Anda di halaman 1dari 24

SNI ISO 1751:2007

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia

Bangunan kapal dan konstruksi kelautan –


Jendela sisi kapal

ICS 47.020.10 Badan Standardisasi Nasional


“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
SNI ISO 1751:2007

Daftar isi

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Daftar isi................................................................................................................................. i
Prakata .................................................................................................................................. ii
1 Ruang lingkup.................................................................................................................. 1
2 Acuan normatif................................................................................................................. 1
3 Istilah dan definisi ............................................................................................................ 1
4 Klasifikasi......................................................................................................................... 2
5 Persyaratan teknik ........................................................................................................... 3
6 Bahan .............................................................................................................................. 11
7 Pengujian......................................................................................................................... 13
8 Penandaan ...................................................................................................................... 14
9 Cara penunjukan ............................................................................................................. 15
10 Penempatan .................................................................................................................... 16
11 Pemasangan.................................................................................................................... 16
Lampiran A Tekanan maksimum yang diijinkan untuk jendela sisi kapal ........................... 17

i
SNI ISO 1751:2007

Prakata

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Standar Nasional Indonesia (SNI) Bangunan kapal dan konstruksi kelautan – Jendela sisi
kapal menggantikan 3 (tiga) SNI lama yaitu SNI 10-0977-1989, Jendela sisi kapal dari
aluminium paduan, SNI 10-0978-1989, Jendela sisi kapal dari perunggu, dan SNI 10-0979-
1989, Jendela sisi kapal yang tidak dapat dibuka, karena harus disesuaikan dengan
perkembangan teknologi perkapalan dan K3L. SNI ini merupakan hasil adopsi identik
dengan metode terjemahan dari ISO 1751:1993, Shipbuilding and marine structure – Ships’
side scuttles.

Standar ini disusun oleh Panitia Teknis 47-01, Bangunan Kapal dan Konstruksi Kelautan dan
telah dibahas dalam rapat konsensus di Jakarta pada tanggal 1 Desember 2006. Hadir
dalam rapat-rapat tersebut wakil dari produsen, kunsumen, peneliti serta instansi teknis
terkait lainnya. SNI ini juga telah melalui konsensus nasional yaitu jajak pendapat pada
tanggal 28 Agustus – 28 Oktober 2007.

Sebagai informasi, ada beberapa standar ISO yang digunakan dalam acuan normatif telah
diadopsi menjadi SNI yaitu:

a. ISO 261:1973 diadopsi menjadi SNI 05-3517-1994, Ulir sekrup metrik untuk penggunaan
umum – Gambaran umum.
b. ISO 1207:1992 diadopsi menjadi SNI 05-2216-1991, Sekrup mesin alur kepala cheese
kelas A.
c. ISO 1580:1983 diadopsi menjadi SNI 05-2215-1991, Sekrup mesin alur kepala pan kelas
A.
d. ISO 2009:1983 diadopsi menjadi SNI 05-2218-1991, Sekrup mesin alur kepala benam
rata kelas A
e. ISO 2010:1990 diadopsi menjadi SNI 05-2217-1991, Sekrup mesin alur kepala benam
timbul kelas A
f. ISO 7045:1983 diadopsi menjadi SNI 05-2242-1991, Sekrup mesin tipe silang kepala pan
kelas A.
g. ISO 7046-2:1990 diadopsi menjadi SNI 05-2246-1991, Sekrup pengetap tipe silang
kepala benam rata.
h. ISO 7047:1983 diadopsi menjadi SNI 05-2247-1991, Sekrup pengetap tipe silang kepala
benam timbul.

ii
SNI ISO 1751:2007

Bangunan kapal dan konstruksi kelautan – Jendela sisi kapal

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1 Ruang lingkup

Standar ini menetapkan klasifikasi dari jendela sisi kapal (seri, tipe dan model) yang
memberikan ukuran dan dapat dipertukarkan berupa konstruksi, bahan, pengujian,
penandaan dan penunjukan dari jendela ini.

CATATAN 1 Standar ini berdasarkan pengalaman dari pembuat jendela kapal, pembuat kaca,
pembangun kapal, dan otoritas yang menerapkan Regulations of the International Convention for the
Safety of Life at Sea, 1974 (SOLAS 1974), dengan Amandements 1981, dan International Convention
on Load Lines, 1966.

2 Acuan normatif

ISO 261:1973, ISO general purpose metric screw threads – General plan.
ISO 614:1989, Shipbuilding and marine structures – Toughened safety glass panes for
rectangular windows and side scuttles – Punch method of non destructive strength testing.
ISO 1095:1989, Ship building and marine structures – Toughened safety glass panes for
side scuttles
ISO 1207:1992, Slotted cheese head screws – Product grade A.
ISO 1580:1983, Slotted pan head screws – Product grade A.
ISO 2009:1983, Slotted countersunk flat head screws (common head style) – Product grade
A.
ISO 2010:1983, Slotted raised countersunk head screws (common head style) – Product
grade A.
ISO 3902:1990, Shipbuilding and marine structures – Gaskets for rectangular windows and
side scuttles.
ISO 5780:1987, Shipbuilding – Side scuttles – Positioning.
ISO 5797-1:1989, Shipbuilding and marine structures – Windows and side scuttles for fire –
resistant constructions – Specifications – Part 1: ”B” class divisions.
ISO 6345:1990, Shipbuilding and marine structures – Windows and side scuttles –
Vocabulary.
ISO 7045:1983, Cross-recessed pan head screws – Product grade A.
ISO 7046-2:1990, Cross-recessed countersunk flat head screws (common head style) –
Grade A – Part 2: Steel of property class 8.8, stainless steel and non-ferrous metals.
ISO 7047:1983, Cross-recessed raised countersunk head screws (common head style) –
Product grade A.

3 Istilah dan definisi

Definisi pada standar ini mengacu pada definisi ISO 6345.

1 dari 17
SNI ISO 1751:2007

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
4 Klasifikasi

Jendela sisi kapal diklasifikasikan berdasarkan seri, tipe, model dan ukuran nominal sesuai
dengan butir 4.1 sampai dengan butir 4.4.

CATATAN 2 Survei dari jendela sisi kapal yang sudah distandarkan terdapat pada butir 4.5 dan
Tabel 3.

Klasifikasi khusus selanjutnya tentang kelas bahan dapat dilihat pada butir 7.1 dan Tabel 12.

4.1 Seri

4.1.1 Seri umum (N)

Jendela sisi kapal seri umum harus terdiri atas panel kaca pengaman yang diperkuat dan
memenuhi ISO 1095.

4.1.2 Seri tahan api (P)

Jendela sisi kapal seri tahan api untuk pemasangan pada divisi kelas “A”1) atau “B”. Panel
kaca yang digunakan harus sesuai dengan ISO 5797-1.

Perubahan konstruksi dan pemasangan dari penahan kaca dan bingkai utama, serta
tambahan pengujian dan penandaan, harus sesuai dengan ISO 5797-1.

4.2 Tipe

Jendela sisi kapal secara umum terdiri atas 3 (tiga) tipe :


- Tipe A: Jendela sisi kapal tipe berat;
- Tipe B: Jendela sisi kapal tipe sedang;
- Tipe C: Jendela sisi kapal tipe ringan.

4.3 Model

Model harus sesuai dengan karakteristik utama sebagai berikut:


- Dengan atau tanpa bukaan;
- Dengan atau tanpa penutup sinar;
- Arah bukaan dari penjepit kaca;
- Tipe dari pengikat.

Berbagai kombinasi ini, harus sesuai dengan definisi pada ISO 6345 pada Tabel 1.

4.4 Ukuran nominal

Ukuran nominal didefinisikan dengan ukuran pandangan bersih berdiameter d1 dari jendela
sisi kapal sesuai Tabel 2.

4.5 Survei dari tipe, model dan ukuran

Survei jendela sisi kapal yang distandarkan sesuai Tabel 3 pada standar ini adalah untuk
jendela sisi kapal seri N (umum) dan P (tahan api).

1)
Divisi kelas “A” berdasarkan ISO 5797-2 bagian 2.

2 dari 17
SNI ISO 1751:2007

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 3 tidak mendefinisikan konstruksi, tapi hanya sebagai informasi.

5 Persyaratan teknis

5.1 Umum

Jendela sisi kapal untuk semua seri, tipe, model dan ukuran nominalnya harus dibuat
berdasarkan persyaratan (ukuran, bahan dan lainnya) yang ada pada standar ini. Jendela
sisi kapal ini harus memenuhi persyaratan uji sesuai butir 7.

Dalam hal jendela sisi kapal untuk konstruksi tahan api, penjepit kaca dan bingkai utama
harus terbuat dari bahan yang mampu mempertahankan karakteristik mekanisnya pada
temperatur seperti yang tertera pada ISO 5797-1.

Jendela ini harus di desain sedemikian rupa sehingga penambahan panas tidak
menyebabkan tegangan pada kaca yang bisa menyebabkan kaca pecah.

5.2 Ukuran

5.2.1 Ukuran utama

Ukuran utama jendela sisi kapal harus sesuai Gambar 1, Tabel 4 dan 5.

CATATAN 3 Gambar 1 tidak menggambarkan konstruksi semua seri, tipe atau model dari jendela
sisi kapal; Gambar tersebut mengindikasikan ukuran standar saja. Pada gambar diperlihatkan bukaan
jendela sisi kapal dengan penutup sinar.

Tabel 1 Karakteristik utama dari jendela sisi kapal

Kode
penunjukan
Dapat atau Pengikat model
Penutup
tidak dapat Atribut lain
sinar Tipe
dibuka
Dibaut Dilas
A B C
(B) (W)
Bukaan ke kiri1) B - LB -
(L) - W LW -
1) B - RB -
Bukaan ke kanan
Dengan
Dapat (R) - W RW -
dibuka Engsel biasa B - SB -
(S) - W SW -
B - - LRB
Tanpa -
- W - LRW
B - NB -
Dengan
Tidak dapat - W NW -
-
dibuka B - - NB
Tanpa
- W - NW
1)
Bukaan penutup sinar keatas. Bukaan jendela sisi kapal dengan bukaan penutup sinar

3 dari 17
SNI ISO 1751:2007

kebawah bisa disediakan dengan persetujuan sebelumnya.

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tabel 2 Ukuran nominal jendela sisi kapal

Ukuran nominal
Tipe d1 Gambar
mm

A 200 250 300 350 400 -

B 200 250 300 350 400 450

C 200 250 300 350 400 450

Tabel 3 Pemeriksaan jendela sisi kapal

Tipe Model Ukuran nominal


Gambar
(lihat (lihat 4.3) d1
4.2) (jendela sisi kapal yang dibaut)
Dibaut Dilas (lihat 4.4)
Jendela sisi kapal dapat dibuka
LB -
- LW Tipe A:
A
RB - 200 sampai 400
dan
- RW Tipe B:
B
SB - 200 sampai 450
- SW

LRB -
C 200 sampai 450

- LRW

Jendela sisi kapal tidak dapat dibuka

NB - Tipe A:
A
200 sampai 400
dan
Tipe B:
B
- NW 200 sampai 450

NB -

C 200 sampai 450

- NW

4 dari 17
SNI ISO 1751:2007

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
1) Untuk tinggi keran (ukuran c), lihat butir 5.2.2 dan Tabel 6.

Gambar 1 Ukuran utama jendela sisi kapal

Tabel 4 Ukuran utama dan jumlah pengikat jendela sisi kapal


Satuan dalam milimeter
Ukuran
Jumlah minimum pengikat1)
nominal, d1
d2 d3 g
Tipe Tipe A Tipe B Tipe C
±2 max max
Penjepit Penutup Penjepit Penutup Penjepit
A B C
kaca sinar kaca sinar kaca
200 200 200 250 350 50 2 2 2 2 2
250 250 250 305 400 47.5 3 2 3 2 2
300 300 300 360 450 45 3 3 3 2 3
350 350 350 410 500 45 3 3 3 3 3
400 400 400 460 550 45 3 3 3 3 3
- 450 450 510 600 45 3 2 2 3 3
1)
Jumlah pengikat sudah termasuk alat pengunci dan engsel berlubang; lihat butir 5.6.

5.2.2 Tinggi keran (spigot)

Tinggi nominal bingkai utama keran (spigot) yang direkomendasikan untuk semua tipe,
model dan ukuran nominal jendela sisi kapal sesuai Tabel 6.

Tabel 5 Ketebalan kaca jendela sisi kapal


Satuan dalam milimeter
Jendela sisi kapal Ketebalan kaca, t1
Ukuran nominal, d1 1)
Seri Tipe
200 250 300 350 400 450
A 10 12 15 15 19 -
N
B 8 8 10 12 12 15
Umum
C 6 6 8 8 10 10
A
P
B Lihat ISO 5797-1
Tahan api
C
1) Dalam hal khusus, ketebalan kaca yang lebih besar harus digunakan untuk panel kaca yang gelap;
lihat butir 5.5.3 dan Tabel 9.

5 dari 17
SNI ISO 1751:2007

Tabel 6 Tinggi keran (spigot) – dengan ukuran c

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Satuan dalam milimeter
Tinggi saat
Tinggi
Model dibuat di
sebenarnya
pabrik

Dibaut 16 Tinggi keran


(spigot) yang
sebenarnya
dapat
disepakati saat
memesan
Dilas 30 jendela sisi
kapal

5.2.3 Dudukan kaca

Diameter dudukan kaca, d4, pada penjepit kaca jendela sisi kapal yang dapat dibuka dan
pada bingkai utama jendela sisi kapal yang tidak dapat dibuka harus sesuai Gambar 5 dan
Tabel 7.

5.3 Bingkai pemegang kaca

Untuk menempatkan panel kaca, harus digunakan bingkai pemegang kaca.

Bingkai pemegang kaca berulir yang disekrup maupun yang memakai flensa dengan lubang
dapat diterima.

5.3.1 Bingkai pemegang kaca berulir (RFA)

Ukuran utama bingkai pemegang kaca berulir sesuai pada Gambar 2 dan Tabel 7.

Bingkai pemegang kaca tipe RFA tidak boleh digunakan untuk jendela sisi kapal tanpa
bukaan yang di las (Model NW).

5.3.2 Bingkai pemegang kaca dengan flensa (RFB dan RFC)

Ukuran utama bingkai pemegang kaca dengan flensa sesuai Gambar 3 dan 4 serta Tabel 7.

Bingkai pemegang kaca tipe RFB dapat digunakan untuk semua tipe dan model jendela sisi
kapal.

Bingkai pemegang kaca tipe RFC hanya dapat digunakan untuk jendela sisi kapal tanpa
penutup sinar.

5.3.3 Sekrup untuk bingkai pemegang kaca dengan flensa

Untuk mengikat bingkai pemegang kaca tipe RFB dan RFC digunakan sekrup berkepala strip
(slotted) atau sekrup berkepala kembang (cross recessed screw) sesuai ISO 1207, ISO
1580, ISO 2009, ISO 2010, ISO 7045, ISO 7046-2 atau ISO 7047. Sekrup tersebut harus
mempunyai karakteristik sebagai berikut :
- ulir : M6;
- panjang : 16 mm;

6 dari 17
SNI ISO 1751:2007

- bahan : paduan tembaga tahan karat (untuk jendela sisi kapal dari paduan tembaga), baja

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
tahan karat (untuk jendela sisi kapal dari baja atau paduan aluminium).

Gambar 2 Bingkai pemegang kaca, tipe RFA

Satuan dalam milimeter

Gambar 3 Bingkai pemegang kaca dengan flensa, tipe RFB

7 dari 17
SNI ISO 1751:2007

Satuan dalam milimeter

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Gambar 4 Bingkai pemegang kaca dengan flensa, tipe RFC

Gambar 5 Penempatan panel kaca dan dudukan kaca

8 dari 17
SNI ISO 1751:2007

Tabel 7 Ukuran bantalan panel kaca

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Satuan dalam milimeter
Ukuran nominal
200 250 300 350 400 450
d1
d4 min. 217 267 322 372 422 472
d5 M220 x 2 M270 x 2 M325 x 2 M375 x 2 M425 x 2 M475 x 2
d6 min. 248 298 348 398 448 498
Jumlah lubang
10 12 14 16 18 20
sekrup1)
Ukuran tergantung pabrik. Tergantung dari tebal panel kaca dan tebal
e
pakingnya
1) Jarak antar lubang sekrup harus sama

5.4 Panel kaca

5.4.1 Panel kaca untuk jendela sisi kapal umum (seri N)

Panel kaca pengaman bening atau gelap yang diperkuat sesuai dengan ISO 1095 dapat
digunakan, pengkodean yang tepat terdapat dalam Tabel 8.

Hubungan dari ketebalan kaca dengan tipe dan ukuran nominal sesuai Tabel 5, sedang
khusus untuk kaca yang gelap dapat dilihat pada butir 5.5.3.

Tabel 8 Jenis panel kaca

Jenis Kode
Bening Y1
Gelap Y2

5.4.2 Panel kaca untuk jendela sisi kapal konstruksi tahan api (seri P)

Panel kaca yang digunakan harus sesuai dengan ISO 5797-1. Tergantung pada kondisi
penggunaannya, pembangun kapal harus menentukan jendela tahan api yang cocok (lihat
catatan kaki, halaman 2).

Panel kaca distandardisasi untuk jendela sisi kapal kelas tahan api B-0 dan B-15 : lihat ISO
5797-1.

5.5 Penjepit

5.5.1 Bahan penjepit

Bahan penjepit harus menggunakan bahan yang cocok, tahan terhadap air laut, dan sinar
ultraviolet.

5.5.2 Bantalan panel kaca

Saat penjepitan, panel kaca ditempatkan pada tengah-tengah penjepit kaca dari jendela sisi
kapal yang dapat dibuka atau pada bingkai utama jendela sisi kapal yang tidak dapat dibuka
sedemikian rupa sehingga terdapat jarak yang sama pada semua sisinya.

9 dari 17
SNI ISO 1751:2007

Pentingnya penggunaan paking tambahan untuk bantalan panel kaca khusus untuk

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
konstruksi jendela sisi kapal tahan api (seri P) tergantung pada konstruksi penjepit kaca,
komposisi dan pelindung tepi dari panel kaca.

5.5.3 Pemasangan umum panel kaca yang digelapkan

Dudukan posisi A

Pada umumnya, panel kaca gelap diletakkan dengan permukaan gelap menghadap ke luar.
Untuk penempatan ini, ketebalan kaca yang diberikan dalam Tabel 5 dapat digunakan. Akan
tetapi, harus diperhatikan bahwa panel kaca menjadi transparan bila basah.

Dudukan posisi B

Bila dalam hal khusus, panel kaca gelap diletakkan dengan permukaan gelap menghadap ke
dalam, kaca yang digunakan lebih tebal dari Tabel 5, seperti tertera pada Tabel 9.

Tabel 9 Tebal panel kaca gelap dengan


permukaan gelap menghadap ke dalam

Satuan dalam milimeter


Ukuran nominal Tebal kaca dari jendela sisi kapal dengan tipe
d1 A B C
200 15 12 10
250 19 12 10
300 - 15 12
350 - 19 12
400 - 19 15
450 - - 15

5.6 Pengikat (alat pengunci dan engsel)

5.6.1 Jumlah pengikat

a) Jumlah minimum pengikat yang berupa alat pengunci dan engsel dengan lubang bundar
untuk penjepit kaca dan penutup sinar jendela sisi kapal tipe A, B dan C harus sesuai
Tabel 4.

b) Total jumlah pengikat dan konstruksinya harus memenuhi persyaratan kekuatan dan
kekedapan air sesuai butir 7.

CATATAN 4 Jika lubang pada engsel dari penjepit kaca berbentuk oval, engsel tersebut bukan
disebut pengikat.

5.6.2 Alat penutup

Alat penutup terdiri dari baut ayun, mur baut ayun dan engsel baut ayun. Ukuran utamanya
harus sesuai Tabel 10.

10 dari 17
SNI ISO 1751:2007

5.6.3 Engsel

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Diameter dari pena engsel harus sesuai Tabel 10.

Tabel 10 Diameter baut dan pena


Satuan dalam milimeter
Ulir dari baut ayun Diameter pena engsel untuk
dan sekrup
(sesuai SNI 05-3517- Penjepit kaca dan
Baut ayun
1994) penutup sinar

M20 12 16

5.7 Gasket untuk penjepit kaca dan penutup sinar

Untuk menjamin kekedapan antara penjepit kaca dan bingkai utama serta penutup sinar dan
penjepit kaca, harus digunakan gasket.

5.7.1 Tipe gasket

Gasket harus dari tipe A dan B sesuai ISO 3902.

5.7.2 Pemasangan gasket

Gasket harus dipasang pada alur dari penjepit kaca dan penutup sinar dengan
menggunakan perekat yang sesuai.

6 Bahan

6.1 Bingkai utama, penjepit kaca, bingkai pemegang kaca dan penutup sinar

Komponen utama dari jendela sisi kapal (bingkai utama, penjepit kaca dan bingkai
pemegang kaca) harus dibuat dari bahan yang sesuai Tabel 12. Bahan harus tahan korosi
kondisi laut dan mempunyai sifat mekanik minimum yang sesuai dengan Tabel 13. Nilai
kekuatan tarik dan mulur minimum yang terdapat dalam Tabel 13 berlaku untuk tipe jendela
tersebut.

Nomor kode kelas bahan sesuai Tabel 12 (menunjukkan bahan yang digunakan untuk
jendela sisi kapal) adalah kombinasi nomor kode kelas bahan sesuai Tabel 11 dengan
urutan bingkai utama, penjepit kaca, pemegang kaca dan penutup sinar.

Tabel 11 Nomor kode bahan

Nomor
kode Bahan
bahan
1 Bahan tembaga (contoh : kuningan, logam senjata)
2 Bahan besi (contoh : baja lunak, baja tuang, besi)
3 Bahan aluminium (paduan tuang atau tempa)
Tanpa komponen (contoh penutup sinar untuk jendela sisi
0
kapal tipe C)

11 dari 17
SNI ISO 1751:2007

Tabel 12 Kelas bahan

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Bahan
Tipe Nomor
Cara Penjepit
jendela kode
pengikatan kaca/bingkai
sisi kelas Bingkai utama Penutup sinar
jendela pemegang
kapal bahan
kaca
Dibaut 112 Tembaga paduan1) Besi atau baja2)
Tembaga
A 212 Baja lunak Besi atau baja2)
Dilas paduan1)
222 Baja lunak
112 Tembaga paduan1) Besi atau baja2)
Dibaut
333 Aluminium paduan3)
Tembaga
212 Baja lunak Besi atau baja2)
B paduan1)
Dilas 222 Baja lunak
Aluminium paduan3)
333 4) 3) 3)

110 Tembaga paduan1)


Dibaut
330 Aluminium paduan3)
Tembaga
210 Baja lunak
C paduan1) -
Dilas 220 Baja lunak
Aluminium paduan3)
330 4) 3)

1) Penggunaan kuningan (tuang dan tempa) atau logam senjata adalah pilihan.
2) Penggunaan besi (spheroidal graphite besi tuang) atau baja (baja lunak atau baja tuang)
adalah pilihan.
3) Penggunaan paduan (tuang dan tempa) adalah pilihan.
4) Penggunaan pelat atau bahan extruded adalah pilihan.

Tabel 13 Kekuatan tarik dan mulur komponen utama


Satuan dalam milimeter
Kekuatan tarik minimum Mulur minimum
Tipe jendela
N/mm2 %
A 300 15
B 180 10
C 140 3

6.2 Alat penutup dan pena engsel

Baut ayun, pena dan mur alat penutup, engsel dari penjepit kaca dan penutup sinar harus
dibuat dari bahan yang mempunyai sifat - sifat sebagai berikut :
- tahan korosi;
- tidak mempengaruhi ketahanan korosi bagian lain;
- sifat mekanik minimum sesuai Tabel 14.

12 dari 17
SNI ISO 1751:2007

Nilai kekuatan tarik dan mulur minimum sesuai Tabel 14 berlaku untuk tipe jendela tersebut

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
di atas.

Untuk jendela sisi kapal dari paduan aluminium, baut ayun dan pena engsel dari penjepit
kaca harus dibuat dari baja yang tak bisa karat, baja tahan karat atau paduan yang tidak
membuat karat pada jendela sisi kapal, baut atau pena.

Tabel 14 Kekuatan tarik dan mulur alat pengunci


Satuan dalam milimeter
Pena engsel, baut ayun dan
Mur
pena baut ayun
Tipe Kekuatan Kekuatan
jendela Mulur Mulur
tarik tarik
minimum minimum
minimum minimum
% %
N/mm2 N/mm2
A 350 20 250 14
B 350 15 250 14
C 250 14 180 8

7 Pengujian

7.1 Uji kekedapan air

Tekanan maksimum yang diijinkan pada jendela sisi kapal seperti pada Lampiran A.

7.1.1 Uji di atas kapal

Untuk memastikan bahwa jendela sisi kapal dan paking kedap air, harus dilakukan uji
semprot oleh pembangun kapal untuk memenuhi persyaratan yang diminta pemilik kapal dan
surveyor.

Pengujian dengan menyemprotkan air bertekanan minimal 250 kPa, menggunakan pipa
karet dengan diameter nominal paling kecil 12,5 mm, dengan jarak antaranya tidak boleh
lebih dari 1,5 m.

7.1.2 Uji pabrik

Uji hidrolik atau yang sejenis, harus dilakukan oleh pabrikan melalui uji sampling (batch test)
(sekitar 10% dari kelompok, minimal 2 jendela) sebelum dikirim ke pemesan.

Jendela sisi kapal harus diuji berdasarkan tekanan sesuai Tabel 15, berdasarkan kondisi
berikut :
Prosedur 1 : dengan panel kaca dan penutup sinar terbuka kecuali pada tipe A, dengan
diameter 350 mm dan 400 mm, dimana pada tekanan 150 kPa penutup
sinar harus ditutup.
Prosedur 2 : tanpa panel kaca dan dengan penutup sinar tertutup.

Secara logika latar belakang dari prosedur 1 untuk jendela sisi kapal tipe A dengan diameter
350 mm atau 400 mm, bila uji tekanan sebesar 150 kPa terjadi defleksi yang besar pada titik-
titik tertentu sehingga terjadi kebocoran. Penutup sinar yang ditutup dapat memperkuat
penjepit kaca dan mengurangi defleksi.

13 dari 17
SNI ISO 1751:2007

Tabel 15 Tekanan uji kekedapan air

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Tipe Tekanan uji (kPa)
jendela Prosedur 1 Prosedur 2
A 150 100
B 75 50
C 35 -

7.2 Uji kekuatan mekanik

7.2.1 Uji prototipe

Jendela contoh sisi kapal tanpa panel kaca dan dengan penutup sinar harus diuji kekuatan
mekaniknya dengan metode tekan sesuai Tabel 16.

7.2.2 Uji unjuk kerja

Uji ini harus berdasarkan ISO 614.

7.2.2.1 Alat penekan diletakkan pada sisi penutup sinar yang berhubungan langsung
dengan laut. Jika konstruksi penutup sinar merupakan hal yang penting, maka pelat dengan
diameter 100 mm dan ketebalan 10 mm dapat ditempatkan diantara alat penekan dan
penutup sinar.

7.2.2.2 Jika jendela sisi kapal ditekan sesuai Tabel 16, perubahan bentuk permanen dari
penutup sinar tidak boleh lebih 1% dari ukuran nominal jendela sisi kapal.

Tabel 16 Tekanan uji kekuatan mekanik


Tekanan uji
Tipe jendela
kPa
A 240
B 120

CATATAN 5 Tekanan uji sesuai Tabel 16 adalah nilai yang diasumsikan untuk perhitungan beban
yang diijinkan pada uji tekan.

7.3 Uji tahan api

Jendela sisi kapal untuk konstruksi tahan api (seri P) sudah harus diuji mengacu pada uji
prototipe tahan api (lihat ISO 5797-1).

8 Penandaan

8.1 Jendela sisi kapal umum (seri N)

8.1.1 Penandaan pada bingkai jendela

a) Bingkai utama atau komponen utama lain dari logam harus ditandai dengan huruf
masing-masing tipe (A, B atau C).
b) Penandaan selanjutnya merupakan opsional, contoh :
- ukuran nominal;

14 dari 17
SNI ISO 1751:2007

- kelas bahan;

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
- nama/logo pabrikan atau merek dagang;
- nomor SNI.

8.1.2 Penandaan pada panel kaca

Panel kaca harus ditandai sesuai ISO 614.

8.2 Jendela sisi kapal untuk konstruksi tahan api (seri P)

8.2.1 Penandaan pada bingkai jendela

Indikasi seperti pada butir 8.1.1 harus diterapkan. Sebagai tambahan, jendela sisi kapal
tahan api harus ditandai pada bagian dalam dari penjepit kaca dengan indikasi sebagai
berikut:
- kelas tahan api (B-0 atau B-15; lihat butir 5.4.2);
- nomor laporan pengujian.

8.2.2 Penandaan pada panel kaca

Panel kaca tahan api harus ditandai sesuai ISO 5797-1.

9 Cara penunjukan

9.1 Elemen untuk penunjukan

Elemen dasar dan elemen tambahan untuk seri jendela yang berbeda-beda (tergantung tipe
dari panel kaca) harus digunakan, seperti urutan di bawah ini:
a) Elemen dasar
1) sebutan (singkatan) : jendela sisi kapal;
2) nomor SNI : SNI ISO 1751;
3) seri (huruf kode), sesuai butir 4.1;
4) tipe(huruf kode), sesuai butir 4.2;
5) ukuran nominal, sesuai Tabel 2;
6) tinggi keran, sesuai butir 5.2.2;
7) model (kode), sesuai Tabel 1;
8) kelas bahan dari jendela (nomor kode), sesuai Tabel 12.

b) Elemen tambahan untuk penunjukan jendela kapal umum dengan kaca pengaman (seri
N)
9) jenis panel kaca (kode), sesuai butir 5.4.1.

c) Elemen tambahan untuk penunjukan jendela sisi kapal tahan api (seri P)
9) kelas tahan api dari jendela sisi kapal, sesuai butir 5.4.2.

9.2 Contoh

9.2.1 Contoh jendela sisi kapal umum (N)

Jendela sisi kapal seri umum (N), tipe berat A, ukuran nominal d1 = 400 mm, dengan tinggi
keran c = 16 mm, model dibaut bukaan ke kanan (RB), kelas bahan 112, dengan panel kaca
dari pelat kaca bening (Y1) ditunjuk sebagai berikut:

Jendela sisi kapal SNI ISO 1751-N-A400x16-RB-112-Y1

15 dari 17
SNI ISO 1751:2007

9.2.2 Contoh jendela sisi kapal untuk konstruksi tahan api (P)

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
Jendela sisi kapal seri tahan api (P), tipe berat A, ukuran nominal d1 = 400 mm, dengan
tinggi keran c = 16 mm, model dibaut bukaan ke kanan (RB), kelas bahan 112, untuk tahan
api kelas B-15 ditunjuk sebagai berikut:

Jendela sisi kapal SNI ISO 1751-P-A400x16-RB-112-B15

10 Penempatan

Jendela sisi kapal harus ditempatkan sesuai dengan ISO 5780.

11 Pemasangan

Diameter lubang pemotongan awal pada pelat lambung harus sesuai Tabel 17.

Tabel 17 Lubang pemotongan awal


Satuan dalam milimeter
d1
Ukuran nominal +2 Gambar
0
200 254
250 309
300 364
350 414
400 464
450 514

16 dari 17
SNI ISO 1751:2007

Lampiran A

“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
(normatif)

Tekanan maksimum yang diijinkan untuk jendela sisi kapal

Tekanan maksimum yang diijinkan p terhadap jendela sisi kapal seri umum N (yang
dipasang dengan panel kaca yang diperkuat sesuai ISO 1095), dan jendela sisi kapal tahan
api seri P (yang dipasang dengan panel kaca sesuai ISO 5797-1), ditunjukkan pada
Tabel A.1.

Tabel A.1 Tekanan maksimum yang diijinkan

Jendela sisi kapal Tekanan


Ukuran nominal Ketebalan kaca1) maksimum yang
Tipe diijinkan
mm mm kPa
200 10 328
250 12 302
A
300 15 328
Berat
350 15 241
400 19 297
200 8 210
250 8 134
B 300 10 146
Sedang 350 12 154
400 12 118
450 15 146
200 6 118
250 6 75
C 300 8 93
Ringan 350 8 68
400 10 82
450 10 65
1)
Ketebalan kaca diterapkan untuk panel kaca dari jendela sisi kapal umum (seri N)
dan untuk panel kaca utama jendela sisi kapal untuk konstruksi tahan api (seri P).
Bila ketebalan kaca yang lebih besar digunakan untuk panel kaca gelap: lihat butir
5.5.3

17 dari 17
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”
“Hak Cipta Badan Standardisasi Nasional, Copy standar ini dibuat untuk penayangan di website dan tidak untuk dikomersialkan”

BADAN STANDARDISASI NASIONAL - BSN


Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 3-4
Jl. Jend. Gatot Subroto, Senayan Jakarta 10270
Telp: 021- 574 7043; Faks: 021- 5747045; e-mail : bsn@bsn.go.id

Anda mungkin juga menyukai