATATAN 3 Gambar 1 tidak menggambarkan konstruksi semua seri, tipe atau model dari jendela
sisi kapal; Gambar tersebut mengindikasikan ukuran standar saja. Pada gambar diperlihatkan bukaan
jendela sisi kapal dengan penutup sinar.
Kode
penunjukan
Dapat atau Pengikat model
Penutup
tidak dapat Atribut lain
sinar Tipe
dibuka
Dibaut Dilas
A B C
(B) (W)
Bukaan ke kiri1) B - LB -
(L) - W LW -
1) B - RB -
Bukaan ke kanan
Dengan
Dapat (R) - W RW -
dibuka Engsel biasa B - SB -
(S) - W SW -
B - - LRB
Tanpa -
- W - LRW
B - NB -
Dengan
Tidak dapat - W NW -
-
dibuka B - - NB
Tanpa
- W - NW
1)
Bukaan penutup sinar keatas. Bukaan jendela sisi kapal dengan bukaan penutup sinar
3 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 2 Ukuran nominal jendela sisi kapal
Ukuran nominal
Tipe d1 Gambar
mm
LRB -
C 200 sampai 450
- LRW
NB - Tipe A:
A
200 sampai 400
dan
Tipe B:
B
- NW 200 sampai 450
NB -
- NW
4 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1) Untuk tinggi keran (ukuran c), lihat butir 5.2.2 dan Tabel 6.
Tinggi nominal bingkai utama keran (spigot) yang direkomendasikan untuk semua tipe,
model dan ukuran nominal jendela sisi kapal sesuai Tabel 6.
5 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Satuan dalam milimeter
Tinggi saat
Tinggi
Model dibuat di
sebenarnya
pabrik
Diameter dudukan kaca, d4, pada penjepit kaca jendela sisi kapal yang dapat dibuka dan
pada bingkai utama jendela sisi kapal yang tidak dapat dibuka harus sesuai Gambar 5 dan
Tabel 7.
Bingkai pemegang kaca berulir yang disekrup maupun yang memakai flensa dengan lubang
dapat diterima.
Ukuran utama bingkai pemegang kaca berulir sesuai pada Gambar 2 dan Tabel 7.
Bingkai pemegang kaca tipe RFA tidak boleh digunakan untuk jendela sisi kapal tanpa
bukaan yang di las (Model NW).
Ukuran utama bingkai pemegang kaca dengan flensa sesuai Gambar 3 dan 4 serta Tabel 7.
Bingkai pemegang kaca tipe RFB dapat digunakan untuk semua tipe dan model jendela sisi
kapal.
Bingkai pemegang kaca tipe RFC hanya dapat digunakan untuk jendela sisi kapal tanpa
penutup sinar.
Untuk mengikat bingkai pemegang kaca tipe RFB dan RFC digunakan sekrup berkepala strip
(slotted) atau sekrup berkepala kembang (cross recessed screw) sesuai ISO 1207, ISO
1580, ISO 2009, ISO 2010, ISO 7045, ISO 7046-2 atau ISO 7047. Sekrup tersebut harus
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- ulir : M6;
- panjang : 16 mm;
6 dari 17
SNI ISO 1751:2007
- bahan : paduan tembaga tahan karat (untuk jendela sisi kapal dari paduan tembaga), baja
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
tahan karat (untuk jendela sisi kapal dari baja atau paduan aluminium).
7 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar 4 Bingkai pemegang kaca dengan flensa, tipe RFC
8 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Satuan dalam milimeter
Ukuran nominal
200 250 300 350 400 450
d1
d4 min. 217 267 322 372 422 472
d5 M220 x 2 M270 x 2 M325 x 2 M375 x 2 M425 x 2 M475 x 2
d6 min. 248 298 348 398 448 498
Jumlah lubang
10 12 14 16 18 20
sekrup1)
Ukuran tergantung pabrik. Tergantung dari tebal panel kaca dan tebal
e
pakingnya
1) Jarak antar lubang sekrup harus sama
Panel kaca pengaman bening atau gelap yang diperkuat sesuai dengan ISO 1095 dapat
digunakan, pengkodean yang tepat terdapat dalam Tabel 8.
Hubungan dari ketebalan kaca dengan tipe dan ukuran nominal sesuai Tabel 5, sedang
khusus untuk kaca yang gelap dapat dilihat pada butir 5.5.3.
Jenis Kode
Bening Y1
Gelap Y2
5.4.2 Panel kaca untuk jendela sisi kapal konstruksi tahan api (seri P)
Panel kaca yang digunakan harus sesuai dengan ISO 5797-1. Tergantung pada kondisi
penggunaannya, pembangun kapal harus menentukan jendela tahan api yang cocok (lihat
catatan kaki, halaman 2).
Panel kaca distandardisasi untuk jendela sisi kapal kelas tahan api B-0 dan B-15 : lihat ISO
5797-1.
5.5 Penjepit
Bahan penjepit harus menggunakan bahan yang cocok, tahan terhadap air laut, dan sinar
ultraviolet.
Saat penjepitan, panel kaca ditempatkan pada tengah-tengah penjepit kaca dari jendela sisi
kapal yang dapat dibuka atau pada bingkai utama jendela sisi kapal yang tidak dapat dibuka
sedemikian rupa sehingga terdapat jarak yang sama pada semua sisinya.
9 dari 17
SNI ISO 1751:2007
Pentingnya penggunaan paking tambahan untuk bantalan panel kaca khusus untuk
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
konstruksi jendela sisi kapal tahan api (seri P) tergantung pada konstruksi penjepit kaca,
komposisi dan pelindung tepi dari panel kaca.
Dudukan posisi A
Pada umumnya, panel kaca gelap diletakkan dengan permukaan gelap menghadap ke luar.
Untuk penempatan ini, ketebalan kaca yang diberikan dalam Tabel 5 dapat digunakan. Akan
tetapi, harus diperhatikan bahwa panel kaca menjadi transparan bila basah.
Dudukan posisi B
Bila dalam hal khusus, panel kaca gelap diletakkan dengan permukaan gelap menghadap ke
dalam, kaca yang digunakan lebih tebal dari Tabel 5, seperti tertera pada Tabel 9.
a) Jumlah minimum pengikat yang berupa alat pengunci dan engsel dengan lubang bundar
untuk penjepit kaca dan penutup sinar jendela sisi kapal tipe A, B dan C harus sesuai
Tabel 4.
b) Total jumlah pengikat dan konstruksinya harus memenuhi persyaratan kekuatan dan
kekedapan air sesuai butir 7.
CATATAN 4 Jika lubang pada engsel dari penjepit kaca berbentuk oval, engsel tersebut bukan
disebut pengikat.
Alat penutup terdiri dari baut ayun, mur baut ayun dan engsel baut ayun. Ukuran utamanya
harus sesuai Tabel 10.
10 dari 17
SNI ISO 1751:2007
5.6.3 Engsel
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Diameter dari pena engsel harus sesuai Tabel 10.
M20 12 16
Untuk menjamin kekedapan antara penjepit kaca dan bingkai utama serta penutup sinar dan
penjepit kaca, harus digunakan gasket.
Gasket harus dipasang pada alur dari penjepit kaca dan penutup sinar dengan
menggunakan perekat yang sesuai.
6 Bahan
6.1 Bingkai utama, penjepit kaca, bingkai pemegang kaca dan penutup sinar
Komponen utama dari jendela sisi kapal (bingkai utama, penjepit kaca dan bingkai
pemegang kaca) harus dibuat dari bahan yang sesuai Tabel 12. Bahan harus tahan korosi
kondisi laut dan mempunyai sifat mekanik minimum yang sesuai dengan Tabel 13. Nilai
kekuatan tarik dan mulur minimum yang terdapat dalam Tabel 13 berlaku untuk tipe jendela
tersebut.
Nomor kode kelas bahan sesuai Tabel 12 (menunjukkan bahan yang digunakan untuk
jendela sisi kapal) adalah kombinasi nomor kode kelas bahan sesuai Tabel 11 dengan
urutan bingkai utama, penjepit kaca, pemegang kaca dan penutup sinar.
Nomor
kode Bahan
bahan
1 Bahan tembaga (contoh : kuningan, logam senjata)
2 Bahan besi (contoh : baja lunak, baja tuang, besi)
3 Bahan aluminium (paduan tuang atau tempa)
Tanpa komponen (contoh penutup sinar untuk jendela sisi
0
kapal tipe C)
11 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bahan
Tipe Nomor
Cara Penjepit
jendela kode
pengikatan kaca/bingkai
sisi kelas Bingkai utama Penutup sinar
jendela pemegang
kapal bahan
kaca
Dibaut 112 Tembaga paduan1) Besi atau baja2)
Tembaga
A 212 Baja lunak Besi atau baja2)
Dilas paduan1)
222 Baja lunak
112 Tembaga paduan1) Besi atau baja2)
Dibaut
333 Aluminium paduan3)
Tembaga
212 Baja lunak Besi atau baja2)
B paduan1)
Dilas 222 Baja lunak
Aluminium paduan3)
333 4) 3) 3)
1) Penggunaan kuningan (tuang dan tempa) atau logam senjata adalah pilihan.
2) Penggunaan besi (spheroidal graphite besi tuang) atau baja (baja lunak atau baja tuang)
adalah pilihan.
3) Penggunaan paduan (tuang dan tempa) adalah pilihan.
4) Penggunaan pelat atau bahan extruded adalah pilihan.
Baut ayun, pena dan mur alat penutup, engsel dari penjepit kaca dan penutup sinar harus
dibuat dari bahan yang mempunyai sifat - sifat sebagai berikut :
- tahan korosi;
- tidak mempengaruhi ketahanan korosi bagian lain;
- sifat mekanik minimum sesuai Tabel 14.
12 dari 17
SNI ISO 1751:2007
Nilai kekuatan tarik dan mulur minimum sesuai Tabel 14 berlaku untuk tipe jendela tersebut
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
di atas.
Untuk jendela sisi kapal dari paduan aluminium, baut ayun dan pena engsel dari penjepit
kaca harus dibuat dari baja yang tak bisa karat, baja tahan karat atau paduan yang tidak
membuat karat pada jendela sisi kapal, baut atau pena.
7 Pengujian
Tekanan maksimum yang diijinkan pada jendela sisi kapal seperti pada Lampiran A.
Untuk memastikan bahwa jendela sisi kapal dan paking kedap air, harus dilakukan uji
semprot oleh pembangun kapal untuk memenuhi persyaratan yang diminta pemilik kapal dan
surveyor.
Pengujian dengan menyemprotkan air bertekanan minimal 250 kPa, menggunakan pipa
karet dengan diameter nominal paling kecil 12,5 mm, dengan jarak antaranya tidak boleh
lebih dari 1,5 m.
Uji hidrolik atau yang sejenis, harus dilakukan oleh pabrikan melalui uji sampling (batch test)
(sekitar 10% dari kelompok, minimal 2 jendela) sebelum dikirim ke pemesan.
Jendela sisi kapal harus diuji berdasarkan tekanan sesuai Tabel 15, berdasarkan kondisi
berikut :
Prosedur 1 : dengan panel kaca dan penutup sinar terbuka kecuali pada tipe A, dengan
diameter 350 mm dan 400 mm, dimana pada tekanan 150 kPa penutup
sinar harus ditutup.
Prosedur 2 : tanpa panel kaca dan dengan penutup sinar tertutup.
Secara logika latar belakang dari prosedur 1 untuk jendela sisi kapal tipe A dengan diameter
350 mm atau 400 mm, bila uji tekanan sebesar 150 kPa terjadi defleksi yang besar pada titik-
titik tertentu sehingga terjadi kebocoran. Penutup sinar yang ditutup dapat memperkuat
penjepit kaca dan mengurangi defleksi.
13 dari 17
SNI ISO 1751:2007
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tipe Tekanan uji (kPa)
jendela Prosedur 1 Prosedur 2
A 150 100
B 75 50
C 35 -
Jendela contoh sisi kapal tanpa panel kaca dan dengan penutup sinar harus diuji kekuatan
mekaniknya dengan metode tekan sesuai Tabel 16.
7.2.2.1 Alat penekan diletakkan pada sisi penutup sinar yang berhubungan langsung
dengan laut. Jika konstruksi penutup sinar merupakan hal yang penting, maka pelat dengan
diameter 100 mm dan ketebalan 10 mm dapat ditempatkan diantara alat penekan dan
penutup sinar.
7.2.2.2 Jika jendela sisi kapal ditekan sesuai Tabel 16, perubahan bentuk permanen dari
penutup sinar tidak boleh lebih 1% dari ukuran nominal jendela sisi kapal.
CATATAN 5 Tekanan uji sesuai Tabel 16 adalah nilai yang diasumsikan untuk perhitungan beban
yang diijinkan pada uji tekan.
Jendela sisi kapal untuk konstruksi tahan api (seri P) sudah harus diuji mengacu pada uji
prototipe tahan api (lihat ISO 5797-1).
8 Penandaan
a) Bingkai utama atau komponen utama lain dari logam harus ditandai dengan huruf
masing-masing tipe (A, B atau C).
b) Penandaan selanjutnya merupakan opsional, contoh :
- ukuran nominal;
14 dari 17
SNI ISO 1751:2007
- kelas bahan;
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
- nama/logo pabrikan atau merek dagang;
- nomor SNI.
Indikasi seperti pada butir 8.1.1 harus diterapkan. Sebagai tambahan, jendela sisi kapal
tahan api harus ditandai pada bagian dalam dari penjepit kaca dengan indikasi sebagai
berikut:
- kelas tahan api (B-0 atau B-15; lihat butir 5.4.2);
- nomor laporan pengujian.
9 Cara penunjukan
Elemen dasar dan elemen tambahan untuk seri jendela yang berbeda-beda (tergantung tipe
dari panel kaca) harus digunakan, seperti urutan di bawah ini:
a) Elemen dasar
1) sebutan (singkatan) : jendela sisi kapal;
2) nomor SNI : SNI ISO 1751;
3) seri (huruf kode), sesuai butir 4.1;
4) tipe(huruf kode), sesuai butir 4.2;
5) ukuran nominal, sesuai Tabel 2;
6) tinggi keran, sesuai butir 5.2.2;
7) model (kode), sesuai Tabel 1;
8) kelas bahan dari jendela (nomor kode), sesuai Tabel 12.
b) Elemen tambahan untuk penunjukan jendela kapal umum dengan kaca pengaman (seri
N)
9) jenis panel kaca (kode), sesuai butir 5.4.1.
c) Elemen tambahan untuk penunjukan jendela sisi kapal tahan api (seri P)
9) kelas tahan api dari jendela sisi kapal, sesuai butir 5.4.2.
9.2 Contoh
Jendela sisi kapal seri umum (N), tipe berat A, ukuran nominal d1 = 400 mm, dengan tinggi
keran c = 16 mm, model dibaut bukaan ke kanan (RB), kelas bahan 112, dengan panel kaca
dari pelat kaca bening (Y1) ditunjuk sebagai berikut:
15 dari 17
SNI ISO 1751:2007
9.2.2 Contoh jendela sisi kapal untuk konstruksi tahan api (P)
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Jendela sisi kapal seri tahan api (P), tipe berat A, ukuran nominal d1 = 400 mm, dengan
tinggi keran c = 16 mm, model dibaut bukaan ke kanan (RB), kelas bahan 112, untuk tahan
api kelas B-15 ditunjuk sebagai berikut:
10 Penempatan
11 Pemasangan
Diameter lubang pemotongan awal pada pelat lambung harus sesuai Tabel 17.
16 dari 17
SNI ISO 1751:2007
Lampiran A
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)
Tekanan maksimum yang diijinkan p terhadap jendela sisi kapal seri umum N (yang
dipasang dengan panel kaca yang diperkuat sesuai ISO 1095), dan jendela sisi kapal tahan
api seri P (yang dipasang dengan panel kaca sesuai ISO 5797-1), ditunjukkan pada
Tabel A.1.
17 dari 17
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”