MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN
KESEHATAN
KELAS X dan XI
DINAS PENDIDIKAN
DAFTAR ISI
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
TERINTEGRASI PENDIDIKAN KEPENDUDUKAN
MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA & KESEHATAN
A. Kompetensi Inti :
KI 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI.4. Menunjukkan ketrampilan, menalar, mengolah dan menyaji secara efektif kreatif,
produktif, mandiri, kolaboratif, komunikatif dan solutif dalam ranah konkret dan ranah
abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
C. TUJUAN PEMBELAJARAN :
G. SUMBER BELAJAR :
Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan.
Jakarta.Puskur.2014
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan Diskripsi Waktu
Guru mempersiapkan peserta didik dalam
pembelajaran (Berdoa,) presensi, dan apersepsi).
Pendahuluan Siswa mengamati vidio pembelajaran keterkaiatan
problema remaja tentang narkoba
Guru memberikan motivasi
Guru memberikan pertanyaan lisan materi yang akan
diajarkan untuk mendapatkan gambaran kesiapan 25 menit
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran narkoba
dan psikotropika
Guru memberi informasi kompetensi yang akan
dicapai.
Guru memberikan pertanyaan singkat tentang hasil
pencarian dan membaca berbagai informasi
keterkaitan problema remaja tentang narkoba dan
psikotropika dari media cetak dan atau elektronik
Peserta didik dibagi menjadi 4 kelompok
Dan masing –masing diberi lembar kerja
Untuk bahan diskusi
Peserta didik diberikan tugas untuk mencari dan
membaca berbagai informasi tentang berbagai jenis
narkoba dan psikotropika dari media cetak dan atau
elektronik serta membual laporannya.
Pesertadidik diminta mencaritahu hubungan
problema remaja tentang penyalahgunaan narkoba
dengan tingkat kematian serta kelahiran yang
berhubungan dengan pertumbuhan penduduk di
Indonesia (SSK)
Inti Peserta didik saling bertanya
tentang,pengertian,jenis-jenis narkoba
Bahaya penggunaan narkoba dan psikotropika serta
cara mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba
terhadap kesehatan.( C4,Kreativitas )
I. PENILAIAN
a. Sikap
a.1 Jenis/teknik penilaian
Observasi
a.2 Bentuk instrumen dan instrumen
Lembar Observasi
Nama :
Kelas :
Petugas Pengamatan :
Total Skor
Pedolam Pensekoran
Pensekoran
Skor 4 Jika seluruh indikator ditunjukkan dalam hasil pengamatan.
Skor 3 Jika 3 indikator ditunjukkan dalam hasil pengamatan.
Skor 2 Jika 2 indikator ditunjukkan dalam hasil pengamatan.
Skor 1 Jika 1 indikator ditunjukkan dalam hasil pengamatan.
Pengolahan skor
Skor maksimum: 12
Skor perolehan peserta didik : SP
Nilai sikap yang diperoleh peserta didik : SP/12X4
Rentang nilai sikap :
Nilai = 1,00 D
1,00 < nilai <= 1,33 D+ Kurang
b. Penilaian Pengetahuan :
b.1 Jenis/Teknik Penilaian
Uji Tulis
b.2 Bentuk Instrumen dan Instrumen
Soal Uji Tulis
Nama :
Kisi-Kisi Soal :
Komp. Komp. Dasar Bahan Materi Indikator Bentuk Nomor
Inti Kelas Soal Soal
Diskripsi Penilaian
Soal nomor 1
a. Skor 4 Jika peserta mampu menyebutkan 4 jawaban gejala penyalahgunaan narkotika.
b. Skor 3 Jika peserta mampu menyebutkan 3 jawaban gejala penyalahgunaan narkotika.
c. Skor 2 Jika peserta mampu menyebutkan 2 jawaban gejala penyalahgunaan narkotika.
d. Skor 1 Jika peserta mampu menyebutkan 1 jawaban gejala penyalahgunaan narkotika.
Soal nomor 2
a. Skor 4 Jika peserta mampu menyebutkan 4 jawaban bahaya penyalahgunaan narkotika.
b. Skor 3 Jika peserta mampu menyebutkan 3 jawaban bahaya penyalahgunaan narkotika.
c. Skor 2 Jika peserta mampu menyebutkan 2 jawaban bahaya penyalahgunaan narkotika.
d. Skor 1 Jika peserta mampu menyebutkan 1 jawaban bahaya penyalahgunaan narkotika.
Soal nomor 3
a. Skor 4 Jika peserta mampu menyebutkan 4 jawaban ciri-ciri fisik penyalahgunaan
narkotika.
b. Skor 3 Jika peserta mampu menyebutkan 3 jawaban ciri-ciri fisik penyalahgunaan
narkotika.
c. Skor 2 Jika peserta mampu menyebutkan 2 jawaban ciri-ciri fisik penyalahgunaan
narkotika.
d. Skor 1 Jika peserta mampu menyebutkan 1 jawaban ciri-ciri fisik penyalahgunaan
narkotika.
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak
melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran,
yaitu bertanggungjawab, sportif, dandisiplin.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian
menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √
) mendapat nilai 1.
Nama : AdexIrawan, S.Pd
Kelas :X
Materi : Narkoba
Selama proses pembelajaran guru mengamati sikap yang muncul pada saat anak
melakukan aktivitas di dalam kelas. Sikap yang diharapkan selama proses pembelajaran,
yaitu bertanggungjawab, sportif, dandisiplin.
Keterangan:
Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian
menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √
) mendapat nilai 1.
Mulyono
Bambang
Jupri
Agung
Kriteria Penilaian :
1 : tidak kompeten
2 : cukupkompeten
2 : kompeten
4 : sangat kompeten
Keterangan Penilaian :
Skor diperolah
Nilai = ........................... X 100 .
Skor Maksimal
Narkoba. Arti, Jenis, Gejala Pecandu, Cara Penanggulangan, dan Bahayanya Bagi Kesehatan.
Saat ini NARKOBA boleh dibilang menjadi sesuatu yang sangat menakutkan bagi
masyarakat. Hampir setiap hari baik di TV, koran, media online, dan media massa lain ada saja
orang meninggal akibat penyalahgunaan narkoba.
Sebenarnya apa arti NARKOBA?
Kata “Narkotika” sendiri berasal dari Bahasa Yunani “Narkoum” yang berarti membuat
lumpuh atau membuat mati rasa. Namun perlu diketahui sebelumnya bahwa narkotika memiliki
khasiat dan manfaat yang digunakan dalam kedokteran dalam penanganan kesehatan dan
pengobatan, serta berguna bagi penelitian perkembangan ilmu pengetahuan farmasi /
farmakologi. Ironisnya saat ini malah disalahgunakan oleh pihak tertentu yang menjadikan
narkotikasebagaikomoditasilegal.
Menurut UU No. 22 Tahun 1997 Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis. Zat tersebut menyebabkan penurunan
atau perubahan kesadaran, menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri,
dan dapat menimbulkan ketergantungan (adiktif). WHO sendiri memberikan definisi tentang
narkotika sebagai berikut: "Narkotika merupakan suatu zat yang apabila dimasukkan ke dalam
tubuh akan memengaruhi fungsi fisik dan/atau psikologi (kecuali makanan, air, atau oksigen)."
1. Dampak Negatif
Dampak narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya singkatan kata tersebut.
(NARKOBA: narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya bagi manusia.
Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun perilaku
pemakainya. Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang dikenal dengan istilah
over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. Namun sayang sekali, walaupun sudah tahu zat
tersebut sangat berbahaya, masih saja ada orang-orang yang menyalahgunakannya.
a. Dampak narkoba terhadap fisik.
Pemakai narkoba akan mengalami gangguan-gangguan fisik sebagai berikut:
Berat badannya akan turun secara drastis.
Matanya akan terlihat cekung dan merah.
Mukanya pucat.
Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
Buang air besar dan kecil kurang lancar.
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
b. Dampak narkoba terhadap emosi
Pemakai narkoba akan mengalami perubahan emosi sebagai berikut:
Sangat sensitif dan mudah bosan.
Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.
Emosinya tidak stabil.
Kehilangan nafsu makan.
1.Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan
untuk mencegah batuk dan diare.
2.Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek
stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.
3.Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung
karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat
minyak.
Seorang Pecandu Narkoba sudah tidak mampu lagi mengendalikan dirinya sendiri,
mereka hanya sendirian tanpa perlu berfikir akan teman, keluarga atau lingkungan sekitarnya,
banyak pecandu narkoba yang meninggal akibat penggunaan dosis yang berlebih atau Over
Dosis.
Penggunaan bahan kimia Narkoba dalam jangka waktu panjang akan mengganggu
system kerja syarat di otak, contohnya Glumate adalah neurotransmitter atau syarat yang
berfungsi untuk menangkap pembelajaran, memahami, memori dan prilaku seseorang.
Jaman sekarang, narkoba tidak hanya merasuki pada lingkungan remaja saja, anak-
anakpun sudah banyak yang mengalami kecanduan juga. Dibawah ini adalah gejala &
perubahan sikap yang mesti diwaspadai pada anak-anak, terhadap penggunaan obat terlarang :
· Perubahan sikap anak diantara sesama temannya
· Pendiam
· Jauh dari rumah, atau bebasnya bergaul
· Suka berbohong
· Suka mencoba untuk mencuri
· Keterlibatan dengan hukum
· Bermasalah didalam lingkungan keluarga
· Nilai, kinerja di sekolah turun atau jelek
2. Stimulant
Obat ini dapat mempercepat sistem saraf pusat, dapat membantu orang merasa lebih
waspada dan meningkatkan kinerja fisik. Stimulant diambil untuk membuat orang merasa senang
dan penurunan nafsu makan. contoh adalah:
* Tembakau
* Kokain dan kokain jenis bubuk (Crack)
* Amphetamine
* Methamphetamine
3. Hallucinogens
Obat ini kadang-kadang disebut "mengubah pikiran" atau halusinasi. Obat ini dapat
meningkatkan kesadaran seseorang dari pandangan, sentuhan, rasa dan pendengaran. Dapat
mendengar suara lembut. Hallucinogens juga dapat merubah suasana hati seseorang. Contohnya
adalah:
* Marijuana
* Ecstasy
* LSD (Lysergic Acid Diethylamide)
Narkotika banyak sekali macamnya, ada yang berbentuk cair, padat, serbuk, daun-daun,
dan lain sebagainya. Di bawah ini diuraikan sedikit mengenai macam-macam narkotika, yaitu:
a. Opioid Bahan opioid adalah saripati bunga opium. Zat yang termasuk kelompok opioid
antara lain: Heroin, disebut juga diamorfin (INN) bisa ditemukan dalam bentuk pil,
serbuk, dan cairan.
b. Codein, biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan bening
c. Comerol, sama dengan codein biasanya dijual dalam bentuk pil atau cairan bening
d. Putaw
e. Kokain merupakan alkaloid yang berasal dari tanaman Erythroxylon coca. Jenis
tanamannya berbentuk belukar. Zat ini berasal dari Peru dan Bolivia.
f. Ganja (Cannabis /Cimeng)Ganja merupakan tumbuhan penghasil serat. Akan tetapi,
tumbuhan ini lebih dikenal karena kandungan narkotikanya, yaitu tetrahidrokanabinol
(THC). Semua bagian tanaman ganja mengandung kanaboid psikoaktif.
Adapun zat lain yang memiliki dampak yang sama bahayanya dengan narkotika
jika disalahgunakan, yaitu psikotropika. Jenis-jenis yang termasuk zat ini antara lain
Ectasy (ineks),
g. Shabu-shabu (methamphetamine), dan
h. Benzodiazepin (Pil Nipam, BK, dan Magadon).
2. Tindakkan Hukum
Dukungan semua pihak dalam pemberlakuan Undang-Undang dan peraturan disertai
tindakkan nyata demi keselamatan generasi muda penerus dan pewaris bangsa. Sayangnya
KUHP belum mengatur tentang penyalah gunaan narkoba, kecuali UU No :5/1997 tentang
Psikotropika dan UU no : 22/1997 tentang Narkotika. Tapi kenapa hingga saat ini penyalah
gunaan narkoba semakin meraja lela ? Mungkin kedua Undang-Undang tersebut perlu di tinjau
kembali relevansinya atau menerbitkan kembali Undang-Undang yang baru yang mengatur
tentang penyalahgunaan narkoba ini.
3. Rehabilitasi
Didirikan pusat-pusat rehabilitasi berupa rumah sakit atau ruang rumah sakit secara
khusus untuk mereka yang telah menderita ketergantungan. Sehubungan dengan hal itu, ada
beberapa alternative penanggulangan yang dapat kami tawarkan :
a. Mengingat penyalah gunaan narkoba adalah masalah global, maka penanggulangannya harus
dilakukan melalui kerja sama international.
b. Penanggulangan secara nasional, yang teramat penting adalah pelaksanaan Hukum yang tidak
pandang bulu, tidak pilih kasih. Kemudian menanggulangi masalah narkoba harus dilakukan
secara terintegrasi antara aparat keamanan ( Polisi, TNI AD, AL, AU ) hakim, jaksa, imigrasi,
diknas, semua dinas/instansi mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Kemudian dikalangan
Dinas Pendidikan Nasional juga harus berani melakukan test urine kepada para siswa SLTP-
SLTA, dan barang siapa terindikasi positif narkoba agar dikeluarkan dari sekolah dan disalurkan
ke pusat rehabilitasi. Di sekolah- sekolah agar dilakukan razia tanpa pemberitahuan sebelumnya
terhadap para siswa yang dapat dilakukan oleh guru-guru setiap minggu. Demikian juga
dikalangan mahasiswa di perguruan tinggi.
c. Khusus untuk penanggulangan narkoba di sekolah agar kerja sama yang baik antara orang tua
dan guru diaktifkan. Artinya guru bertugas mengawasi para siswa selama jam belajar di sekolah
dan orang tua bertugas mengawasi anak-anak mereka di rumah dan di luar rumah. Temuan para
guru dan orang tua agar dikomunikasikan dengan baik dan dipecahkan bersama, dan dicari upaya
preventif penanggulangan narkoba ini dikalangan siswa SLTP dan SLTA.
d. Polisi dan aparat terkait agar secara rutin melakukan razia mendadak terhadap berbagai
diskotik, karaoke dan tempat-tempat lain yang mencurigakan sebagai tempat transaksi narkoba.
Demikian juga merazia para penumpang pesawat, kapal laut dan kendaraan darat yang masuk,
baik secara rutin maupun secara insidental.
e. Pihak Departemen Kesehatan bekerjasama dengan POLRI untuk menerbitkan sebuah booklet
yang berisikan tentang berbagai hal yang terkait dengan narkoba. Misalnya apakah narkoba itu,
apa saja yang digolongkan kedalam narkoba, bahayanya, kenapa orang mengkomsumsi narkoba,
tanda- tanda yang harus diketahui pada orang- orang pemakai narkoba cara melakukan upaya
preventif terhadap narkoba. Disamping itu melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, perguruan
tinggi, dan berbagai instansi tentang bahaya dan dampak negative dari narkoba. Mantan pemakai
narkoba yang sudah sadar perlu dilibatkan dalam kegiatan penyuluhan seperti itu agar
masyarakat langsung tahu latar belakang dan akibat mengkomsumsi narkoba.
f. Kerja sama dengan tokoh-tokoh agama perlu dieffektifkan kembali untuk membina iman dan
rohani para umatnya agar dalam setiap kotbah para tokoh agama selalu mengingatkan tentang
bahaya narkoba.
1. Zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semi
sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa,
mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan
disebut ….
a. narkoba d. bahan adiktif
b. napza e. psikotropika
c. narkotika
2. Heroin disebut juga ….
a. kokain d. Hashish
b. ganja e. Mariyuana
c. putaw
3. Zat atau obat, baik alami maupun sintesis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif dan
memengaruhi susunan syaraf pusat serta menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental
dan perilaku disebut ….
a. napza b. Narkoba
c. narkotika d. bahan adiktif e. Psikotropika
4. Berdasarkan UU RI No. 22 Tahun 1997, salah satu jenis narkotika golongan 1 adalah ….
a. alfasetil metadol b. Benzetidine c. beta metadol
d. dihidrocodeina e. Ganja
5. Berikut yang tidak termasuk golongan ganja adalah ….
a. putaw b. Gelek
c. mariyuana d. budha stick e. Hashish
6. Cimeng dan gras termasuk ke dalam golongan ….
a. ganja c. Ekstasi
b. heroin d. Kokain e. Caffein
7. Zat adiktif lainnya yang bukan narkotika atau psikotropika dan menggunakannya dapat
menimbulkan ketergantungan disebut ….
a. napza b. Narkoba
c. narkotika d. bahan adiktif e. Psikotropika
8. Pada penggolongan psikotropika menurut UU Nomor 5 tahun 1997 ekstasi termasuk
golongan ….
a. 1 b. 4
c. 2 d. 5 e. 3
9. Berikut ini yang merupakan perubahan psikis akibat penggunaan narkoba adalah ….
KOMPETENSI INTI:
KI -1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI-2 : Mengembangkan perilaku ( jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerja sama, cinta damai, responsif danproaktif) dan
menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI-3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan
procedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan procedural pada bidang kajian yang spesifik
sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI-4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR:
Materi Pembelajaran
Pengertian seks bebas dan dampak seks bebas.
Metode Pembelajaran
Pendekatan umum : learning process
Metode : Tanya jawab dan diskusi.
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Pemusatan perhatian dan pemotivasi dengan menanyakan akibat dari virus HIV.
Apersepsi dengan menjawab Preview Test di halaman 237.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini mengenai kesehatan sebagai
tuntutan hidup.
Inti
Membimbing siswa secara berkelompok atau individu untuk
Mengamati
Mendengarkan penjelasan guru tentang budaya hidup sehat dan menghindari
penyebaran penyakit kelamin yang ditularkan melalui seks bebas.
Menyimak penjelasan tentang penyimpangan perilaku seks bebas.
Pengumpulan Data
Mencari informasi mengenai definisi seks bebas.
Menggali data mengenai perilaku seks bebas di Indonesia.
Mencari informasi mengenai dampak yang disebabkan oleh budaya seks
bebas.
Menggali informasi tentang penyakit yang ditularkan atau disebabkan oleh
kebiasaan seks bebas dan akibatnya bagi tubuh.
Mengkomunikasi
Mendiskusikan mengenai penyakit menular seksual, gejala, akibat, dan cara
infeksinya.
Mendiskusikan dampak lain seks bebas bagi remaja seperti bertanggung
jawab menjadi orangtua muda.
Mengasosiasikan
Menyimpulkan beberapa penyakit kelamin yang ditularkan melalui hubungan
seks serta dampak penyakit tersebut bagi tubuh.
Mempengaruhi siswa untuk menerapkan pola hidup sehat sedini mungkin untuk
kesehatan tubuh.
Penutup
Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan menemukan
nilai-nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dan menghargai kesehatan untuk
kepentingan diri sendiri.
Mengingatkan siswa untuk bersyukur akan tubuh yang sehat sebagai karunia dari
Tuhan serta bertanggung jawab atas tubuhnya dengan menjaga kebugaran untuk
kesehatan dan kualitas hidup yang baik.
Memberikan penghargaan (pujian dalam lisan atau tulisan) kepada kelompok atau
individu berkinerja baik.
PERTEMUAN II
Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan tanya jawab dan diskusi, setelah mempelajari unit ini siswa diharapkan
mampu:
Mengidentifikasi dampak negatif seks bebas pada aspek sosial-psikologis manusia.
Mendiskusikan langkah-langkah terbaik untuk menghindari perilaku seks bebas.
Materi Pembelajaran
Dampak negatif seks bebas dan cara menghindari seks bebas.
Metode Pembelajaran
Pendekatan umum : learning process
Metode : Tanya jawab dan diskusi.
Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Pemusatan perhatian dan pemotivasi dengan mengonfirmasi bahwa perilaku seks
bebas hanya membawa kerugian bagi diri sendiri.
Apersepsi:
Penyakit kelamin apa yang mempunyai gejala munculnya gelembung kecil berisi
getah bening dan terasa membakar kulit?
Uraikan gejala infeksi virus HIV dan gejala penyakit AIDS.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini mengenai cara menghindari
perilaku seks bebas.
Inti
Membimbing siswa secara berkelompok atau individu untuk
Mengamati
Mendengarkan penjelasan guru mengenai penyimpangan perilaku seks yang
merugikan diri sendiri ataupun orang lain.
Pengumpulan Data
Mencari informasi mengenai dampak negatif perilaku seks bebas terhadap
aspek sosial dan psikologis bagi diri sendiri.
Mencari informasi mengenai cara menghindari perilaku menyimpang seks
bebas.
Mengkomunikasi
Mendiskusikan dampak sosial-psikologis bagi pelaku seks bebas.
Mendiskusikan upaya menghindari perilaku seks bebas.
Mencari solusi bagi orang yang telah terjerumus pada perilaku seks bebas.
Berbagi pendapat mengenai cara menggunakan waktu luang agar dapat
bermanfaat bagi diri sendiri, atau bahkan orang lain, menambah wawasan
dan kemampuan bersosial dan menghindari perilaku seks bebas.
Mengasosiasikan
Merangkum cara-cara yang untuk memanfaatkan waktu luang dan
menghindari perilaku seks bebas.
Menyebutkan manfaat meluangkan waktu untuk hal yang memberi nilai
positif bagi diri sendiri atau pun orang lain.
Mempengaruhi siswa untuk konsisten melaksanakan latihan kebugaran tubuh
setiap waktu sebagai usaha memanfaatkan waktu luang.
Penutup
Mendorong siswa untuk melakukan, menyimpulkan, merefleksi, dan
menemukan nilai-nilai yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.
Mendorong siswa untuk bertanggung jawab dan menghargai kesehatan untuk
kepentingan diri sendiri.
Mengingatkan siswa untuk bersyukur akan tubuh yang sehat sebagai karunia dari
Tuhan serta bertanggung jawab atas tubuhnya dengan menjaga kebugaran untuk
kesehatan dan kualitas hidup yang baik.
Memberikan penghargaan (pujian dalam lisan atau tulisan) kepada kelompok
atau individu berkinerja baik.
PENILAIAN
Teknik dan bentuk instrumen
Contoh instrumen
Lembar pengamatan sikap
Hasil
No Aspek yang dinilai Penilaian Keterangan
*)