Anda di halaman 1dari 13

BAB 2 HUKUM I TERMODINAMIKA DAN KONSEP DASAR

LAINNYA

Percobaan Joule Bahan di dalam peralatan proses (tangki


Percobaan joule merupakan dasar untuk atau pipa) mempunyai kandungan energi
memahami hukum termodinamika 1. (internal energi) pada saat dipindahkan
Percobaan Joule digunakan untuk oleh pompa untuk dialirkan dengan
memahami korelasi antara panas dan kerja. kecepatan linier aliran sebesar u, pada
Eksperimen yang dilakukan sebagai
cairan telah ditambahkan energi kinetic.
berikut:
Demikian juga saat cairan pada ketinggian
Air, minyak, merkuri masing-masing
ditempatkan pada suatu wadah yang 100 ft, cairan mempunyai energi
diisolasi.Kemudian pada masing masing potensial.Maka pengertian energi internal
bahan dilakukan pengadukan.Kerja yang adalah energi yang hanya dikandung oleh
dilakukan pada pengadukan diukur bahan, dialuar energi kinetic dan energi
demikian juga perubahan temperatur potensial.Penambahan panas pada cairan
dicatat. Joule menyimpulkan bahwa setiap dapat menaikkan energi internal bahan
satuan massa bahan cairan akan cairan tersebut.
mengalami kenaikan temperatur akibat
pengadukan. Dengan kata lain apabila Hukum 1 Termodinamika
cairan diberi kerja sebesar yang Untuk memahami hukum termodinamika
dibutuhkan maka cairan akan mengalami satu, terlebih dahulu ditinjau sistem proses
kenaikan temperatur. Kerja yang Gambar 2.1. Setiap proses terdiri dua
ditambahkan pada percobaan ini berasal bagian yaitu sistem dan lingkungan. Pada
dari pengadukan .Percobaan kemudian Gambar 2.1 yang disebut dengan sistem
dilanjutkan sebagai berikut : Wadah adalah cairan yang disirkulasikan pada
kemudian didinginkan maka temperatur peralatan proses, sedangkan lingkungan
kembali ke kondisi awal. Percobaan joule, adalah semua aktivitas yang dapat
memperlihatkan hubungan antara kerja mempengaruhi sistem yaitu pompa yang
dan panas. Maka dapat disimpulkan bahwa digunakan untuk sirkulasi. Hukum 1
panas merupakan bentuk energi. termodinamika merupakan dasar untuk
memahami interaksi hubungan antara
Energi Dalam energi sistem dan lingkungan.
Istilah energi dalam pada termodinamika Hukum 1 termodinamika menyatakan
adalah energi yang terkandung di dalam bahwa: energi total pada sistem yang
sistem, tidak termasuk energi kinetic yang diisolasi adalah konstan, energi dapat
digunakan untuk memindahkan cairan atau diubah dari satu bentuk menjadi bentuk
energi potensial karena posisi cairan
lain tetapi tidak bias diciptakan atau
tersebut. Berikut pada Gambar 2.1 sistem
proses memindahkan cairan dari satu dimusnahkan. Apabila dituliskan dalam
posisi ke posisi lain bentuk persamaan :

Δ(Energisistem) + Δ(Energi lingkungan) = 0


(2.1)

Dimana symbol Δ menunjukkan


perubahan energi yang dituliskan pada
tanda kurung baik energi dalam, energi
kinetic dan energi potensial pada sistem
Gambar 2.1 Pemindahan cairan.
maupun lingkungan lingkungan.

9
Perubahan dihitung dari selisih kondisi Persamaan 2.1, untuk lingkungan dapat
akhir dan kondisi awal dari ketiga jenis dituliskan
energi tersebut. Persamaan 2.1, Δ(Energi
sistem) merupakan penjumlahan selisih Δ(Energi lingkungan) = ± Q ± W (2.2)
energi kinetic akhir dan awal, sedangkan
Δ(Energi lingkungan) penjumlahan panas Panas Q dan kerja W, selalu merujuk ke
Q dan kerja W. sistem, pilihan tanda (+) atau (-)
Hukum termodinamika 1, merupakan tergantung dari arah perpindahan energi.
dasar untuk perhitunganneraca energi atau Berdasarkan Gambar 2.3, apabila ditinjau
panas padasistem baik terbuka maupun dari sistem, maka sistem memperoleh
tertutup Termodinamika mengklasifikasi- energi dari lingkungan maka Q bertanda
kan sistem menjadi tiga yaitu sistem (+), apabila ditinjau dari lingkungan maka
tertutup, terbuka dan terisolasi. maka lingkungan mengeluarkan energi
sehingga Q maupun W bertanda (-).
Sistem Tertutup Dengan demikian Q Lingk = -Q, dan W Lingk
Menggambarkan proses yang tidak terjadi = -W.
perpindahan bahan (massa), tetapi Berdasarkan penjelasan di atas, persamaan
perpindahan energi masih dapat terjadi 2. 2 menjadi :
selama proses berlangsung. Berikut pada
Gambar 2.2 ditunjukkan skema gambar Δ(Energi lingkungan) = - Q – W (2.3)
sistem tertutup dan Gambar 2.3, ilustrasi
proses yang tertutup Dari persamaan 2.1 dapat diubah menjadi:

Δ (Energisistem) = Q + W (2.4)

Persamaan tersebut mempunyai pengertian


bahwa perubahan energi total pada sistem
tertutup sama dengan energi total ( panas
dan kerja) yang ditransfer ke dalam sistem.
Pada sistem tertutup karena tidak terjadi
perpindahan materi (massa) maka energi
Gambar 2.2 Sistem tertutup kinetic dan potensial = 0, sehingga
persamaan 2.4 energi sistem yang tersisa
adalah energi dalam:

ΔUt = Q + W (2.5)

Dimana Ut = m U, m = massa, U =
internal energi per satuan massa.

Contoh soal 2.1:


(sumber: Smith Dkk., 2005)
Air terjun jatuh dari ketinggian 100 m.
Gambar 2.3 Proses tertutup. Gunakan basis 1 kg air sebagai sistem dan
asumsikan tidak ada energi yang hilang ke
Pada sistem tertutup, tidak terjadi sekeliling.
perpindahan massa, perpindahan yang 1. Berapa energi potensial air pada
terjadi antara sistem dan lingkungan ketinggian tersebut, dengan
hanyalah energi yaitu kerja dan panas. referensi terhadap dasar tempat
jatuhnya air.

10
2. Berapa energi kinetic air saat densitas merupakan contoh intensive
menyentuh dasar variable.
3. Setelah 1kg air tersebut jatuh dan Intensive variable dapat dijelaskan sebagai
bercampur dengan air di dasar, berikut: dimisalkan terdapat bahan cairan
bagaimana perubahan energi. sebanyak 1kg, temperature 50oC dengan
Jawab: tekanan 1 atm dan densitas 1kg/l.
Untuk menyelesaikan soal ini gunakan Kemudian bahan cairan tersebut dibagi
rumusan hukum termodinamika 1 rumus menjadi dua, maka masing masing kedua
2.1. bahan hasil pembagian tersebut tetap
Δ(Energisistem) + Δ(Energi lingkungan) mempunyai temperatur 50oC, tekanan 1
=0 atm dan densitas 1kg/l. Hal berbeda
Karena tidak ada energi yang hilang ke terhadap jumlah massa dan volume. Massa
sekeliling baik Q maupun W, maka dan volume bahan masing masing adalah
Δ(Energilingkungan) = 0. Sehingga setengah dari mass dan volume awal.
persamaan tersebut dapat diubah menjadi: Maka massa dan volume disebut variable
Δ(Energisistem) = 0, atau dapat ekstensive .
dinyatakan dalam U, Ek dan Ep sebagai
berikut: Besaran Fungsi Kondisi Termodina-
Δ(Energisistem) = ΔU + ΔEk + ΔEp = 0 mika dan Fungsi Keadaan
Besaran U pada jumlah massa yang sama,
1. Energi potensial air terjun: pada hukum 1 termodinamika dipengaruhi
Ep = mgz = 1kg x 9,8 ms-2 x 100m oleh properties intensive (P, T, dan ρ)
= 980 kg m2s-2 = 980 Nms-2 sedangkan Q dan W pada hukum
= 980 J termodinamika 1 dipengaruhi oleh
keadaan. Hal ini dapat dijelaskan dengan
2. Pada saat menyentuh dasar energi ilustrasi sebagai berikut: Dimisalkan gas
potensial air terjun berubah menjadi energi nitrogen pada suhu 300oC, tekanan 1 bar.
kinetic, sedangkan ΔU = 0 : Pada kondisi tersebut nitrogen mempunyai
ΔEk + ΔEp = Ek2 – Ek1 + Ep2 – Ep1= 0 internal energi U yang tertentu. Nitrogen
Indeks 1 dan 2 menunjukkan kondisi awal kemudian diproses sebagai berikut:
dan akhir : dipanaskan, didinginkan, dikompresi dan
Pada kondisi awal Ek1 = 0, demikian juga diekspansi. Akibat dari proses tersebut,
Ep2 = 0, sehingga: properti bahan akan berubah. Namun
Ek2 = Ep1 = 980 J demikian apabila bahan tersebut
dikembalikan pada kondisi suhu dan
3.Setelah air jatuh dan bercampur dengan tekanan semula, maka properti akan
air pada dasar air terjun, akan terjadi kembali seperti keadaan awal. Dengan
perubahan energi kinetic menjadi energi demikian U kembali pada harga semula.
internal Kondisi berbeda untuk Q dan W, yang
ΔU = Ek2 = 980 J harganya kergantung dari jalannya proses.
Pada contoh nitrogen tersebut dimisalkan,
Propertis Intensive dan Ekstensive untuk mengembalikan ke kondisi semula
Termodinamika dengan cara yang berbeda, maka harga Q
Propertis atau sifat sifat termodinamika dan W akan berbeda. Untuk lebih jelasnya
secara umum dapat dibagi menjadi 2 perhatikan contoh soal 2.2 berikut.
golongan: yaitu intensive dan ekstensive.
Intensive properties tidak tergantung dari
jumlah massa bahan sedangkan ekstensive
variable tergantung jumlah massa bahan.
Suhu, tekanan, specific volume dan

11
Contoh soal 2.2: Proses Reversibel
(sumber: Smith Dkk., 2005) Proses reversible merupakan proses yang
Pada Gambar 2.4 berikut, ditunjukkan tiga dapat ber ulang ulang kembali ke kondisi
langkah proses yang berbeda yaitu acb, semula tanpa kehilangan energy. Sistem
adb, dan aed. ini hanya ada pada kondisi ideal. Berikut
ini diberikan contoh proses reversible pada
sistem tertutup.

Gambar 2.5 Proses reversible sistem


tertutup.

Pada Gambar 2.5, ditunjukkan skema


Gambar 2.4. Diagram proses contoh soal proses reversible pada system tertutp, dua
2.2. anaka panah tersebut menunjukkan proses
dapat kembali seperti semula, dengan cara
Mula mula bahan dengan kondisi a mengatur gaya beban pada piston.
diproses menjadi kondisi b, dengan ketiga
cara di atas. Untuk proses acb dialirkan Proses reversibel adalah proses yang
panas Q 100 J ke dalam system sehingga arahnya dapat dibalik karena adanya
system memberikan kerja 40 J. perubahan infinitisimal (extremely small)
dari kondisi eksternal.
1.Berapakah panas yang harus dilairkan ke
dalam system dengan mengikuti proses
aeb sehingga system memberikan kerja 20
J
2.Sistem dikembalikan dari b ke a lewat
jalur bda, system memberikan diberi kerja
30 J, apakah system menyerap atau
melepas panas. Berapa panas tersebut.
Jawab:
Gunakan rumusan 2.5 sebagai berikut :
ΔUt = Q + W
ΔUtab = Qacb + Wacb =100 J – 40J = 60 J
a. Langkah aeb Gambar 2.6 Ekspansi gas dalam silinder.
ΔUtab = 60 = Qaeb + Waeb = Qaeb J-20J
Qaeb = 60 J + 20J = 80 J Perhitungan kerja pada system tertutup
b. Langkah bda menggunakan rumusan yang sama seperti
ΔUtab = ΔUtba = -60 J = Qbda + Wbda= Qbda dijelaskan pada bab 1 yaitu :
+ 30 J
Qbda = -60J – 30 J = -90 J dW = -PdVt (2.6)
Sistem mengeluarkan panas sebesar 90 J
ke lingkungan Persamaan termodinamika 1 untuk system
tertutup seperti ditunjukkan persamaan
2.5, dapat dituliskan dalam bentuk :

12
d(U) = dQ + dW (2.7) 14 bar. Volum gas mula-mula 0,03 m3.
Gaya eksternal yang bekerja pada piston
dimana d digunakan untuk mengganti dikurangi sedikit demi sedikit, dan gas
symbol ∆. mengalami ekspansi secara isotermal
Untuk jumlah bahan n mol, rumus 2.7 sampai volumnya menjadi 2 kali lipat. Jika
dapat dituliskan: hubungan antara volum gas dan tekanan
dapat dinyatakan dengan:
d(nU) = dQ + -Pd(nV) (2.8) PVt = konstan
Berapa usaha yang dilakukan oleh
Persamaan 2.8 merupakan persamaan gas pada saat ekspansi? Berapa besar
dasar yang digunakan untuk menuliskan usaha yang akan dilakukan oleh gas jika
rumusan perhitungan Q proses reversible gaya eksternal dikurangi secara mendadak
pada system tertutup pada tekanan volume sampai gaya tsb menjadi setengah dari
konstan dan tekanan konstan. Rumusan gaya mula-mula.
yang dituliskan di bawah berikut dapat Jawab:
digunakan untuk menyusun neraca panas V2t

system tertutup. W    P dV t
Resume: Proses Reversibel V1t

 Tanpa friksi
 Perubahannya dari keadaan
keseimbangan adalah kecil sekali V2t
dV t V2t
(infinitesimal) W  k   k ln
 Melewati serangkaian keadaan V1t
Vt V1t
keseimbangan Dengan V1t  0,03 m 3 V2t  0,06 m 3
 Disebabkan oleh ketidak-seimbangan Maka bisa diperoleh
gaya yang besarnya infinitesimal k  PV t  P1 V1t  14  10 5  0,03  42.000 J
 Arahnya dapat diubah di sebarang titik
oleh adanya perubahan eksternal yang
Maka: W =  42.000 ln (2) =  29.112 J
besarnya infinitesimal
 Jika arahnya dibalik, maka akan
Tekanan akhirnya
melewati jalur semula dan akan
k 42.000
kembali ke keadaan sistem dan P2  t   700 .000 Pa  7 bar
sekeliling mula-mula. V2 0,06
Usaha kompresi/ ekspansi gas yang Pada kasus kedua, P gas turun mendadak
disebabkan oleh pergeseran infinitesimal menjadi 7 bar.
dari piston dalam silinder: Proses kedua ini merupakan proses
irreversibel,karena perubahannya tidak
berlangsung sedikit demi sedikit.Jika
dibandingkan dengan proses reversibel,
maka efisiensi dari proses yang kedua
(2.9) (irreversibel) adalah:
t t t
Contoh Soal 2.3: W = - P V = - P (V – V )
2 1
(sumber: Smith Dkk., 2005) 5

Satu rangkaian piston/silinder ditempatkan W =  (7  10 ) (0,06 0,03) =  21.000 J


secara mendatar di dalam suatu constant-
21.000
temperature bath.Piston dapat bergerak di  0,721
dalam silinder tanpa gesekan. Ada gaya 29.112
luar yang menahan piston pada posisinya, Atau 72,1%
melawantekanan mula-mula gas sebesar

13
Proses dengan Volume Konstan Untuk n = 1  Q = H
Neraca energi untuk sistem homogen
tertutup yang terdiri dari n mol: Seperti halnya pada volume konstan maka
d(nU) = Q +  W persamaan 2.15 menyatakan bahwa panas
Untuk kerja yang reversibel: yang dibutuhkan untuk proses reversible,
 W =  P d(nV) system tertutup pada tekanan konstan sama
Jika kedua persamaan digabung: dengan perubahan entalpinya.
Untuk proses dengan V konstan, d(nV) =
0, sehingga: Contoh soal 2.4:
d(nU) =  Q  P d(nV) (sumber: Smith Dkk., 2005)
 Q = d(nU) (2.10) Hitunglah ∆U dan ∆H untuk 1kg air yang
Q = n U (2.11) diuapkan pada suhu kostan dan tekanan
Perasamaan 2.11 menyatakan bahwa panas konstan pada 101,33kPa.Volume specific
yang dibutuhkan untuk proses reversible, pada kondisi cair 0.00104 m3 kg-1, dan
system tertutup pada vol konstan sama pada kondisi uap 1,673 m3 kg-1. Untuk
dengan perubahan internal energinya proses ini diperlukan panas Q sebesar
2256,7 kJ.
Proses dengan Tekanan Konstan Jawab:
Hukum I Termodinamika dapat ditulis Pada proses ini kita bayangkan, air
sebagai: ditempatkan pada wadah yang tertutup dan
Q = d(nU) + P d(nV) (2.12) dipanaskan pada tekanan kostan, tidak ada
d(nU) =  Q  P d(nV) (2.13) panas yang hilang ke lingkungan.
Persamaan 2.14 untuk proses reversible
Untuk proses dengan P konstan: pada tekanan konstan, dengan basisi 1kg
Q = d(nU) + d(nPV) = d{n (U + PV)} air;
(2.14) Q = ∆H= 2256,7 kJ
Berdasarkan persamaan 2.12,
Didefinisikan sebagai enthalpy (H) H = U + PV
Yang ditanyakan adalah ∆U, maka
persamaan ini dapat diubah menjadi;
H  U + PV ∆H = ∆U + ∆(PV) apabila P konstan,
persamaan menjadi ∆H = ∆U + P(∆V), dan
Q = d(nH) (2.15) besarnya ∆U, dapat dicari dari :
Q = n H (2.16)
∆U = ∆H - P(∆V)

P∆U = 101,33 kPa x (1,673-0,001)m3


= 169,4 kPa m3 = 169,4 kNm2m3= 169,4
kJ
∆U=2256,7 kJ – 169,4 kJ = 2087,5 kJ

Entalpi
Pada perhitungan neraca energi, enthalpi
merupakan faktor utama yang sangat
penting.Dalam kajian thermodinamika,
total energi dari sebuah sistem yang
Gambar 2.7 Diagram proses pada tekanan ditinjau secara molekuler disebut sebagai
konstan
Energi Dalam. Dimana bentuk energi

14
dalam ini bisa berupa total energi kinetik, ……………………………………………
potensial, rotasional, ataupun translasi dari ……………………………………………
molekul pada sebuah sistem. ……………………………………………
Perubahan energi dalam tidak ……………………………………………
selalu sama dengan jumlah energi yang ……………………………………………
ditransfer dalam bentuk panas, ketika ……………………………………………
sistem memiliki kemampuan untuk ……………………………………………
mengubah volumenya, hal inilah yang ……………………………………………
disebut sebagai entalpi yang dinyatakan ……………………………………………
dalam persamaan berikut. ……………………………………………
H = U + PV (2.16) ……………………………………………
ΔH = ΔU + ΔPV (2.17) ……………………………………………
Entalpi juga dapat dianggap sebagai panas ……………………………………………
reaksi pada tekanan konstan. Perubahan 2. Hitung perubahan dari
entalpi dari sebuah reaksi pada suhu dan proses penguapan 750 ml (
tekanan tertentu diperoleh dengan ethanol pada suhu 78
pengurangan entalpi reaktan dengan dan tekanan 760 mmHg, jika pada suhu
entalpi produk. tersebut molar volume liquid dan vapor
adalah 60 ml/mol dan 1.673 m3/mol.
Untuk proses ini panas yang diberikan
Kapasitas Panas
ke air adalah 7500 kJ.
Pengertian kapasitas panas adalah jumlah
Jawab:
energi yang diperlukan untuk menaikan 1
……………………………………………
derajat satuan suhu suatu bahan yang
……………………………………………
memiliki massa atau mol 1 satuan massa
……………………………………………
atau mol. Sehingga satuan dari kapasitas
……………………………………………
panas bisa berupa J/gr K atau J/mol K atau
……………………………………………
bentuk satuan yang lain. Kapasitas panas
……………………………………………
sendiri dapat dinyatakan dalam bentuk
……………………………………………
(2.18) ……………………………………………
(2.19) ……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
Latihan 2.1:
……………………………………………
1. Hitung perubahan dari
……………………………………………
proses penguapan 1 kg air pada suhu
……………………………………………
100 dan tekanan 101,3 kPa, jika
……………………………………………
pada suhu tersebut spesific volume
……………………………………………
liquid dan vapor adalah 0,00014 dan
……………………………………………
1.673 m3/kg. Untuk proses ini panas
……………………………………………
yang diberikan ke air adalah 2256,9 kJ.
……………………………………………
Jawab:
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………

15
…………………………………………… (2.26)
…………………………………………… Jika kedua ruas diintegralkan,
…………………………………………… (2.27)
……………………………………………
Untuk sebuah sistem yang revesibel secara
……………………………………………
mekanik pada volume konstan
……………………………………………
…………………………………………… (2.28)
…………………………………………… (2.29)
…………………………………………… Pada beberapa kasus, nilai Cp dianggap
…………………………………………… konstan ( ) pada range
…………………………………………… temperature sistem.Tetapi nilai kapasitas
panas sebenarnya juga merupakan fungsi
Kapasitas Panas pada Volume Konstan dari suhu. Hal ini dapat dilihat pada
Kapasitas panas dari sebuah bahan pada Appendiks C (Smith Dkk., 2005), dimana
volume konstan dinyatakan dalam symbol kapasitas panas sebagai fungsi suhu
(Cv), dimana Cv didefinisikan sebagai dinyatakan dalam bentuk
(2.20) (2.30)
Persamaan diatas berlaku untuk (2.31)
menyatakan kapasitas panas spesifik Nilai konstanta A, B, C dan D adalah
maupun molar, tergantung apakah internal tertentu dan berbeda untuk setiap zat.
energi (U) dalam bentuk spesifik atau
molar energi. Persamaan di atas dapat Latihan 2.2:
ditulis ulang sebagai berikut Udara pada tekanan 1 bar dan 289,15 K
dikompresi sampai 5 bar dan suhu 289,15
(2.21) K. Hitung nilai W, ΔU dan ΔH, jika proses
kompresi dilakukan dengan 2 cara berbeda
Jika kedua ruas diintegralkan, Cara 1. Pendinginan pada tekanan tetap
(2.22) diikuti dengan pemanasan pada volume
tetap
Untuk sebuah sistem yang revesibel secara
Cara 2. Pemanasan pada volume tetap
mekanik pada volume konstan
diikuti dengan pendinginan pada tekanan
(2.23) tetap.
(2.24) Asumsikan nilai dari PV/T selalu konstan,
dan volume molar pada 1 bar dan 289,15
Kapasitas Panas pada Tekanan Konstan K adalah 0,02479 m3/mol ( Cv = 20,78 dan
Kapasitas panas dari sebuah bahan pada Cp = 29,10 J/mol K
tekanan konstan dinyatakan dalam symbol
(Cp), dimana Cp didefinisikan sebagai
(2.25)
Persamaan diatas berlaku untuk
menyatakan kapasitas panas spesifik
maupun molar, tergantung apakah Entalpi
(H) dalam bentuk spesifik atau molar
energi. Persamaan di atas dapat ditulis
ulang sebagai berikut

16
Jawab: Ilustrasi sistem tertutup
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
……………………………………………
…………………………………………… Sebuah proses industri kimia umumnya
…………………………………………… merupakan proses terbuka, dimana
…………………………………………… tentunya melibatkan beberapa proses
…………………………………………… tertutup dalam kasus tertentu.
…………………………………………… Pada sistem terbuka terdapat beberapa
…………………………………………… besaran yang digunakan, yaitu
…………………………………………… 1. Laju alir massa ( m = kg/s)
…………………………………………… 2. Laju alir mol (n = mol/s)
…………………………………………… 3. Laju alir volume ( q = m3/s)
…………………………………………… 4. Kecepatan aliran (v = m/s)
…………………………………………… Hubungan antara kecepatan dengan
…………………………………………… besaran lainnya bisa didapatkan dari luas
…………………………………………… penampang pipa yang teraliri dan densitas
…………………………………………… bahan yang mengalir.
…………………………………………… Jika sebuah pipa memiliki inside diameter
…………………………………………… (ID), maka luas penampang (A) dari pipa
…………………………………………… tersebut dinyatakan dalam
(2.32)
Neraca Massa dan Energi untuk Sistem Dimana laju alir volume (q) diperoleh
Terbuka sebagai hasil kali antara kecepatan dengan
Sebuah sistem dikatakan terbuka jika luas penampang pipa.
sistem tersebut melakukan pertukaran
(2.34)
massa dengan lingkungannya. Dalam
Laju alir massa (m) diperoleh dari
sistem tertutup, pertukaran massa ini tidak
hubungan antara massa, volume dan
terjadi.
densitas. Dimana
Ilustrasi sistem terbuka
(2.35)
(2.36)
Laju alir mol (n) diperoleh dengan
membagi laju alir massa dengan berat
molekul dari bahan (Mr)
(2.37)
Semua besaran yang dihitung diatas masih
dinyatakan dalam bentuk per satuan
waktu.Artinya dalam penyelesaian
persoalan dalam sistem terbuka mungkin
diperlukanpemilihan basis waktu.

17
Contoh soal 2.5: 1. Kecepatan pada titik 2
(sumber : Smith Dkk., 2005) 2. Perubahan energi kinetic dari titik
Cairan n-hexana mengalir dengan 1 ke 2.
kecepatan massa = 0,75 kg s-1 di dalam Jawab:
pipa denagna diameter D = 5 cm. ……………………………………………
Berapakah q, dan u. Apabila pada ……………………………………………
yang sama dengan di atas dialirkan di ……………………………………………
dalam pipa dengan diameter D = 2cm ……………………………………………
Berapakah q, dan u. Densitas cairan n- ……………………………………………
hexana ρ = 659 kg m-3. ……………………………………………
Jawab: ……………………………………………
Q= ρ-1 dan M-1 ……………………………………………
Sehingga ……………………………………………
(0,75kgm 1 ) ……………………………………………
3
q = (659 kgm ) = 0,00114 m3s-1 ……………………………………………
……………………………………………
(0,75kgs 1 )(10 3 gkg 1 )
1
 8,703mol 1 ……………………………………………
86 grmol
……………………………………………
Kecepatan linier u, tergantung dari ……………………………………………
diameter u=qA-1, dimana A adalah luas ……………………………………………
penampang pipa yang besarnya A= )D2. ……………………………………………
Untuk D = 5 cm : ……………………………………………
A = (5x10-2m)2 = 0,00196 m2 ……………………………………………
……………………………………………
0,00114 m 3 s 1 ……………………………………………
2
u = 0,00196 m =0,582 ms-1 ……………………………………………
……………………………………………
Dengan cara yang sama untuk D =2 cm ……………………………………………
Maka A=0,000314 m2 dan u = ……………………………………………
0,00114 m3 s 1 ……………………………………………
……………………………………………
0,000314 m 2
……………………………………………
u= 3,63 ms-1.
……………………………………………
……………………………………………
Neraca energi untuk system terbuka
……………………………………………
kondisi steady:
……………………………………………
Pada proses steady state, neraca energi
……………………………………………
system terbuka akumulasinya =0
……………………………………………
Berdasarkanhukum termodinamika 1 ;
……………………………………………
……………………………………………
Latihan 2.3: …………………………………………….
Liquid incompressible ( )
mengalir secara steady dalam sebuah pipa
Neraca Massa untuk Sistem Terbuka
yang diameternya bertambah seiring Sebuah sistem yang digunakan untuk
dengan panjang pipa. Pada titik 1 (d=2,5 Analisa thermodinamika dinyatakan dalam
cm) kecepatannya 2 m/s, dan diameter titik sebuah ruangan (volume) yang disebut
2 adalah 5 cm. Hitung

18
dengan control volume dan dibatasi dan “g” adalah kecepatan gravitasi.
dengan lingkungan diluarnya oleh control Sehingga total energi yang dibawa oleh
surface. Tinjauan yang digunakan dalam suatu massa bahan adalah
neraca massa dan energi mengacu pada
.
fluida yang ada dalam control volume
Jika dalam terdapat aliran keluar dan
tersebut.
masuk pada sistem, maka jumlah total
energi yang ditransfer kedalam sistem
m1 dapat dinyatakan
Control m3
Volume
m2
Tanda negative ini untuk menunjukan
perbedaan energi masuk – keluar.Jumlah
Dimana laju alir massa yang masuk dan akumulasi energi dalam sistem juga
keluar dari control volume dinyatakan dipengaruhioleh besarnya panas (Q) dan
dalam persamaan kerja (W).
(2.38)
(2.42)
Bentuk dari kerja bisa bermacam –
macam.Yang pertama adalah kerja yang
Sehingga
terasosiasi dengan aliran fluida yang
(2.39) masuk dan keluar dari sebuah sistem
Pada keadaan steady state yaitu dimana (disebut Work Flow). Dimana pada titik
kondisi dalam control volume tidak masuk dan keluar fluida tersebut memiliki
mengalami perubahan terhadap waktu, properti yang terdiri dari P,V,U,H dan
atau bisa disebut akumulasi massa dalam sebagainya. Jika fluida ini digerakan oleh
sistem sama dengan nol ( ), sebuah piston yang melawan tekanan
persamaan diatas dapat ditulis konstan P. Kerja total yang dilakukan oleh
(2.40) piston ini adalah dimana
Karena nilai dari densitas berbanding tanda menunjukan perbedaan kerja
terbalik dengan volume (V), persamaan masuk – keluar sistem.
tersebut dapat disusun ulang menjadi Bentuk lain dari kerja adalah kerja poros/
(2.41) Shaft Work (Ws) , yaituenergi mekanik
selain Work Flow yang dibutuhkan untuk
Persamaan ini disebut sebagai persamaan
menggerakan suatu aliran, bisa dilakukan
kontinuitas, dan sering digunakan dalam
oleh pengaduk, pompa atau kompresor.
perhitungan fluida.
Selain itu juga ada kerja yang terasosiasi
dengan ekspansi dan kontraksi dari control
Persamaan Umum Neraca Energi
volume. Dimana jenis kerja tersebut dan
Mirip dengan massa, energi juga bersifat
Ws dinyatakan dalam symbol “W”.
kekal, dimana dalam suatu control volume
Jika beberapa bentuk dari kerja tadi
besarnya perubahan energi didalam control
dimasukan dalam persamaan
volume sebanding dengan energi yang
masuk dan keluar dari control volume
tersebut. Setiap massa bahan mengandung (2.43)
energi total yang terdiri dari , Maka dapat dituliskan sebagai berikut
dimana “z” adalah ketinggian dari datum,

19
tangki proses yang ketinggiannya 50(ft) di
atas tangki penyimpan. Berapakah suhu air
(2.44) di dalam tangki proses.
u 2
Dimana nilai dari U + PV = H, dengan Asumsikan 0
2 gc
subtitusi ulang didapatkan
Jawab:
Pada suhu 200oF, densitas air adalah 60,1
Atau (lbm)(ft)-3, dan 1(ft)-3 ekivalen dengan
7,48 galon; Maka laju alir massa air yang
(2.55) mengalir:
= (50 gal/menit)(60,1 lbm ft-3)(7,48
Neraca Energi untuk Proses Steady gal/ft-3)
State
Sebuah proses steady state dinyatakan Q= = -99,50 (btu)(lbm)-1
sebagai proses dimana tidak terjadi
akumulasi massa dalam sistem atau 1 hp = 42,41 (Btu)(menit)-1
kondisi (property fluida) dalam sistem Ws= (2 hp)( 42,41 (Btu)(menit)-1 (hp)-
1
)/(402 lbm/menit) = 0,21 (Btu)(lbm)-1.
tidak mengalami perubahan .
Bila gaya gravitasi = 32,174 (ft)(s)-2, maka
Dalam keadaan steady state ini tidak energi potensial :
mungkin terjadi proses ekspansi maupun (g/gc)(∆z) = 0,06 Btu/lbm.
kontraksi dari control volume, sehingga
kerja yang mungkin terjadi hanya kerja Gunakan persamaan neraca energi 2.22
poros. u 2
(2.56)
∆H + 2 gc + Δ zg/gc = Q + Ws
Dengan membagi nilai kedua ruas dengan
laju alir massa (m), dan nilai
masih dalam bentuk massa x Energi, u 2
maka didapatkan persamaan umum ∆H = Q + Ws - 2 gc = -99,35 (Btu)(lbm)-1
sebagai berikut ∆H = H2-H1
H1 entalpi air pada 200oF, H2 entalpi air
pada tangki proses. Keduanya dicari dari
(2.57)
steam table.
Nilai semua besaran (termasuk
) dalam persamaan baru ini Latihan 2.4:
dalam satuan “Energi/massa” 1. Sebuah aliran air hangat berasal dari
tangki pencampuran steady air dingin
Contoh soal 2.6: dengan air panas. Air dingin masuk
(sumber: Smith Dkk., 2005) kedalam tangki dengan rate 1 kg/s dan
Air pada 200oF dipompakan dari tangki suhu 25 sedangkan air panas dengan
penyimpan dengan laju alir 50(gal)(menit)- rate 0,8 kg/s dan suhu 75 . Hitung
1
. Pompa yang digunakan untuk suhu keluar air hangat hasil
mengalirkan air 2 (hp). Aliran air pencampuran jika panas yang ilang
dilewatkan heat exchanger sehingga dari pencampuran tersebut sebesar 30
melepas panas dengan kecepatan kJ/s. Asumsi Cp air konstan 4,18
-1
40000(Btu)(min) , dan dimasukkan pada J/gram .

20
Jawab: Jawab:
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
…………………………………………………… ……………………………………………
……………………………………………………
……………………………………………………
Referensi
……………………………………………………
Smith, J.M.; Van Ness, H.C.; dan Abbot,
2. Gas karbondioksida dikompresi M.M. 2005. Introduction to Chemical
Engineering Thermodynamics, 7th ed.
menggunakan compressor yang
McGraw-Hill: New York, USA.
dilengkapi dengan air pendingin.
Tekanan awal (P1) sebesar 15 psia dan
suhu 50 dikompres menjadi (P2)
520 psia dan suhu 200 . Jika gas
tersebut masuk dengan kecepatan 20
ft/s pada diameter pipa 4-inc dan
keluar pada diameter 1-inc, jika kerja
poros yang diberikan ke kompresor
sebesar 5360 Btu/mol, hitung panas
yang ditransfer oleh kompresor dalam
Btu/hr?
H1 = 307 Btu/lb V1 = 9,25 ft3/lb
H2 = 330 Btu/lb V2 = 0,28 ft3/lb

21

Anda mungkin juga menyukai